bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Taking Lives, Menangkap Pembunuh Psikopat 

Ditulis oleh Yanyan Andryan
Taking Lives
2.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Taking Lives adalah film keluaran tahun 2004 yang diangkat dari sebuah novel dengan judul yang sama karya Michael Pye. Film adaptasi ini digarap oleh sutradara DJ Caruso dengan naskah skenario yang ditulis oleh Jon Bokenkamp. 

Aktris Angelina Jolie turut membintangi film bergenre psikologi thriller ini dengan berperan sebagai agen FBI bernama Illena Scott. Lalu ada aktor Ethan Hawke sebagai karakter bernama Martin Asher alias James Costa.

Keduanya pun didukung oleh beberapa pemain lainnya seperti Kiefer Sutherland sebagai Christopher Hart, Olivier Martinez sebagai Inspektur Joseph Paquette, Jean-Hugues Anglade yang berperan menjadi Inspektur Emil Duval, Tcheky Karyo sebagai Kepala Inspektur yang bernama Hugo LeClair, dan juga Gena Rowlands sebagai Nyonya Rebecca Asher.

Baca juga: 20 Film Terbaik yang Dibintangi oleh Angelina Jolie

Sinopsis

Taking Lives__

Di bulan Agustus 1983, Martin Asher yang pada waktu itu masih remaja, duduk satu kursi di sebuah bus dengan seorang pria bernama Matt Soulsby yang memiliki usia yang kurang lebih sama dengannya. Keduanya pun akan pergi menuju Mont-Laurier di Kanada dan mereka mencoba untuk saling akrab satu sama lain. 

Bus yang mereka tumpangi kemudian mogok di tengah perjalanan. Martin dan Matt lalu pergi ke sebuah bengkel untuk membeli mobil bekas. Dalam perjalanannya, mobil tersebut ternyata mogok dan salah satu bannya meledak. 

Saat Matt hendak mengganti ban, Martin menendang badannya hingga tertabrak truk. Pada momen itu, truk tersebut hilang kendali hingga menewaskan pengemudinya bersamaan dengan tubuh Matt yang tak bernyawa lagi. Martin kemudian melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki dan mengambil semua barang bawaan dari Matt.

20 tahun kemudian, agen penyidik dari FBI, Illeana Scott, membantu pekerjaan Inspektur Leclair untuk menangkap seorang pembunuh berantai yang selalu mengambil identitas para korbannya. Illena lalu mewawancarai seorang seniman bernama James Costa yang mengaku mengetahui wajah dari sang pembunuh tersebut.

James membuat gambar sketsa wajah sang pelaku dan pihak kepolisian langsung memeriksa apartemen milik si pembunuh berantai tersebut. Di dalam apartemen itu, mereka menemukan sesosok mayat yang sudah membusuk. 

Di tempat lain, Rebecca Asher, ibu dari Martin, melapor ke polisi bahwa ia telah melihatnya putranya yang telah lama menghilang bertahun-tahun lamanya. Ia secara tak sengaja melihat putranya di sebuah kapal feri menuju Mont-Laurier. Rebecca pun mengatakan kepada polisi bahwa Martin adalah seorang yang sangat berbahaya.

Illena selanjutnya menemui Rebecca dan mendapatkan informasi bahwa Martin ternyata memiliki saudara kembar yang sudah tewas sejak kecil. Sejak kejadian itu, kondisi Martin menjadi tidak stabil dan ia mudah cepat marah kepada siapa saja.

Singkat cerita, Illena berkesimpulan jika Martin Asher adalah sang pelaku sebenarnya atas semua kasus pembunuhan berantai yang terjadi. Ia selalu mengambil identitas korbannya agar dirinya mampu melarikan diri tanpa diketahui oleh siapa pun. Illena juga menyimpulkan jika James Costa merupakan calon korban selanjutnya yang kini sedang diincar oleh Martin.

Terobsesi dengan Adegan Kejam

Review Taking Lives_Terobsesi dengan Adegan Kejam_

Dalam adegan pembuka, Martin Asher muda (Paul Dano) diperlihatkan sebagai seorang remaja polos yang kabur dari rumahnya. Tidak ada tanda-tanda bahwa ia adalah seorang psikopat dan pembunuh yang kejam. Sikap tidak wajarnya mulai muncul saat dirinya bertemu dengan Matt Soulsby (Justin Chatwin) dalam perjalanannya ke Mont-Laurier, Kanada.

Dengan wajah yang sedikit gugup, Martin secara kejam menyerang Matt hingga ia tertabrak truk yang melaju kencang. Martin lalu memperlihatkan ekspresi tersenyum saat membunuhnya dan ia langsung mengambil batu untuk memutilasi wajahnya agar tidak dikenali siapa pun. Martin kemudian pergi berjalan kaki. Karakter Martin benar-benar terlihat sangat menyeramkan pada menit-menit awal.

Setelah adegan pembuka tersebut, Taking Lives selama 1 jam 43 menit ternyata cukup terobsesi dengan adegan-adegan kekerasan yang cukup kejam mulai dari penusukan, pencekikan, pemukulan, dan beberapa tindakan intimidatif lainnya. Bahkan, film ini tak jarang memperlihatkan adegan mutilasi tubuh dari mayat korban yang dilakukan oleh Illena sebagai bagian dari tindakan investigasi.

Hal-hal mengerikan tersebut membuat Taking Lives menjadi film psychological thriller yang tepat jika harus dilabeli rating R (Restricted).  Meski ada beberapa film bergenre serupa yang lebih brutal dari Taking Lives, namun konten kekerasan, dialog-dialog kasar, dan juga sikap psikopat sadis dari Martin alias James Costa lumayan cukup membuat film ini terlihat kejam.

Para Pemain Tampil Cukup Baik

Review Taking Lives_Para Pemain Tampil Cukup Baik_

Pada aspek sinematografinya, Taking Lives cukup baik dalam memberikan visual sinematik yang mampu menjaga ketegangannya selama lebih dari 90 menit. Akan tetapi, alur cerita yang dijalankan dalam film ini rasanya seperti mudah terbaca, penyelesaian ending yang sedikit dipaksakan, dan juga identitas asli James Costa sebagai Martin Asher hampir sudah bisa tertebak pada awal-awal kemunculannya.

Eksekusi cerita pada film ini sebenarnya masih terasa kurang greget, padahal konten ceritanya sendiri sangatlah menarik, dimana sang pembunuh berantai, Martin Asher, selalu mengambil identitas dari korban-korbannya. Saat dewasa, ia mengambil nama James Costa dan mendekati penyidik kepolisian termasuk Illena Scott, dan memanipulasi mereka bahwa ia mengetahui identitas asli dari sang pelaku.

Tetapi pada bagian lain, para pemain utamanya, Angelina Jolie sebagai agen FBI Illeana Scott, dan Ethan Hawke sebagai Martin Asher/James Costa tetap tampil meyakinkan lewat karakternya masing-masing. Jolie terlihat cerdik sebagai seorang wanita satu-satunya dalam menangani kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Martin. 

Ia tampil brilian, namun karakter yang ia mainkan tersebut sempat terkecoh oleh James Costa karena menjalin hubungan dengannya. Akibatnya, ia secara tidak sengaja telah membebaskan seorang pembunuh berbahaya dan akhirnya menghancurkan karirnya di FBI.

Di sisi lain, Hawke lumayan menarik karena berperan menjadi seorang pembunuh berantai yang psikopat. Dengan tampangnya yang terlihat sebagai pria baik-baik, ia cukup mampu mengambil kendali sebagai penjahat yang kejam. Tetapi peran keduanya tidak sekuat jalan cerita dari film ini yang harus diakui berjalan hambar dan kurang solid.

Sementara itu, para pemain lainnya mulai dari Kiefer Sutherland (Christopher Hart), Gena Rowlands (Rebecca Asher), Olivier Martinez (Inspektur Joseph Paquette), Tcheky Karyo (Kepala Inspektur Hugo LeClair), dan Jean-Hugues Anglade (Inspektur Emil Duval) lumayan bermain apik meski meski sebagian karakter dari mereka kurang berkembang.

Film Thriller yang Tidak Terlalu Istimewa

Review Taking Lives_Film Thriller yang Tidak Terlalu Istimewa_

Secara keseluruhan, Taking Lives memberikan sebuah plot cerita yang bergerak penuh kecanggungan dan juga nampaknya dapat diprediksi bagi siapa saja yang menontonnya. Walaupun bukanlah film yang terbaik pada genrenya, film ini masih mampu menyampaikan atmosfer kejahatan dengan cara yang kejam sehingga tetap mempunyai daya tarik untuk dinikmati.

Pada bagian lain, Taking Lives menawarkan sinematik kelam yang mampu mendukung film ini agar tetap terlihat kejam. Meski menyajikan konten kekerasan yang cukup kental, namun hal tersebut tidak terlalu mengganggu atau pun membuat tidak nyaman kepada kita. Aspek tersebut bisa dibilang menjadi salah satu daya tarik yang menambah keseruan dalam menonton film ini.

Taking Lives memang tidak terlalu istimewa, dan di beberapa bagian juga terkadang cukup membosankan karena terlalu banyak dialog-dialog yang kurang penting. Namun singkatnya, film ini masih terasa mumpuni untuk memberikan tontonan yang cocok bagi kalian penyuka film-film tentang pembunuh berantai lewat genre thriller psikologi.

Bila mencari film bergenre yang sama, Bacaterus juga punya rekomendasinya, lho. Silakan mampir ke artikel Film Thriller Psikologis Terbaik yang Wajib Ditonton ini.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram