bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Film Stuber, Ketika Polisi dan Sopir Beraksi

Ditulis oleh Aditya Putra
Stuber
3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Mantan pemain WWE, Dave Bautista, semakin memantapkan karir-nya di bidang film. Setelah sukses membintangi film The Guardian of The Galaxy, Dave lalu hadir dan menjadi pemeran utama dalam film ber-genre action comedy berjudul Stuber.

Film ini bercerita tentang seorang sopir taksi yang harus mengikuti petualangan dengan polisi untuk memecahkan kejahatan. Seperti apa kisahnya? Simak dalam ulasan lengkapnya berikut ini.

Sinopsis

stubber-2_

Vic Joseph (Dave Bautista) adalah seorang detektif di LAPD. Enam bulan sebelumnya, rekan Vic, Sara Morris, harus tewas karena dibunuh oleh gembong narkoba, Oka Tedjo.

Atasan Vic, Kapten McHenry, kemudian meminta Vic untuk mengambil cuti guna memulihkan diri dari kesedihan karena gagal menyelamatkan Sara. Ketika mengejar Tedjo, mata Vic terkena pecahan kaca sehingga harus dioperasi.

Keadaan mata Vic membuatnya harus mengambil libur. Ketika mendapat kabar dari informannya tentang keberadaan Tedjo, dia menggunakan aplikasi Uber untuk memesan taksi online.

Sopir taksi yang mendapat pesanan Vic adalah Stu Prasad. Stu adalah pegawai toko yang merangkap sopir. Dia mengincar bintang lima dari customer demi mengembangkan bisnis bersama wanita yang diam-diam disukainya, Becca.

Awalnya, Stu nggak mau mengikuti permintaan Vic untuk berkeliling Los Angeles karena khawatir akan keselamatannya. Vic mengancam akan memberi rating buruk pada Stu apabila nggak mengantarnya. Stu pun setuju mengantar Vic ke berbagai tempat untuk mendapatkan lokasi Tedjo yang sebenarnya. 

Ketika Vic sibuk melawan para penjahat, Stu terus dihubungi oleh Becca yang mengaku baru putus dari pacarnya. Becca ingin Stu datang dan berhubungan seks, sementara Stu ingin hubungan yang serius.

Terpaksa berada dalam situasi yang sama, Stu dan Vic mulai berusaha saling mengenal satu sama lain. Stu mulai bercerita tentang masalah yang dihadapinya.

Vic mengkritik sikap Stu. Vic menganggap Stu nggak punya keberanian untuk mengungkapkan perasaan pada Becca. Stu juga mengkritik Vic. Stu menganggap Vic sebagai wujud dari masukulinitas toksik. Selain itu, Stu juga menyenggol hubungan Vic dan anaknya, Nicole. Hubungan mereka renggang karena Vic terlalu fokus pada pekerjaannya.

Vic dan Stu mendatangi sebuah rumah di Long Beach. Di sana Vic menangkap Amo, salah satu tersangka dalam kasus yang ditanganinya. Vic juga menggagalkan penyelundupan narkoba yang dilakukan oleh seekor anjing bernama Pico.

Amo berhasil melarikan diri dan Vic meminta Stu menghentikannya. Stu malah menembak Amo di pahanya. Merasa bersalah, Vic dan Stu mengantar Amo ke dokter hewan.

Vic berhasil mendapatkan informasi dari Amo bahwa Tedjo akan melangsungkan transaksi narkoba pada malam hari. Anak buah Tedjo mendatangi Vic dan Stu. Mereka bilang kalau mereka tahu Nicole adalah seorang pematung yang akan melakukan eksibisi.

Vic berhasil mengalahkan anak buah Tedjo. Kemudian, Vic memberi tahu Nicole tentang potensi bahaya. Nicole merespons negatif, dia malah bilang kalau Vic terlalu terobsesi untuk menangkap Tedjo.

Stu mengantar Vic ke lokasi transaksi narkoba yang diberitahukan Amo. Stu yang merasa nyawanya terancam, menelepon Becca untuk menyatakan perasaannya. Sementara itu, Vic meminta bantuan pada kepolisian tapi hanya ada satu mobil Polisi yang bergerak lokasi. Akankah Vic berhasil menangkap Tedjo? Apakah Becca akan menerima Stu?

Mencoba Tampil dengan Unsur Kontemporer

stubber-3_

Stuber hadir dengan mengangkat unsur-unsur kontemporer. Ada keberadaan Uber dengan sistem rating, pemahat, casual sex, sampai maskulinitas toksik.

Sebagian berhasil menggerakkan plot dan sebagian lagi nggak. Penggunaan Uber untuk mendukung plot patut diapresiasi karena terus dieksplor sampai akhir, sedangkan unsur-unsur lainnya hanya seperti menjadi tempelan.

Beberapa adegan di film ini terasa dipaksakan. Ada sebuah adegan ketika Stu menceritakan pandangannya tentang Amerika saat ini. Sayangnya, momentum dan cara penyampaiannya kurang tepat. Kesalahan menggunakan momentum dalam dialog juga yang membuat beberapa percakapan Stu dan Vic di film ini kadang terasa nggak natural.

Selain itu, nggak semua dialog di film ini memunculkan kesan dibuat-buat. Beberapa berhasil dikemas dengan cair. Seperti adegan Stu yang membanggakan mobilnya listriknya, kemudian Vic mengejeknya karena nggak bisa berjalan dengan kecepatan tinggi.

Terlebih, ada juga adegan yang memperlihatkan bagaimana Stu panik ketika diberi pistol oleh Vic karena Stu nggak biasa menggunakannya.

Formula Khas Film Buddy Cop

stubber-4_

Stuber menggunakan formula film buddy cop yang terkenal yaitu menampilkan dua karakter yang berbanding terbalik. Vic adalah seorang detektif di Kepolisian yang menggunakan otot dan cara kekerasan.

Vic lebih suka menendang pintu daripada membukanya perlahan. Sementara Stu hidupnya jauh dari dunia kriminal. Dia hanya ingin bekerja, mendapatkan uang dan hati Becca.

Film garapan sutradara Michael Dowse ini lebih banyak menampilkan adegan-adegan laga dibanding drama. Adegan tembak-menembak, kejar-kejaran, dan baku hantam banyak disajikan.

Beberapa adegan terasa over the top. Bagian paling menariknya tentu saja kehadiran Iko Uwais yang berperan sebagai Tedjo. Adegan perkelahian yang melibatkan Tedjo jadi sesuatu yang paling memuaskan di film ini.

Secara sinematografi, film ini lebih banyak mengandalkan wide shot. Tujuannya untuk menguatkan cerita Vic dan Stu yang harus berpetualang menggunakan mobil. Nggak ada sesuatu yang yang unik.

Sebaliknya, ada kesalahan yang cukup mengganggu ketika adegan action. Pergerakan kamera yang terlalu dinamis membuat intensitas perkelahian menjadi kurang intens.

Penampilan Dave Bautista dan Kumail Nanjiani

stubber-5_

Secara pendalaman karakter, baik Stu dan Vic diberi kesempatan untuk menjelaskan siapa diri mereka. Stu dan Vic punya latar belakang yang jauh berbeda. Dalam cerita, kedua karakter ini punya subplot masing-masing. Vic dengan subplot hubungan ayah dan anak. Sementara Stu punya sublot dengan Becca, wanita yang diam-diam dicintainya.

Dua subplot itu berfungsi menguatkan motif mereka untuk tetap selamat selama menjalani petualangan. Karena lebih bermaksud untuk menjadi komedi, dua subplot itu dibuat hanya sampai permukaan tanpa didalami lebih jauh. Mungkin karena tujuan komedi pula, karakter yang dipilih adalah dua orang dari generasi yang berbeda.

Dave Bautista nggak banyak menampilkan akting di Stuber. Dia lebih banyak bermain menggunakan otot serta menjaga ekspresinya agar tetap lurus. Sedangkan Kumail Nanjiani menjadi satu-satunya andalan untuk menghadirkan komedi dalam film.

Beberapa dialog yang melibatkannya terasa kurang nendang dibandingkan dengan penampilannya ketika menjadi komika.

Stuber tampil dengan tempo cepat. Cerita bergerak dari satu lokasi ke lokasi lain dengan bahaya yang menyertainya. Durasi 93 menit terasa cepat dan nggak berhasil membuat film ini menjadi memorable walau cukup menghibur.

Kumail Nanjiani berusaha menghidupkan komedi tapi terasa gagal mengimbangi unsur action. Kamu lebih suka Kumail Nanjiani di film atau di panggung nih? Kasih tahu pendapatmu di kolom komentar, teman-teman!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram