bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Sky Rojo S1, Pelarian Tiga PSK untuk Tetap Hidup

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
Sky Rojo Season 1
4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Membela diri dengan cara memukul kepala sang muncikari yang licik hingga retak, Coral, Gina dan Wendy kabur dari sebuah rumah bordil. Sial ketiganya tak bisa lolos begitu saja karena rupanya sang mucikari berhasil diselamatkan. Memerintah dua kaki tangannya, Christian dan Moises, kini tiga wanita tersebut berada dalam pengejaran.

Petualangan mereka menyelamatkan diri dari ancaman kematian jadi suguhan utama dalam serial Spanyol Sky Rojo (2021). Lalu berhasilkah Coral, Gina dan Wendy lolos dari kejaran mereka? Mampukah tiga wanita itu kembali ke kehidupan normal? Sinopsis dan ulasan Sky Rojo (2021) di bawah ini bisa sedikit memberimu petunjuk. Ingin tahu? Mari simak saja!

Sinopsis

Coral (Veronica Sanchez) merupakan wanita penghibur atau PSK favorit sang muncikari, Romeo (Asier Etxeandia). Bagi Coral, Romeo adalah bajingan terbesar kedua yang pernah dia kenal. Dulu Coral seorang ibu rumah tangga yang sebelumnya ahli di bidang Biologi.

Siang itu Coral datang ke klubnya. Kedatangannya diterima oleh Charlotte (Carmen Santamaria); satu-satunya wanita di klub yang dibayar karena tak tidur dengan siapa pun.

Di bawah sinar matahari yang terik, Coral gabung dalam pesta barbeque bersama beberapa PSK yang lain. Coral sendiri tampak muak dengan rutinitas untuk selalu terlihat cantik guna menarik pria-pria menjijikan agar mau memakai jasanya.

Namun, hari itu Coral merasa sangat putus asa. Dia juga merasa aneh mengetahui rumah bordil tempatnya bekerja harus tutup karena berkabung. Bagi Coral dan PSK yang lain, itu adalah hari pertama mereka libur dalam 15 bulan terakhir.

Di sebuah pemakaman, Romeo tampak bersedih karena di hari pemakaman Clarita, istrinya, tak ada satu pun penduduk kota yang datang, tak ada pula pendeta. Salah satu pegawai Romeo yang ada di sana mengatakan bahwa semuanya mungkin karena rumah bordil yang dia miliki.

Tak jauh dari area pemakaman Romeo melihat anak-anak muda seperti sedang berpesta. Nyatanya, Tenerife adalah sebuah pulau dengan banyak sekali atraksi menyenangkan.

Orang-orang sangat menikmati pantainya dan musim panas yang seolah berlangsung sepanjang tahun. Itu juga yang menjadi salah satu alasan Coral datang ke pulau tersebut selain karena dia tahu bahwa Tenerife adalah tempat yang bagus untuk bersembunyi.

Scene kembali ke masa lalu; memperlihatkan ketika pertama kali Coral datang ke rumah bordil dan ‘melamar pekerjaan’. Di sana dia langsung bertemu dengan Romeo. Layaknya proses wawancara, Romeo melakukan interview pada wanita itu. Romeo kemudian mengatakan bahwa banyak orang berpikir siapa pun bisa melakukan pekerjaan sebagai PSK.

Padahal pekerjaan sebagai PSK butuh tekad yang kuat. Sebagai percobaan, Romeo menantang Coral untuk memuaskannya tapi wanita itu menolak. Dia beralasan tak ingin memulai pekerjaan dengan mencampurkan urusan pribadi dan profesional. Lucunya, Coral tetap diterima di rumah bordil tersebut.

Sebenarnya, Coral sangat mudah merasa jijik. Dia tak suka disentuh dan tak suka minum dari botol yang sama dengan orang lain. Namun pekerjaannya mengharuskan dia menghisap 25 sampai 30 jari lelaki berbeda setiap hari, mulai jari berkuku panjang, jari bau rokok, jari bau bawang sampai ujung jari yang menguning.

Cerita berlanjut dengan memperlihatkan Romeo yang baru saja kembali dari pemakaman. Melalui pengeras suara dia lalu meminta para wanitanya bersiap karena rumah bordil akan kembali buka. Dia ingin bisnisnya berjalan lagi seperti biasa. Sejurus kemudian wanita-wanita pekerja di sana mulai merias diri.

Coral yang sudah rapi dan cantik menemui Romeo untuk mengucapkan bela sungkawa. Romeo sendiri masih terlihat sangat berduka mengenang kepergian istrinya yang semasa hidup sangat membenci rumah bordil yang dia kelola.

Romeo sudah berusaha mencukupi kebutuhan Clarita dengan barang-barang mahal untuk membuat dia merasa bahwa bisnis tersebut juga untuknya, bahwa gadis-gadis yang dia miliki juga bekerja untuknya. Alih-alih senang, Clarita justru kesal.

Romeo yang masih dalam keadaan berduka ternyata sangat membutuhkan kasih sayang. Lelaki itu pun berusaha mendapatkannya dari Coral. Dia memaksa wanita tersebut untuk memuaskan napsunya tapi Coral menolak. Beruntung seorang gadis lain bernama Gina (Yany Prado) datang untuk menemuinya. Dia ingin membayar hutang pada Romeo.

Gadis itu menyerahkan uang yang dibuntal menggunakan karet sebesar 5.400 Euro pada sang muncikari. Gina merasa tak ada lagi urusan hutan antara dirinya dan Romeo, tapi lelaki itu merasa sebaliknya. Romeo mencatat biaya-biaya yang dia keluarkan untuk Gina sebagai pinjaman. Mulai dari biaya kondom, pelumas, rambut dan riasan, lingerie hingga pakaian.

Mengetahui hal itu, Gina mulai menangis dan putus asa. Pasalnya beberapa biaya yang disebutkan adalah hadiah dari Romeo, tapi lelaki tersebut seolah hilang ingatan. Secara keseluruhan hutang yang harus dibayarkan Gina yaitu 6.999 Euro. Merasa tak punya pilihan, Gina menyetujui hal itu sambil terus menangis.

Rupanya Gina merasa dirinya kurang sehat dan harus pergi dari rumah bordil tersebut. Gina hanya butuh libur tapi Romeo mengatakan bahwa dia bisa libur saat menstruasi. Gina menegaskan akan tetap pergi, tak peduli Romeo akan setuju atau tidak.

Mendengar pernyataannya Romeo langsung murka. Dia merasa sudah berinvestasi pada Gina dan mengeluarkan banyak uang untuk sekolah sampai operasi ibunya.

Romeo bahkan mengancam keselamatan keluarga Gina jika sampai wanita itu pergi dari klubnya. Gina baru boleh pergi kalau dia sudah melunasi semua hutangnya.

Tak bisa lagi menahan emosi, Gina coba menyerang, sayang usahanya meleset dan membuat Romeo menggila. Pria itu langsung menusuk Gina berkali-kali menggunakan pensil mekanik di mejanya hingga wanita tersebut terluka parah.

Mendengar teriakan Gina, Coral dan Wendy (Lali Esposito) yang berada tak jauh dari ruangan Romeo bergegas masuk. Melihat Gina berdarah-darah mereka balik menyerang Romeo. Apa yang akan terjadi selanjutnya pada mereka? Akankah Gina dapat diselamatkan dan Romeo mendapat hukuman?

Tiga Wanita PSK Melarikan Diri untuk Bertahan Hidup

Sky Rojo (2021) serial berbahasa Spanyol yang juga merupakan karya dari kreator Money Heist (2017), Alex Pina, merupakan sebuah tontonan dengan konflik menegangkan dan sensitif.

Di sini kamu akan bertemu dengan tiga pekerja seks komersial yang ‘terjebak’ dalam situasi yang mengancam. Mereka berada dalam pertaruhan antara hidup atau mati setelah membela diri dari mucikari yang licik dan tak berperasaan.  

Ketiga wanita penghibur tersebut adalah Coral, Gina dan Wendy. Ketiganya datang dari latar belakang berbeda. Coral merupakan mantan ahli Biologi dan pernah menjadi ibu rumah tangga.

Gina sendiri dibawa ke Spanyol dari Cuba setelah ditipu tepatnya diiming-imingi kerja sebagai pramusaji. Gina yang ingin kehidupan berubah lebih baik untuk keluarganya, tak berpikir panjang untuk menerima tawaran tersebut.

Kemudian ada Wendy yang berasal dari Buenos Aires dan baru sekitar 6 bulan kerja di sana tapi rasanya sudah sangat tersiksa. Hal yang membuat mereka jadi satu adalah ketiganya sama-sama tak menikmati pekerjaan sebagai PSK.

Hingga suatu malam kekacauan yang tak pernah diduga terjadi. Mereka harus segera pergi setelah membela diri dari ancaman Romeo yang jahat. Jika tidak, ketiganya akan mati.

Baca juga: 10 Film Spanyol Romantis yang Tak Kalah Manis dan Dramatis

Mempertontonkan Bentuk-Bentuk Kekerasan pada Wanita

Dunia PSK yang ditampilkan dalam Sky Rojo (2021) memperlihatkan bentuk-bentuk kekerasan yang diterima wanita secara sangat brutal. Lewat alurnya yang cepat serta maju dan mundur, kamu akan dipertontonkan scene-scene ketika tiga tokohnya mengalami tindak kekerasan, baik dalam bentuk fisik atau psikis.

Tindak kekerasan yang disajikan serial ini bukan main-main. Di episode awal saja, kamu sudah disodori adegan berdarah-darah ketika Romeo menusuk perut dan payudara Gina menggunakan pensil mekanik hingga tembus.

Belum lagi kekerasan psikis dari keluarga sendiri, yang justru mengumpankan anak perempuannya untuk ‘dipakai’ dalam bisnis prostitusi demi uang bulanan.

Mereka juga diperlakukan bagai binatang peliharaan yang dikumpulkan dalam satu rumah. Tempat tidur mereka berupa ranjang susun dan setiap pengeluaran yang dipakai dihitung sebagai hutang yang mengikat.

Salah satu scene kekerasan yang bisa jadi membuatmu trauma saat menonton Sky Rojo (2021) adalah adegan saat seorang PSK dikubur di padang pasir begitu saja setelah sebelumnya dimasukkan dalam kotak hidup-hidup.

Petualangan Tiga Wanita Hadapi Ancaman Kematian

Dengan sinematografi yang super cantik, pelarian tiga perempuan pemberani dalam serial ini terasa dramatis dan emosional. Kamu akan terpukau oleh sinematografinya saat melihat mereka kabur melarikan diri di antara padang pasir yang gersang atau ketika kamera mengambil gambar dari arah atas selama beberapa detik saat mereka sedang menyiapkan sarapan.

Elemen-elemen tersebut membuat petualangan tiga wanita ini terasa semakin menegangkan, yang secara visual bikin betah untuk lanjut menonton dari episode satu hingga ke delapan. Apalagi durasi setiap episodenya rata-rata kurang dari 30 menit. Hanya, harus diakui bahwa adegan kekerasan dalam serial ini berisiko membuat beberapa penonton tidak nyaman.

Jika kamu suka serial yang menegangkan, Sky Rojo (2021) bukan hanya akan memberimu sensasi itu. Ia bisa terasa menyesakkan, pilu, marah sekaligus benci. Apalagi setting serial ini berada di daerah yang tandus, gersang dan panas; penderitaan itu rasanya semakin tidak karuan.

Namun, jika kamu tetap penasaran dan ingin menyaksikan apakah tiga PSK itu bisa lolos, serial ini bisa disaksikan di Netflix!  Siap marathon?

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram