bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Sandy Wexler, Suka Duka Manajer Artis

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
Sandy Wexler
2.3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Seorang manajer artis menemukan bakat terpendam dari penyanyi muda yang sukses diorbitkan olehnya, tetapi perjalanan selanjutnya tidaklah mudah, ada hati yang bermain di dalamnya yang mempengaruhi karir mereka di dunia hiburan. Sandy Wexler adalah original film Netflix yang merupakan film ketiga Adam Sandler yang dirilis oleh Netflix pada 14 April 2017.

Steven Brill yang sudah menyutradarai tiga film Adam Sandler sebelumnya, Little Nicky (2000), Mr. Deeds (2002) dan The Do-Over (2016), kembali mengarahkan film bergenre comedy yang diproduksi oleh Happy Madison Productions ini. Melihat premisnya, sepertinya Adam Sandler tetap menggunakan formula “from zero to hero” andalannya dengan karakter yang mengalami kekurangan fisik atau mental.

Apakah konsep usang ini masih bisa dihidupkan kembali dengan lebih baik di film dengan seting waktu Los Angeles era 1990an ini? Dan yang pasti, apakah film ini lucu? Berikut ini review kami tentang film yang menampilkan lusinan artis dan cameo di dalamnya.

Sinopsis

Sandy Wexler adalah manajer artis yang bekerja di Los Angeles di era 1990an. Sikapnya yang unik dan suka membual dengan aksen bicara yang sulit dimengerti, membuat para artis yang berada di manajemennya tidak pernah mencapai kesuksesan, kecuali artis pertamanya, Alfred, yang juga adalah temannya. Tapi sayangnya, setelah sukses Alfred tidak dimanajeri oleh Sandy lagi.

Saat berada di taman, Sandy melihat wanita muda sedang bernyanyi dalam sebuah pentas. Terpesona oleh keindahan suaranya dan kecantikannya, Sandy menawarkan diri untuk menjadi manajernya. Courtney yang baru memulai karirnya, mengikuti saran Sandy dan meminta izin terlebih dahulu kepada ayahnya di Alaska. Mereka berdua menikmati keindahan aurora, sang cahaya utara.

Lewat koneksinya, Sandy berhasil mendapat audisi bagi Courtney. Mereka harus membuat demo terlebih dahulu yang harus diulang hingga tiga kali, tapi hasilnya bisa menyihir para produser di Capitol Records.

Single pertama Courtney dirilis dan langsung merajai tangga lagu. Popularitas membuat Courtney sedikit terlena, terutama oleh buaian Bling yang meyakinkannya bahwa dia tidak butuh Sandy lagi.

Ketika Sandy berusaha mengatasi rasa kehilangan dan membuka karir bagi para artisnya, Courtney telah menjadi superstar. Mereka bertemu kembali di backstage acara Grammy Awards dimana Courtney meraih penghargaan. Bermasalah dengan kekasihnya, Courtney meminta saran dan nasihat dari Sandy yang sedang sibuk mengorbitkan seorang pegulat, Bedtime.

Ketika Bedtime sukses menjadi juara gulat dan berterima kasih atas jasa Sandy, Courtney yang ikut menghadiri pertandingan itu terharu dan paham jika Sandy sangat tulus menjaga para artisnya. Sandy mendapat informasi jika Courtney sedang mabuk di sebuah bar. Sandy menjemputnya lewat pintu belakang dan membawanya ke rumah. Asmara terjalin diantara mereka.

Tapi hubungan mereka sepertinya berakhir prematur ketika Courtney memutuskan untuk pindah ke New York. Kembali kehilangan pujaan hati, fokus Sandy terpecah yang membuat satu persatu artisnya mengundurkan diri dari manajemennya, dan hanya menyisakan Ted seorang.

Ketika salah satu pengisi acara anak-anak meninggal dunia, Ted mendapat kesempatan untuk menggantikannya. Saat hendak bernegosiasi kontrak, Sandy mengalami serangan jantung, tapi dia bersikeras ingin menyelesaikan pertemuan dengan petinggi stasiun TV sebelum ke rumah sakit dan berhasil mendapatkan kontrak bagi Ted.

Courtney datang menjenguk Sandy dan bilang jika dia akan pensiun dari dunia hiburan dan akan menikah dengan pengusaha di Seattle. Sandy merasa sedih yang dalam.

Di taman tempat dia pertama kali melihat Courtney, Sandy bertemu Alfred, teman lamanya. Berkat Alfred, Sandy termotivasi kembali dan bertekad akan merebut hati Courtney. Sandy merencanakan penculikan Courtney di hari pernikahannya bersama teman-teman dekatnya dan berhasil menikahinya di sebuah planetarium dengan Ted dan bonekanya sebagai penghulu.

Kembalinya Courtney dalam hidup Sandy membawa karirnya melesat cepat dengan kembalinya para artis di bawah manajemennya yang semuanya sukses di bidang masing-masing.

Tetapi ternyata pernikahan mereka tidak sah karena menjadikan boneka Ted sebagai penghulunya dan mereka menikah secara resmi 20 tahun kemudian yang digelar dengan meriah dan dihadiri oleh semua artis dan teman-teman mereka.

Jalan Cerita Menyentuh dengan Durasi yang Terlalu Lama

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa film ini adalah kerjasama ketiga Adam Sandler dengan Netflix. Bagi yang sudah menonton dua film sebelumnya, The Ridiculous 6 (2015) dan The Do-Over (2016), Sandy Wexler tampil lebih baik dari sisi cerita. Memang pola dan konsep khas Adam Sandler tetap dipertahankan, tetapi ada yang sedikit berbeda kali ini.

Dari sisi karakter memang tidak ada pembaharuan, Adam Sandler tetap memerankan karakter pecundang yang memiliki keterbatasan fisik atau mental yang pada akhirnya akan menjadi pemenang. Yang membedakannya kali ini adalah jalinan ceritanya yang hangat dan menyentuh hati dengan beberapa kalimat romantis antara Adam Sandler dan Jennifer Hudson.

Kisah tarik-ulur percintaan antara mereka menjadi benang merah film dengan durasi 2 jam 10 menit ini. Memang idealnya film comedy cukup berdurasi 1 jam 30 menit saja, tetapi sutradara Steven Brill tidak bisa menjaga ritme film dimana ada beberapa adegan memiliki durasi yang terlalu lama. Selain itu tidak ada hal menarik dari sisi sinematografinya.

Trio penulis, dimana salah satunya adalah Adam Sander sendiri, terlalu memaksakan banyak cabang cerita yang terkadang adegan itu tidak terlalu mempengaruhi cerita. Bahkan jokes yang dilontarkan tidak banyak juga yang lucu, justru terkesan membosankan dengan mengulang-ulangnya lagi dan lagi. Tapi ketika menyentuh sisi romantis, maka di sinilah kekuatan film ini muncul.

Dipenuhi Para Artis dan Cameo Terkenal

Salah satu faktor yang membuat film ini menarik ialah munculnya banyak artis terkenal yang berperan di dalamnya, lebih banyak sebagai cameo berperan sebagai diri sendiri. Mereka berkumpul di sebuah acara yang kita tidak tahu itu acara apa, yang ternyata adalah pesta pernikahan Sandy dan Courtney. Mereka menceritakan kisah mereka bersama Sandy dalam perjalanan karir mereka.

Rasanya tidak akan bisa keseluruhan artis disebutkan namanya satu persatu disini, sebagian kecil saja, seperti Jewel, Quincy Jones, Babyface, Lisa Loeb dari bidang musik. Ada juga artis terkenal di era 1990an seperti Pauly Shore, Vanilla Ice dan Brian McKnight. Dari industri film ada Judd Apatow dan Chris Rock. Dari presenter TV ada Arsenio Hall, Jay Leno, Jimmy Kimmel dan Conan O’Brien.

Dan yang sudah pasti tampil adalah para komedian yang juga sahabat dekat Adam Sandler, seperti Kevin James dan David Spade. Pasti kalian penasaran dengan kehadiran Rob Schneider kan? Tenang saja, dia akan muncul di waktu dan peran yang tepat, meski hanya sebentar saja.

Kualitas Receh Adam Sandler

Jika melihat kualitas tiga film awal Adam Sandler di Netflix yang buruk, seharusnya Netflix boleh kesal dengan performa komedian papan atas Hollywood ini. Adam Sandler seperti tidak berusaha untuk menampilkan yang terbaik dari dirinya, baik sebagai penulis naskah atau pemeran utama filmnya.

Begitupun di Sandy Wexler ini yang mengulang konsep dan pola membosankan dari film-film sebelumnya. Para kritikus film menilai seolah Adam Sandler meremehkan Netflix yang tidak sama dengan layar lebar, sehingga dia tidak memaksimalkan potensi yang dimilikinya.

Tapi kepercayaan Netflix akan kualitas Adam Sandler nantinya akan terbalas di dua film setelah ini, yaitu The Meyerowitz Stories (2017) dan Uncut Gems (2019) dimana Adam Sandler nyaris meraih Oscar karenanya.

Secara keseluruhan, Sandy Wexler sebenarnya bisa menjadi film yang lebih baik apabila ceritanya bisa diperketat lagi sehingga durasi film tidak menjadi terlalu panjang. Chemistry antara Adam Sandler dan Jennifer Hudson cukup padu, sehingga kesan romantis sangat kuat lewat performa mereka. Kalian fans Adam Sandler, kan? Tentunya film ini wajib kalian tonton.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram