bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review School Life, Kehidupan Sekolah Pinggiran Kota

Ditulis oleh Siti Hasanah
School Life
3.7
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Cerita tentang kehidupan sekolah memang selalu menarik untuk diikuti. Kali ini ada sebuah film yang akan membawa kalian masuk ke dalam sebuah kehidupan sekolah lebih dalam.

Film ini berjudul La Vie Scolaire dan judul internasionalnya School Life. La Vie Scolaire merupakan sebuah film Prancis yang disutradarai oleh Grand Corps Malade dan Mehdi Idir.

School Life menceritakan sebuah kisah di sebuah SMP di Saint-Denis, di pinggiran Kota Paris. Kisahnya berpusat pada guru BK baru bernama Samia Zibra (Zita Hanrot).

Setiap harinya Samia harus berhadapan dengan para murid yang bermasalah. Salah satu murid tersebut bernama Yanis (Liam Pierron) yang selalu beradu argumen dengan para guru tetapi memiliki kecerdasan yang luar biasa. Seperti apa kisah selanjutnya? Simak sinopsisnya berikut ini.

Sinopsis

school-life-1_

Suatu hari dalam rapat awal tahun, kepala sekolah SMP Francs-Moisins sedang membagi tugas untuk para guru. SMP ini berada di daerah Seine-Saint-Denis, pinggiran Kota Paris dan agak spesial karena berada di zona Pendidikan prioritas. Wilayahnya berada di kalangan warga yang memiliki ekonomi pas-pasan atau pekerja kelas biasa. 

Disebutkan bahwa anak-anak dari latar belakang di atas sering mengalami kesulitan dalam berbagai bidang, terutama sosial dan pendidikan. Maka dari itu pemerintah Prancis mengadakan pendidikan prioritas untuk anak-anak tersebut agar mereka memiliki masa depan yang cerah dan kehidupan sosial yang lebih baik. 

Setelah selesai membagi tugas untuk satu tahun ke depan, sang kepala sekolah memperkenalkan seorang guru BK (Bimbingan Konseling) yang baru bernama Samia Zibra (Zita Hanrot).

Samia membawahi lima guru BK lainnya yang telah lama bekerja di sekolah prioritas tersebut. Para guru banyak memperingatkan Samia Zibra tentang murid yang ada di sekolah.

Samia Zibra yang kaget dengan kata-kata para guru tersebut langsung menatap kepala sekolah dengan heran. Akan tetapi, kepala sekolah hanya menjelaskan bahwa itu hanya kenakalan biasa dari para murid pada umumnya. Setelah itu Samia mulai bertanya-tanya pada kelima rekannya tentang sekolah ini beserta muridnya. 

Awalnya ia merasa bahwa penjelasan yang ia dapat dari rekan-rekannya tersebut terlalu berlebihan sampai ia mengalaminya sendiri. Di hari pertama ia bekerja di sekolah tersebut ada dua anak yang akan berkelahi. Samia Zibra mencoba melerai dan membawa mereka berdua ke ruang BK. 

Ia geleng-geleng kepala dengan tingkah laku mereka. Ia sampai bertanya “Apakah normal menghukum 2 anak di hari pertama bekerja?”

Setelah itu ia mulai dihadapkan dengan beberapa murid yang memiliki perilaku yang terkadang lucu sekaligus menjengkelkan.

Salah satu yang disoroti disini adalah seorang murid laki-laki bernama Yanis Bensaadi (Liam Pierron). Ia adalah seorang warga negara Prancis keturunan Arab. Yanis Beensaadi tinggal bersama ibu dan adik perempuannya di sebuah flat kecil sedangkan ayahnya berada di penjara. 

Yanis adalah salah seorang murid yang sering bermasalah dengan guru-guru di sekolah tersebut. Ia sering kali berdebat dengan semua guru dan menganggap bahwa sekolah hanyalah membuang-buang waktu saja.

Bahkan ia pernah mendebat guru matematika yang merupakan wali kelasnya dan meminta penjelasan bagaimana materi yang ia pelajari saat itu akan muncul di kehidupan kerjanya di masa depan. 

Oleh karena itulah, Yanis jadi sering dipanggil oleh Samia Zibra ke ruangannya untuk dibimbing dan diberi pengarahan.

Sejak saat itu Samia Zibra seakan memiliki ikatan batin yang kuat dengan Yanis. Ia juga bertekad untuk membuat anak-anak tersebut mengerti bahwa pendidikan sangatlah penting untuk keberlangsungan hidup mereka di masa depan meskipun ternyata sulit dan banyak tantangan.

Kebanyakan dari para muridnya tersebut ternyata tidak memiliki motivasi besar untuk belajar. Tidak terkecuali Yanis. Dia lebih memiliki minat yang sangat besar pada dunia perfilman. Samia Zibra ingin sekali membantu Yanis agar bisa meraih mimpinya di masa depan. Lalu bagaimana kelanjutan kisah mereka? 

Memotret Kehidupan Sekolah dari Sisi Guru dan Murid

school-life-2_

Dengan alur yang cukup sederhana film ini mengalir dengan alami mengikuti sebuah kehidupan di sebuah sekolah bernama Francs-Moisins. Dalam film ini, kalian tidak hanya akan disuguhi cerita dari point of view murid atau guru saja melainkan keduanya.

Murid-murid sekolah ini banyak yang tak memiliki motivasi. Namun, hal tersebut bukan tanpa alasan. Kebanyakan dari mereka lahir dari latar belakang keluarga kelas bawah atau pekerja biasa. Lingkungan mereka tidak mendukung terhadap pendidikan.

Selain itu, mereka juga sedang ada dalam masa puber dimana emosi mereka sedang kompleks dan tidak stabil sehingga agak sedikit sulit untuk dipahami. 

Para guru termasuk Samia Zibra juga merasa bahwa mereka kewalahan dan jengkel menghadapi para murid disekolah ini.

Akan tetapi, mereka sadar bahwa inilah sebenarnya tugas seorang guru. Apalagi mereka masuk ke sebuah sekolah yang terbilang spesial jadi harus bisa bersikap profesional.Mereka juga harus tetap membimbing murid-murid agar bisa mengenyam pendidikan yang layak. 

Dipenuhi Karakter yang Unik

school-life-4_

Sekolah memang salah satu tempat dimana kita akan bertemu dengan berbagai orang dengan macam-macam karakter.

Nah, di film ini, penonton juga akan mendapati berbagai macam karakter, baik itu dari para murid atau dari pihak guru. Contohnya seperti Yanis yang selalu ingin beradu argumen dengan guru dan Farid teman sekelas Yanis yang pandai berbohong. 

Kemudian karakter Samia yang terbilang sebagai guru yang objektif serta rekannya yang sudah pasrah dengan para murid yang susah diatur. Semuanya diperankan dengan apik dan lebih natural, tidak terlihat kaku sama sekali. Penonton seakan menyaksikan sebuah kehidupan sekolah di dunia nyata. 

Dibalut dengan Komedi yang Menghibur

school-life-5_

Selain menampilkan bagaimana kehidupan sekolah, film School Life juga menampilkan multikulturalisme di Prancis. Di sini diperlihatkan interaksi antara orang kaukasia, orang kulit hitam, dan orang timur berbaur tanpa ada batas. 

Sebagian besar adegan interaksi tersebut selalu dibarengi dengan humor yang terbilang lucu. Tentunya ini dapat menghibur para penonton yang menyaksikan film dengan durasi 111 menit tersebut. 

Contohnya saja candaan-candaan yang dilontarkan kedua sahabat, yaitu Yanis yang merupakan keturunan Arab dan Fode yang keturunan kulit hitam. “Hei Fode pemakan jagung, apakah kau ayam?” tanya Yanis “Kau sendiri Arab Jorok, ISIS sudah meneleponmu? “

Jika dilihat sekilas, candaan tersebut bersifat rasis dan akan menyakitkan hati. Tetapi, di sini konteksnya adalah candaan antar sahabat sehingga malah menjadi lucu dan mengundang gelak tawa.

Menampilkan Kehidupan Sekolah di Pinggiran Prancis Secara Jujur

school-life-6_

School Life atau La Vie Scolaire merupakan salah satu film yang memenangkan sebuah penghargaan dalam ajang French Fest 2021. Film ini disebut-sebut mendapat nilai yang cukup gemilang dari para kritikus karena merupakan sebuah film yang memiliki pendekatan yang nyata tentang sebuah kehidupan sekolah di pinggiran kota Paris-Prancis. 

Sekolah-sekolah tersebut banyak sekali dihuni oleh imigran yang bukan dari golongan kulit putih. Film ini seakan menjelaskan secara gamblang bagaimana minimnya kesadaran akan sebuah pendidikan di daerah tersebut. Para murid di lingkungan tersebut juga sangat sulit diatur karena tidak ada dorongan yang kuat untuk mendapatkan sebuah pendidikan yang layak. 

Jadi itulah Sinopsis dan review dari film School Life. Film ini sangat cocok dijadikan tontonan bersama keluarga di sore hari karena cukup ringan dan penuh dengan komedi segar yang seru. Menggambarkan secara nyata kehidupan sekolah, menonton School Life juga bisa membangkitkan rasa nostalgia terhadap kehidupan sekolah. 

Selain dapat menghibur para penontonnya, film ini juga mengandung banyak sekali pesan moral yang bisa dipetik dan dijadikan sebuah pelajaran hidup yang berguna. Misalnya saja, orang tidak bisa menghakimi keadaan seseorang tanpa mengetahui kehidupan seperti apa yang ia jalani.

Penasarankah dengan kisah Yanis dan sang guru Samia Zibra? Yuk langsung saja tonton filmnya.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram