bacaterus web banner retina

Sinopsis dan Review Film Komedi Kriminal The Big Lebowski

Ditulis oleh Aditya Putra
The Big Lebowski
4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Ada banyak alasan orang tua memberikan nama kepada anaknya. Ada yang mencari dari bahasa asing dan memiliki arti yang bagus. Ada juga yang nggak ingin terlalu filosofis.

Mencari nama yang bagus dari sosok yang diidolakan atau gabungan nama kedua orang tuanya. Malah kadang-kadang, ada yang menamai anaknya dengan cara yang unik, semisal mengambil nama dokter yang membantu persalinan.

Salah satu tradisi dalam penamaan anak adalah menurunkan nama dari orang tua. Di Indonesia sendiri, nama belakang orang tua yang biasanya diturunkan pada anak.

Tapi bagaimana jadinya kalau kesalahan mengenali orang karena nama belakang justru membuat seseorang terjebak dalam petualangan berbahaya? Itulah yang diceritakan film The Big Lebowski. 

Sinopsis

the-big-lebowski-2_

Di Los Angeles, Jeffrey “The Dude” Lebowski hidup. The Dude bukanlah orang biasa, melainkan seorang pengangguran yang doyan menghabiskan waktu bersama dua sahabatnya. Suatu hari, dia didatangi oleh dua orang di apartemennya. Dua orang itu mengaku bekerja untuk Jackie Treehorn, seorang pengusaha yang bergerak dalam dunia porno.

The Dude diminta untuk membayar utang oleh kedua orang suruhan Treehorn. Mereka ternyata salah mendatangi orang bernama Lebowski. Lebowski yang berhutang pada Treehorn sebenarnya adalah istri dari Jeffrey Lebowski yang lain yang diberi julukan Big Lebowski.

Salah satu suruhan Treehorn mengencingi karpet di apartemen Jeffrey. Sadar mendatangi orang yang salah, mereka berdua pun pergi.

The Dude diberi saran oleh kedua sahabatnya, Walter Sobchak, yang merupakan veteran perang Vietnam dan Donny Kerabatsos untuk meminta ganti rugi pada Big Lebowski. Big menolak permintaan The Dude untuk ganti rugi karpet.

The Dude kemudian menipu asisten Big untuk mengambil karpet dari kediaman orang yang nama akhirnya sama dengannya itu.

Di luar rumah mewah Big Lebowski, The Dude bertemu dengan Bunny, istri dari Big Lebowski dan temannya, Uli. Nggak lama setelah pertemuan itu, Bunny diculik. Big Lebowski meminta The Dude untuk mengirimkan uang tebusan sebesar satu juta USD.

Pada malam harinya, sekelompok orang mendatangi The Dude dan mengambil karpet yang diambilnya dengan alasan karpet itu punya tempat spesial bagi anak Big, Maude.

Walter merasa bahwa Bunny nggak benar-benar diculik melainkan mengincar uang Big. Dia berencana menukar uang di dalam koper yang dibawa The Dude dengan baju-baju cuciannya.

The Dude dan Walter pun mendatangi tempat yang diminta penculik. Mereka berdua memberikan koper berisi baju cucian Walter dan berhasil mengamankan koper berisi uang di bagasi mobil.

The Dude dan Walter pergi ke tempat bowling untuk bermain. Ketika sedang asyik bermain, mobil The Dude dicuri oleh orang lain. Maude bekerja sama dengan Bunny untuk membuat sebuah penculikan palsu.

Maude meminta The Dude untuk mengambil uang yang seharusnya dipakai untuk menebus Bunny. Uang itu ternyata dicairkan Big secara ilegal dari yayasan keluarga.

The Dude dihampiri oleh Big dan tiga orang Jerman yang merupakan nihilis. Tiga orang itu mengaku sebagai orang yang menculik Bunny. Big meminta uang dari The Dude yang gagal dia kirimkan pada para penculik.

Dude mengatakan bahwa mobilnya dicuri. Maude yang diberi tahu mengenai masalah tersebut mengonfirmasi bahwa tiga orang Jerman itu adalah teman dari Bunny.

Mobil The Dude ditemukan oleh Polisi tapi koper yang berisikan uang sudah hilang. The Dude mengambil mobilnya. Di perjalanan, dia memperhatikan ada tumpukan dokumen di kursi belakang dengan nama Larry Sellers.

Dia dan Walter mendatangi Larry untuk menanyai keberadaan koper dan Larry menjawab nggak tahu. Bisakah The Dude menemukan koper dan mendapatkan karpet ganti?

Chemistry Karakter Utama

the-big-lebowski-3_

The Big Lebowski mengandalkan cerita dan karakter-karakternya dengan porsi yang sama. Tiga karakter utama di film untungnya bisa mengimbangi cerita yang dibuat solid.

Dialog serta gerak-gerik mereka ketika mendapat screentime menjadi sesuatu yang ditunggu-tunggu. Terlebih ketiganya berhasil menyuguhkan chemistry selayaknya tiga orang yang bersahabat.

The Dude merupakan mantan hippie yang terjebak di tahun 70-an, nggak memiliki pekerjaan, hobinya menghisap ganja, minum alkohol serta bowling. Walter merupakan mantan veteran yang merasa jago strategi.

Sedangkan Donny merupakan orang polos yang bahkan nggak nyambung dengan pembicaraan dua sahabatnya. Ketiganya diberi pendalaman yang cukup kuat untuk membuat kita merasa berpihak pada karakter mereka.

Julianne Moore yang juga menjadi pemeran utama, berperan sebagai Maude nggak kalah cemerlangnya bermain dalam film ini. Cukup sering bermain dalam komedi, Moore berhasil memberikan nuansa lebih berwarna dalam plot.

Dia bisa masuk ke dalam karakter yang eksentrik. Karakter itulah yang menjadi alat untuk memancing komedi. Sang aktor nggak kelihatan mencoba terlalu keras untuk melucu, kelucuannya terkesan natural.

Komedi Absurd Berhasil Dimaksimalkan

the-big-lebowski-4_

The Big Lebowski menyajikan banyak keanehan. Beberapa di antaranya adalah seorang pengusaha yang duduk di kursi roda, istri yang berjiwa bebas, tiga nihilis asal Jerman dengan marmot yang agresif, dan seorang pelukis yang karyanya berhubungan dengan vagina.

Menyusun cerita dari karakter yang terasa random itu hebatnya bisa dikemas dalam sebuah plot yang seru.

Kalau diperhatikan lebih jauh, akar masalah dari The Dude di film ini adalah karpetnya yang dikencingi. Hal itu terkesan nggak masuk akal yang kemudian berlanjut dengan petualangannya karena terjebak menghilangkan uang sebesar satu juta USD.

Serba kebetulan di film ini uniknya nggak akan kita pertanyakan karena pertanyaan itu hilang dengan sendirinya ketika menyaksikan perjuangan The Dude.

Pemeran pendukung di film ini berhasil menegaskan tone komedi. Julianne Moore menghadirkan komedi dengan karakternya sebagai Maude yang eksentrik dan hal-hal berbau seksual. Ada juga Jesus Quintana, musuh bebuyutan bowling The Dude dan kawan-kawannya yang mengeluarkan psywar dalam aksen Kuba yang kental.

Hal absurd bukan hanya dalam cerita, tapi juga dalam adegan mimpi The Dude. Mimpi itu melibatkan permainan bowling, Maude dengan pakaian mirip kerajaan dan dansa menggunakan ice skate.

Aneh bukan? Secara sinematografi, film ini banyak mengandalkan mid shot karena dialog dan segala kegilaan karakternya yang terus diekspos.

Penggunaan Tempo Cepat

https://i.pinimg.com/originals/77/33/29/77332989b3aa5417251deed475556483.jpg

Baca Juga: Daftar Film Komedi Terbaik Sepanjang Masa

The Big Lebowski menggunakan tempo cepat dalam menjalankan cerita. Kita seperti nggak diberi banyak waktu untuk bernapas dalam menyaksikan perjalanan The Dude. The Dude akan berdiskusi dengan Walter, kemudian melakukan sesuatu. Kalau gagal, keduanya bersiap melakukan hal lain. Ada kesan repetitif tapi tetap efektif. 

Tempo cepat ini uniknya nggak terasa terburu-buru karena memberi kesempatan pada dialog atau adegan yang akan menguatkan plot utama. Dengan karakter yang cukup banyak, tempo cepat nggak bikin kita kehilangan fokus pada plot maupun karakter-karakter utama.

Apalagi  durasinya 117 menit, terasa ajaib memang bisa mempertahankan cerita yang intens dengan komedi tanpa kehilangan napas. The Big Lebowski sukses menghibur penikmat komedi dengan caranya yang absurd. Cerita yang relatif nggak bisa diprediksi menjadi salah satu keunggulannya.

Selain itu, semua karakter berhasil menghidupkan suasana dengan cara-cara yang nggak lazim. Kalau butuh film yang bisa bikin kamu tertawa, film ini layak dipertimbangkan. Film yang berhasil bikin kamu tertawa apa aja nih? Tulis di bawah, yuk!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram