Sinopsis & Review Starship Troopers 2: Hero of the Federation

Starship Troopers yang dirilis pada tahun 1997 nggak mendatangkan keuntungan besar secara finansial. Ada berbagai reaksi mengenai film itu.

Beberapa memuji kehebatan dalam menyajikan karakter Bugs yang realistis. Ada juga yang memuji cara film itu dalam menyelipkan satir. Tapi ada juga yang menganggap film ini terlalu sederhana untuk ukuran sci-fi.

Munculnya reaksi beragam nggak menghentikan Starship Troopers untuk memproduksi sekuelnya. Butuh waktu tujuh tahun untuk merealisasikannya. Ada banyak perubahan yang terjadi di film yang diberi judul Starship Troopers 2: Hero of the Federation ini. Apa saja perbedaannya? Simak dalam sinopsis dan review film berikut ini.

Sinopsis

Manusia mengirim pasukan ke Zulu Alpha, sebuah planet yang dikuasai oleh Bugs. Namun, pasukan manusia kesulitan dalam menghadapi Bugs. Senjata laser dan bantuan indera keenam yang dimiliki pasukan masih belum cukup untuk menaklukkan Bugs.

Jenderal Jack Shepherd lalu memutuskan untuk menyiapkan pertahanan agar anggota tentara yang selamat bisa melarikan diri.

Rencana Shepherd berhasil menyelamatkan Sersan Dede Rake, Letnan Pavlov Dill, Jill Sandee dan kekasih Sandee, Duff Horton, Billie Orter dan Lei Sahara (Colleen Porch).

Mereka menemukan tempat yang aman untuk sembunyi dari Bugs. Sayangnya, badai menerjang. Shepherd kesulitan memberi perintah. Masalahnya, para bawahan Shepherd masih dibayangi kegagalan mereka melawan Bugs. 

Shepherd melampiaskan kemarahannya pada Sahara. Sahara dianggap gagal menggunakan indera keenamnya karena masalah pubertas. Shepherd dan anggotanya bersembunyi di Hotel Delta 1-8-5.

Hotel Delta 1-8-5 adalah markas yang dibangun manusia di Zulu Alpha. Di sana ada Kapten Dax, seorang kapten yang memiliki kemampuan bela diri luar biasa. 

Dax diikat karena sebuah kesalahan fatal. Dia membunuh atasannya. Keadaan semakin sulit ketika alat komunikasi nggak berfungsi karena badai.

Dax mengajukan diri memimpin tim. Bagi Dax, Dill kurang bisa memimpin. Bagi Dill, Dax adalah pengkhianat. Dill menganggap kalau Dax telah mengkhianati United Citizen Federation.

Shepherd membawa tiga tentara untuk membangun pertahanan di luar gedung. Para tentara mengira Shepherd berhasil membawa tiga rekannya ke tempat aman. Ketika ditemukan, ternyata hanya Shepherd yang selamat. Charlie, salah satu tentara diserang oleh Bugs. Serangan itu membuat Charlie koma.

Shepherd dan anggota tentara di Hotel Delta 1-8-5 kedatangan lebih banyak rekan mereka. Masalah komunikasi dengan bumi berhasil diselesaikan. Mereka tinggal menunggu kedatangan pesawat yang akan membawa mereka pulang ke bumi.

Dalam penantian, banyak tentara yang berperilaku aneh. Sahara yang memiliki indera keenam, mendapatkan bayangan. 

Para tentara tiba-tiba saling menggoda satu sama lain. Rake menyimpulkan Sahara sedang mengandung. Hal itu menyebabkan Sahara melihat lebih banyak bayangan dalam pikirannya.

Sahara dan Dax menyesuaikan bayangan yang mereka lihat. Keduanya menemukan bayangan yang sama. Bayangan itu adalah Bugs yang masuk ke mulut manusia dan dapat mengontrol pikiran.

Sahara memberi tahu Dill tentang bayangannya. Dill menemukan Shepherd bertingkah aneh. Ternyata Shepherd sudah ditulari Bugs yang masuk ke tubuh Charlie. Dill mencoba menangkap Charlie beserta tentara lain yang sudah terinfeksi Bugs.

Dill merasa frustasi karena situasi yang semakin sulit. Tiba-tiba Otter yang sudah terinfeksi, membunuh Menggunakan pisau pemberian Dax.

Dax dianggap sebagai pembunuh Dill. Dax pun dimasukkan ke dalam penjara. Rake diserang oleh rekan-rekannya yang terinfeksi. Otter mencoba menulari Sahara. Rake berhasil membunuh Horton. Dia kemudian menyelamatkan Sahara dan Dax.  Rake ternyata sudah terinfeksi. Sebelum menularkan pada orang lain, dia bunuh diri.

Sahara menggunakan indera keenamnya untuk bertelepati dengan orang yang sudah terinfeksi. Ternyata Bugs mencoba mengambil alih pikiran Shepherd. Dengan mengontrol Shepherd, Bugs dapat membuat berita palsu yang kelak akan digunakan untuk memusnahkan umat manusia. Bisakah Sahara menggagalkan upaya Bugs?

Tempo Berjalan Cepat

Starship Troopers 2: Hero of the Federation berdurasi 92 menit. Dalam 30 menit pertama, adegan perang melawan Bugs langsung mendominasi. Peperangan itu banyak mengorbankan manusia. Para tentara yang tersisa pun dipukul mundur. Mereka harus mencari tempat yang lebih aman sebelum dihabisi oleh Bugs. Film ini menampilkan kekacauan sejak awal.

First act umumnya digunakan untuk memberikan pengenalan karakter. Film ini nggak melakukannya. Ia langsung meloncat pada adegan yang menampilkan segala kekacauan.

Cepatnya tempo sebenarnya menghadirkan kejutan. Karakter-karakter yang diperkirakan akan memimpin, justru mati satu per satu. Kita perlu sampai ke pertengahan film untuk mengetahui siapa yang akan memimpin.

Tempo yang terlalu cepat di awal diperparah dengan penggunaan efek yang buruk. Kehadiran Bugs dalam adegan terlihat begitu kasar. Pergerakan handheld camera nggak membantu untuk mengeliminir kekurangan itu.

Dibandingkan dengan film pertama, film ini mengalami penurunan kualitas. Mungkin hal ini terjadi karena budget produksi yang berkurang drastis.

Terlalu Banyak Karakter

Hero of the Federation menampilkan banyak sekali karakter dalam cerita. Semakin cerita berjalan, karakter pun semakin bertambah.

Celakanya, mereka nggak diberi pendalaman yang cukup. Hal ini cukup membingungkan penonton. Kita akan sering mempertanyakan karakter-karakter yang muncul. Beberapa karakter nggak cukup penting untuk pergerakan cerita.

Para karakter di film ini menggunakan seragam yang sama. Pencahayaan seringkali sangat minim. Kita jadi kesulitan membedakan karakternya. Terlebih banyak adegan yang menyorot karakter dari belakang.

Satu-satunya yang terasa mudah dibedakan adalah Sahara. Tapi, dia juga punya kekurangan. Sebagai karakter utama, pendalaman karakter Sahara sangatlah minim.

Pengembangan Cerita dari Film Pertama

Bugs dalam Hero of the Federation digambarkan memiliki kemampuan berbeda. Di film pertama, mereka digambarkan begitu sadis. Bugs paling spesial adalah yang memiliki kemampuan menembakkan plasma.

Di film kedua, Bugs yang menjadi musuh utama memiliki kemampuan mengontrol pikiran. Dari segi kesulitan menjalankan misi, film kedua terasa mengalami peningkatan.

Plot di film garapan sutradara Phil Tippet ini meruncing pada upaya Sahara menyelamatkan diri. Dia diberi pilihan, apakah rela bekerja sama dengan Dax. Dax merupakan pembangkang pemerintah dan juga pernah membunuh. Akhir film dikemas dengan baik. Ada juga pesan tersirat di akhir film yang konsisten dengan film pertama.

Starship Troopers 2: Hero of the Federation terlalu terfokus pada elemen laga. Ia langsung menghadirkan kekacauan sejak awal sampai ke third act. Padahal keunggulan film pertamanya adalah kemauan untuk menyajikan subplot yang mendukung plot utama. Hal itu mengakibatkan tone yang menjadi identitas di film pertama hilang. 

Mungkin film ini bisa lebih diterima kalau nggak menggunakan judul Starship Troopers di depannya. Banyak penonton yang menyukai film pertama merasa kecewa dengan sekuelnya ini.

Kalau kamu belum nonton film pertamanya, mungkin film ini bisa lebih mudah dinikmati. Punya rekomendasi film sci-fi yang seru? Tulis di kolom komentar yuk!