Sinopsis & Review Film Taxi Driver, Pencarian Makna Hidup


Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.
Setiap orang pasti pernah menyaksikan atau mengalami kejadian yang sulit untuk dilupakan. Biasanya, kejadian-kejadian yang menyedihkan atau mengerikanlah yang menempel di memori. Beberapa orang yang belum berhasil mengatasinya bisa mengalami gangguan stress pascatrauma. Kondisi tersebut bahkan bisa berlangsung sangat lama.
Seseorang yang mengalami gangguan stress pascatrauma akan menunjukkan berbagai gejala seperti menghindari hal yang dapat mengingatkan pada kejadian, merasa gelisah sampai meningkatkan reaktivitas terhadap rangsangan.
Di film Taxi Driver, Travis Bickle berupaya mengatasi gejala tersebut yang membuatnya merasa kesepian. Bagaimana cerita lengkapnya? Simak dulu sinopsis dan review filmnya yuk!
Sinopsis

- Tahun Rilis: 1976
- Genre: Drama, Thriller
- Produksi: Bill/Phillips Productions, Italo/Judeo Productions
- Sutradara: Martin Scorsese
- Pemain: Robert De Niro, Jodie Foster, Albert Brooks, Harvey Keitel, Leonard Harris
Travis Bickle adalah seorang veteran berusia 26 tahun yang tinggal di New York. Dia mengalami gangguan stress pasca trauma sehingga mengidap insomnia akut. Untuk mengatasinya, dia menjadi sopir taksi yang bekerja di malam hari.
Waktu senggangnya dimanfaatkan untuk menonton bioskop yang menampilkan film-film porno. Selain itu, dia juga sering membuat jurnal untuk menuliskan perasaan dan pandangannya.
Ketika bekerja, Travis melihat Betsy, seorang perempuan yang bekerja di kantor kampanye calon presiden Charles Palantine. Travis memberanikan diri untuk berkenalan dengan Betsy dengan berpura-pura tertarik pada sosok Palantine.
Setelah berdiskusi, Travis mengajak Betsy berkencan. Kencan antara Travis dan Betsy berjalan lancar sampai Travis membawa Betsy menonton bioskop yang menampilkan film porno. Betsy yang merasa jijik langsung meninggalkan Travis.
Merasa bingung mengapa Betsy nggak mau menerimanya, Travis mendatangi kantor kampanye Palantine. Dia memarahi Betsy sebelum dipisahkan dan diusir oleh Tom, teman Betsy. Travis mulai mempertanyakan keberadaannya yang seperti nggak diinginkan oleh siapa pun.
Pada saat bekerja, dia mengantar pelanggan yang istrinya sedang berselingkuh dengan pria lain. Pelanggan itu mengungkapkan bahwa dia berniat membunuh sang istri.
Travis merasa hidupnya kesepian. Dia mencoba bercerita pada Wizard, rekannya sesama sopir taksi mengenai keresahannya.
Wizard nggak bisa memberi solusi apa pun melainkan menyuruh Travis untuk sedikit bersantai karena mengira temannya itu terlalu kelelahan dalam bekerja. Dengan bersenang-senang sedikit, Wizard menilai Travis akan baik-baik saja.
Travis merasa bahwa dia nggak diterima sementara banyak hal buruk terjadi di sekitarnya. Dia menganggap PSK dan pengedar narkoba merupakan sampah yang harus disingkirkan.
Pikiran yang kacau membuat Travis memiliki bayangan untuk melakukan kekerasan untuk menyelesaikan segala masalah di sekitarnya. Dia mulai menjalani latihan fisik untuk membuat tubuhnya kekar.
Atas bantuan rekan sesama sopir taksi, Travis berhasil membeli senjata secara ilegal. Dia kemudian menghadiri kampanye Palantine untuk menganalisa keamanan di sekitar sang politisi. Suatu malam, Travis datang ke toko untuk membeli makanan.
Seorang pencuri datang dan meminta pemilik toko menyerahkan uangnya. Travis menembak sang pencuri dan sang pemilik toko berterima kasih atas tindakan Travis.
Ketika bekerja sebagai sopir taksi, Travis sering berpapasan dengan PSK di bawah umur bernama Iris. Travis mulai memiliki bayangan untuk menyelamatkan Iris dari prostitusi.
Dia mencoba menyewa Iris dengan harapan bisa membebaskannya dari mucikarinya, Sport. Iris menolak tawaran Travis dan mengaku sengaja berada di New York untuk bekerja menjadi PSK.
Travis mencukur rambutnya menjadi Mohawk sebagai tanda dia menjadi pribadi yang baru. Dia mendatangi kampanye Palantine dan berusaha menembak sang politisi.
Ketika mengeluarkan pistol, agen yang berada di lokasi berhasil membaca gerak-gerik Travis. Upaya Travis pun gagal dan dia harus melarikan diri.
Travis merasa dia akan diterima masyarakat apabila berani melakukan kejahatan. Kejahatan yang dilakukannya pun bukan sembarangan melainkan mencoba menegakkan hukum dengan versinya sendiri.
Dia berniat untuk menghabisi mucikari Sport dan membebaskan Iris dari dunia prostitusi. Berhasilkah Travis menjalankan misinya? Akankah dia akhirnya diterima oleh masyarakat?