showpoiler-logo

Sinopsis & Review Superman IV: The Quest for Peace (1987)

Ditulis oleh Aditya Putra
Superman IV: The Quest for Peace
2
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Kesuksesan film Superman yang dirilis pada tahun 1978 membuat perbincangan tentang karakter superhero itu terus hidup. Berbagai cara dicari agar Man of Steel bisa diangkat ke layar lebar lagi. Iming-iming kesuksesan secara komersial membuat installment mahluk dari planet Krypton itu dicari. Walau dalam installment ketiga dianggap gagal memenuhi ekspektasi.

Empat tahun sejak Superman III, Superman IV: The Quest for Peace akhirnya dirilis. Berbagai masalah yang sebelumnya menghambat produksi film ini berhasil dilewati. Bahkan untuk menarik minat penggemar, sosok Lex Luthor yang merupakan salah satu rival paling populer pun dihadirkan. Bagaimana sinopsis dan review filmnya? Mari simak sama-sama.

Sinopsis

Superman IV: The Quest for Peace (1987)
  • Tahun Rilis: 1987
  • Genre: Superhero
  • Produksi: The Cannon Group, Inc., Golan-Globus Productions
  • Sutradara: Sidney J. Furie
  • Pemain: Christopher Reeve, Gene Hackman, Jackie Cooper, Marc McClure

Clark mendapat warisan berupa perkebunan di Smallville dari kedua orang tuanya yang sudah meninggal. Dia membuka lagi kapsul yang membawanya sampai ke bumi dan melepaskan batu Krypton berwarna hijau. Sebuah rekaman yang menampilkan ibu kandungnya, Lara, menyatakan bahwa batu yang bisa menjadi energy itu hanya bisa digunakan sekali saja.

Clark kembali ke Metropolis dan menemukan Daily Planet sudah beralih kepemilikan menjadi milik David Warfield. Kehadiran Warfield langsung membawa perubahan besar. Dia memecat Perry White, editor yang membuat surat kabar itu bertindak adil dan menggantinya dengan Lacy, anak dari David. Amerika dan Uni Soviet yang hendak berperang menggunakan nuklir, berhasil didamaikan oleh Superman dengan mengumpulkan seluruh nuklir yang dimiliki berbagai negara di dunia dan melemparnya ke matahari.

Lex Luthor dibebaskan oleh keponakannya, Lenny. Sekembalinya ke Metropolis, Lex dan Lenny mencuri rambut Superman dari museum. Lex berniat menggunakan rambut Superman untuk menciptakan cloning dan memperkuat senjata nuklir dengan menempelkan rambut Superman di misil nuklir. Senjata itu nantinya akan dijual ke negara-negara di dunia lewat pasar gelap.

Sebuah misil nuklir yang dimodifikasi Lex diluncurkan, Superman berhasil mencegahnya sebelum mendarat dan mencelakakan manusia. Sang superhero kemudian melemparnya lagi ke matahari. Sayangnya, energy dari nuklir itu bersatu dengan matahari dan menciptakan superhuman bernama Nuclear Man. Nuclear Man datang ke bumi untuk menemui penciptanya, Lex.

Lex yang akhirnya berhasil menemui ciptaannya merasa bahagia karena dia sekarang punya senjata dengan kekuatan yang luar biasa. Pertarungan antara Superman dan Nuclear Man pun nggak terhindarkan. Superman berhasil membuat Patung Liberty nggak jatuh dan mencelakai warga New York. Tapi dia terluka akibat cakaran dari Nuclear Man yang mengandung radioaktif. Nuclear Man pun menendang Superman yang terlempar jauh sampai jubahnya terlepas.

Daily Planet menerbitkan sebuah tulisan berjudul “Superman Dead?”. Lois berhasil menemukan jubah Superman yang terlepas. Dia kemudian menemui Clark dan menyatakan cintanya pada Superman. Clark yang masih terpengaruh radiasi dari Nuclear Man berjalan ke balkon apartemennya. Dia kemudian menggunakan batu krypton untuk menyembuhkan dirinya.

Keesokan harinya, Nuclear Man membantu Lex meluncurkan nuklir yang berhasil dijual oleh Lex. Setelah itu, Nuclear Man melihat foto Lacy Warfield dan jatuh cinta padanya. Nuclear Man mulai menyerang manusia yang dilihatnya serta membuat kerusakan. Dia meminta Superman untuk membawanya pada Lacy. Superman kewalahan tapi berhasil menjebaknya masuk elevator. Superman kemudian menyabotase listrik sampai membuat Nuclear Man pingsan.

Superman membawa elevator yang berisikan Nuclear Man ke bulan. Sayangnya, di bulan sinar matahari menyinari elevator dan Nuclear Man kembali mendapatkan kekuatan. Setelah mengalahkan Superman di bulan, Nuclear Man kembali lagi ke bumi dan masuk ke kantor Daily Planet. Dia akhirnya berhasil menemukan Lacy dan membawanya ke luar angkasa.

Superman yang terjebak di bulan mencoba untuk menyelamatkan Lacy. Dia bahkan harus mendorong bulan keluar dari orbitnya sampai terjadi gerhana. Hal itu membuat Nuclear Man kehilangan kekuatannya sementara Lacy masih berada di luar angkasa. Bisakah Superman akhirnya mengalahkan Nuclear Man dan menyelamatkan Lacy?

Alur Cerita

Alur Cerita

Superman IV: The Quest for Peace mencoba mengangkat premis Superman berhadapan dengan Lex Luthor yang pintar memanfaatkan sumber daya yang ada. Setelah digunakan dalam film Superman lain, dalam The Quest for Peace sebenarnya formula itu dibuat menarik dengan terciptanya Nuclear Man. Hanya saja, subplot lain seperti dimasukkan begitu saja tanpa ditata dengan baik.

Pendalaman karakter Superman maupun Clark Kent di film ini sangat minim. Nggak ada lagi caranya menyeimbangkan kehidupan sebagai Superman atau Clark Kent. Yang coba diangkat justru masalah percintaannya. Kali ini, Clark jatuh cinta pada Lacy. Sebenarnya subplot ini nggak masalah hanya saja penggalian karakter Lacy sangat minim.

Minimnya penggalian karakter Lacy berakibat pada munculnya kesan kalau Lacy seolah dipaksakan menjadi pemantik masalah antara Superman dengan Nuclear Man yang menyukai wanita yang sama. Pun dengan karakter Lex yang seperti dipajang sebagai otak dari segala masalah di film ini. Kehadirannya sebagai antagonis pun jadi kurang memuaskan.

Plot tentang nuklir yang menjadi syarat Christopher Reeve kembali menjadi Superman dan Clark Kent berpotensi menghadirkan plot yang seru. Sayangnya, naskah yang buruk enggan mendalami cerita tersebut dan tergesa-gesa menghadirkan villain di film ini. Reeve yang berusaha sebisa mungkin menghidupkan cerita pun gagal memenuhi ekspektasi dengan naskah yang buruk di film ini.

Pengembangan Karakter Superman

Pengembangan Karakter Superman

Sebagai karakter yang diadaptasi dari komik, tentu para penggemar Superman berharap bisa melihat kekuatan sang superhero tersebut di dalam film. Sejak kemunculannya dalam versi live action, berbagai kekuatan Superman coba digali untuk membuat adanya koneksi antara karakter di film dan di komik. Dalam versi film, ada momen ketika Superman mengeluarkan kekuatan yang sama sekali nggak dimuat di komiknya.

Di Superman II, Superman entah dari mana mendapat kekuatan untuk membuat Lois melupakan ingatan bahwa dia mengetahui sosok di balik kostum Superman adalah Clark Kent. Cara yang dipakai Superman adalah mencium bibir Lois. Di film yang sama, sang superhero malah membuka emblem logo di kostumnya dan digunakan sebagai senjata ketika berhadapan dengan Nun.

Di Superman IV: The Quest for Peace, Superman kembali memunculkan kekuatan yang nggak ada di dalam komik. Kali ini, dia harus memperbaiki Tembok Besar Cina yang dirusak oleh Nuclear Man. Alih-alih menggunakan kecepatannya yang di atas manusia biasa, film ini memilih memberi Superman punya kekuatan baru yaitu menggunakan sinar yang keluar dari matanya untuk memperbaiki Tembok Besar Cina.

Special Effect yang Buruk

Special Effect yang Buruk

Superman merupakan superhero yang memiliki kemampuan berbeda dengan manusia. Dia bisa terbang, punya kekuatan jauh di atas manusia beserta keunggulan-keunggulan lainnya. Hal itu membuat film yang menampilkannya memerlukan bantuan special effect agar karakter Superman bisa terwujud secara keseluruhan.

Di The Quest for Peace, special effect yang digunakan sangatlah buruk. Untuk ukuran film superhero yang rilis di tahun 80-an, film ini mengalami penurunan kualitas. Pemotongan biaya produksi menjadi penyebabnya. Cannon sebagai perusahaan produksi film ini mengalami masalah finansial ketika film dibuat. Alhasil kita seperti disuguhi film yang dibuat seadanya dengan sinematografi seperti film kelas B.

Superman IV: The Quest for Peace bisa dibilang adalah film Superman yang bikin banyak penggemarnya kecewa. Nggak ada keunggulan dari segi cerita yang diperparah dengan penggunaan effect yang parah. Durasi selama 90 menit pun jadi terasa membosankan. Bagaimana menurutmu? Lebih suka film ini atau yang sebelumnya? Bagikan pendapatmu di kolom komentar, teman-teman!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram