bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Tekken: Bloodline, Pembalasan Dendam Seorang Anak

Ditulis oleh Mutiara Dwi C.K.
Tekken: Bloodline
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Jin Kazama merupakan seorang pemuda yang belajar seni bela diri dari keluarganya. Dia menguasai seni bela diri tradisional Gaya Kazama berkat ibu yang melatihnya sejak usia dini. Namun, ketika masih muda, Jin tak bisa mengolah emosinya apalagi ketika kejahatan mengerikan tiba-tiba muncul.

Ogre, kekuatan jahat telah menghancurkan semua orang yang disayanginya dan mengubah hidupnya. Diliputi rasa kemarahan, Jin bersumpah untuk membalas dendam dan meningkatkan kekuatannya. Pencariannya itu kemudian mengarahkan Jin pada pertempuran di panggung dunia, Turnamen Tinju Besi Baja.

Mampukah Jin membalaskan dendamnya tersebut? Berikut ini ulasan seri anime Tekken: Bloodline yang diadaptasi dari game franchise terkenal yang dipublikasikan oleh Bandai Namco Entertainment, Tekken. Yuk, simak ceritanya!

Baca juga: 10 Film Adaptasi Video Game yang Wajib untuk Ditonton

Sinopsis

review tekken bloodline_Sinopsis_
Tahun Rilis 2022
Genre
Sutradara
Pemeran Isshin Chiba
Review Baca di sini

Cerita diawali di sebuah daerah bernama Yakushima, ketika Jin Kazama muda diganggu oleh anak-anak perundung di hutan. Awalnya Jin tidak melawan mereka, tapi ia merasa marah ketika mendengar salah satu anak mengolok-olok ibunya.

Jin pun lepas kendali dan dengan mudah mengalahkan mereka. Beruntung, ibunya Jin, Jun Kazama, datang dan melerai pertengkaran tersebut.

Setelah diperingati untuk tidak menggunakan kekuatannya secara sembarangan, Jun meminta Jin untuk memfokuskan pikirannya. Jun pun mulai melatih kembali Jin untuk bisa lebih mengendalikan dirinya.

Pada malam harinya, salah satu ayah dari anak yang merundung Jin datang dan Jun dengan tenang menangani konflik tersebut. Namun, iblis, Ogre, tiba-tiba datang dan menyerang Kazama.

Jun menyuruh Jin untuk tetap di dalam rumah dan memerintahkannya untuk segera mencari kakeknya jika ada sesuatu terjadi padanya.

Setelah mencoba beberapa kali bertahan, Jun mengorbankan diri dengan meledakkan rumahnya ketika disudutkan oleh Ogre. Hal tersebut mengakibatkan Jun meninggal dan Jin tak ada pilihan lain selain mencari kakeknya.

Setelah perjalanan yang cukup panjang, akhirnya Jin bertemu dengan kakeknya, Heihachi Mishima. Awalnya, Heihachi tak peduli pada Jin, hingga akhirnya dia mendengar tentang Ogre. Lalu Heihachi pun melatih Jin dengan cara bertarung Mishima. Dia melatih Jin untuk tidak pernah ragu dan selalu menghabisi lawannya.

Beberapa tahun kemudian, Heihachi mengadakan Turnamen Tinju Besi. Dia berniat untuk memancing Ogre dengan menggunakan Jin. Setelah sekian lama, Jin pun bertemu kembali dengan teman dan saingannya, Hwoarang dan teman sekolahnya, Xiaoyu.

Sebelum pertandingan dimulai, Paul Phoenix dan Nina Williams memperingati Jin untuk tidak terlalu banyak bertanya mengenai Mishima. Namun, rasa penasaran Jin sangat besar dan ingin mengetahui nasib ayahnya, Jun Kazama. 

Kemudian, Jin menemukan jawaban, bahwa yang telah membunuh ayahnya adalah kakeknya sendiri, Heihachi. Dia juga mendapati hal lain yang lebih mengejutkan mengenai Heihachi dari beberapa orang yang mengikuti turnamen.

Setelah mengetahui beberapa kebenaran tentang Heihachi, Jin memutuskan untuk tidak mengikuti arahan kakeknya itu. Dia menunjukkan rasa belas kasihan pada teman-temannya, ketika dalam pertarungan. Dia juga mengunjungi lawannya yang terluka, juga Julia yang mencoba menyerang Heihachi.

Heihachi merasa marah melihat sikap Jin dan semakin marah karena tujuannya memancing Ogre masih belum berhasil. Sampai pertarungan selesai dan Jin dinyatakan sebagai Raja dalam turnamen tersebut, tiba-tiba Heihachi mengajukan diri sebagai lawan terakhir Jin. 

Tak ada pilihan lain, Jin pun mengikuti peraturan tersebut. Jin bisa mengalahkan Heihachi dengan kemampuan teknik Kazama Ryu yang diajarkan oleh ibunya, bersamaan dengan Devil gen-nya tapi dengan teknik yang berbeda dari ayahnya.

Setelah pertarungan sengit antara Jin dan Heihachi, akhirnya Ogre pun muncul di arena pertarungan. Kemunculan Ogre membuat petarung lainnya ingin membantu Jin, tapi Heihachi menghentikan mereka. Akankah Jin mampu mengalahkan Ogre dan membalaskan dendamnya?

Ceritanya Berpusat pada Karakter Jin Kazama

review tekken bloodline_Ceritanya Berpusat pada Karakter Jin Kazama_

Seri anime Tekken: Bloodline ini ceritanya berpusat pada kisah seorang pemuda bernama Jin Kazama. Dalam seri ini menceritakan perjalanan Jin Kazama yang melatih dirinya untuk lebih kuat lagi agar bisa membalaskan dendam atas kematian ibunya, Jun Kazama. 

Cerita yang berpusat pada Jin ini, akan menyuguhkan kamu untuk melihat perkembangan karakter Jin. Mulai dari dia masih remaja dengan badannya yang masih terlihat imut, sampai akhirnya tumbuh dewasa dengan tubuh yang lebih kekar.

Tidak hanya perubahan bentuk tubuh, tapi memperlihatkan perkembangan emosional Jin yang setelah dewasa terlihat lebih bisa mengendalikan dirinya.

Bagi para penggemar game Tekken, tentu menonton anime ini akan merasa bernostalgia dengan game-nya. Meski saya tidak terlalu mendalami game Tekken, tapi melihat anime ini membuat saya merasa bernostalgia dan ingin mencoba bermaingame Tekken kembali. Ada yang merasakan hal yang sama?

Diadaptasi dari Game Tekken 3

review tekken bloodline_Diadaptasi dari Game Tekken 3_

Anime yang berjumlah enam episode dan 25 menit di setiap episodenya ini diadaptasi dari Tekken 3. Alur ceritanya sama persis dengan alur cerita di game Tekken 3. Alurnya tidak terlalu bertele-tele dan to the point, sehingga tidak terlalu membosankan ketika ditonton.

Mungkin bagi yang bukan penggemar game Tekken, akan mendapati anime ini terasa membosankan. Apalagi dengan alur ceritanya yang langsung mengambil dari Tekken 3, akan cukup membingungkan bagi yang baru pertama kali melihat anime ini.

Terutama pada bagian karakternya, karena pada beberapa karakter selain Jin, pengenalannya terasa sangat kurang. Meskipun begitu, secara keseluruhan alur cerita anime ini sudah cukup baik dan sesuai dengan cerita pada game Tekken 3.

Selain sudah sesuai dengan cerita pada game, alurnya juga cukup mudah untuk diikuti. Hanya minus pada bagian pengenalan beberapa karakter lainnya, juga sebagian terjemahan subtitle yang kurang pas dan kurang tepat.

Anime Adaptasi yang Menarik

review tekken bloodline_Anime Adaptasi yang Menarik_

Selain merasa bernostalgia, Tekken: Bloodline merupakan salah satu anime adaptasi yang menarik. Dari segi visual, semua karakternya terasa hidup, meskipun ada poin yang kurang sedikit.

Seperti untuk latarnya yang terlihat tidak ada yang terlalu spesial. Kemudian ada beberapa scene penonton yang gerakan seperti mengulang dan sama persis dengan adegan sebelumnya.

Namun, untuk segi sinematografi, pengambilan sudut kamera, dan bagian slow-motion, bagi saya cukup menarik. Adegan pertarungannya pun dianimasikan dengan baik dan cukup menarik. Efek suara dan musiknya pun memberikan nilai tambah untuk anime ini.

Netflix sudah cukup banyak menggarap adaptasi video game. Salah satunya adalah Dota Dragon’s Blood yang menurut saya tak sebagus anime ini. Dan setelah beberapa kali menonton anime adaptasi yang digarap oleh Netflix, bagi saya Tekken: Bloodline merupakan anime garapan Netflix yang terbaik. 

Na,h itulah ulasan mengenai anime Tekken: Bloodline. Secara keseluruhan, anime ini cukup menarik, apalagi bagi kamu yang merupakan penggemar game Tekken.

Saya juga menyarankan kamu untuk menonton anime ini, terutama bagi penggemar video game Tekken. Ada yang sudah menonton anime ini? Silahkan tulis kesan kamu setelah menonton anime ini di kolom komentar, ya!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram