Sinopsis & Review Film Animasi Tangled, Kembalinya Sang Putri

Bukan Walt Disney namanya kalau tidak memberikan kejutan dengan membuat dongeng menjadi sebuah cerita bergambar dalam film bergerak. Kali ini dongeng yang diangkat oleh rumah produksi tersebut berjudul Tangled atau yang lebih dikenal dengan cerita Rapunzel si gadis berambut ajaib yang kisahnya berasal dari Jerman.

Dikisahkan, Rapunzel yang sedari kecil sudah diculik oleh seorang wanita tua licik, kini sudah bertumbuh besar dan sadar tentang dunia luar; hal yang sama sekali tidak boleh ia lakukan atau sentuh oleh ‘Ibu’nya. Namun ketekadan hatinya yang membuat ia melanggar semua dan akhirnya mengetahui keadaan sebenarnya tentang hidup Rapunzel.

Sinopsis

Dahulu kala di sebuah kerajaan bernama Corona, hiduplah sebuah keluarga kecil. Keluarga itu adalah pemimpin kerajaan yakni Raja Frederick dan Ratu Arianna. Mereka berdua sedang menantikan kelahiran putri mereka, namun Ratu Arianna sakit keras sehingga membahayakan nyawanya juga nyawa putri mereka.

Maka diutuslah para tentara kerajaan untuk mencari sebuah bunga yang dipercaya memiliki kekuatan untuk menyembuhkan segala hal. Bunga primrose ajaib itu muncul setelah terpapar sinar matahari yang magis dan jadi incaran seorang wanita tua untuk membuatnya terus awet muda. Begitu tahu bunga tersebut diambil, wanita tua itu murka.

Wanita tua bernama Mother Gothel (Donna Murphy) itu akhirnya mencari tahu kemana bunga itu dibawa. Akhirnya ia tahu bahwa bunga itu digunakan untuk menyembuhkan Ratu Arianna yang berhasil melahirkan putri cantik berambut emas. Gothel lantas menyelinap ke istana untuk mendapatkan sebagian rambut putri tersebut.

Namun saat dipotong, rambutnya berubah warna dan kekuatan magisnya hilang. Ini membuat Gothel tidak punya pilihan selain menculiknya. Ia merawat anak itu dan menamainya Rapunzel (Mandy Moore). Gothel selalu menggunakan rambut Rapunzel untuk tetap awet muda dan menyembunyikan Rapunzel di menara dalam hutan.

Kerajaan Corona geger ketika mengetahui bahwa putri raja hilang dan pencarian besar-besaran dilakukan namun tetap saja nihil. Belasan tahun lamanya, sang Raja dan Ratu terus mengalami kesedihan dan menunggu putri mereka pulang. Untuk tetap mengingatnya, setiap tahun, pada hari ulang tahun Rapunzel, ribuan lentera dilepaskan ke langit.

Hal itu dilakukan karena mereka masih berharap anak mereka bisa kembali pulang. Rapunzel yang selalu melihat lentera itu terbang setiap tahun senang sekali. Saat ia beranjak ke umur 18, ia meminta izin ‘Ibu’nya untuk melihat lentera dari dekat namun Gothel menolaknya dengan mengatakan bahwa dunia luar itu jahat dan bahaya.

Tak kuasa membantah, Rapunzel harus menerima keputusan Ibunya itu yang akhirnya pergi untuk belanja keperluan sehari-hari mereka. Rapunzel sedih bukan main karena ia tidak memiliki siapa-siapa dan kesepian. Sampai satu kali menara kediamannya kedatangan seorang pencuri bernama Flynn Rider (Zachary Levi).

Flynn atau yang dikenal dengan Eugene Fitzherbert telah mencuri mahkota kerajaan dan diburu oleh tentara kerajaan sehingga ia kabur dan menemukan menara tempat Rapunzel berada untuk ikut bersembunyi. Rapunzel ketakutan bukan main mengetahui ada pria asing di kediamannya, ia pun melawan dan membuat pria itu pingsan.

Rapunzel lantas menyembunyikan Flynn di dalam lemari. Begitu Ibu nya pulang, Rapunzel yang ingin memberitahu tentang Flynn dan membuktikan bahwa ia bisa bertahan di dunia luar, dimaki habis-habisan oleh Gothel yang membuat Rapunzel sedih. Ia lantas mengatakan ingin cat baru saja dan berjanji tidak keluar kastil.

Perjalanan untuk mendapatkan cat itu memakan waktu 3 hari, setelah Gothel pergi, ia lantas membuka lemari dan mencoba untuk berkomunikasi dengan Flynn yang akhirnya sadar dari pingsannya. Flynn lantas menanyakan dimana mahkota curiannya yang sudah disembunyikan oleh Rapunzel yang tak sadar bahwa mahkota itu miliknya.

Membuat kesepakatan, Rapunzel hanya meminta untuk diantar melihat lentera, setelah itu ia akan menyerahkan mahkota tersebut. Flynn pun menyanggupinya dan membawa Rapunzel keluar kastil untuk merasakan kebebasan meski Rapunzel berkali-kali merasa bersalah pada Ibunya namun hal itu entah kenapa menyenangkan hatinya.

Dalam perjalanan, mereka mendatangi sebuah bar untuk istirahat dimana seluruh preman kerajaan Corona berkumpul. Begitu tahu kalau Flynn dicari dan mendapatkan imbalan, seluruh preman menyerbu untuk menangkap Flynn namun Rapunzel berhasil menenangkan hati para preman itu dan membuat mereka jadi bersahabat.

Saat tentara kerajaan inspeksi ke bar tersebut, para preman tadi membantu Rapunzel dan Flynn kabur. Sementara itu, Gothel yang pulang lebih awal kaget melihat menara kosong. Ia hanya menemukan mahkota dan akhirnya mencari Rapunzel. Gothel bekerja sama oleh Stabbington Brothers, rekan Flynn yang dikhianati oleh Flynn.

Rapunzel dan Flynn yang dikejar para tentara terjebak di sebuah gua yang banjir, merasa itu akhir hidup mereka, Flynn mengaku namanya yang sebenarnya (Eugene) dan Rapunzel mengatakan tentang kekuatannya yang akhirnya menghantar mereka keluar dari gua. Saat lolos dan istirahat, Eugene bertemu dengan Gothel.

Ia menawarkan mahkota untuk melihat kesetiaan pada Rapunzel. Keesokan paginya, seekor kuda kerajaan bernama Maximus datang untuk menangkap Flynn namun berhasil ditenangkan oleh Rapunzel yang meminta mereka berdamai sampai ia selesai melihat lentera, Maximus dan Flynn pun berdamai dan mengantar Rapunzel ke wilayah kerajaan.

Setelah selesai melihat lentera dan memberikan mahkotanya pada Flynn, Flynn melihat Stabbington Brothers dan menyerahkan mahkota tersebut namun Flynn malah diculik dan diikat ke perahu yang berlayar; lantas dilihat oleh Rapunzel dan mengira Flynn mengkhianatinya. Disitulah muncul Mother Gotherl untuk ‘menyelamatkannya’.

Maximus segera menolong Flynn dan pergi mengejar Rapunzel yang sedih. Rapunzel yang saat itu tersedu-sedu lantas sadar bahwa ia adalah putri yang hilang. Gothel lantas menyekapnya. Saat Flynn sampai diatas menara ia ditusuk oleh Gothel namun ia berhasil memotong rambut Rapunzel sehingga kekuatannya hilang.

Gothel mengerang karena itu berarti ia kembali tua dan akhirnya terjatuh dari menara. Rapunzel sedih bukan main tahu Eugene sekarat, namun air matanya yang menetes membuat Eugene kembali sembuh. Lantas mereka berdua kembali ke kerajaan dan Eugene menyatukan Rapunzel kembali pada keluarganya.

Diangkat dari Dongeng Jerman

Film animasi 3D ini memiliki cerita yang diangkat dari sebuah dongeng Jerman yang ditulis oleh Brother Grimm pada tahun 1812. Dongeng itu laku keras dan langsung masuk ke dalam koleksi dongeng-dongeng terkenal yang disatukan dalam buku Children's and Household Tales. Kisahnya pun kini sudah diangkat dalam banyak versi.

Karena ceritanya yang seru dan manis dan juga disukai oleh banyak orang; khususnya anak-anak, maka Rapunzel masuk juga dalam daftar dongeng yang difilmkan oleh rumah produksi Walt Disney. Hasilnya sudah bisa ditebak, kisah Rapunzel dalam film Tangled yang berdurasi 100 menit itu sukses meraup keuntungan sebesar $ 592,4 juta!

Sinematik yang Indah

Selain ceritanya yang dibuat ramah anak, sinematik yang ada selama adegan film animasi ini tayang pun bisa dibilang sangat baik! Awalnya sang animator yakni Glenn Keane menginginkan cerita ini dibuat versi 2D saja, namun para eksekutif Disney akan menyetujui seluruh pendanaan kalau Rapunzel dibuat versi 3D.

Hal tersebut lantas membuat Glenn mengadakan rapat besar dengan 50 animator Disney CGI lainnya. Meski dibuat dan kelihatan jadi modern, Glenn tetap menginginkan adanya kesan tradisional. Ini membuat keseluruhan gambar yang ada di dalam film animasi ini jadi semakin indah karena adanya animasi naturalistik tersebut. 

Sarat Pesan Moral

Mengingat cerita ini diangkat dari sebuah dongeng yang sudah pasti membuat para kreatornya memasukan banyak pesan baik yang bisa dicerna oleh anak-anak (mengingat target marketnya adalah mereka), maka saat dijadikan film, baik penulis dan para animator bekerja sama untuk membuat film Tangled jadi penuh makna.

Dimulai dari pesan paling klise yang suka ditampilkan Disney bahwa ‘cinta mengalahkan segalanya’ sampai pesan moral lainnya seperti setiap orang pasti memiliki mimpi yang harus dicapai, bisa menerima diri sendiri, pengorbanan besar terhadap satu sama lain, menemukan keberanian untuk mengambil keputusan dan pesan baik lainnya.

Film bagus ini banyak mendapat kritik baik yang membangun dari para kritikus, meski awalnya sempat chaos karena masalah judul; mengingat orang-orang akan kebingungan dengan judul Tangled padahal ceritanya fokus pada Rapunzel yang lebih dikenal. Tapi market tetap suka dengan film animasi tersebut. Showpoiler memberi skor 4/5.