bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Serial Netflix Space Force Season 1 (2020)

Ditulis oleh Yanyan Andryan
Space Force Season 1
2.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Serial Space Force merupakan sebuah acara komedi dari Netflix yang dibuat oleh komedian Steve Carell bersama dengan seorang produser bernama Greg Daniels.

Serial ini secara garis besarnya mengisahkan tentang Jenderal Mark R. Naird (Carell) yang mempunyai tugas mengumpulkan orang-orang terpilih untuk mendirikan Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat alias Space Force.

Selain dibintangi oleh Steve Carell, serial ini pun menghadirkan John Malkovich sebagai Dr. Adrian Mallory, Kepala Ilmuwan Space Force, Ben Schwartz sebagai F. Tony Scarapiducci, Direktur Media Sosial Space Force, dan masih banyak lagi. Langsung saja lihat sinopsisnya berikut ini.

Sinopsis

space-force-1_

Mark Naird, Letnan Jenderal Angkatan Udara Amerika Serikat, akhirnya mendapatkan promosi menjadi jenderal bintang empat. Setelah mendapatkan promosi itu, ia mengharapkan untuk bisa mengambil alih posisi sebagai Kepala Staf Angkatan Udara.

Akan tetapi, rencananya itu harus gagal karena ia malah ditunjuk untuk menjadi Kepala Operasi sebuah cabang militer baru di Angkatan Udara yang disebut dengan Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat (The United States Space Force). Angkatan Udara Amerika Serikat sendiri sekarang dipimpin oleh Jenderal Kick Grabaston, yang menjadi pesaing utama dari Mark.

Mark kemudian memindahkan istrinya, Maggie, dan putrinya, Erin, untuk tinggal di Colorada agar mereka bisa berada dekat dengan markas Space Force yang ada di kota tersebut. Berselang satu tahun kemudian, Erin merasa tidak betah dengan rumahnya, sedangkan Maggie kini berada di penjara.

Sementara itu, Space Force memutuskan bakal meluncurkan sebuah satelit bernama Epsilon 6 untuk mengorbit di luar angkasa. Di sisi lain, anggota Space Force yang dipimpin oleh Mark terbilang masih muda, dan belum terorganisir secara baik. Oleh karena itu, rencananya untuk menerbangkan Epsilon 6 banyak tantangan, dan penolakan.

Dr. Adrian Mallory, Kepala Ilmuwan Space Force, sempat menyarankan untuk menunda peluncuran, tetapi Mark tetap teguh dengan keputusannya tersebut. Pada awalnya, para anggota Kongres, dan Space Force, khawatir akan gagal, namun akhirnya Epsilon 6 berhasil mencapai orbit di luar angkasa.

Pada malam harinya, Mark dan Adrian pun merayakan momen tersebut dengan gembira. Ketika Mark mengamati Epsilon 6 menggunakan teleskop, ia kaget dan marah karena pesawat ruang angkasa milik China secara sengaja memotong dua panel surya, yang merupakan sumber daya energi satu-satunya yang dimiliki oleh Epsilon 6.

Mereka kemudian langsung menuju ruang kontrol bersama anggota Space Force lainnya. Mark dan Adrian pun berencana untuk memasang kembali panel surya ke Epsilon 6 sebelum satelit tersebut hancur.

Tim ilmuwan dan Mark kemudian memutuskan menggunakan seekor simpanse bernama Marcus, dan seekor anjing bernama Theodore untuk melakukan pekerjaan itu.

Kedua hewan tersebut kebetulan sedang berada di sebuah satelit di luar angkasa untuk melaksanakan suatu misi oleh Pemerintah Amerika Serikat

Lewat anak buahnya, Mark pun mampu berkomunikasi dengan Marcus menggunakan bahasa isyarat. Dengan segala cara, akhirnya Mark bisa meyakinkan Marcus untuk memasang kembali panel surya ke dalam Epsilon 6.

Sayangnya, Marcus tidak bisa melakukan hal itu setelah ia keluar dari pesawatnya, dan ia pun terlepas hingga harus terombang-ambing di ruang angkasa.

Pada rencana kedua, Mark berusaha menyuruh Theodore untuk memasang panel surya, namun anjing tersebut telah tewas di dalam pesawat dimakan oleh Marcus yang sangat kelaparan.

Selepas kegagalan itu, Mark dan Adrian pergi ke Komite Angkatan Bersenjata untuk melaporkan anggaran Space Force kepada mereka.

Adrian mengatakan bahwa mereka membutuhkan dana untuk menguasai militer di luar angkasa, sedangkan Mark mengungkapkan bahwa dan diperlukan untuk kebutuhan ilmiah dan eksplorasi ruang angkasa.

Komite menyetujui alasan dari mereka, dan berencana untuk memangkas anggaran Angkatan Udara yang semakin meningkat. Jenderal Grabaston tentunya kecewa akan keputusan itu. Space Force dan Angkatan Udara kemudian bersaing dalam latihan Space Flag untuk membentuk tim yang akan mendarat ke Bulan.

Musim Pertama yang Kurang Sempurna

space-force-2_

Musim Pertama Space Force kurang berjalan dengan baik selama 10 episode yang ditayangkan. Serial yang berdurasi 30 menit ini mencoba untuk menggabungkan berbagai macam tema mulai dari drama, politik, militer, satir, hingga komedi.

Akan tetapi, semua aspek yang diberikan rasanya masih belum bisa menyatu dan kurang saling melengkapi menjadi sebuah cerita yang solid.

Selain itu juga, walaupun ada beberapa momen lucu dan menarik, tetapi tidak ada satupun dari hal itu yang benar-benar terasa renyah dan berkesan. Alur cerita dalam Space Force di season 1 ini nampaknya masih terlihat ragu-ragu, dan juga terkesan sedikit memaksakan untuk menampilkan beberapa elemen satir, khususnya persaingan antara Amerika Serikat dan China dalam menguasai militer luar angkasa.

Di beberapa episode, Space Force juga terlihat seperti memainkan acara sitcom lewat suguhan komedi yang sederhana, dan terkadang absurd.

Lalu, kekonyolan yang dihadirkan oleh Steve Carell beserta para pemain lainnya memang cukup bervariasi, tetapi terkadang masih tersampaikan kurang jelas, dan terlalu cepat. Sementara itu, serial ini mencoba membagi para karakternya dengan pendekatan yang cukup menarik, dan tepat.

Dalam kelompok militer, Space Force menampilkan karakter-karakter lugas, dan kaku seperti Jenderal Kick Grabaston (Noah Emmerich), Kepala Angkatan Udara Amerika Serikat, Jane Lynch sebagai Kepala Operasi Angkatan Laut, dan Jenderal Rongley (Diedrich Bader), Kepala Angkatan Darat Amerika Serikat.

Dalam kelompok Space Force pimpinan Jenderal Mark, tim ini lebih banyak memperlihatkan karakter yang lebih natural, dan membumi seperti Tony Scarapiducci (Ben Schwartz), Direktur Media Sosial Space Force,  Dr. Chan Kaifang (Jimmy O. Yang), ilmuwan dan asisten Dr. Mallory, hingga Kapten Angela Ali (Tawny Newsome).

Steve Carell Mencoba Tampil Kharismatik

space-force-3_

Steve Carell adalah salah satu aktor, dan komedian Amerika yang cukup sukses dengan membintangi film-film terkenal seperti Evan Almighty (2007), Get Smart (2008), Date Night (2010), hingga Crazy, Stupid, Love (2011). Namanya kerap disejajarkan dengan Jim Carrey, yang memang sangat terkenal lewat komedi gaya slapstick di setiap karakter dalam film ia bintangi.

Dalam serial ini, Carell pun sebenarnya bermain lumayan apik, dan tidak terlalu buruk juga. Namun, ia nampaknya berusaha untuk berakting sebagai seorang jenderal bintang empat yang kharismatik.

Carell tak jarang sering menaikan intonasi suaranya agar terdengar tebal, dan keras untuk menciptakan gambaran seorang jenderal yang berwibawa.

Langkahnya itu bisa dibilang kurang terlalu berhasil, dan kesan komedian selalu melekat dalam dirinya. Lewat gimik tubuh, dan mimik mukanya yang komikal, perannya sebagai Jenderal Mark bagaimanapun juga akan terlihat lucu bagi kita yang mengetahui perannya di film-filmnya yang selalu bertemakan komedi.

Di serial ini, karakter Mark diperlihatkan sangat kaku, baik saat dirinya memimpin pasukan Space Force maupun ketika berada di dalam keluarganya, khususnya saat berkomunikasi dengan putrinya, Erin (Diana Silvers). Ada kehangatan yang coba diberikan oleh Space Force ketika adegan drama keluarga antara Mark bersama Erin, istrinya, Maggie (Lisa Kudrow), dan ayahnya, Fred (Fred Willard).

Lebih Seru di Sebagian Episode Terakhir

space-force-4_

Perseteruan yang sebenarnya dalam serial ini terjadi diantara Pemerintah Amerika Serikat, yang diwakili oleh Space Force, dengan pemerintah China yang sama-sama ingin menguasai luar angkasa. Konflik itu sudah terlihat ketika satelit china memotong tenaga surya milik Epsilon 6 saat pertama kali mengorbit di luar angkasa.

Ketika Space Force berusaha untuk mengirimkan timnya ke Bulan, pihak China sudah mengklaim tempat pendaratan mereka sebagai wilayah penelitian ilmiah miliknya.

Lewat interaksi video dengan pihak China, Jenderal Mark, dan Dr. Mallory berusaha saling menegosiasi meskipun mereka tetap pada keputusannya untuk menjadikan tempat itu sebagai wilayah penelitiannya.

Konflik yang cukup menarik itu sayangnya baru terasa seru dan intens ketika menuju episode-episode terakhir. Namun, persaingan kedua negara tersebut masih tetap disajikan lewat humor politik militer ala kadarnya, dan tidak ada unsur ketegangan yang meledak-ledak.

Secara keseluruhan, musim pertama Space Force berjalan biasa saja. Sajian drama, politik, dan komedi masih belum terasa apik secara menyeluruh. Dengan sinematografi seperti serial tv pada umumnya, Space Force season 1 pun masih tampil kurang menggigit padahal tema luar angkasa yang ditawarkannya sangat menarik untuk dinikmati.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram