bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Film Tammy, Petualangan Jalanan Tanpa Arah

Ditulis oleh Yanyan Andryan
Tammy
2.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Tammy merupakan film komedi asal Amerika Serikat yang dikerjakan oleh sepasang suami istri, Ben Falcone sebagai sutradara, dan Melissa McCarthy sebagai produser serta penulis naskahnya. Keduanya juga membintangi film ini dengan Ben menjadi karakter pendukung sebagai Keith Morgan, dan Melissa sebagai karakter utamanya yang bernama Tammy.

Film ini berkisah tentang Tammy, seorang perempuan bernasib malang yang dipecat dari pekerjaannya. Ia juga menyaksikan suaminya sendiri berselingkuh dengan tetangganya. Ia bersama neneknya yang seorang alkoholik kemudian memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Air Terjun Niagara.

Dalam situs Rotten Tomatoes, Tammy mendapatkan tinjauan yang kurang menguntungkan dengan mendapatkan rating 24% berdasarkan 185 ulasan, dan nilai 4.4/10. Meskipun begitu, film ini sukses secara box office dengan meraup pendapatan 100,3 juta dollar dari anggaran produksi sebesar 20 juta dollar.

Penasaran dengan film satu ini? Simak sinopsis dan review-nya yang berhasil Bacaterus rangkum berikut!

Baca juga: Daftar Film Komedi Terbaik Sepanjang Masa

Sinopsis

Tammy__
Tahun Rilis 2014
Genre ,
Sutradara
Pemeran Melissa McCarthy
Review Baca di sini

Tammy Bank tidak sengaja menabrak seekor rusa saat dirinya hendak pergi ke tempatnya bekerja di restoran cepat saji Topper Jack's. Saat tiba di sana, supervisor Keith Morgan memecatnya karena Tammy telat datang ke restoran dan berperilaku buruk. Ketika hendak pulang, mobil yang ia kendarai mogok. Ia pun terpaksa pulang dengan berjalan kaki ke rumah.

Setibanya di rumah, Tammy menemukan suaminya, Greg Banks, tengah berselingkuh dengan makan romantis bersama tetangga mereka bernama Missi Jenkins. Tammy lalu pergi ke rumah ibunya dengan rasa frustasi dan mengatakan bahwa dirinya ingin meminjam mobil neneknya, Pearl, agar bisa keluar dari kota tempat ia tinggal.

Mendengar rencana dari Tammy, Pearl pun berencana untuk pergi bersama dengannya. Awalnya Tammy menolak membawanya, namun ia akhirnya setuju karena sang nenek membawa sejumlah uang yang cukup banyak. Di dalam perjalanan, Pearl mengajak cucunya itu untuk minum satu kaleng bir. Pearl mengatakan keinginannya yang ingin pergi ke Air Terjun Niagara. 

Setelah melewati beberapa tempat dan melakukan hal yang gila, mereka kemudian berhenti di sebuah bar untuk makan. Di sana, keduanya pun berkenalan dengan Earl Tillman beserta putranya, Bobby. Earl ternyata menyukai Pearl dan keduanya dimabuk cinta sembari minum alkohol di dalam motel.

Sementara itu, Tammy terlihat agresif kepada Bobby dan tampak menyukainya. Bobby kemudian memberi Tammy nomor teleponnya. Esok harinya, Tammy marah kepada neneknya karena telah berduaan dengan Earl dan meninggalkannya tidur sendirian di luar.

Tammy dan Pearl selanjutnya ditangkap oleh polisi karena sengaja membeli bir untuk dua orang remaja dan mencuri satu botol wiski. Tammy berhasil dilepaskan dalam penjara, namun Pearl masih ditahan karena mempunyai resep obat ilegal.

Karena berniat ingin menyelamatkannya, Tammy kemudian melakukan tindakan kriminal dengan mencuri uang dari Topper Jack's. Dia lalu bergegas pergi menuju ke penjara untuk menemui Pearl. Akan tetapi, Bobby terlebih dahulu telah membantu untuk melepaskan sang nenek dari tahanan.

Sepupu dari Pearl yang kaya raya, Lenore, lalu membantu Tammy untuk menghancurkan bukti atas tindakannya dalam pencurian tersebut. Tammy dan Pearl kemudian tinggal di rumah Lenore beserta istrinya yang bernama Susanne. 

Di rumah tersebut, mereka melakukan pesta dan Pearl terlihat sangat mabuk berat. Dengan kondisi yang tidak sadar, Pearl mengejek Tammy tentang berat badannya di depan semua tamu. Karena merasa terhina, Tammy marah dan pergi ke luar rumah. Lenore lalu menghampirinya dan mencoba untuk menenangkannya.

Keesokan harinya, Tammy, Lenore, dan Susanne menganggap Pearl sudah mati karena tidak sadarkan diri setelah mereka beberapa kali mencoba membangunkannya. Tetapi, tiba-tiba Pearl terbangun dan ia hanya pingsan karena telah minum banyak alkohol pada saat acara pesta tersebut. 

Mobil ambulans kemudian datang untuk membawa Pearl ke rumah sakit. Di saat yang bersamaan, mobil polisi tiba untuk menangkap Tammy yang telah merampok Topper Jack's.

38 hari kemudian, Tammy dibebaskan dan dijemput oleh ayahnya yang bernama Don. Saat kembali ke rumahnya, Tammy dan Greg pun setuju untuk bercerai. Ia lalu pergi ke rumah panti jompo Brookview untuk menemui Pearl yang sekarang tinggal di sana. 

Di tempat tersebut, Pearl menghadiri pertemuan untuk mengatasi kebiasaannya terhadap alkohol dan memulai untuk hidup lebih baik lagi. Akan tetapi, Tammy pun kembali mengajak Pearl untuk melanjutkan perjalanan mereka ke Air Terjun Niagara.

Perjalanan Penuh Hambatan

Tammy_Perjalanan Penuh Hambatan_

Tammy merupakan road comedy movie dengan alur cerita yang berkelok-kelok dan tanpa tujuan pasti. Selama perjalanan ke Air Terjun Niagara, Tammy (Melissa McCarthy) dan Nenek Pearl (Susan Sarandon) mengalami berbagai macam kesialan yang membuat rencana utama mereka harus tertunda sementara waktu.

Petualangan yang seharusnya mudah dan cepat, harus terganggu oleh beberapa faktor. Pearl jatuh cinta dengan Earl Tillman (Gary Cole) yang ternyata sudah mempunyai istri. Tammy pun menemukan cinta barunya yang bernama Bobby (Mark Duplass), anak dari Earl.

Selain itu, mereka juga dihadapkan pada hambatan lainnya seperti pertikaian dengan polisi hingga perampokan yang membuat Tammy harus ditahan. Keduanya pun mempunyai karakteristik yang berbeda di mana Pearl memiliki masalah kecanduan alkohol dan obat-obatan ilegal, serta Tammy yang tidak bisa menahan emosi dan mulutnya kerap berbicara kasar.

Perpaduan beragam masalah yang kompleks dan dua karakter yang berbeda membuat Tammy seharusnya menjadi film komedi yang solid dan menarik. Namun, sepanjang lebih dari 90 menit berjalan, film ini tidak memberikan lelucon yang memberikan daya pikat yang bisa membawa gelak tawa.

Bahkan, film ini tidak secara dalam menjelaskan motivasi Pearl yang ingin pergi ke Air Terjun Niagara. Sepanjang film, kita mungkin hanya bisa melihat bahwa mereka sedang berlari dari satu masalah hingga akhirnya bertemu dengan masalah lainnya. Tammy dan Pearl kemudian beruntung karena diselamatkan oleh orang-orang yang masih peduli pada keduanya.

Karakter Bermulut Kasar

Tammy_Karakter Bermulut Kasar_

Dalam 10 menit pertama, Melissa langsung memainkan karakter yang cukup eksentrik dengan terbiasa mengucapkan kata-kata kasar kepada supervisor yang memecat dirinya, suaminya yang selingkuh, bahkan dengan tetangga yang berselingkuh dengan sang suami.

Menit-menit awal dalam film ini membuat Tammy seolah menjadi milik Melissa sendiri. Ia cukup baik dalam mencuri adegan pembukaan dengan karakternya yang memang seperti itu; suka berbicara kasar kepada setiap orang yang membuatnya jengkel.

Setelah kehilangan pekerjaan, mobil, dan suaminya, Melissa lewat karakter Tammy mencoba menggali makna dalam hidupnya yang hancur dengan bantuan dari neneknya, Pearl, yang berkarakter seorang pecandu alkohol dan terkadang genit.

Namun sayangnya, makna tersebut tidak benar-benar digali dalam film ini. Kita pun kurang bisa bersimpati dengan kemalangan yang dihadapi oleh mereka berdua.

Sebagian besar cerita pada film ini Tammy tersandung dalam ruang hampa dan mengalami hidup yang berantakan. Pencarian makna hidupnya pun terasa rumit, dan penuh lika-liku.

Tetapi, masih ada orang-orang yang peduli padanya seperti Bobby dengan karakter yang perhatian dan membantu Tammy keluar dari jurang. Ada juga Lenore (Kathy Bates) yang penuh kasih sayang memberikan dukungan moral kepadanya.

Kurang Mengesankan

Tammy_ Kurang Mengesankan_

Melissa McCarthy dan Ben Falcone seharusnya mampu mengambil kendali cerita dan juga komedi sepenuhnya terhadap film ini secara baik. Mereka tampaknya terjebak dalam film yang terasa setengah matang dan benar-benar tidak memberikan apa pun yang mengesankan.

Ben sebagai sutradara dan Melissa sebagai penulis naskah sekaligus produser sepertinya terlalu ambisius dalam membuat Tammy. Film ini terkesan seperti film independen dengan kualitas sinematografi yang biasa saja.

Tammy bukanlah film yang buruk, hanya saja apa yang tersaji tidak sebanding dengan kualitas Melissa McCarthy yang populer karena karakter komedinya yang sangat kentara.

Secara simpulan, Tammy mempunyai potensi sebagai film komedi yang baik, namun jalan ceritanya terlalu berkelok-kelok, hingga kehilangan tenaga dari babak pertengahan sampai menuju akhir. Namun, bagi kalian yang menggemari film-film dari Melissa McCarthy, Tammy bisa disaksikan lewat layanan streaming Netflix. Selamat menonton!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram