bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Senior Year, Kembali Setelah Koma 20 Tahun

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
Senior Year
2.3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Terbangun dari koma selama 20 tahun, Stephanie kembali ke sekolah untuk menuntaskan pendidikannya, juga tujuan utamanya: menjadi prom queen! Stephanie berusaha memahami gegar budaya dan informasi dengan banyaknya perubahan yang terjadi selama dia koma.

Tidak hanya sekolah dan lingkungannya, tetapi juga dengan orang-orang terdekat yang menyayanginya. Senior Year adalah film komedi karya Alex Hardcastle yang dirilis oleh Netflix sebagai original film pada 13 Mei 2022.

Menampilkan Rebel Wilson sebagai pemeran utama, kita tentu kembali disuguhkan lelucon bernada sinis khasnya dalam premis cerita yang cukup menarik. Film ini menjadi proyek keduanya bersama Netflix setelah sukses dengan film Isn’t It Romantic (2019).

Apa yang akan dilakukan oleh Stephanie untuk mengejar ketertinggalannya selama 20 tahun? Dan bagaimana dia mengatasi ketimpangan generasi yang dihadapinya? Untuk selengkapnya, simak ulasannya berikut ini ya!

Sinopsis

Sinopsis

Di tahun 1999, gadis 14 tahun Stephanie Conway yang baru pindah dari Australia merasa dirinya bukanlah salah satu murid keren di sekolahnya.

Dia kemudian mengubah dirinya agar menjadi murid populer di sekolah, salah satunya adalah menjadi kapten cheerleader dan menjadi kekasih Blaine, siswa paling terkenal di sekolah.

Tahun 2022 adalah tahun terakhirnya di SMA. Stephanie ingin menjadi prom queen agar bisa menggapai impian “kehidupan sempurna” yang dilihatnya pada diri Deanna Russo, alumni sekolah yang pernah menjadi prom queen. Usahanya ini mendapat perlawanan dari Tiffany, mantan kekasih Blaine.

Merasa tersaingi, Tiffany bekerja sama dengan teman di tim cheerleader untuk menggagalkan atraksi Stephanie di lapangan. Walhasil, saat melakukan loncatan, Stephanie mendarat tanpa ada yang menyangga dan dia menderita koma.

20 tahun kemudian, tahun 2022. Stephanie terbangun dari komanya. Ayahnya dan Martha, sahabat dekatnya dahulu, menjemputnya pulang.

Dalam perjalanan, Stephanie ingin melewati rumah Deanna Russo. Tapi yang dia lihat adalah Tiffany dan Blaine. Melompat dari mobil yang berjalan, Stephanie menghampiri Tiffany yang berkata bahwa dia menikahi Blaine saat Stephanie koma.

Stephanie berkeinginan untuk kembali sekolah untuk menyelesaikan pendidikannya. Dengan dukungan penuh keengganan, Martha yang kini adalah kepala sekolah menyetujui keinginan Stephanie.

Di hari pertama sekolah, Stephanie mengalami kebingungan karena perbedaan budaya dengan masanya dahulu. Kantin dengan satu meja panjang, tim cheerleader tanpa dance, dan tidak adanya prom night.

Stephanie berencana membuat petisi untuk menghadirkan kembali acara prom night. Atas saran Janet dan Yaz, Stephanie harus mendekati Bri, siswi paling populer di sekolah.

Ternyata Bri mengenali Stephanie karena dia tahu dari orang tuanya, Blaine dan Tiffany. Menyadari bahwa saingannya adalah anak dari rival abadinya, Stephanie mulai menyusun rencana baru.

Setelah mendapat smartphone baru dari ayahnya, Stephanie kemudian mencoba menjadi penggiat media sosial. Tapi akunnya baru mulai dikenal ketika aksi cheerleader-nya menjadi viral di media sosial.

Dalam waktu singkat, Stephanie menjadi murid populer di sekolah. Namun dia masih belum bisa melupakan rivalitasnya dengan Tiffany.

Menghadiri acara nontong bareng film Deep Impact, Stephanie datang bersama Seth, sahabat dekatnya dahulu yang kini menjadi kepala perpustakaan sekolah.

Sepanjang penayangan film, Stephanie dan Seth berusaha mengganggu Tiffany dan Blaine yang duduk di depan mereka.

Karena merasa kesal melihat tatapan Blaine kepada Stephanie, Tiffany mulai mengancam suaminya. Petugas bioskop datang dan meminta Tiffany keluar dari studio karena dianggap mengganggu penonton lain.

Merasa berhasil mempecundangi Tiffany, Stephanie melanjutkan malam itu bersama Seth dengan bermain bowling dan berbicara dari hati ke hati.

Tiffany menggunakan popularitas Bri untuk mengajukan petisi penyelenggaraan acara prom night. Akhirnya sekolah mengizinkan dan acara siap digelar.

Stephanie datang ke pesta dengan Seth dan melihat Tiffany berusaha melakukan kelicikan di kotak suara agar Bri yang menang sebagai prom queen. Sementara itu Seth kesal melihat Stephanie dan Blaine berbincang berdua di sudut ruangan.

Akankah Stephanie berhasil menjadi prom queen? Apakah juga dia sukses menyelesaikan pendidikannya? Lalu bagaimana hubungan asmaranya dengan Seth? Semua jawaban akan kalian temukan dengan menyaksikan film ini hingga selesai.

Kental dengan Vibe Era 2000an

Kental dengan Vibe Era 2000an

Senior Year berusaha menggabungkan dua premis menarik dalam satu film, yaitu orang dewasa yang kembali bersekolah dan orang yang terbangun dari koma. Tidak tanggung-tanggung, karakter utamanya diceritakan mengalami koma selama 20 tahun.

Bisa dibayangkan, dalam setahun saja sudah banyak perubahan yang terjadi, bagaimana lagi dengan dua dekade?

Tentu saja akan terjadi gegar budaya karena perbedaan generasi yang sangat jauh. Dan inilah sumber kelucuan di setengah film pertama.

Rebel Wilson dengan sangat apik dan lucu melemparkan celetukan tentang referensi populer yang terlewat olehnya. Lihat bagaimana dia menanggapi kemajuan teknologi dengan adanya TV layar datar dan smartphone.

Meski hanya sentilan singkat, kita memang menunggu reaksi Wilson atas bahan komedi ini. Dan dia cukup bisa membawakannya dengan baik.

Juga ketika dia baru mengenal media sosial untuk pertama kali. Karena pernah populer, Stephanie langsung bisa menyusun rencana dengan mudah lewat media baru yang disebutnya “jalan pintas menjadi terkenal.”

Karena Stephanie menjadi remaja di tahun 2002 dan terhenti di sana karena koma, maka film ini wajib menghadirkan banyak referensi populer dari era tersebut. Di sepanjang film berdurasi 1 jam 51 menit ini, vibe era 2000an sangat kental terasa.

Lagu-lagu populer di masa itu diangkat kembali, bahkan ada satu adegan dimana Stephanie dan rekan-rekannya menirukan dance di video musik dari lagu milik Britney Spears, “(You Drive Me) Crazy” dengan tingkat kemiripan yang cukup detail.

Performa Apik Dua Aktris Australia

Performa Apik Dua Aktris Australia

Sesuai cerita dimana Stephanie berasal dari Australia dan baru saja pindah ke Amerika, karakter ini sangat tepat dibawakan oleh Rebel Wilson yang memang warga negara Australia.

Logat Inggris khas Australia selalu terdengar darinya. Wilson terlihat sangat nyaman membawakan karakter Stephanie di film yang juga diproduseri olehnya ini.

Tapi yang mencuri perhatian adalah penampilan Angourie Rice sebagai Stephanie remaja. Aktris Australia ini cukup mampu membawakan gaya yang menjadi ciri khas Rebel Wilson dalam film-filmnya, hanya saja dibawakan olehnya dengan gaya remaja.

Justru ketika karakter ini berpindah kepada Wilson, seolah terjadi ketimpangan karena dia menyuguhkan banyak sikap centil berbau mesum yang tidak ditampilkan oleh Rice sebelumnya.

Darimana sikap ini muncul? Apakah selama koma sikap ini berkembang dalam pikirannya? Walhasil, meski sebagai pemeran utama, Wilson seolah tidak bisa meniru Stephanie remaja yang dibawakan oleh Rice.

Konsep “Aneh” Sistem Pendidikan Generasi Milenial

Konsep “Aneh” Sistem Pendidikan Generasi Milenial

Dengan “nyamannya” performa dua pemeran utamanya dalam membawakan peran mereka, kualitas film ini hanya berada sedikit di bawah standar.

Semua karena naskah yang seperti mencomot adegan dari film-film komedi remaja sejenis dengan kurangnya pengembangan karakter. Semua sesuai pola standar, atau biasa disebut dengan istilah formulaic.

Mencoba menampilkan perbedaan budaya, justru apa yang ditampilkan oleh Andrew Knauer, Arthur Pielli, dan Brandon Scott Jones sebagai penulis naskah cukup aneh.

Martha sebagai kepala sekolah menerapkan budaya yang terkesan aneh di sekolahnya, yaitu sistem kesetaraan yang berlebihan. Tidak ada semangat kompetitif bagi para siswanya, karena semua adalah pemenang.

Dan uniknya, generasi milenial yang dikenal mudah menyampaikan pemikirannya lewat media sosial seolah tidak memberikan komentar dengan penerapan sistem ini. Sosok utama di kalangan ini ialah Bri, seorang influencer dengan banyak follower.

Jika kebanyakan influencer menampilkan apa yang mereka miliki, seperti harta dan pencapaian karir, Bri justru memberikan kesan lain yang lebih positif.

Meski hanya sekilas saja, Bri digambarkan sebagai influencer yang sangat peduli dengan lingkungannya dan menyampaikan pemikirannya dengan menggunakan pilihan kata akademis.

Sehingga, jelas terlihat bahwa dia adalah sosok gadis yang sangat pintar. Namun, dia tidak pernah memberikan komentar apapun terhadap sistem kesetaraan non-kompetitif di sekolahnya.

Dengan konsep cerita seperti ini, apakah para penulis naskah menganggap bahwa generasi terkini tidak kompetitif generasi dari dua dekade sebelumnya? Apakah mereka seolah mengejek bahwa perubahan budaya ini sebagai hal yang buruk?

Padahal nyatanya, generasi milenial dikenal memiliki kreativitas yang tinggi di tengah persaingan ketat di era modern saat ini.

Senior Year mungkin bukanlah film komedi remaja terbaik. Tapi setidaknya film dengan sinematografi yang tampil biasa saja ini tetap bisa menampilkan selera humor khas Rebel Wilson yang cukup lucu dan performa apik Angourie Rice meski dalam porsi yang minim.

Ada pesan moral yang disampaikan oleh Deanna Russo kepada Stephanie, yaitu menjadi populer di sekolah tanpa mementingkan tujuan utama bersekolah, yaitu menuntut ilmu, adalah sebuah kesalahan besar.

Dicontohkan oleh Russo sendiri, yang diperankan oleh Alicia Silverstone, bahwa gelar sebagai prom queen tidak serta-merta membuat hidupnya menjadi mudah jika tanpa pendidikan yang tinggi.

Setidaknya inilah pesan positif yang memang harus kita serap dan pahami maknanya dengan baik. Pendidikan akan lebih berguna di masa depan daripada sebuah popularitas.

Inilah yang membuat Stephanie menguatkan tekad untuk melanjutkan pendidikannya ke universitas di akhir film. Sudah siap untuk menikmati penampilan Rebel Wilson dengan gegar budayanya? Langsung tonton di Netflix, ya!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram