bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Saw 4, Pembunuh Baru Pengganti Jigsaw

Ditulis oleh Yanyan Andryan
Saw 4
2.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Sekuel keempat ini menjadi film ketiga Saw yang kembali dikerjakan oleh sutradara Darren Lynn Bousman.  Aktor Tobin Bell tetap berperan sebagai John Kramer alias Jigsaw.

Lalu, ada Costas Mandylor sebagai Detektif Mark Hoffman, Scott Patterson sebagai agent Peter Strahm, Betsy Russell memerankan karakter Jill Tuck, dan Lyriq Bent sebagai petugas SWAT bernama Daniel Rigg.

Dalam Saw 4, ceritanya berfokus pada Daniel Rigg yang semakin terobsesi untuk menyelamatkan seluruh orang yang menjadi korban Jigsaw.

Namun naasnya, Daniel malah terperangkap masuk ke dalam permainan maut dari sang pembunuh berantai tersebut. Ia kemudian bergelut dengan waktu untuk menyelamatkan detektif Eric Matthews yang ternyata masih hidup dengan kondisi yang parah. Seperti apa kelanjutannya? Baca sinopsisnya berikut ini.

Sinopsis

saw 4-5_

Detektif Mark Hoffman datang ke ruang otopsi untuk memeriksa mayat Jigsaw yang sekarang sudah tewas. Di dalam perutnya, ia menemukan sebuah rekaman kaset yang menerangkan bahwa permainan maut akan terus berlanjut meski dirinya sudah tidak ada.

Di sebuah tempat, dua orang pria bernama Trevor dan Art Blank sama-sama dirantai. Mereka berada dalam situasi yang bisa mengancam nyawa mereka.

Pada situasi itu, mata Trevor telah dijahit. Ia pun tidak bisa melihat. Sedangkan Art, ia dijahit di bagian mulut sehingga tak mampu untuk berbicara. Keduanya harus saling membunuh agar bisa tetap bertahan hidup.

Sementara itu, kepolisian akhirnya menemukan mayat detektif Kerry yang tewas secara mengenaskan. Letnan Daniel Rigg dan Detektif Mark Hoffman lalu datang ke tempat tersebut untuk melihat jasad rekannya itu. Keduanya lalu bertemu dengan agen FBI, Peter Strahm dan Lindsey Perez, yang mengambil alih kasus pembunuhan Jigsaw.

Mereka lalu menyimpulkan jika sebenarnya Amanda Young tidak bekerja sendirian. Ada murid Jigsaw lainnya yang masih bersembunyi. Selepas dari tempat tersebut, Rigg beserta Hoffman diculik dan masuk ke dalam serangkaian tes yang telah disiapkan oleh Jigsaw sebelum dirinya meninggal. 

Rigg kemudian mengetahui jika Detektif Matthews sebenarnya masih hidup. Ia diberi waktu 90 menit untuk menyelamatkannya dari kematian.

Pada tes pertama, Rigg menemukan seorang perempuan bernama Brenda yang sedang terperangkap. Video rekaman Jigsaw lalu menyuruhnya untuk tidak menyelamatkannya, namun Rigg menghiraukan pesan itu dan menolong Brenda.

Selepas diselamatkan, Brenda malah berusaha untuk membunuh Rigg. Tetapi ia gagal karena Rigg lebih sigap untuk menyerangnya terlebih dahulu.

Selanjutnya, Rigg pergi ke sebuah motel. Ia diperintahkan untuk menculik Ivan, manajer penginapan sekaligus seorang pemerkosa. Rigg lalu memaksa Ivan untuk masuk ke dalam perangkap. Tak lama, tubuhnya pun tercabik-cabik

Pada tes yang lainnya, Rigg harus menyelamatkan sepasang suami istri yang keduanya tertusuk tiang besi di badannya masing-masing. Karena waktu semakin berkurang, Rigg lalu melawan hati nuraninya, dan membiarkan mereka melepaskan besi itu sendiri. 

Di tempat lain, agen Strahm dan Perez mendapatkan fakta bahwa Art Blank adalah pengacara Jill Tuck, mantan istri dari John Kramer alias Jigsaw. Selain itu, ia juga menjadi pengacara untuk semua orang yang menjadi korban kekejaman Jigsaw. Tetapi sayangnya, Art pun malah masuk ke dalam serangkaian tes mematikan dari sang pembunuh tersebut.

Strahm kemudian menginterogasi Jill dan memaksanya untuk menceritakan latar belakang kehidupannya dengan John Kramer.

Jill lalu menjelaskan bahwa ia sempat mengandung bayi, namun ia mengalami keguguran setelah seorang pencuri, Cecil Adams, mendorong pintu mengenai perutnya. Di sisi lain, John dinyatakan mengalami penyakit kanker otak yang membuat hidupnya tidak akan lama.

Beberapa waktu berselang, rumah tangga mereka menjadi kacau. Keduanya pun bercerai. John lalu merencanakan aksi balas dendam kepada Adams. Ia berhasil merancang sebuah jebakan dan memaksa Adams jatuh ke dalam jaring kawat berduri hingga akhirnya membuat dirinya tewas.

Pada bagian lain, Rigg telah berada dalam tes terakhirnya. Ia lalu menuju sebuah ruangan dan menemukan Matthews yang sedang tergantung, sedangkan Hoffman terikat di kursi dengan aliran listrik. Ia kemudian berada dalam pilihan sulit karena harus menyelamatkan salah satu diantara mereka.

Mengulangi Konsep yang Sama

saw 4-2_

Sejak debutnya di tahun 2004, franchise Saw menjadi sebuah film horor yang sangat menjanjikan. Trilogi awal film ini pun berjalan cukup mengesankan lewat suguhan konten kekerasan dan pembunuhan yang brutal. Maka tak heran, 'Saw' hingga sekarang merupakan salah satu waralaba horror thriller yang masih populer dan juga diperhitungkan.

Memasuki angsuran keempatnya, film ini sebenarnya masih tetap menghadirkan semua sajian gore secara eksplisit. Tetapi di lain sisi, Saw 4 cenderung jatuh ke dalam pola pengulangan yang sama. Ide cerita yang awalnya segar dengan cepat berubah menjadi monoton karena konsepnya terlalu sering digunakan.

Dalam sekuel ini, formulanya terasa sedikit jenuh dimana para korban harus mengikuti serangkaian tes untuk bertahan hidup. Pada akhirnya, semua korban memang diharuskan untuk tewas secara tragis dan tidak ada yang benar-benar selamat dari tes yang diberikan oleh Jigsaw.

John Kramer alias Jigsaw memang telah tewas dalam ending film Saw 3. Meski begitu, ia masih terlibat dalam permainan mematikan karena ia telah merancang tes untuk Daniel Rigg sebelum dirinya meninggal.

Di sini, ia tidak bangkit dari kematian, tetapi film ini meninggalkan kekosongan pada sang pembunuh berantai dengan memperkenalkan penjahat baru pengganti Jigsaw.

Sosok pembunuh tersebut kemudian berhasil disembunyikan secara rapi sepanjang film ini. Identitasnya pun mulai terungkap menjelang film berakhir dan menjadi satu twist yang tidak pernah terduga sebelumnya.

Selama sekitar 90 menit, Saw 4 membawa kita ke dalam alur cerita yang bisa tertebak arahnya, namun aspek kegilaan dan kesadisannya masih tetap mengerikan.

Terungkapnya Sosok Pengganti Jigsaw

saw 4-3_

Bukan hanya bertindak sebagai sekuel, Saw 4 pun bisa dibilang juga berfungsi menjadi sebuah prolog. Dalam beberapa momen, kita bakal diajak untuk mempelajari latar belakang Jigsaw yang belum terungkap di tiga film sebelumnya.

Selain itu, ada sejumlah adegan yang memberikan background story tentang perjalanan karakter dari sosok pembunuh baru pengganti Jigsaw.

Karena berfungsi sebagai sekuel dan juga pengantar kisah hidup Jigsaw, film ini tak jarang menghadirkan beberapa momentum kilas balik untuk membuat benang merah yang utuh. Tetapi, cara seperti itu juga sedikit membingungkan. Kita serasa “dipaksa” untuk merangkai teka-teki satu per satu agar bisa terkoneksi dengan film Saw terdahulu.

Sama seperti film sebelumnya, Saw 4 dibuka dengan adegan yang tidak terlalu bertele-tele dan langsung intens dari babak pembuka. Meskipun karakter Jigsaw (Tobin Bell) dikisahkan telah tiada, namun ia masih memberikan pengaruh penting ke dalam keseluruhan jalan cerita film ini.

Selanjutnya, keempat karakter inti seperti Detektif Mark Hoffman (Costas Mandylor), agent Peter Strahm (Scott Patterson), Daniel Rigg (Lyriq Bent), dan agent Lindsey Perez (Athena Karkanis) masing-masing berada dalam situasi yang sulit.

Mereka percaya bahwa meskipun Jigsaw dan Amanda sudah tewas, masih ada satu muridnya yang menggantikan pekerjaannya sebagai sang pembunuh berantai.

Keempat karakter itu kemudian memiliki nasib buruk yang serupa dengan sama-sama terjebak ke dalam jebakan Jigsaw serta sang pembunuh baru tersebut. Sementara itu, menuju akhir film secara mengejutkan kita akhirnya mengetahui jika detektif Hoffman ternyata adalah sosok pembunuh pengganti Jigsaw. 

Sejak awal dari tiga film pertamanya, Hoffman telah bekerjasama dengan Jigsaw dalam merencanakan semua rangkaian tes pembunuhan kepada para korbannya.

Hoffman bisa dibilang merupakan murid pertamanya sebelum Amanda bergabung dengan Jigsaw. Karakter ini sama kejamnya dengan gurunya itu dalam membunuh para korban.

Film yang Masih Tetap Menguji Adrenalin

saw 4-4_

Secara keseluruhan, Saw 4 masih “bersenang-senang” dengan konten kekerasan dan juga kesadisan yang sudah diusung sejak tiga film pertamanya. Film ini berjalan cukup padat dan masih tetap memberikan visual mengerikan penuh darah serta bagian tubuh yang terpotong-potong.

Selain itu, elemen sinematografi sekuel keempat ini tidak terlalu spesial dan masih sama seperti arahan Darren Lynn Bousman di film Saw 2, dan Saw 3. Sudut pandang kamera pun terkadang bergerak terlalu cepat untuk mengarahkan dari satu adegan ke adegan lainnya.

Hal itu pun cenderung membuat kita terasa pusing untuk melihatnya sedangkan aspek jumpscare tidak terlalu berhasil dikerjakan. Saw 4 pun masih tetap memberikan aspek menyeramkan yang disukai oleh para penggemar film horor berkonsep gore brutal.

Film ini memang terkesan monoton karena menyajikan formula yang sama, akan tetapi masih cukup menarik dan juga benar-benar menantang adrenalin untuk ditonton. Singkatnya, Saw 4 menjadi serangkaian franchise film Saw yang wajib dinikmati dari awal hingga akhir.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram