bacaterus web banner retina

Sinopsis dan Review Film Surat Cinta untuk Starla (2017)

Ditulis oleh Suci Maharani R
Surat Cinta untuk Starla
2.3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Ada satu lagu yang sempat viral banget di tahun 2017, lagu tersebut berjudul Surat Cinta untuk Starla yang dinyanyikan oleh Virgoun. Saking populernya, lagu ini sampai-sampai dikembangkan menjadi sebuah web series yang terdiri dari tujuh episode di YouTube.

Di tahun yang sama, Screenplay Films mengadaptasi lagu ini menjadi sebuah film yang dibintangi oleh Jefri Nichol dan Caitlin Halderman.

Kisah antara Hema dan Starla, yang langsung jatuh cinta dalam waktu enam jam sejak pertama kali bertemu. Sayangnya kisah cinta keduanya tidaklah seindah kata orang, justru ada banyak sekali rintangan yang harus mereka lewati.

Bahkan ada rahasia dari masa lalu yang membuat Starla dan Hema terpaksa untuk saling menjauhi satu sama lain. Lalu bagaimana cara Starla dan Hema mengatasi semua masalah cinta mereka?

Biar nggak penasaran lagi, kamu bisa membaca sinopsis dan review film Surat Cinta Untuk Starla The Movie (2017) di bawah ini.

Baca juga: Inilah 8 Film Terbaik yang Dibintangi oleh Jefri Nichol

Sinopsis

Sinopsis
  • Tahun Rilis: 2017
  • Genre: Romantic, Comedy, Drama
  • Sutradara: Rudy Aryanto
  • Pemeran: Jefri Nichol, Caitlin Halderman
  • Produksi: Screenplay Films, Legacy Picture

Hanya dalam waktu enam jam saja Starla (Caitlin Halderman) dan Hema (Jefri Nichol) bisa saling jatuh cinta, saat dipertemukan dalam situasi yang canggung.

Ketika Hema sedang bersembunyi dari kejaran polisi, Starla muncul dan hampir membuat pria babak belur setelah mengiranya sebagai pencuri. Namun dari sinilah hubungan keduanya dimulai, saat-saat terindah ketika mereka di mabuk cinta.

Bersama dengan Hema, Starla bisa melihat dunia secara lebih luar dan mengetahui arti alam yang sesunggung. Sementara bagi Hema, Starla adalah energi dan dunia baru yang sangat ia syukuri setelah sekian lama hidup menyendiri.

Pasca kepergian kedua orang tua dan kakeknya, Hema memutuskan untuk hidup mandiri di rumah lamanya. Bukan karena ia sebatang kara, tetapi Hema hanya tidak ingin merepotkan tantenya yang sudah mengurusnya selama ini.

Namun saat bersama Starla, ia bisa lebih menikmati hidupnya dengan cinta yang tidak pernah didapatkannya. Saking cinta pada masing-masing, Hema dan Starla rela menyalahkan diri sendiri ketika mereka ditangkap polisi pasca membuat mural di kereta api.

Namun manisnya cinta tidak berjalan lama, suatu hari Starla memergoki Hema tengah bergandengan dengan perempuan lain. Starla yang sangat marah langsung membanting mesin tik milih Hema, bahkan ia menghina peninggalan dari kakek Hema yang sangat berharga itu. Tanpa memberikan penjelasan apapun, Starla memutuskan untuk mengakhiri hubungan cintanya dengan Hema.

Sementara Hema yang tidak tahu apa-apa merasa bingung, ia tidak memahami situasi yang ada di hadapannya. Hema yang dilanda patah hati, meninggalkan surat dan bepergian untuk membuat mural yang menyatakan cintanya pada Starla.

Ketika Starla membaca surat ini, ia mencari keberadaan Hema namun tidak bisa menemukan keberadaan pria itu dimanapun. Di tempat lain, Hema tengah tertegun saat melihat foto-foto lawas ayah dan kakeknya yang tidak sengaja ia temukan.

Hema menyadari sesuatu, ternyata wanita yang ada di foto ini adalah tante Starla yang pernah ia temui beberapa waktu lalu.

Bahkan ada foto mamah Starla yang sedang menggendong bayi yang wajahnya mirip dengan wajah Hema saat masih bayi.

Starla meminta bantua salah satu teman Hema yang seorang penyiar radio, gadis ini meminta Hema untuk bertemu ditempat penting mereka. Hari itu Hema dan Starla bertemu, namun bukan untuk berbaikan melainkan untuk berpisah.

Kali ini Hema yang menuduh Starla telah mempermainkannya, karena ia berpikir gadis itu mengetahui soal keluarga ibu kandungnya. Apakah cinta Starla dan Hema yang viral banget akan berakhir begitu saja?

Kurang Berisi, Film Ini Hanya Ikut-Ikutan Hype Saja?

Kurang Berisi, Film Ini Hanya Ikut-Ikutan Hype Saja?

Surat Cinta Untuk Starla The Movie (2017) menjadi salah satu film remaja yang cukup banyak diperbincangkan.

Film ini mendapatkan rating 7.4/10 di iMDb dan meraih lebih dari satu juta penonton selama penayangannya. Setelah menonton filmnya, dari durasi 104 menit yang ada, saya hanya enjoy menonton film sekitar 20 menit saja.

Rasa enjoy ini saya dapatkan saat menonton bagian akhir film ini, ketika drama keluarga Hema diperlihatkan. Sejujurnya plot ini bisa lebih baik lagi, jika penulis Tisa TS memasukannya di babak kedua dibanding di bagian akhir.

Film ini menghabiskan setidaknya 70 menit untuk kisah cinta anak-anak yang klise dan tidak memiliki daya tarik. Bahkan karakter Starla dan Hema dalam film ini tidak memiliki sesuatu yang spesial, jika dibandingkan dengan film lainnya.

Sehingga saya sempat berpikir, sepertinya film ini hanya ingin mengejar hype dari lagu yang dinyanyikan oleh Virgoun. Sebenarnya ada beberapa alasan yang mendasari pendapat tadi, contohnya soal alur ceritanya.  

Bagi saya alur cerita untuk film ini sangat biasa, tidak ada konflik serius diantara Starla dan Hema. Bahkan konflik yang diberikan tidaklah sedramatis lagunya, malah konflik ini membuat saya heran.

Apakah Tisa TS kehabisan ide untuk membuat cerita yang cocok dengan lagu “Surat Cinta Untuk Starla”? Konflik dalam film ini tidak menitik beratkan pada Starla, justru lebih fokus pada kisah Hema.

Starla hanya memiliki masalah dengan rasa percaya dan pengolahan emosinya yang meledak-ledak. Hal ini bukan masalah besar, toh ia adalah remaja yang masih labil.

Justru film ini seharusnya berjudul Surat Cinta Untuk Hema, karena Hema lah karakter paling menyedihkan disini. Pria ini hidup dalam kebohongan yang diciptakan oleh kakek dan ayahnya, saat usianya masih sangat kecil.

Jefri Nichol dan Peran Cowok Nakal Idaman Para Gadis

Jefri Nichol dan Peran Cowok Nakal Idaman Para Gadis

Siapa sih yang tidak mengenal nama Jefri Nichol? Saya yakin banyak remaja perempuan yang sudah jadi fansnya. Wajahnya yang tampan dan pembawaan dirinya yang terlihat asik, saya yakin banyak perempuan muda yang jatuh cinta padanya.

Belum lagi pria ini dianugerahi dengan bakat akting yang mumpuni, jadi wajar saja kalau Jefri Nichol memiliki banyak fans. Kembali memerankan karakter cowok slengean, Jefri Nichol lagi-lagi berhasil membuat banyak perempuan jatuh cinta.

Perannya sebagai Hema, si cowok yang hidupnya bebas tetapi memiliki jiwa old school dan artistik banget, memang cocok untuk anak muda. Tetapi karakternya yang seperti ini agaknya sudah sering saya lihat, contohnya di Dear Nathan (2017).

Saya pikir tidak ada perbedaan yang kentara antara Nathan dan Hema, mereka hanya berbeda dari background pendidikan dan keluarga saja.

Alasan inilah yang membuat saya agak skeptis melihat akting Nichol dalam film ini, karena tidak ada kemajuan yang berarti.

Saya pikir Nichol bisa memerankan karakter lainnya yang lebih menantang dibanding karakter klise seperti ini. Memang penampilan Jefri Nichol dalam film ini tidak buruk, malah ia menjadi salah satu orang yang paling totalitas.

Tetapi karakternya terlalu monoton, bahkan Nichol juga tidak memberikan signature yang membedakan antara Hema dan Nathan. Sehingga saya agak menyayangkan, ketika bakat akting Nichol kurang tereksplor dengan karakter yang itu-itu saja.

Kemistri yang Baik Antara Jefri Nichol dan Caitlin Halderman

Kemistri yang Baik Antara Jefri Nichol dan Caitlin Halderman

Berbicara mengenai Jefri Nichol dan Caitlin Halderman, saya juga ingin menyinggung performa mereka di film ini. Sama-sama dikenal sebagai aktris dan aktor muda yang berbakat, saya cukup enjoy melihat penampilan keduanya.

Pada awalnya saya memang kurang sreg dengan akting Caitlin, pasalnya ia terlihat merasa ia masih meraba-raba karakter Starla. Itulah kenapa adegan ketika Starla dan Hema jatuh cinta pada pandangan pertama, terasa agak memaksa dan kagok.

Bagi saya adegan tersebut terasa sangat kosong, pasalnya kemistri keduanya di awal masih kurang kuat. Namun setelah 10 menit berlalu, Caitlin terlihat mulai enjoy dengan karakternya dan bisa connect dengan karakter Hema.

Semakin berjalannya waktu, saya bisa melihat keduanya mulai enjoy dan menemukan flow yang sama.  Kemistri mereka pun perlahan mulai terjalin, contoh dalam scene ketika Hema dan Starla menggambar bersama di stasiun kereta.

Bahkan untuk scene emosional, keduanya berhasil memberikan rasa sedih pada para penonton, meski tidak sedramatis itu. Lalu saya juga ingin mengapresiasi penata musiknya, karena jujur saja saya menyukai pilihan lagu dalam film ini.

Lagu utamanya yaitu “Surat Cinta Untuk Starla” yang dinyanyikan Virgoun maupun versi akustiknya, diselipkan dalam waktu yang sangat tepat.

Selain itu saya juga menyukai berbagai musik instrumen di film ini, benar-benar membuat suasana semakin dramatis.

Sementara untuk sinematografinya, pertama saya menyukai bagaimana mereka berusaha menunjukkan sisi seni Hema.

Berbagai pilihan gambar mural yang berwarna warni terlihat sangat cantik dan benar-benar memiliki makna tersendiri.

Saya juga menyukai gambar ketik Hema sedang bersandar di dermaga, gambarnya terlihat sangat indah dan penuh emosi.

Terinspirasi dari lagu dengan judul yang sama, Surat Cinta Untuk Starla The Movie (2017) rasanya kurang greget. Mulai dari premis hingga alur ceritanya, bagi saya tidak jauh berbeda dengan kebanyakan film remaja yang klise. Kalau menurut kamu bagaimana? Berikan jawabannya di kolom komentar di bawah ini.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram