bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Film Star Trek: Nemesis (2002)

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
Star Trek: Nemesis
3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Jean Picard tak pernah tahu bahwa dirinya pernah dikloning oleh Romulan, sampai sosok pemuda, yang sama-sama berkepala plontos, mengaku sebagai tiruan dirinya. Kemunculan Shinzon punya rencana jahat karena dia ingin membunuh Jean untuk mendapatkan darahnya.

Pasalnya hanya dengan itu dia bisa memperpanjang hidup untuk membalas dendam terhadap Romulan. Selain Jean, Data juga bertemu dengan ‘kembarannya’. Di film ini Data menunjukkan sisi terbaiknya, sayang dia harus tewas saat menyelamatkan Jean dari sandera Shinzon.

Lantas apa yang terjadi pada Shinzon selengkapnya? Sinopsis dan ulasan Star Trek: Nemesis (2002) di bawah ini akan bantu menjawabnya untukmu!

Baca juga: Review dan Sinopsis Film Star Trek: Into Darkness (2013)

Sinopsis

Sinopsis

Planet Romulus dan Remus akhirnya akan bersatu. Shinzon dari Remus menawarkan kesempatan untuk memperkuat diri dari sebelumnya. Jika kesempatan ini ditolak, tentu merupakan keputusan yang bodoh. Namun, keputusan sudah dibuat.

Romulus tidak dapat didikte. Senat sudah mempertimbangkan usulan Shinzon dan menolaknya. Shinzon dan para pengikut serta semua kekuatannya akan dibinasakan lalu dikirim kembali ke tempat asal mereka, Black Rock.

Sejurus kemudian, para senat dan ketua Romulan binasa oleh ulah salah satu di antara mereka. Di tempat berbeda Kapten Jean-Luc Picard memberikan sambutan di pesta pernikahan Captain William T. Riker dan Deanna Troi.

Melepas tangan kanan yang sudah dia percaya selama 15 tahun memasuki hidup baru membuat Kapten Jean emosional. Masih dalam suasana bahagia Worf tiba-tiba mendapat tanda-tanda positronic yang tidak biasa dari Sistem Kolarin.

Untuk mengetahui lebih jelas mereka harus beralih ke sistem Kolarin, tapi itu artinya Starfleet akan sangat dekat dengan Romulan yang berada di Zona Netral. Jean tidak mempermasalahkan itu dan mereka pun menuju sistem tersebut.

Setidaknya ada enam tanda positronic yang tersebar di beberapa kilometer pada permukaan planet. Data mencurigai bahwa ada sebuah android di Kolarus III.

Kolarus III terisolasi oleh kantong humanoids dan tampaknya menjadi sebuah peradaban pra-wrap pada tahap awal pembangunan industri. Jean bersama Worf dan Data menggunakan Argo menuju Kolarus III.

Di sana mereka menemukan lengan robot yang tiba-tiba muncul dari tanah. Lebih lanjut mereka menemukan beberapa potong bagian tubuh robot yang membuat Jean mulai berpikir bahwa ada sesuatu yang tidak benar.

Mengejutkannya, potongan terakhir yang mereka temukan adalah sebuah kepala, yang wajahnya sangat mirip Data. Sejurus kemudian mereka diberondong senjata dari berbagai arah.

Setelah cukup sengit, Jean dan dua anak buahnya berhasil lolos. Setelah diteliti, dicurigai bahwa potongan android mirip Data adalah prototype ciptaan Dr. Soong. Dia mengaku sebagai B-4.

Dari Janeway, Jaen mendapat informasi kalau politik internal Romulus sedang terganggu. Praetor baru, tepatnya Reman, yaitu Shinzon, meminta utusan federasi.

Starfleet kebetulan sedang berada paling dekat dengan Romulus sehingga Jean diminta pergi ke sana dan mendengarkan yang akan Shinzon sampaikan. Pasalnya jika federasi tidak stabil, bisa jadi masalah untuk seluruh galaksi.

Data menjelaskan bahwa satu sisi Romulus diselimuti suhu ekstrem karena tidak pernah terkena matahari. Di sisi gelap itulah para Reman hidup.

Hampir tak ada yang diketahui dari dunia Reman, sekalipun intelijen. Reman sendiri dianggap sebagai sebuah kasta yang diinginkan dalam hirearki kekaisaran. Reman juga memiliki reputasi untuk menjadi prajurit tangguh.

Fakta-fakta tentang Ramen itu tetap membuat Jean dan timnya bingung mengapa Reman sampai bisa menjadi Praetor. Will menebak-nebak bahwa Shinzon merupakan hasil kolaborasi Romulan.

Kekuatan Praetor selalu diikuti oleh Romulan. Mereka harus berada di balik Shinzon untuk menggulingkan senat. Tidak banyak informasi yang intelijen Starfleet kumpulkan kecuali catatan kekuatan militer Shinzon, juga fakta bahwa dia masih muda dan seorang komandan.

Dia terlibat dalam belasan perang dan semuanya sukses. Berbekal informasi yang sedikit tentang seseorang yang akan dihadapinya, Jean memerintahkan anggotanya untuk terus bekerja seperti biasa.

Sementara itu engrams memori Data diintegrasikan ke dalam B-4. Itu akan membuatnya memiliki semua kemampuan dan kenangan Data.

Data tidak keberatan karena dia yakin dengan engrams miliknya  B-4 akan jadi individu yang lebih lengkap. Namun, B-4 masih harus melakukan berbagai diagnose bersama Komandan Geordi.

Starfleet telah tiba Romulus tapi 17 jam sudah berlalu belum ada informasi koordinat selanjutnya. Anehnya menurut Deanna, mereka ada di luar sana.

Worf bersiap menaikkan pelindung saat melihat sesuatu datang tapi Jean melarangnya. Setelah diketahui elemennya, Jean menegaskan kalau benda itu adalah predator.

Tak lama Starfleet mendapat panggilan yang kemudian ditampilkan di layar. Sesosok makhluk mengaku sebagai warbird Reman, Scimitar, berbicara. Jean memanggilnya Shinzon tapi sosok itu menolak dan mengaku dirinya sebagai Raja Muda.

Dia lalu mengirimkan koordinat yang dibutuhkan Jean agar bisa menemui mereka. Jean, Data, Will, Worf dan Deanne sudah ada di Romulus. Shinzon menyambut mereka dalam kegelapan karena tidak menyukai cahaya.

Shinzon cukup mengintimidasi karena tampak mengenal Jean dan anggotanya, termasuk Deanne yang dia puji kecantikannya. Lantas apa yang sebenarnya direncanakan Shinzon? Apakah Jean bisa menghadapinya?

Tiruan Jean Picard yang Mengacau

Tiruan Jean Picard yang Mengacau

Star Trek: Nemesis (2002) merupakan film ke sepuluh dari franchise Star Trek, serta film ke empat dan menjadi film terakhir yang dibintangi para pemeran Star Trek: The Next Generation.

Film berdurasi sekitar 1 jam 56 menit ini berlatar belakang abad ke 24, ketika Jean Picard dikagetkan dengan kemunculan kloningannya.

Shinzon adalah tiruan Jean yang sengaja diciptakan oleh Romulan untuk mata-matai federasi. Sayang, proyek tersebut dianggap terlalu berbahaya dan Shinzon kecil pun dibuang ke Remus lalu dijadikan budak.

Dia tak punya masalah dengan Starfleet, kecuali ingin mengambil darah sang kapten, Jean Picard, untuk bertahan hidup agar bisa menuntaskan misi balas dendamnya.

Film ini dibuka dengan cerita tewasnya para senat Romulan. Peristiwa itu adalah wujud dendam Shinzon karena sudah diperlakukan sebagai budak oleh mereka.

Alur sempat berjalan bahagia karena Will dan Deanne diceritakan menikah. Namun, kembali serius ketika Jean bertemu sosok pemuda yang dibuat berdasarkan DNAnya.

Perpisahan dengan Data

Perpisahan dengan Data

Karakter Jean Picard bukan satu-satunya yang difokuskan oleh film ini, melainkan ada Data yang memang sangat menarik perhatian karena visualnya.

Diceritakan sebagai makhluk android, Data di film ini juga punya ‘kembaran’. Dia adalah ‘produk’ pertama yang dibuat Dr. Soong, yang diberi nama B-4.

Kepintaran Data masih jadi daya tarik di Star Trek: Nemesis (2002) karena dia berhasil memanipulasi Shinzon yang diceritakan bisa memasuki pikiran Deanna.

Sayangnya, kita harus kehilangan Data di akhir cerita. Data, sebuah android yang pintar, memiliki loyalitas tinggi terhadap Jean Picard sampai akhir hayatnya. 

Dialog yang Lumayan Monoton

Dialog yang Lumayan Monoton

Tak ada masalah berarti dari segi sinematografi dan visual efek yang disuguhkan Star Trek: Nemesis (2002), karena semuanya terlihat mulus untuk film produksi tahun 2002.

Hanya, formula yang dipakai cenderung monoton. Karakter Jean dan anggota lainnya, konflik, sampai dialog tidak menampilkan sesuatu yang istimewa.

Dialognya bahkan terdengar kurang memuaskan, khususnya pada bagian Jean Picard yang diperankan oleh Patrick Stewart. Sebagai karakter yang mendapat lampu sorot lebih terang dibanding lainnya, karakter ini tidak dilengkapi dialog yang dapat membawa film terhindar dari membosankan.

Dialog-dialog yang lain juga masih memuat penjelasan-penjelasan rumit yang membuat dahi berkrenyit. Star Trek: Nemesis (2002) cenderung memiliki nuansa yang sama dengan pendahulunya. Jean Picard dengan kepemimpinannya tidak terlalu mengejutkan.

Bedanya, di sini dia bertemu Shinzon, kloningannya yang membuat kekacauan. Bagaimana? Apakah tertarik melihat sosok tiruan Jean Picard yang sama-sama botak?

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram