showpoiler-logo

Sinopsis & Review Resident Evil, Petualangan Melawan T-Virus

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
Resident Evil
3.3
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Siapa sangka sebuah perusahaan besar yang memproduksi aneka barang kebutuhan rupanya terlibat dalam bisnis rahasia. Tidak ada satu pun yang mengetahuinya termasuk para pekerja. Hingga suatu hari sebuah peristiwa menyebabkan kekacauan besar di laboratoriumnya. Akibat dari peristiwa tersebut beberapa pekerja tewas dan menjadi zombie.

Di tempat lain, Alice, bekerja keras menyelamatkan diri dari serangan para zombie tersebut. Mampukah dia bertahan? Cerita lengkap Alice melawan zombie bisa Anda saksikan dalam Resident Evil (2002). Mulai dari sini, petualangannya melawan Umbrella Corporation juga dimulai. Ingin tahu seperti apa persisnya perlawanan yang Alice lakukan dalam film seri pertama Resident Evil? Anda bisa membaca sinopsis dan ulasannya lebih dulu di bawah inI!

Sinopsis

Sinopsis-Resident-Evil

Umbrella Corporation menjadi salah satu perusahaan komersil terbesar di Amerika Serikat. Produk yang dihasilkan perusahaan ini banyak dipakai oleh masyarakat. Namun, Umbrella Corporation punya sebuah rahasia besar yang tidak diketahui bahkan oleh pekerjanya sendiri. Meski barang produksinya banyak digunakan, penghasilan terbesar perusahaan ini ternyata didapat dari pengadaan pengembangan teknologi militer, percobaan genetik serta percobaan senjata berupa virus mematikan.

Cerita film ini berlanjut saat seorang pencuri masuk ke salah satu laboratorium milik Umbrella Corporation. Dia terlihat mengambil ‘senjata rahasia’ yang disimpan di sebuah tabung kaca berbentuk spiral. Olehnya senjata tersebut, yang berisi cairan T-virus, dibuang. Senjata berbentuk cairan berwarna biru tersebut menguap dan masuk ke ventilasi udara.

Orang-orang di lokasi tersebut tidak ada yang menyadari apa pun hingga terdengar alarm dari sistem keamanan yang mendeteksi adanya sebuah keadaan darurat. Secara otomatis pintu-pintu di sana terkunci dan menahan siapa pun keluar, termasuk mereka yang ada di dalam lift. Tak berselang lama, orang-orang yang ada di dalam ruangan mendadak ambruk setelah menghirup asap misterius dari ventilasi.     

Cerita berlanjut saat seorang perempuan muda bernama Alice (Milla Jovovich) tersadar di kamar mandi dalam keadaan linglung. Dia menemukan sebuah tulisan, selain itu Alice juga melihat ada senjata tersimpan dalam laci berkode. Dalam keadaan bingung dia melihat foto pernikahan dirinya bersama laki-laki yang tidak dikenali. Tiba-tiba seorang lelaki bernama Matt Addison (Eric Mabius) menyeretnya dan segerombolan orang bersenjata masuk serta berhasil menangkap mereka.

Alice dan Matt Addison dibawa ke sebuah ruang rahasia bernama The Hive. Sekelompok orang bersenjata itu menggunakan kereta bawah tanah berlogo Umbrella Corporation untuk sampai ke sana. Di tengah perjalanan mereka, sekelompok orang yang dipimpin James Shade (Colin Salmon) mendapati seorang lelaki tak sadarkan diri bernama Spence Parks (James Purefoy) di dalam kereta.

Tampaknya Spence adalah lelaki di dalam foto, dia juga terlihat memakai cincin bertuliskan Umbrella Corporation yang sama dengan Alice. Sesampainya di The Hive Alice bertanya apa yang sebenarnya terjadi di sana. Dari sana Alice tahu bahwa sekelompok orang bersenjata tersebut adalah pasukan khusus milik Umbrella Corporation, termasuk Alice dan Spence yang bertugas menjaga pintu masuk rahasia The Hive di bawah kediaman mereka.

Rupanya pernikahan dan rumah besar yang Alice tinggali adalah penyamaran untuk menutupi sebuah tempat rahasia bernama The Hive. Ia adalah tempat penelitian rahasia milik Umbrella Corporation yang berada jauh di bawah tanak Raccoon City. Ketika terjadi sesuatu, sistem keamanan mengeluarkan gas yang bisa membuat seseorang tak sadarkan diri dan hilang ingatan sementara. Peristiwa tersebutlah yang terjadi pada Alice dan Spence hingga tak ingat apa pun.

Pasukan khusus ini dikirimkan untuk menyelidiki tempat itu. Mereka tahu bahwa masalah yang terjadi di The Hive lebih gawat dari yang dibayangkan. Pasalnya sistem kecerdasan buatan untuk keamanan milik Umbrella Corporation bernama Red Queen membunuh semua orang yang ada di The Hive. Kedatangan mereka adalah untuk mematikan Red Queen tersebut.

Saat di perjalanan tiba-tiba sesosok mayat terlihat hidup kembali. Tak lama mereka sampai di sebuah tempat yang penuh dengan benda-benda asing. Sebagai kepala, James meminta JD (Pasquale Aleardi) dan Rain (Michelle Rodriguez) untuk mengamankan jalan keluar sementara dia dan anggota yang lain pergi menyelidiki tempat tersebut.

Resident-Evil

Alice dan lain lantas berhasil menemukan sebuah ruangan yang merupakan jalur untuk menuju ke sistem pusat Red Queen. Chad Kaplan (Martin Crewes) lalu berusaha membuka sistem pertahanan milik Red Queen dan berhasil. James segera masuk ke ruangan untuk memastikan keadaan dan menempelkan sebuah alat yang bisa membuka pintu di salah satu sisi ruangan itu.

Setelah berhasil membukanya, anak buah James masuk membawa alat yang akan digunakan untuk mematikan sistem Red Queen. Namun, sistem keamanan mulai aktif yang membuat ruangan tersebut kembali terkunci. Tiba-tiba sebuah laser datang ke arah mereka secara terus-menerus dan membunuh orang-orang di dalam satu per satu. Saat Kaplan berhasil membuka sistem, James gagal menyelamatkan diri. Dia dan anggota yang tadi masuk ke ruangan tewas terpotong-potong oleh laser.

Walau demikian, mereka harus tetap mematikan sistem keamanan Red Queen. Akhirnya Kaplan dan Alice memutuskan untuk melakukannya. Setelah berhasil masuk, keduanya memasang alat yang bisa dipakai mematikan Red Queen tapi secara tiba-tiba proyeksi Red Queen berupa hologram berwarna merah muncul dan mencegah mereka mematikan sistem keamanan.

Red Queen mengatakan jika sampai sistem keamanan dimatikan akan terjadi hal mengerikan yang bisa membuat mereka semua tewas. Meski begitu, Kaplan tetap mematikan sistem dan berhasil. Akibatnya beberapa pintu yang terkunci kuat kini terbuka secara otomatis. Di tempat lain JD dan Rain mendengar suara aneh yang setelah diselidiki rupanya seorang perempuan. Saat diperiksa perempuan tersebut mengigit tangan Rain. JD lantas menembaki perempuan itu; yang tampaknya adalah zombie.

Tak lama, Alice dan Kaplan kembali berkumpul bersama JD dan Rain serta Matt. Matt kemudian menjelaskan bahwa orang tadi sebenarnya sudah mati. Kemungkinan mereka berubah jadi zombie setelah terinfeksi oleh T-virus. Saat mereka memutuskan pergi dari sana, para zombie mulai berdatangan. Bagaimana kelanjutan cerita ini?

Akting Kaku Tanpa Emosi

Akting-Kaku-Tanpa-Emosi

Milla Jovovich memang punya mata yang bagus, tapi sebatas itu. Sebagai karakter utama dalam film ini, Alice sudah sepantasnya menjadi pusat perhatian, tapi perannya sama sekali tidak memperlihatkan emosi apa pun. Ekspresi muka dan tatapan matanya tidak banyak memperlihatkan emosi yang berarti. Bahkan ketika dia melepas cincin pernikahannya dengan Spence, ekspresi wajahnya sulit dijelaskan. Entah sedih, marah atau kecewa.

Ekspresi Alice bisa jadi memang dibuat kaku dan datar untuk mempertegas bahwa sebelumnya dia mengalami hilang ingatan. Pasalnya karakter ini memang terlihat tidak menampakkan suasana hati yang jelas. Bisa jadi juga dia memang sengaja dibuat dengan karakter demikian, tapi sayangnya membuat film terasa hambar.

Jika akting Milla Jovovich serba tanggung, akting Michelle Rodriguez sebagai Rain terasa berlebihan. Terasa tidak ada keterikatan emosi yang membuat chemistry keduanya nyambung, sehingga terkesan dipaksakan. Padahal dalam film, karakter keduanya dibuat saling terikat tapi Anda tidak akan merasakan keterikatan itu.

Visual Efek Mengecewakan

Visual-Efek-Mengecewakan

Sebagai film yang bercerita tentang serangan sekawanan zombie, Resident Evil tentu memerlukan bantuan visual efek untuk  mewujudkan bentuk zombie itu sendiri. Sayangnya, lagi-lagi Anda harus kecewa karena visual efek yang ditampilkan dalam film tampak tidak profesional.

Alih-alih menyeramkan dan menunjang jalan cerita, CGI dalam pembuatan zombie di film ini terlihat aneh, jauh dari kesan nyata yang bisa membuat penonton ikut merasa terteror. Zombie anjingnya tidak kalah aneh, belum lagi makhluk dengan lidah panjang bergigi runcing, yang merangkak seperti kadal tapi juga sekilas mirip dinosaurus.

Karakter Alice Tidak Ada dalam Game

Karakter-Alice-Tidak-Ada-dalam-Game

Resident Evil diadaptasi dari sebuah permainan video game. Namun, beberapa pendapat menyebutkan ia melenceng dari ide awal, terutama kehadiran karakter Alice dalam versi live action. Pasalnya perempuan kloningan Umbrella Corporation ini hanya ada di seri film. Anda tidak akan menemukan sosoknya dalam versi video game.

Jika Capcom dan Sony ketika itu menyetujui naskah yang dibuat oleh George A. Romero, karakter Alice tidak akan pernah ada dalam film Resident Evil (2002). Sayangnya, naskah buatan sutradara yang memang terkenal dengan berbagai film-film mayat hidup tersebut ditolak dengan alasan memiliki pola yang sama dengan Living Dead miliknya. Padahal secara garis besar, naskah yang dibuat Romero menampilkan hal-hal detail yang ada pada video game sehingga jauh lebih mirip dengan skenario yang ada pada game Resident Evil itu sendiri.

Namun, demi kebutuhan sebuah tontonan yang bersifat hiburan, unsur-unsur dramatis memang perlu ditambahkan. Salah satunya melalui karakter pahlawan yang berani, seperti Alice ini; walau dalam eksekusinya akting sang jagoan masih jauh dari kata memuaskan. Penasaran bagaimana petualangan Alice menghadapi masalah yang disebabkan T-virus dimulai? Resident Evil (2002) boleh Anda tonton akhir pekan ini!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram