bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review The Age of Adaline, Terjebak di Tubuh Lain

Ditulis oleh Suci Maharani R
The Age of Adaline
3.7
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Awet muda adalah salah satu hal yang sangat diinginkan oleh banyak wanita kecuali oleh Adaline Bowman. Pasalnya ia terjebak dalam fisik seorang perempuan berusia 29 tahun. Hal ini terjadi setelah ia bangkit lagi dari kematian tahun 1937.

Saat itu Adaline mengalami kecelakaan yang menewaskannya, namun sambaran petir kembali menghidupkannya tapi menghentikan proses penuaannya.

Kisah hidup seorang perempuan yang tidak bisa menua ini dibungkus secara apik dalam film berjudul The Age of Adaline (2015). Film bergenre romantis dan fantasi ini dibintangi oleh Blake Lively sebagai Adaline dan disutradarai oleh Lee Toland Krieger.

Situs iMDb sendiri memberikan rating 7.2/10, sementara Rotten Tomatoes memberikan skor 55% dari 170 reviewers. Mendapatkan reaksi beragam, kira-kira bagaimana kelanjutan hidup Adaline yang terjebak di usia 29 tahun? Temukan jawaban lebih lengkapnya di bawah ini.

Sinopsis

the-age-of-adaline-1_

Bayi pertama yang lahir di tahun 1908, Adaline Bowman (Blake Lively) memiliki kehidupan normal layaknya kebanyakan orang. Ia tumbuh menjadi wanita yang cantik, lalu menikah dengan seorang pria dan melahirkan putri pertamanya.

Sayangnya, sanga suami meninggal dalam kecelakaan tragis selama pembangunan Jembatan Golden Gate tahun 1937.

10 bulan dari kejadian itu, Adaline mengalami kecelakaan saat badai salju yang menyebabkan mobilnya masuk ke danau dan membeku. Namun sambaran petir tiba-tiba mengenainya, Adaline hidup lagi dan sejak saat itu ia menyadari sesuai.

Adaline kembali hidup seperti kebanyakan orang, hanya saja usianya berhenti di angka 29 tahun karena ia tidak bisa menua.

Adaline sudah terbiasa membeli kartu identitas palsu dan hidup berpindah-pindah agar keanehan dalam dirinya tidak diketahui siapapun.

Pasalnya dulu seorang agen FBI hampir saja menangkapnya, sejak saat itulah Adaline menyadari bahwa ia harus terus hidup dalam pelarian. Bahkan kini usia putrinya jauh lebih tua darinya, Flemming (Ellen Burstyn) kini tinggal di panti jompo.

Di malam tahun baru, Adaline menghadiri sebuah pesta yang mempertemukannya dengan Ellis Jones (Michiel Huisman). Sebuah kejadian membuat keduanya saling menyukai, tapi saat itu Adaline memperkenalkan dirinya dengan nama Jennifer. Menolak untuk jatuh cinta, ternyata Ellis tetap saja nekat untuk mengajaknya untuk berkencan.

Tak bisa memungkiri, Adaline memang tergoda dengan sosok Ellis Jones yang tampan tapi dalam hatinya tetap ada dilema. Apakah ini saatnya untuk ia menjalani kehidupan normal yang sudah lama diidam-idamkannya? Hingga Ellis mengajak Adaline kerumah kedua orang tuanya, di sana ia dikejutkan dengan sosok yang tidak asing lagi baginya.

Ayah dari Ellis ternyata pria yang dulu pernah dicintainya, sayangnya Adaline tidak pernah muncul saat William Jones akan melamarnya. Pertemuan keduanya membuat identitas Adaline semakin terancam, kira-kira apa yang akan dilakukannya sekaran?

Premis Menarik, Eksekusi Kurang Maksimal

the-age-of-adaline-2_

Sebenarnya saya mencari-cari kira-kira apa yang membuat film The Age of Adaline (2015) terasa kurang. Ternyata hal ini berasal dari plotnya yang kurang memiliki nyawa, alhasil cerita yang diangkat seakan angin lalu saja. Padahal kalau dilihat-lihat premis yang diangkat sangatlah bagus, serta benang merah dari keseluruhan ceritanya juga pas.

Bagi saya kesalah berada ditangan para penulis ceritanya J. Mills Goodloe dan Salvador Paskowitz. Bagi saya keduanya kurang bisa menunjukkan keistimewaan dari karakter Adaline Bowman.

Padahal mereka bisa saja menjadikan gaya hidup perempuan ini seakan-akan secret agent yang sedang menyamar. Lalu berikan konflik-konflik yang menegangkan, selain berhadapan dengan FBI tentunya.

Tidak ada yang namanya kejutan, alhasil ceritanya jadi sangat-sangat monoton dan biasa saja. Saya berharap akan ada konflik yang lebih besar, sehingga karakter Adaline bisa berkembang lagi.

Sebenarnya tidak ada masalah dengan awal ceritanya, bagi saya awal ceritanya sangat bagus. Sayangnya, masuk ke bagian tengah plotnya terlalu santai dan klise dengan kisah cinta pada pandangan pertama.

Saya pikir akan lebih seru jika Adaline bergulat dengan emosi dan perasaan sendiri, ketika ia memilih untuk bersama Ellis. Sayangnya hal ini bahkan tidak dianggap sama sekali, setidaknya pertemuan Blake Lively dan Harrison Ford di akhir menjadi penutup yang cukup menjanjikan. Meskipun ending yang diberikan juga sangat-sangat biasa dan biasa saja.

Kisah Melodrama Fantasi Yang Cukup Enjoyable

the-age-of-adaline-3_

Memang tidak bisa dipungkiri, saya cukup enjoy menonton The Age of Adaline (2015) meski ceritanya kurang greget.

Tapi bagaimanapun juga saya sangat mengapresiasi premis yang diangkat dalam film ini, karena di tahun tersebut sangat jarang ada yang mengambil premis ini. satu-satunya kekurangannya hanya pemilihan jalan ceritanya saja yang kurang menarik.

Meski begitu, saya cukup menyukai bagaimana kisah hidup Adaline menjadi sebuah melodrama yang menyedihkan. Pasalnya ada kisah cinta segitiga antara Adaline dengan Ellis dan William yang ternyata adalah anak dan ayah.

Bagi saya secara keseluruhan, kisah masa lalu Adaline dengan William Jones menjadi cerita terbaik dari keseluruhan.

Mulai dari sisi romantis hingga dramanya tersusun dengan sangat baik, plot twist hadir ketika mereka dipertemukan lagi di zaman yang berbeda. Dari sini melodrama dimulai, ketika Jennifer berusaha memungkiri bahwa dirinya adalah Adaline. Saya pikir bagian ini bisa saja dibuat jadi lebih dramatis, sehingga ending-nya akan lebih memuaskan lagi.

Tapi itulah keanehannya, meski secara garis besar cerita yang diusung film ini sangat gagal total. Setidaknya saya bisa menikmati gambar-gambar indah yang ditangkap oleh David Lazenberg.

Serta kecantikan Blake lively yang tidak ada duanya dan akting dari aktor-aktris lain yang terlibat. Bahkan Michiel Huisman cukup menarik bagi saya, aktingnya terlihat sangat lembut dan menjanjikan.

Kemistri Blake Lively Dan Harrison Ford Yang Menegangkan

the-age-of-adaline-4_

Sejak melihat trailernya, jujur saja saya sempat pesimis melihat Blake Lively memerankan karakter Adaline. Pasalnya karakter Serena Van Der Woodsen yang dilakoninya saat bermain dalam series Gossip Girl (2007-2012) sangat melekat dengannya. Bahkan secara tampilan fisik, tidak ada yang membedakan antara Serena dengan Adaline Bowman.

Namun saya terlalu underestimate, pasalnya ia berhasil menunjukkan karakter berbeda dalam look yang hampir sama. Adaline Bowman benar-benar tipe perempuan yang sangat berbeda dengan Serena Van Der Woodsen. Perempuan ini hanya berusaha menjalani hidupnya sebaik mungkin, sambil bernostalgia dengan masa lalu.

Bahkan impiannya hanya satu, ia ingin menikmati hidupnya seperti kebanyakan orang. Namun kelebihan yang dimilikinya membuat Adaline harus hidup dalam pelarian sepanjang hidupnya. Blake Lively mampu menunjukkan keanggunan dan kegigihan Adaline, bahkan dalam sosok yang saya kira Serena. Apalagi kemistrinya dengan Harrison Ford.

Sejak mata keduanya saling bertemu, saya langsung bisa merasakan tensi emosi yang tinggi. Bagaimana kedua orang ini sama-sama kaget, dipertemukan dengan sosok dari masa lalu keduanya.

Saat-saat Harrison Ford mengintrogasi Blake Lively, menjadi saat-saat paling menegangkan. Bahkan saya sendiri merasa ini adalah momen terbaik yang ada di film The Age of Adaline (2015).

Itu dia review film romantis fantasi Amerika berjudul The Age of Adaline (2015). Sekarang saya merasa wajar jika iMDb dan Rotten Tomatoes memberikan penilaian yang average. Pasalnya film ini terselamatkan berkat penampilan yang luar biasa dari Blake Lively dan cast lainnya. bagaimana menurutmu? Bagikan jawabannya di kolom komentar di bawah ini.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram