bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Runner Runner, Menjebak Bos Judi Online

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
Runner Runner
1.6
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Richie, seorang mahasiswa yang sedang dalam kesulitan finansial untuk melunasi biaya kuliahnya, menjadi affiliate sebuah permainan judi online.

Ditegur oleh dekan, Richie justru semakin nekat untuk kemudian bertemu dengan Ivan, boss judi online, di Kosta Rika yang membuatnya mendapat pekerjaan di perusahaan judi tersebut. FBI mencari celah untuk menangkap Ivan melalui Richie yang terancam bahaya.

Runner Runner adalah film thriller karya Brad Furman yang dirilis oleh 20th Century Fox pada 4 Oktober 2013.

Mengusung tema permainan judi online, salah satunya adalah Texas HoldEm Poker yang sangat populer, film ini berusaha memadukan berbagai macam ketegangan, yaitu permainan judi, perburuan FBI, dan ancaman boss jahat.

Apakah film ini bisa meramu semua itu menjadi sebuah kisah yang menarik? Simak review berikut untuk mendapat ulasan lebih dalam dari film yang mengambil lokasi syuting di Puerto Riko ini.

Sinopsis

Runner Runner poster_

Richie Furst adalah seorang mahasiswa program magister yang sedang mengalami kesulitan finansial. Untuk membiayai kuliahnya, dia menjadi affiliate bagi permainan judi online dengan mengajak teman-temannya di kampus.

Setelah ditegur oleh dekan yang memintanya untuk berhenti dari memasarkan permainan ini di kampus, Richie mempertaruhkan semua uangnya untuk bermain judi online.

Sayangnya, dia kalah, tapi dia menemukan bukti bahwa dia kalah karena dicurangi oleh seorang penjudi yang bisa dia buktikan secara statistik.

Richie berangkat ke Kosta Rika untuk bertemu langsung dengan pemilik website judi online tersebut, Ivan Block, untuk membuktikan adanya praktik kecurangan di permainannya. Setelah bertemu, Ivan hanya menerima berkas dan membiarkan Richie pergi.

Keesokan harinya Ivan mengundang Richie dan menawarkan pekerjaan kepadanya sebagai bentuk terima kasih telah menemukan kecurangan dan tidak menyebarkannya ke pihak lain, juga sebagai pengganti karyawan yang membuat kecurangan tersebut. Tanpa pikir panjang, Richie menerimanya dan mengabaikan kuliahnya.

Richie langsung meraih kesuksesan dan dekat dengan Rebecca, asisten Ivan. Richie berhasil mendapat data pemain judi online dari salah satu affiliate mereka dengan cara memerasnya.

Richie kemudian diculik dan diminta untuk bekerja sama dengan FBI. Tapi, dia tidak peduli karena Ivan mengatakan bahwa itu sudah biasa terjadi. Begitu pun dengan Agen Shavers yang tidak punya kuasa untuk menangkap mereka di Kosta Rika.

Richie kembali ditugaskan oleh Ivan untuk mengirimkan uang suap kepada Herrera. Tapi, karena jumlahnya kurang, Richie dipukuli sampai babak-belur.

Richie langsung berkemas dan hendak pergi dari Kosta Rika. Tapi di bandara dia ditangkap atas dugaan membawa narkoba. Agen Shavers datang dan menawarkan kesepakatan lain, kali ini dengan ancaman penjara.

Andrew Cronin, teman Richie, menemukan fakta bahwa Ivan melakukan skema Ponzi dari permainan judi online dan ada praktik cuci uang juga.

Melihat gelagat Richie akan pergi darinya, Ivan menyandera ayah Richie. Ivan kemudian mengancam Herrera dan pengawalnya di kandang buaya, tapi Ivan memaafkannya yang membuat Herrera segera pergi dari Kosta Rika.

Berkat informasi dari Rebecca, Richie baru tahu bahwa dia hanyalah dijadikan kambing hitam dengan melakukan cuci uang di rekening tabungan atas nama Richie, sementara Ivan sudah merencanakan untuk pindah ke negara lain.

Apa yang harus dilakukan Richie untuk bisa lepas dari Ivan, menyelamatkan diri dan ayahnya, dan juga tidak diburu lagi oleh FBI? Tonton filmnya sampai habis untuk mengetahuinya.

Kisah Judi Tanpa Adegan Judi yang Menarik

Kisah Judi Tanpa Adegan Judi yang Menarik_

Biasanya film dengan tema permainan judi selalu mengundang hal menarik untuk dilihat. Meski terkesan untung-untungan, nyatanya butuh keahlian dan trik untuk bisa selalu menang di dalam permainan judi, terutama permainan kartu.

Ada perasaan senang saat meraih kemenangan, dan ada ketegangan ketika yang kalah menebar ancaman. Contoh terbaik adalah film Casino (1995) dan God of Gamblers (1989). Sangat disayangkan, film dengan durasi 1 jam 28 menit ini tidak begitu pintar dalam menampilkan adegan permainan judi yang menarik.

Sebagai film tentang judi, uniknya film Runner Runner ini hanya menampilkan satu adegan permainannya yang dipandu oleh Justin Timberlake. Dan, adegan itu pun tidak menarik atau menegangkan sama sekali.

Memang film ini lebih banyak menampilkan permainan judi secara online, tapi hal inipun tidak ditampilkan dengan baik. Kita tidak diperlihatkan serunya permainan judi online ini di komputer salah satu karakternya, yang ada hanya ekspresi pemainnya yang senang, bingung, atau kecewa. Dan, semua itu pun hanya dalam skala kecil saja.

Brian Koppelman dan David Levien sebagai penulis naskah lebih mengedepankan penjabaran permainan judi online dengan bahasa-bahasa pemrograman yang rumit seputar algoritma dan sejenisnya yang kita pun tidak dibuat mengerti melalui film ini.

Terlalu cepat dan kurang mendalam, itulah inti dari cerita yang disuguhkan di film yang juga diproduseri oleh Leonardo DiCaprio ini.

Performa Lesu Para Bintangnya

Performa Lesu Para Bintangnya_

Film Runner Runner sebenarnya beruntung memiliki Justin Timberlake dan Gemma Arterton yang tampil lumayan bagus di film ini.

Melanjutkan performa berkharisma di film-film sebelumnya, Justin Timberlake kembali membuktikan kemampuan aktingnya. Dia cukup berhasil mengemban tanggung jawab untuk selalu tampil nyaris di setiap adegan.

Selain bagus saat menampilkan keahliannya sebagai mahasiswa Universitas Princeton di perusahaan judi online, meski tidak memiliki adegan permainan judi yang menarik, dia juga cukup bagus saat harus menampilkan ekspresi ketakutan dan kekalutan di bawah ancaman berbagai pihak.

Hanya saja, karakternya tampak tidak berkembang dengan baik di alur cerita yang terburu-buru ini. Sedangkan Gemma Arterton tampil sebagai pemanis yang terlihat bagai tempelan saja di setiap adegan.

Meski begitu, dia tetap membawakan karakternya dengan baik. Hanya Ben Affleck yang sangat mengecewakan di sini. Dia terlalu kaku dan tidak menampilkan ekspresi yang baik sebagai pemimpin bisnis judi online yang kejam dan licik.

Tidak ada kharisma dan wibawa yang diperlihatkannya, ditambah dengan dialog kering, tanpa makna dan klise yang keluar dari mulutnya, menjadikan karakternya tidak bisa mendapatkan tempat di benak kita.

Berusaha untuk menampilkan keganasannya dengan memelihara buaya, tapi Ben Affleck tidak bisa meyakinkan kita bahwa karakternya itu seganas yang dia ceritakan.

Keindahan Lokasi dan Sinematografi

Keindahan Lokasi dan Sinematografi_

Belum masuk setengah film, kisah yang dinarasikan oleh Richie ini langsung pindah lokasi ke Kosta Rika dimana sebagian besar cerita terjadi di negara itu. Tapi ternyata film ini tidak melakukan syuting di Kosta Rika sama sekali, melainkan di Puerto Riko dimana Amerika Serikat berdaulat di sana.

Bagi kita yang belum pernah mengunjungi Kosta Rika pasti percaya saja dengan keindahan alam dan kota khas Amerika Tengah yang disajikan di film ini.

Tidak masalah memang, apalagi sinematografer Mauro Fiore berhasil menyuguhkan gambar-gambar yang apik untuk menyegarkan pandangan kita dari lelahnya mata karena banyaknya penggunaan handheld camera yang terlalu sering bergetar.

Runner Runner seharusnya bisa menjadi film thriller yang menarik jika saja naskahnya bisa diolah lebih baik lagi dan mengganti Ben Affleck dengan aktor lain yang lebih berwibawa untuk menjadi boss judi online.

Film yang menjadi pengalaman buruk bagi Gemma Arterton dalam karir aktingnya ini memang terlalu banyak kekurangan yang tidak bisa ditutupi oleh sinematografi yang apik.

Bagi kalian yang sudah mencintai akting Justin Timberlake di film In Time (2011) dan Trouble with the Curve (2012), maka film ini cukup layak ditonton.

Abaikan setiap penampilan Ben Affleck dan fokus pada Justin Timberlake saja. Tapi bagi kalian penggemar film thriller, jangan berekspektasi terlalu tinggi dengan film yang alurnya terlalu formulaic ini. Selamat menonton!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram