showpoiler-logo

Sinopsis & Review Saw 2, Jigsaw Kembali Memangsa Korban Baru

Ditulis oleh Yanyan Andryan
Saw 2
3.5
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Sekuel kedua Saw ini ditulis kembali oleh Leigh Whannel, namun sayangnya James Wan tidak menjadi sutradaranya lagi, dan digantikan oleh Darren Lynn. Cerita film ini menyoroti sekelompok mantan narapidana yang disekap oleh Jigsaw di sebuah rumah usang.

Mereka harus memecahkan beragam tes maut untuk mendapatkan penawar racun agar bisa selamat dari kematian.

Sama seperti di film pertamanya, Saw 2 pun masih tetap mendapatkan penghasilan yang memuaskan dengan meraup untung sekitar 147,7 juta dollar di seluruh dunia.

Selain itu, aktor Tobin Bell, yang memerankan karakter John Kramer alias Jigsaw, masuk nominasi di MTV Movie Awards tahun 2016 untuk kategori Best Villain atas perannya tersebut. Seperti apa filmnya? Baca terus ulasannya hingg akhir ya!

Sinopsis

saw 2-1_

Michael Marks adalah seorang informan polisi yang menjadi salah satu korban terbaru Jigsaw. Di sebuah ruangan yang terbengkalai, ia tergeletak tewas secara mengenaskan.

Detektif Allison Kerry kemudian berhasil menemukan mayatnya, dan ia pun meminta kepolisian untuk menginvestigasi jasadnya Marks serta ruangan tersebut.

Allison juga mengajak Detektif Eric Matthews untuk masuk ke ruangan itu karena Jigsaw menuliskan pesan di atap dinding kepadanya. Selepas proses penyidikan selesai, keduanya bersama dengan tim SWAT pergi ke sebuah pabrik untuk menangkap John Kramer alias Jigsaw.

Beberapa anggota tim SWAT terperangkap dalam jebakan yang dibuat olehnya. Namun, mereka berhasil menyergap Jigsaw yang nampak sedang tidak berdaya menggunakan alat bantuan oksigen.

Saat Eric mencoba untuk langsung mengintrogasinya di pabrik, Jigsaw memintanya untuk membuka seluruh monitor komputer yang tertutup kain.

Monitor komputer tersebut memperlihatkan sekelompok orang yang menjadi korban Jigsaw tengah terperangkap di sebuah ruangan yang ada di rumah kosong. Mereka terdiri dari Xavier Chavez, Jonas Singer, Laura Hunter, Addison Corday, Obi Tate, Gus Colyard, dan Amanda Young, salah satu korban Jigsaw yang pernah selamat setahun sebelumnya.

Setelah melihat secara cermat di layar monitor, Eric menyadari jika putra satu-satunya, Daniel Matthews, berada bersama mereka, dan menjadi korban Jigsaw. Ia pun langsung marah, dan memaksa kepada Jigsaw untuk memberitahu lokasi rumah tersebut.

Jigsaw lalu mengatakan pada Eric bahwa rumah itu dipenuhi oleh udara beracun yang bisa membunuh mereka semua dalam waktu dua jam. Oleh karena itu, ia meminta Eric untuk mengikuti aturan permainannya jika ingin melihat Daniel selamat.

Atas saran dari Allison, Eric pun setuju, tetapi ia memanggil tim ahli untuk melacak keberadaan mereka.

Sementara itu, para korban berupaya untuk keluar dari rumah tersebut secepat mungkin. Mereka pun satu per satu sudah keracunan, dan ada yang muntah darah. Amanda lalu menemukan perekam kaset yang mengatakan bahwa penawar racun disembunyikan di seluruh ruangan rumah.

Penawar racun pertama berada di brankas yang tepat ada di ruangan mereka. Untuk membuka brankas itu, mereka mesti menemukan nomor kombinasinya.

Saat berusaha membuka pintu, Gus termakan jebakan, dan ia pun tewas tertembak di kepalanya. Korban yang selamat lalu mencoba menggeledah setiap sudut rumah untuk mencari petunjuk.

Setelah Gus, Obi menjadi korban jebakan selanjutnya dengan seluruh tubuhnya terbakar di tungku saat ia mencoba mengambil dua buah penawar racun.

Di ruangan lainnya, Xavier mendorong Amanda ke lubang yang berisikan jarum, dan memaksanya untuk mengambil kunci pintu baja agar bisa keluar dari rumah. Amanda berhasil menemukannya, tetapi Xavier pun tidak bisa membuka pintu tersebut.

Seiring berjalannya waktu, kondisi mereka semakin parah karena kapasitas udara beracun semakin tinggi. Xavier kini semakin gila, dan menghalalkan segala cara agar ia bisa selamat.

Ia lalu kembali ke ruangan pertama tempat mereka berkumpul. Saat ia melihat mayat Gus, ia tak sengaja menemukan sebuah nomor di belakang lehernya.

Xavier pun akhirnya menyadari jika nomor kombinasi brankas terletak di masing-masing leher belakang mereka. Sepanjang permainan, Xavier berusaha membunuh yang lainnya agar ia bisa selamat seorang diri.

Ia juga semakin tidak terkendali setelah menemukan sebuah petunjuk bahwa Daniel Matthews, adalah putra dari Eric Matthews, detektif yang menjebloskannya ke dalam penjara.

Banyak Adegan yang Menyakitkan

saw 2-2_

Selama 90 menit, Saw 2 terasa lebih intens, lebih menakutkan, dan juga jauh lebih meresahkan daripada film pertamanya. Atmosfer mencekamnya juga masih terasa kuat, dan sekuel ini cukup banyak adegan pembunuhan yang berdarah-darah.

Film ini pun kembali mampu menyajikan suguhan menegangkan yang seharusnya ada di film-film ber-genre horor thriller.

Selain itu, jika di Saw pertama korbannya hanya ada dua orang, maka disini ada delapan orang yang mesti bertahan hidup dari jebakan mematikan Jigsaw.

Mereka pun harus mengikuti permainan maut yang tersebar di seluruh ruangan rumah. Namun, tidak semua berhasil untuk menyelesaikan permainan, karena pada akhirnya sebagian diantara mereka terjebak, dan tewas mengenaskan.

Dengan konsep yang hampir sama di film sebelumnya, Saw 2 juga tetap berjalan dengan alur cerita yang menakutkan hingga mampu membuat situasi tontonan menjadi tidak nyaman. Ada beberapa hal yang mungkin bisa mengganggu kita mulai dari pembunuhan yang kejam, darah, hingga situasi kengerian yang benar-benar berbahaya.

Film ini juga kemudian mampu melibatkan penonton untuk bisa memahami kesakitan yang dialami oleh seluruh korban. Secara tidak langsung, kita pun bisa merasakan bagaimana perihnya terbakar api, tertusuk puluhan jarum suntik, hingga sakitnya tangan terjepit oleh benda-benda tajam.

Semua gambaran menyakitkan tersebut berhasil ditampilkan secara jelas, dan membuat kita meringis melihatnya.

Baca juga: Sinopsis dan Review Film Spiral: From The Book of Saw

Banyak Korban yang Tewas Tragis

saw 2-3_

Gaya suram dari film ini masih sama seperti di seri yang pertama. Perbedaan utamanya adalah Saw 2 lebih banyak korban yang tewas secara tragis, dan Jigsaw langsung menampakan dirinya berhadapan dengan Detektif Eric Matthews (Donnie Wahlberg).

Misteri Jigsaw pun sudah kurang terasa menarik lagi karena sosoknya tidak disembunyikan sepanjang film.

Aktor Tobin Bell kembali berhasil memainkan karakter John Kramer alias Jigsaw dengan sangat baik, dan mengerikan. Di film ini, penyakit kanker yang menghinggapinya semakin parah, dan ia juga menjelaskan motif pembunuhannya kepada Eric.

Selama mereka berdua berbicara, kita bisa melihat bagaimana Jigsaw mampu mengontrol, dan mempermainkan Eric yang berkarakter emosional.

Eric sendiri mempunya hubungan yang kurang baik dengan anaknya, Daniel Matthews (Erik Knudsen). Saat ia melihat Daniel berada di permainan maut tersebut, Eric pun secara tidak sadar masuk ke dalam jebakan psikologis yang direncanakan oleh Jigsaw.

Selanjutnya, kita bisa merasa iba, dan kasihan juga kepada Eric yang dipermainkan serta ditipu oleh Jigsaw sehingga dirinya malah terjerumus ke dalam situasi yang mengancam nyawanya.

Rekan kerjanya, Detektif Allison Kerry (Dina Meyer) tidak mampu berbuat banyak, dan ia hanya bisa mencoba untuk menenangkan emosi Eric.

Sementara itu, salah satu karakter yang paling mencolok diantara korban Jigsaw adalah Xavier Chavez (Franky G). Ia adalah seorang penjahat sejati karena tabiatnya yang benar-benar oportunis, kejam, dan tidak mau bekerjasama dengan yang lainnya.

Di pertengahan film, karakter ini jadi lebih mengerikan karena mencoba untuk membunuh yang lainnya secara bengis.

Di dalam rumah terjadi banyak kepanikan, dan kengerian yang diperlihatkan oleh para korban. Xavier pada akhirnya tewas, dan Daniel bersama Amanda Young (Shawnee Smith) berhasil selamat dari kematian.

Di ending cerita, Amanda ternyata adalah tangan kanan Jigsaw, dan ia ditugaskan olehnya untuk menjebak Eric di dalam permainan maut.

Jauh Lebih Menantang

saw 2-4_

Untuk urusan visual sinematografi, Saw 2 mempunyai estetika yang jauh lebih mengerikan daripada film terdahulu. Lingkungan horor yang diperlihatkan oleh film ini terasa mencekam, dan sangat menjanjikan.

Rumah yang dijadikan tempat permainan maut pun mampu menciptakan kengerian yang meresahkan dengan segala kepanikan yang kacau balau.

Dengan jumlah korban yang lebih banyak, dan juga latar belakang mereka adalah mantan narapidana, film ini pun berjalan lebih agresif serta sangat menantang. Seperti pendahulunya, Saw 2 harus diakui masih tetap tampil mengesankan lewat sajian horornya yang mumpuni. 

Secara keseluruhan, Saw 2 mampu tampil menakutkan sepanjang keseluruhan jalan ceritanya. Film ini juga menjadi sebuah sekuel yang solid tanpa menghilangkan benang merah dari seri pertamanya.

Bagi penikmat film horor, sekuel kedua dari Saw ini tentunya bisa dinikmati kembali untuk bernostalgia melihat aksi Jigsaw yang berbahaya. Selamat menonton!

Kategori:
Tag:
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram