bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Shark Bait, Spring Break Bersama Hiu Putih

Ditulis oleh Gerryaldo
Shark Bait
3.2
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Memasukan ikan hiu sebagai serangan brutal dalam film rasanya masih jadi menu laris di pasar film ya? Buktinya dengan kehadiran film Shark Bait yang kali ini akan kita ulas. Film Shark Bait sendiri merupakan karya sutradara James Nunn yang rilis di tahun 2022. Mengangkat kisah muda-mudi yang liburan musim semi namun berakhir kacau.

Baca Juga: Sinopsis & Review Film 47 Meters Down, Terjebak Bersama Hiu

Hal itu lantaran adanya serangan hiu putih di Laut tempat dimana muda-mudi ini sedang menikmati waktu libur mereka. Alhasil mereka harus berjuang melawan serangan hiu itu sebelum mereka jadi santapan hiu seharian penuh. Mampukah mereka bertahan dan tetap hidup sampai kembali ke daratan?

Sinopsis

Shark Bait_Poster (Copy)

Nat (Holly Earl), Milly (Catherine Hannay), Tom (Jack Trueman), Tyler (Malachi Latchman), dan Greg (Thomas Flynn) sedang menikmati spring-break dengan menginap di pantai Meksiko dan berpesta disana. Nat senang sekali karena bisa menghabiskan waktu liburannya bersama teman dekatnya dan kekasihnya, Tom.

Saat fajar menyingsing, Nat dan yang lain hendak pulang kembali ke resort, namun belum sampai penginapan, Tyler dan Tom menemukan sebuah jet-ski diparkir di dermaga. Mereka akhirnya memutuskan untuk mengambil kunci sewaan di pondok dengan paksa untuk naik jet-ski sebelum mereka kembali ke resort.

Nat sebenarnya tidak mau mengingat mereka semua dalam keadaan mabuk dan malam sebelumnya, Nat bertemu dengan seorang gelandangan (Manuel Cauchi) yang memperingatkan dia dalam bahasa Meksiko untuk hati-hati karena dirinya cacat akibat diserang hiu putih. Namun karena dibujuk hanya sebentar, Nat pun ikut.

Satu jet-ski ditumpangi oleh Tyler dan Tom sedangkan di jet-ski lainnya ditumpangi oleh Greg, Milly dan Nat. Mereka bersenang-senang dan melewati garis pantai dan sudah masuk ke samudera lepas. Nat khawatir mereka terlalu jauh dan meminta Greg untuk kembali, namun mereka terlalu senang main balapan jet-ski.

Saking senangnya, mereka tidak bisa mengendalikan satu jet-ski dengan jet-ski yang lain sehingga kedua jet-ski bertabrakan. Hal tersebut membuat satu jet-ski tenggelam dan Greg mengalami luka parah. Saling bantu, mereka pun naik ke jet-ski yang masih utuh. Air yang pasang membuat mereka hanyut menjauh dari daratan.

Rasa dehidrasi menyerang, dan mereka mulai naik darah karena depresi tidak bisa kembali. Saat hendak mencoba menelpon menggunakan ponsel milik Tom, Nat terkejut karena ia membaca pesan yang dikirim oleh Milly beserta foto panas mereka. Ternyata Milly dan Tom selingkuh di belakang Nat. Nat kecewa bukan main.

Mengenyampingkan rasa amarahnya, Nat mencoba bersabar. Ia tahu bukan saatnya marah di situasi seperti itu. Hari semakin siang dan mereka juga semakin jauh dari pantai. Tidak tahan dan mencoba keberuntungan, Tyler menawarkan diri untuk berenang mencari bantuan. Saat Tyler sudah menjauh, Milly histeris.

Ada sebuah hiu putih besar terlihat mendekat dan mulai mengitari jet-ski mereka. Semua panik dan berebut untuk menjauh dari pinggir perahu membuat jet-ski oleng dan terguling. Greg yang lukanya terbuka dengan darah segar mengalir menjadi incaran pertama sang hiu. Greg segera diseret ke dalam laut. 

Sialnya, rambut Nat tersangkut di jam tangan milik Greg sehingga mereka berdua tenggelam dengan cepat. Beruntung Nat bisa melepaskan diri dan berenang kembali ke permukaan. Baik Tom, Milly dan Nat ketakutan. Teman mereka sudah tewas dan kini mereka terjebak tidak tahu harus bagaimana. Tom mencoba melihat kerusakan mesin tapi nihil.

Tidak ada satupun dari mereka yang mengerti mesin. Hasilnya mereka benar-benar buntu. Tidak ada jalan keluar. Mereka hanya bisa berharap Tyler menemukan bantuan. Di sisi lain, Tyler berhasil mendekati sebuah kapal layar, ia senang sekali dan berenang mendekati. Saat sudah dekat, hiu putih tadi malah menyantap Tyler.

Malam pun tiba, dan Tyler belum juga kembali. Tiba-tiba Nat melihat ada cahaya yang berpijar di kejauhan; Milly, Tom, dan Nat mencoba untuk menyalakan flashlight di ponsel guna memberikan sinyal. Namun cahaya itu diam. Akhirnya Nat mencoba berenang mendekati, ternyata cahaya itu senter dari seorang mayat yang memakai pelampung.

Mayat itu merupakan nelayan yang diserang hiu juga. Tidak habis akal, Nat segera mengumpulkan kayu puing-puing perahu nelayan itu untuk dijadikan dayung sehingga jet-ski mereka setidaknya bisa bergerak. Namun tenaga mereka habis karena dehidrasi parah. Mereka pun istirahat sejenak bersamaan dengan datangnya serangan dari hiu.

Hiu itu menggigit pinggiran perahu dan menyobek kaki Tom. Nat dan Milly panik. Serangan hiu tidak sampai disitu saja, kini hiu itu membalikan jet-ski dan melempar mereka semua ke laut. Milly, Tom, dan Nat pun berenang menjauh dari hiu namun lagi-lagi Tom diserang, kini badannya harus koyak sebagian digigit hiu.

Saat mencoba membawa Tom naik ke jet-ski, Nat hendak kembali ke laut untuk membantu Milly yang tidak bisa berenang. Begitu akan terjun sang hiu kembali. Milly segera berenang dan memegang tangan Nat. Sayangnya hiu itu sudah lebih dulu mengunyah sebagian badan Milly hingga putus dan membuatnya tewas.

Nat kini tidak bisa berbuat banyak. Ketiga temannya tewas, sedangkan Tom terluka parah dan tidak bisa berbuat apa-apa. Ia pun kembali membuka jok jet-ski dan mencoba melihat apa yang salah. Ternyata selang bahan bakarnya putus sehingga harus disambung kembali. Mencari cara, Nat pun mengambil pipa tiup di pelampung yang sudah rusak.

Nat berhasil mengambil pipa yang mengambang di dekatnya, namun begitu akan kembali ke jet-ski, hiu kembali datang dan mulai menyerangnya. Beruntung Nat berhasil menusuk badan hiu itu menggunakan pecahan cover mesin yang ia rusak paksa untuk membenarkan selang bahan bakar. Nat terluka di bagian tangan namun masih bisa bergerak.

Ia lantas membetulkan saluran selang bahan bakar dan berhasil menyalakan jet-skinya lagi. Nat pun membenarkan posisi duduk Tom dan melesat mencari daratan. Sialnya hiu mengejar Nat dan merusak jet-ski sehingga jet-ski tidak bisa menampung dua orang. Akhirnya Tom mengorbankan diri dan Nat pun kembali ke pantai dengan selamat.

Bandel

Shark Bait_Plot (Copy)

Kalau ditarik mundur, banyak banget film-film dengan genre seperti ini berawal dari iseng yang ujungnya bawa petaka. Misalnya saja sedang berenang terus masuk gua bawah air yang memang sudah ada larangan tidak boleh masuk kesana, atau engga hiu yang udah dasarnya ganas, otaknya diutak-atik jadi makin pinter buat musnahin manusia.

Alasan iseng tadi pun dipakai dalam film Shark Bait ini; mereka akhirnya terapung-apung dan jadi sasaran empuk hiu karena main jet-ski di perairan yang mereka tidak ketahui. Ditambah mereka ceroboh bermain kejar-kejaran menggunakan jet-ski hingga saling tabrakan. Plus mengabaikan peringatan dari warga lokal. Lengkap bukan?

Si Manis yang Selalu Selamat

Shark Bait_Nat (Copy)

Menjadi sebuah stereotip di setiap film thriller atau horor; tokoh protagonis yang alim, kalem dan tidak aneh-aneh pasti selalu jadi orang yang selamat, dan, kalaupun harus tewas pasti dengan cara yang tidak mengenaskan atau mati berjuang. Film ini pun menggunakan stereotip itu dalam main characternya, si cantik dan lembut hati, Nat.

Nat menjadi orang yang selalu ragu dalam setiap tindakan yang dilakukan oleh teman-temannya, ia berusaha untuk selalu membujuk untuk tidak melakukan hal gila itu namun akhirnya kalah suara dan ikut serta. Bak super hero, Nat menolong Greg, menenangkan Milly, memberi semangat Tyler, dan menjadi last standing.

Sinematografi yang Lumayan

Shark Bait_Cinematography (Copy)

Film dengan budget murah ini memiliki sinematografi yang lumayan bagus. Pengambilan gambar saat mereka semua main jet-ski di laut hingga beberapa adegan yang memaksa para tokoh berenang dan melihat ke dalam lautan di ambil dengan baik. Tampilan hiu pun lumayan realistis, CGI yang digunakan cukup mulus.

Sebagai pembanding, dari ratusan film hiu, ada sebuah film berjudul The Requin (2022). Film dengan budget yang sama-sama murah itu ternyata kalah bagus dari film Shark Bait ini. The Requin punya editan yang super kasar sehingga gambarnya terlihat sekali buatan, CGI yang digunakan tidak terlalu bagus.

Secara keseluruhan, film Shark Bait ini memang tidak bisa dibilang film dengan tema hiu yang bagus, meski demikian untuk kalian yang memang suka dengan film hiu seperti ini, sepertinya film Shark Bait cukup oke untuk jadi salah satu rekomendasi film hiu yang kudu ditonton. Bacaterus sendiri memberi skor 3.2/5 untuk Shark Bait.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram