bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Terrifier 2, Horror Campur Aduk yang Tak Biasa

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
Terrifier 2
3.4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Art the Clown dibangkitkan oleh kekuatan supranatural dari kematiannya. Dia melanjutkan kebiasaannya membantai orang di malam Halloween. Target utamanya kali ini adalah keluarga Shaw. Dua anak Barbara, Sienna dan Jonathan, diintai oleh Art the Clown di setiap tempat. Hingga puncaknya di malam Halloween, mereka berdua harus berhadapan langsung dengan Art the Clown.

Terrifier 2 adalah film slasher horror karya Damien Leone yang dirilis secara independent oleh Bloody Disgusting pada 6 Oktober 2022. Merupakan sekuel yang terikat dengan film pertamanya, Terrifier (2016), film ini melanjutkan teror Art the Clown di Miles County pada malam Halloween.

Tampil lebih baik dari film pertamanya di segala sisi, apakah Art the Clown akan menjadi icon horror selanjutnya? Simak review berikut yang akan mengulas dengan mendalam salah satu film indie terbaik di tahun 2022 ini.

Baca juga: Sinopsis & Review Halloween Ends, Akhir dari Kebrutalan Michael Myers

Sinopsis

Sinopsis

Dibangkitkan oleh kekuatan supranatural, Art the Clown membunuh petugas autopsi. Dia lalu mencuci bajunya di sebuah laundromat dan bertemu dengan hantu The Little Pale Girl. Tidak lupa, dia membunuh penjaga laundromat sebelum pergi dari tempat itu.

Setahun kemudian. Sienna mempersiapkan kostum ksatria bersayap untuk dipakai di malam Halloween, sementara Jonathan mengajukan kepada ibunya untuk mengenakan kostum Art the Clown nanti. Tentu saja ibunya dan Sienna menolaknya karena akan menyakiti keluarga korban pembantaian badut sadis itu tahun lalu.

Sienna bermimpi buruk bertemu dengan Art the Clown dan terbangun ketika api lilin membakar sayap kostum di kamarnya. Di sekolah, Sienna gemetaran mendengar informasi penyerangan terhadap seorang pembawa acara oleh Victoria, korban Art the Clown yang selamat dengan kondisi wajah yang rusak.

Jonathan melihat Art the Clown dan The Little Pale Girl sedang bermain bangkai tupai besar di selasar sekolah. Jonathan dipulangkan ke rumah dan dihukum oleh sekolah karena dianggap sebagai pelakunya.

Sementara itu Sienna diikuti oleh Art the Clown di sebuah toko kostum. Setelah Sienna pergi dari toko dalam keadaan gemetar, Art the Clown membunuh penjaga tokonya.

Malamnya, Art the Clown mengunjungi rumah Allie, sahabat Sienna. Dia merencah tubuh Allie dalam kondisi hidup. Ibu Allie yang baru pulang juga menjadi korban keganasannya.

Jonathan menunjukkan buku gambar peninggalan ayahnya kepada Sienna yang berisi kumpulan berita tentang aksi pembantaian yang dilakukan Art the Clown dan beberapa sketsa penyiksaannya. Sienna berangkat ke pesta Halloween bersama Brooke.

Sementara Barbara, ibu Jonathan, merobek buku gambar itu dan membuat Jonathan kabur dari rumah. Kemudian Barbara melihat mobilnya dirusak dan dicoret-coret di dalam garasi. Barbara menuduh Jonathan sebagai pelakunya, tapi ternyata Art the Clown yang melakukan itu semua. Lalu Art the Clown membunuh Barbara.

Jonathan yang pulang ke rumah langsung dibius dan diculik oleh Art the Clown. Sienna mabuk di pesta bersama Brooke, tapi pikirannya tidak bisa lepas dari Jonathan yang kabur dari rumah. Mendapat pesan dari Jonathan bahwa dia sekarang ada di bekas karnaval, Sienna bersama Brooke dan kekasihnya datang ke tempat itu.

Selagi Sienna masuk ke dalam karnaval, Brooke dan kekasihnya menjadi korban Art the Clown. Jonathan berusaha mencari jalan keluar dari wahana Terrifier dan bertemu Sienna yang sedang berhadapan dengan Art the Clown.

Apakah Sienna mampu mengalahkan Art the Clown yang seolah tidak bisa mati? Atau mereka hanya akan menjadi korban terbarunya saja? Jawabannya hanya ada di akhir film yang semakin menegangkan ini. Jangan dulu beranjak ketika credit title belum usai, karena masih ada potongan cerita yang akan membuat perasaan aman kita menjadi terganggu.

Peningkatan Mutu dari Film Sebelumnya

Peningkatan Mutu dari Film Sebelumnya

Pasti banyak yang tidak mengerti mengapa film sesadis ini sempat populer menjelang Halloween di tahun 2022. Bahkan kita tidak tahu jika ada film pertamanya dan Terrifier 2 ini adalah sekuelnya.

Dan kita lebih tidak tahu lagi bahwa karakter Art the Clown sudah hadir sejak tahun 2013 di film antologi All Hallow’s Eve. Memang film indie ini telah menjadi fenomena di tahun 2022.

Dan uniknya, kita terpaksa harus menonton film pertamanya dahulu untuk bisa menikmati film keduanya ini, karena ada keterikatan yang sangat erat dalam kontinuitas ceritanya. Secara kualitas, Terrifier 2 jelas lebih bagus daripada Terrifier (2016). Dari pewarnaan, pencahayaan, pergerakan kamera dan berbagai sisi teknis lainnya lebih tertata rapi.

Di film berdurasi 2 jam 18 menit ini, jalan ceritanya sebenarnya sederhana dan tidak rumit sama sekali. Intinya adalah Art the Clown mencari korban di malam Halloween yang dibunuhnya dengan cara sesadis mungkin.

Damien Leone rupanya mendengar berbagai kritikan atas film Terrifier yang dianggap tidak memiliki cerita yang baik dan murni hanya menyuguhkan adegan gore saja.

Unsur utama ceritanya memang terfokus pada kesadisan Art the Clown dalam membunuh korbannya, tapi Damien Leone juga memasukkan elemen-elemen horror lainnya. Kekuatan supranatural, hantu gentayangan dan kanibalisme adalah elemen pendamping yang menyelip diantara aksi gila Art the Clown.

Penuh Adegan Berdarah yang Menjijikkan

Penuh Adegan Berdarah yang Menjijikkan

Tokoh utama film Terrifier 2 ini adalah Art the Clown yang diperankan dengan sangat lucu sekaligus mengerikan oleh David Howard Thornton. Icon horror berpenampilan badut mengerikan ini tidak pernah mengeluarkan suara, bahkan ketika dia terluka sekalipun.

Di dalam film dengan sinematografi yang tidak spesial ini, Art the Clown memiliki banyak adegan yang bisa memancing tawa, minimal senyuman geli. Salah satunya adalah ketika dia menguntit Sienna di toko kostum.

Saat Sienna sibuk mencari dompet untuk membayar belanjaannya di kasir, Art the Clown justru mencoba berbagai macam kacamata yang ada tepat di belakang Sienna.

Setiap kali Sienna menoleh, Art the Clown selalu berganti kacamata dengan mimik yang menggelikan. Tapi tentu adegan komedi bukanlah yang kita cari dari film ini, melainkan kesadisan Art the Clown yang selalu ditunggu. Dan khusus untuk adegan gore di film ini, Damien Leone memaksimalkan penggunaan boneka prostetik dan editing yang apik.

Ada cerita unik saat produksi hendak dimulai. Demi mendapatkan hasil yang dia harapkan, Damien Leone menggalang dana untuk bahan produksi special effect, terutama boneka prostetik dan darah palsu.

Dia hanya berniat mengumpulkan $50 ribu saja lewat Indiegogo. Tapi justru dia terkejut dengan respon positif dari para penyumbang yang hasil akhirnya terkumpul $250 ribu. Walhasil, kita bisa menyaksikan adegan sadis penuh darah yang lebih banyak dan variatif di film ini.

Bagi yang suka mual dengan hal-hal menjijikkan seperti ini, sebaiknya hindari saja film ini daripada terjadi efek buruk pada tubuh dan pikiran kalian. Tapi bagi penikmat slasher horror, rasanya kalian akan bergembira ria melihat aksi Art the Clown di film ini.

Masih Meninggalkan Banyak Pertanyaan

Masih Meninggalkan Banyak Pertanyaan

Damien Leone cukup cerdas mengaitkan dua film Terrifier ini dalam satu jalinan cerita. Padahal produksinya tidak dilakukan secara berkesinambungan dan film kedua ini adalah efek dari cukup suksesnya film pertamanya di ranah perfilman independent.

Pasti kita akan dibuat bingung dengan sosok Victoria Hayes yang selalu disebut namanya di film. Perlu diketahui, dia adalah karakter utama di film pertamanya yang merupakan satu-satunya korban yang selamat dari pembantaian di Miles County. Tapi karena penyiksaan yang dilakukan Art the Clown, wajahnya rusak parah dan mentalnya juga terganggu.

Kehadirannya yang ditunggu tetap disuguhkan di adegan pada credit title, dimana layaknya film-film horror pada umumnya, sosok antagonis tidak boleh mati dan akan bangkit kembali.

Tapi kita akan dibuat terkejut dengan cara kebangkitannya yang teramat sangat absurd dan belum pernah ditampilkan di film lainnya. Untuk mengetahuinya, kalian harus menonton film ini terlebih dahulu.

Dengan keapikan kontinuitas ceritanya, bukan berarti naskah yang ditulis oleh Damien Leone ini terbebas dari cacat. Justru banyak hal yang mengundang tanda tanya dan tidak berusaha dijawab sama sekali hingga akhir film. Entah memang ini sebuah kesalahan atau memang kesengajaan untuk materi cerita film lanjutannya, apabila ada.

Paling tidak ada tiga pertanyaan besar yang tidak terjawab di film ini. Pertanyaan pertama, tentu saja latar belakang Art the Clown. Hingga akhir cerita, kita tidak diberi tahu secuil pun tentang dirinya.

Yang diperlihatkan hanyalah kesadisannya saja. Mungkin di beberapa film selanjutnya, Damien Leone akan terpikir untuk membuat kisah asal usulnya.

Pertanyaan kedua adalah korelasi ayah Sienna dan Jonathan dengan aksi pembunuhan Art the Clown. Kisahnya hanya diceritakan secara tersirat lewat dialog antara Sienna, Jonathan dan ibunya, serta sedikit tambahan dari Brooke.

Apabila dirangkum, ayah mereka menjadi aneh dengan menggambar banyak hal mengerikan, yang ternyata aksi pembantaian Art the Clown, setelah menderita tumor otak.

Dia juga mengumpulkan beberapa berita dari koran tentang aksi Art the Clown, termasuk korban pertamanya yaitu seorang gadis cilik yang menjadi hantu The Little Pale Girl.

Tapi kita tidak menemukan sama sekali hubungan antara Art the Clown dengan kepala keluarga Shaw ini. Juga tidak didapatkan alasan Art the Clown memburu keluarga Shaw ini. Dan pertanyaan ketiga adalah kekuatan supranatural yang di awal film membuat Art the Clown bangkit dari kematian. Tidak jelas kekuatan ini berasal dari mana.

Yang jelas, dengan kekuatan ini, Art the Clown menjadi sangat kuat dan susah untuk dibunuh. Bahkan setelah kepalanya dipenggal oleh Sienna pun, di adegan credit title, Art the Clown dibangkitkan lagi oleh kekuatan ini dengan cara yang sangat absurd.

Terrifier 2 berhasil tampil lebih baik daripada film pertamanya. Dengan jalinan cerita yang tersusun rapi namun membuat durasi menjadi panjang, film ini akan memaksa kita untuk menonton juga film pertamanya.

Dengan modal lebih besar, tentu film ini menjadi kabar buruk bagi yang tidak tahan dengan hal-hal menjijikkan, tapi justru berita gembira bagi penggemar slasher horror.

Jika kalian menyukai aksi Leatherface, Jason Vorhees dan Michael Meyers, maka Art the Clown bisa ditambahkan sebagai icon horror yang baru dengan tingkat kesadisan melebihi para seniornya tersebut.

Berani melihat aksi badut lucu nan sadis ini? Coba periksa dulu kekuatan jantung kalian sebelum menontonnya. Dan usahakan jangan sambil memakan apapun, ya! Selamat menonton.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram