bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review The 100 S2, Bawa Perdamaian & Pengkhianatan

Ditulis oleh Suci Maharani R
The 100 Season 2
3.7
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Kembali ke bumi setelah sekian lama hidup di angkasa ternyata bisa menjadi mimpi buruk. Meski mengetahui bahwa bumi sudah bisa ditinggali kembali, namun bumi tidak sama lagi. Datang ke bumi seperti menyerahkan diri untuk bertarung layaknya para gladiator. Demi hidup, anak-anak The Ark harus melawan banyak musuh mulai dari orang grounder dan musuh baru.

Mengikuti kesuksesan musim pertamanya, The 100 kembali dengan musim keduanya dengan cerita yang lebih kompleks dan menegangkan. Masih disutradarai oleh Jason Rothenberg, series ini mendapatkan cukup banyak perhatian. Dalam Rotten Tomatoes The 100 Season 2 mendapatkan penilaian yang cukup tinggi.

Bagaimana kelanjutan perjuangan Clarke dan anak-anak The Ark lainnya? Temukan jawabannya di bawah ini.

Sinopsis

Saat The Ark turun ke bumi, anak-anak mereka justru terpecah dan menjadi tawanan beberapa kelompok. Setelah perang melawan rounders, keadaan menjadi semakin menegangkan. Clarke ditahan oleh orang-orang di Mount Weather, sementara Bellamy berusaha menyelamatkan Finn dan Octavia bersama Lincoln. 

Beberapa anak bisa diselamatkan dan mereka kembali bersama orang-orang dari The Ark. Sementara Clarke berusaha mencari tahu rahasia Month Weather dan membangun rencana membawa anak-anak lain dari sana. Tapi kedatangan penduduk The Ark tidak memudahkan segalanya, apalagi setelah orang dewasa The Ark datang dan tidak menyetujui hal ini.

Berbagai macam cara dilakukan, hingga Clarke akhirnya berhasil kembali ke pasukannya. Tapi Finn malah membuat masalah dengan membantai satu desa grounder membabi buta. Ketegangan antara The Ark dan kaum Grounder semakin tinggi dan menegangkan. Clarke mengetahui bahawa Month Weather menjadikan Grounder dan Sky People sebagai ternak darah dan reaper.

Mereka memanfaatkan darah orang dataran untuk menyembuhkan mereka dari radiasi sinar matahari. Bahkan orang Mount Weather mengambil sumsum orang darat sebagai pengobatan agar mereka bisa menghirup udara segar di darat. Tak rela teman-temannya akan diperlakukan seperti hewan, ia berusaha mencari cara untuk menembus Mount Weather.

Clarke berusaha membangun kekuatan untuk menjemput seluruh kawan-kawannya dengan membuat aliansi. Kanselir Jaha menolak ide ini dan membawa beberapa orang pergi menuju Kota Cahaya. Tapi Clarke tetap nekad membuat kesepakatan dengan Grounder meski nyawa Finn sebagai bayarannya

Finn menjadi bulan-bulanan Grounder, kematiannya disaksikan oleh kedua belah pihak. Clarke sendiri yang akhirnya membunuh Finn, tapi rasa bersalah setelah ini cukup menyiksanya. Setelah pengorbanan yang dilakukan, aliansi keduanya tidak berjalan dengan mudah. Ada banyak tantangan, pertentangan dan intrik agar aliansi antara Grounder dan The Ark tidak pernah terjadi.

Di dalam Month Weather, Jasper dan Monty mengirimkan pesan radio ke The Ark. Setelah banyak hal, mereka menaruh harapan pada Bellamy dan Lincoln yang dikirim sebagai penyusup. Di sisi lain Raven dan Clarke mengetahui bahwa Mounth Weather sedang mempersiapkan rudal untuk menyerang aliansi.

Demi menjalankan rencana mereka, Lexa dan Clarke pergi dari pertemuan di markas Grounder. Banyak korban berjatuhan setelah rudal menghantam dan menghancurkan semuanya.

Bellamy berhasil masuk ke Month Weather, untungnya berkat Maya semua rencana bisa berjalan dengan baik. Jasper menggiring anak-anak lainnya untuk melakukan perlawanan, sementara Bellamy berusaha menghancurkan sistem keamanan dan kabut asam.

Hampir berhasil, tiba-tiba Mount Weather membuka gerbang dan mengeluarkan tawanan Grounder, penghianatan pun terjadi. Clarke dikhianati tanpa terduga, akhirnya ia memilih membuat keputusan yang sangat sulit. Karena anak-anak The Ark tetap di dalam, nyawa mereka semakin terancam.

Clarke masuk kedalam Mount Weather dan membuka seluruh pintu sehingga orang-orang didalamnya mati terkena radiasi, termasuk Maya. Seluruh anak-anak The Ark akhirnya bisa kembali, tapi Clarke memilih untuk pergi karena rasa bersalahnya.

Musuh Baru yang Membuat Makin Menegangkan

Penduduk Mount Weather memberikan angin segar sekaligus tanda tanya lainnya mengenai "apa yang akan terjadi selanjutnya". Pasalnya dunia atas terlihat begitu brutal, tapi kehidupan bawah tanah terlihat begitu damai. Tentu saja dua hal yg berlawanan ini sulit untuk diterima, seperti ucapan Klare "Month Weather to good to be true".

Semua mengacu dari segala hal yang sudan anak-anak The Ark rasakan selama mereka mendarat kembali di Bumi. Jujur saja adanya klan Mount Weather memang menjadi pembanding yang tidak pernah terduga sama sekali. Karena sejak awal diberikan tontonan yang “brutal”, tiba-tiba kita diberikan suasana kehidupan normal ala 2000-an.

Mount Weather memiliki kehidupan normal di bumi yang tidak normal sama sekali. Mereka hidup dalam keadaan yang sangat baik, seperti tidak terpengaruh dengan susahnya dunia atas.

Tapi di balik itu semua, orang-orang ini sebenarnya klan paling lemah dari semua klan yang ada. Mereka tidak bisa hidup di darat dan menghirup udara segar, karena mereka dengan mudah terkena radiasi.

Cara mereka mempertahankan hidup dengan sangat cerdas, saya menyukai bagaimana orang-orang ini memakai teknologi dan kepintaran mereka. Mereka benar-benar perbandingan yang sangat jauh dengan para grounders yang terlihat primitif. Bahkan menurut saya mereka lebih modern dan canggih dari pada orang-orang di The Ark.

Cara kerja mereka sangat elegan tapi tidak main-main, karena mereka sangat mematikan. Tidak perlu menurunkan banyak prajurit, mereka hanya mengeluarkan asap asam untuk membunuh.

Ketika mereka ingin memanen darah, mereka menyuruh para reaper menggantikan prajuritnya. Semua pekerjaan yang menunjang kehidupan mereka dilakukan oleh orang darat yang mereka manipulasi.

Clarke Makin Powerful dan Orang Dewasa Sebagai Pengendali Keadaan

Clarke memang karakter yang paling menarik di sini, sebagai anak perempuan dia sangat powerfull. Musim kedua ini saya menyukai bagaimana ketahanan mental dan emosi Clarke diuji.

Keputusan Clarke untuk membunuh Finn dengan tangannya sendiri membuat saya sangat terkejut. Saya tidak menyangka bahwa Clarke akan mengambil keputusan seperti ini, sangat tidak terduga.

Dari sini premis jingoistik seakan dihempaskan, The Ark dan karakter hebatnya tidak selalu menang. Tapi rasa bersalah Clarke setelah membunuh Finn yang begitu dalam, hingga membuatnya berhalusinasi. Momen terbaik dari semua episode, karena karakter gadis ini ditempa dengan berbagai hal yang menyakitkan. 

Sayangnya isu ini tidak dibawa mendalam, padahal dengan adanya hal ini kita bisa lebih bagaimana Clarke melawan dirinya sendiri. Di sisi lain kedatangan orang dewasa dari The Ark ke bumi menjadi isu lainnya yang tidak kalah menarik. Pasalnya saya berpikir mereka akan menjadi orang yang mengambil alih segalanya.

Di episode awalnya memang iya, jujur saja saya sangat terpesona bagaimana Kanselir Kane memimpin seluruh penduduk. Pemikirannya untuk mencapai kedamaian dan keselamatan sempat membuat saya berpikir, mungkin ia adalah orang yang tamak. Tapi hingga akhir ia adalah orang yang bijak dalam mengambil keputusan dan menilai sesuatu. 

Ia menjadi orang yang sangat tenang, meski situasi yang ada di hadapannya tidak terlalu baik. Caranya berdiplomasi memang menunjukkan bahwa pengalamannya sangat jauh. A

bby ibu dari Clarke yang memiliki kerjasama yang baik dengan Kane, pemikiran dan keputusan mereka sangat matang. Bagaimana Abby menjadi orang yang sangat berpengaruh saat menyelamatkan nyawa orang-orang.

Kane menjadi orang yang berpikir panjang dengan menjadikan Octavia mata-mata bagi grounder. Sayangnya penggambaran mereka terlalu lemah, mungkin tidak ingin membuat karakter Clarke terkubur.

Apalagi karakter Bellamy yang asalnya sangat on fire, justru agak melempem dan terlalu tenang. Setidaknya Kane dan Abby menjadi harapan baru agar anak-anak ini tidak kelewat batas lagi.

Plotnya Makin Rumit dan Endingnya Bikin Penasaran

Saat saya menonton The 100 musim pertama, ada banyak plot hole yang dirasakan sangat timpang. Di musim keduanya, plotnya dan masalah yang diangkat menjadi sangat komplek.

Mereka terlihat memegang inti masalah dengan erat, yaitu menjadikan Mount Weather sebagai masalah utama. Dari sinilah cerita lainnya bisa berkembang dan membuat banyak masalah lain muncul.

Ada banyak sekali intrik untuk menghancurkan setiap klan, tapi ada juga usaha untuk membuat perdamaian. Plot twist penghianatan dari orang yang tidak pernah disangka hampir di semua klan yang ada di bumi. Tapi sadar atau tidak, sepertinya The 100 musim dua ini sedang membiasakan penonton untuk merubah cara pandang.

Sering saya sebutkan, The 100 lekat dengan kesan kehidupan brutal. Tapi sejak awal musim kedua, saya merasa mereka sedang menarik series ini menuju sudut pandang lainnya.

Dunia dalam bayangan dan halusinasi, hal ini saya rasakan saat Kanselir Jaha begitu terobsesi dengan Negeri Cahaya. Kisah mereka mungkin terkesan sebagai pemanis saja, tapi hal ini mungkin menjadi guide ke musim selanjutnya.

Karena setelah realita kehidupan di bumi seakan kembali pada zaman purba yang primitif. Musim kedua diisi dengan Mount Weather yang hidup nyaman di bawah tanah dengan teknologi mumpuni.

Tapi ending-nya memberikan tanda bahwa mungkin kedepannya mengangkat isu manipulasi otak oleh AI (Erica Cerra). Jujur saja ending-nya membuat saya sangat penasaran dan berharap banyak untuk musim ketiganya.

Setelah membaca review-nya apa kalian memiliki pemikiran yang sama? Bagikan pemikiran kalian mengenai The 100 Season 2 di kolom komentar di bawah ini.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram