bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Film Sorority Row, Pembunuhan Para Gadis

Ditulis oleh Gerryaldo
Sorority Row
3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Siapa sih yang tidak mau menjadi salah satu jadi jajaran gadis cantik di kampus? Semua pasti berlomba-lomba untuk menjadi salah satunya at any cost; mengingat apabila masuk dalam kelompok gadis cantik tersebut, semua ‘pintu’ sudah pasti terbuka untuk kalian. Tidak heran kalau para gadis di kampus mencoba mempercantik diri.

Namun demikian, terkadang cantik saja bukan berarti pintar, seperti yang terjadi pada para gadis di dalam film arahan sutradara Stewart Handler. Ketika para gadis cantik secara ceroboh membuat salah satu kejadian mengerikan yang akhirnya membahayakan nyawa mereka bertahun-tahun kemudian. Apa yang sebenarnya terjadi?

Sinopsis

Sorority Row_Poster (Copy)
  • Tahun Rilis: 2009
  • Genre: Slasher, Thriller
  • Produksi: House Row Productions, Karz Entertainment
  • Sutradara: Stewart Hendler
  • Pemain: Briana Evigan, Leah Pipes, Jamie Chung, Rumer Wills, Audriana Patridge

Megan (Audrina Patridge) merupakan salah satu anggota dari Theta Pie, kelompok mahasiswa super famous dan cantik dari sebuah kampus.

Satu hari, Theta Pie mengadakan sebuah pesta, disana, Megan meminta teman-teman gadisnya yang lain seperti Cassidy (Briana Evigan), Jessica (Leah Pipes), Ellie (Rumer Willis), Claire (Jamie Chung), dan Chugs (Margo Harshman) untuk mengerjai kekasihnya yang juga adalah kakak lelaki dari Chugs, Garrett (Matt O'Leary). 

Saat sedang berduaan, Megan mulai aktingnya, ia memalsukan kematiannya dengan cara keracunan obat. Garrett panik dan para gadis memulai aktingnya juga. Mereka akhirnya membawa ‘mayat’ Megan ke sebuah danau, di mana mereka berniat untuk membuang tubuhnya untuk menyembunyikan kematiannya.

Saat Jessica mengatakan bahwa mereka perlu mengeluarkan udara dari paru-parunya supaya tubuhnya tidak mengapung ke permukaan, Garrett langsung menusuk dada Megan dengan besi ban, yang mengakibatkan Megan benar-benar meninggal. Melihat hal tersebut, semua orang benar-benar panik dan para gadis baru mengatakan itu hanya tipuan. Garrett terpukul.

Akhirnya para gadis yang jadi ikut pembunuhan tak berencana itu mulai berpikir untuk benar-benar membuang tubuh Megan supaya mereka tidak tertangkap oleh polisi.

Mereka akhirnya menutupi insiden itu dengan membuang tubuh Megan dan juga besi ban yang dipakai untuk menusuk Megan ke dalam lubang tambang terdekat. Semua orang bersumpah untuk tidak pernah menyebutkan insiden itu kepada siapa pun.

Cassidy dan Ellie benar-benar tidak setuju namun mereka kalah suara dan akhirnya ikut memilih diam. Hubungan para gadis cantik di Theta Pai langsung hancur seketika, semua menjauh. Delapan bulan kemudian, gadis-gadis itu lulus dari perguruan tinggi. Cassidy pun pindah dan punya kehidupannya sendiri terpisah dari anggota kelompok lainnya. 

Namun saat upacara perpisahan selesai, para gadis menerima pesan teks di ponsel mereka dengan gambar besi ban yang berdarah. Kecurigaan langsung jatuh pada Garrett, tetapi Chugs membelanya dan mengatakan bahwa meski kakaknya menjadi depresi akan kejadian itu dia tidak mungkin berbuat hal psikopat seperti itu.

Hal itu diperparah dengan hadirnya Maggie (Caroline D'Amore), adik perempuan Megan yang datang ke acara upacara perpisahan.

Mereka semua akhirnya benar-benar melupakan kejadian itu dan berjanji untuk tidak mengungkitnya kembali. Chugs pun pergi meninggalkan acara setelah upacara selesai untuk bertemu dengan terapisnya.

Saat berada di rumah sang terapis, Chugs tidak menemukan siapapun, ia akhirnya minum bir botol sambil rebahan saat seseorang misterius muncul menekan botol itu masuk ke mulut Chugs dan hingga pecah mengakibatkan Chugs tewas.

Di kamar mandi kampus, Claire dan Jessica berbicara tentang malam dimana Megan dibunuh. Mereka tidak sadar kalau seorang teman mereka, Joanna (Nicole Moore) masih ada di kamar mandi dan mendengar percakapan mereka tak percaya. Meski Joanna tidak ada hubungannya dengan para gadis Theta Pie, ia pun tewas dibunuh karena mengetahui kabar itu.

Baca Juga: 20 Film Tentang Pembunuh Bayaran yang Tidak Boleh Dilewatkan

Pembunuhan terus berlanjut, kini pembunuh misterius itu menyerang dan menghabisi nyawa mantan pacar Claire, Mickey (Maxx Hennard) dan tak sengaja terlihat oleh Ellie. Merasa terancam, Ellie meminta para gadis lainnya berkumpul.

Mereka semua menerima teks yang berisi video kematian Megan dan pesan singkat yang mengatakan mereka harus pergi ke lubang tambang tempat Megan dibuang dalam 20 menit atau video itu akan dikirim ke polisi.

Saat sampai di tambang, mereka bertemu dengan Garrett yang telah mengiris pergelangan tangannya dan mulai mengancam mereka. Semua berpikir itu ulah Garrett, ini membuat Jessica menabrak Garrett hingga tewas. Namun saat diperiksa, Garrett pun telah menerima pesan teks yang sama yang mereka miliki. Akhirnya mereka berasumsi bahwa Megan belum tewas dan mengincar mereka semua. 

Akhirnya mereka menurunkan Cassidy ke dalam lubang untuk memeriksa. Apa yang mereka takutkan benar-benar terjadi. Mayat Megan tidak ada disana, hanya ada pesan mengerikan yang ada di dinding sumur bertuliskan "Theta Pi must die" menggunakan darah. Mereka akhirnya kembali ke asrama. Begitu kembali ke asrama, Claire tewas tertangkap pembunuh itu.

Mereka ketakutan bukan main, disaat yang sama, Ibu asrama mereka Mrs. Crenshaw (Carrie Fisher) muncul dan Jessica mengakui perbuatannya bersama para gadis dan meminta tolong karena ada pembunuh yang mengincar mereka. Mrs. Crenshaw pun meminta para gadis masuk kamar sementara ia akan melawan pembunuh itu, sayangnya Mrs. Crenshaw pun harus tewas.

Pembunuh kini mengincar Cassidy, Maggie yang ketahuan selingkuh dengan kekasih Jessica, Kyle (Matt Lanter), Ellie dan Jessica.

Saat pembunuh mulai beraksi dengan melempar bom molotov hingga asrama mereka kebakaran, Cassidy sadar kalau ternyata, kekasihnya, Andy (Julian Morris) lah pelaku sebenarnya. Andy mencuri mayat Megan dan menggantungnya di kamar mandi sementara ia mengincar semua teman Cassidy untuk dibunuh.

Setelah berhasil membunuh Jessica, Andy kini mengincar Ellie dan Maggie. Ia meminta Cassidy untuk membantunya. Cassidy pun mengiyakan dan meminta Andy mengejar Maggie, namun itu hanya tipuan karena sebenarnya Cassidy mencari Ellie dan menjemput Maggie untuk menyelamatkan diri.

Berkat kerjasama mereka, Andy pun berhasil dibunuh setelah sebelumnya Andy berhasil menghabisi nyawa Jessica.

15 bulan kemudian, rumah mahasiswi Theta Pie sedang direnovasi pasca kebakaran. Maggie sekarang menjadi anggota dari  Theta Pi. Saat sedang membersihkan halaman depan, Seorang pria muncul dan kamera menunjukkan bekas luka di pergelangan tangannya, menyiratkan bahwa Garrett masih hidup dan siap balas dendam.

Pembunuhan Sadis

Sorority Row_Killers (Copy)

Untuk kalian yang doyan menonton film dengan genre slasher atau gore yang penuh dengan darah dari pertengahan film hingga akhir, maka film ini cocok untuk kalian. Bayangkan saja, hampir semua para gadis dibunuh dengan brutal. Tidak ada yang dibunuh hanya dengan satu tusukan saja, mereka benar-benar ‘dimatikan’ secara sadis.

Mulai dari Chugs yang dipaksa menelan botol kaca, Claire yang mulutnya ditembak oleh pistol suar, Jessica yang dihantam garpu pembakaran hingga pencobaan pembakaran hidup-hidup terhadap Maggie. Wow, untuk saya sendiri, hal tersebut sudah kelewat sadis sih; dan mungkin untuk kalian yang menyukai film seperti itu, hal tersebut dianggap sudah jadi hal yang biasa.

Film Remake

Sorority Row_Remake (Copy)

Film Sorority Row ini diangkat dari film berjudul The House on Sorority Row yang rilis tahun 1982 yang juga terinspirasi dari film horor Perancis berjudul Les Diaboliques yang tayang pada tahun 1955 dan disutradarai oleh Henri-Georges Clouzot. Ceritanya tetap sama, dimana ada tujuh gadis muda yang mendapatkan penyerangan dari sang pembunuh misterius.

Hasil remake ini berhasil mengumpulkan keuntungan sebesar $ 27.2 juta dari semua penayangannya di seluruh bioskop. Film ini juga masuk ke dalam daftar ke 6 Box Office pada minggu pertama penayangannya. Meski demikian film arahan Stewart Hendler ini drop ke ke peringkat bawah mengingat filmnya yang dinilai biasa saja.

Tak Selesai

Sorority Row_Next Movie (Copy)

Entah tahun kapan, tapi film ini harus punya sekuelnya untuk menamatkan cerita dengan pasti. Pasalanya, film ini punya ending yang menggantung. Dimana Garrett ternyata masih hidup dari tabrakan yang Jessica lakukan terhadapnya saat mengira ia adalah psikopat yang menyerang para gadis. Ini membuat film agak terpotong setengah.

Menurut kalian dengan ending yang seperti itu, film Sorority Row ini punya kesempatan tampil di layar lebar lagi atau tidak ya? Bagi kalian yang belum menonton film ini segera tonton filmnya terlebih dulu dan tulis pendapat kalian di kolom komentar. Film ini mendapatkan skor sebesar 3/5 dari Bacaterus. It’s good to watch with the girls.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram