bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Redemption Day, Misi Penyelamatan ke Aljazair

Ditulis oleh Aditya Putra
Redemption Day
2.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Kalau menyimak tentang kisah penyanderaan, umumnya ada tiga hal yang melatarbelakangi para penjahat melakukan penyanderaan.

Pertama, untuk menjadikan para sandera sebagai tameng agar para penjahat nggak diserang secara brutal. Kedua, untuk mengirim pesan bahwa para penjahat serius dalam melancarkan aksinya. Ketiga, demi mendapatkan uang tebusan.

Para penjahat yang melakukan penyanderaan harus memikirkan cara untuk kabur sebelum pihak berwajib berhasil menangkap mereka.

Sementara itu, pihak yang mencoba membebaskan sandera harus berpacu dengan waktu agar para sandera nggak terluka. Hal itulah yang terjadi dalam film Redemption Day yang bercerita tentang misi penyelamatan sandera.

Baca juga: Review & Sinopsis Film 1917 (2019), Perang Tanpa Henti

Sinopsis

Sinopsis

Kapten Brad Paxton adalah anggota Angkatan Laut Amerika yang mengalami PTSD setelah bertugas untuk misi kemanusiaan di Suriah.

Sekembalinya dari tugas, dia berniat menghabiskan waktu dengan istri dan anaknya, Kate dan Claire. Ayah Brad, Ed, meminta Brad agar melawan traumanya demi bisa hidup berbahagia dengan keluarga.

Kate yang berprofesi sebagai arkeolog mendapat kesempatan untuk berangkat ke Maroko guna melakukan penggalian lokasi kota kuno.

Sempat khawatir akan kondisi Brad, Kate akhirnya pergi setelah sang suami menyatakan bahwa dia baik-baik saja. Di Maroko, Kate bertemu dengan tim yang akan melakukan penggalian dan penelitian.

Kate bersama Jean Rashidi dan timnya menelusuri lokasi penggalian. Jean adalah warga Perancis keturunan Aljazair. Tanpa disadari mereka sudah melewati perbatasan dan berada di wilayah Aljazair.

Beberapa orang lokal datang kemudian menembaki orang-orang yang bersama Kate. Kate sendiri diculik bersama Jean dan Amir Jadid. Jadid yang merupakan warga negara Maroko dibebaskan.

Brad mendapat kabar Kate diculik dari Younes Laalej, pegawai pemerintah Maroko yang dulu diselamatkan Brad di Suriah. Brad langsung pergi ke Rabat, Maroko. Brad dan Younes bertemu dengan Duta Besar Amerika di Maroko, Williams.

Williams baru saja mendiskuksikan bagaimana akibat dari kasus penculikan kelompok teroris di Aljazair bersama pengusaha kaya, Tom Fritzgerald. Tom nggak setuju melibatkan Amerika dalam pembebasan sandera karena akan memberi preseden buruk.

Williams mendukung niat Brad dan Younes yang ingin menemukan keberadaan Kate. Khawatir akan mendatangkan bahaya, Williams menyetujui ide dari pemerintah Maroko.

Mereka mengirim intel ke wilayah Aljazair untuk menemukan lokasi kelompok teroris di bawah pimpinan Jaafar El Hadi. Pemerintah Maroko mengatakan bahwa El Hadi adalah buronan Interpol dalam dua tahun terakhir.

El Hadi mengadakan pemungutan suara untuk menentukan nasib Kate. Anak buahnya memilih untuk menjadikan Kate sandera dan meminta tebusan sebesar 10 juta USD. Kate yang sering muntah-muntah diperiksa oleh anak buah El Hadi.

Ternyata Kate sedang hamil. El Hadi membuat siaran live yang menunjukkan Jean dan Kate. Dia meminta tebusan pada pemerintah mereka masing-masing.

Berkat bantuan Lembaga Anti-Teror Maroko, Brad dan Younes berhasil menemukan keberadaan El Hadi, yaitu di Ablada. Ablada merupakan kota kecil yang menjadi tempat lahirnya orang tua El Hadi.

Informasi itu diperkuat oleh kesaksian Jadid yang mengaku menempuh perjalanan selama 10 jam sebelum dibebaskan di wilayah Maroko.

Brad dan Younes harus memutar otak untuk sampai ke Ablada tanpa ketahuan oleh anak buah El Hadi. Mereka membeli mobil dari seorang Imam yang rela membantu karena menganggap para teroris mencoreng citra Muslim.

Brad dan Younes berangkat tanpa memberi konfirmasi terlebih dulu pada Williams. Bisakah mereka menyelamatkan Kate dan menangkap El Hadi?

Penggambaran Teroris

Penggambaran Teroris

Dalam Redemption Day, lawan dari Brad adalah El Hadi yang merupakan pemimpin kelompok teroris. El Hadi digambarkan sebagai seorang pengusaha kaya yang terpapar radikalisme dua tahun yang lalu.

Dia berubah haluan menjadi teroris serta merekrut orang-orang yang siap berjuang untuknya atas nama dendam pada negara-negara Barat.

Kelompok teroris pimpinan El Hadi terinspirasi oleh ISIS dan mencoba mendapatkan perhatian dari mereka. Sayangnya, deskripsi yang sudah mengerikan itu nggak diimbangi dengan cerita di dalam film.

Adegan pemilihan suara untuk menentukan nasib Kate merupakan hal yang terlalu absurd dilakukan oleh teroris. Kekurangan lain dari karakterisasi El Hadi dan kelompoknya adalah mereka memerlukan uang untuk berjihad.

Nggak ada adegan lain yang menunjukan kelompok ini mencoba menguasai harta orang lain untuk berjihad selain meminta tebusan. Alhasil segala kengerian yang diekspektasikan pada mereka gagal terpenuhi.

Isu yang Diangkat

Isu yang Diangkat

Secara pendalaman karakter, Redemption Day cukup memberi kesempatan pada para karakternya untuk menunjukkan siapa diri mereka. Sayangnya, karakter-karakter itu nggak diberikan pendekatan yang lebih emosional.

Kesalahan itu membuat plot menjadi terasa datar. Cerita akan terasa emosional seandainya lebih berani untuk melakukan eksplorasi pada setiap karakter inti.

Film garapan sutradara Hicham Hajji ini mengambil tema misi penyelamatan yang melibatkan orang-orang dari tiga negara yaitu Amerika, Maroko dan Aljazair.

Keterlibatan tiga negara merupakan elemen yang menjanjikan. Sebuah adegan menunjukkan bahwa Amerika dan Inggris mengincar pengeboran minyak di Gurun Sahara.

Isu itu hanya menguap tanpa ada penjelasan lebih dalam selain hanya untuk menggambarkan Maroko bersaing dengan Aljazair. Selain isu tentang minyak yang tanggung, ada juga adegan yang menunjukkan bahwa Presiden Amerika mendukung Brad.

Parahnya lagi, adegan itu dibuat seadanya dengan desain ruangan Presiden yang jauh dari kata meyakinkan. Belum lagi kehadiran Presiden yang terlalu menurut, padahal keselamatan negara mereka nggak terancam sama sekali.

Kelemahan-kelemahan lain film ini adalah dialog yang terlalu generik serta konsistensi dalam cerita. Dalam sebuah adegan, Brad menyiapkan senjata untuk menjadi penembak jarak jauh.

Dari awal film, nggak ada adegan yang menunjukkan kalau Brad memiliki kemampuan itu. Brad cuma bilang dalam dialog bahwa dia sudah berlatih sepanjang akhir pekan.

Pengemasan Adegan Action

Pengemasan Adegan Action

Secara sinematografi, Redemption Day dibuka dengan brilian. Long take dipilih untuk mengikuti Brad yang menemui komandannya untuk bersiap dalam misi kemanusiaan di Suriah. Kamera kemudian berubah dengan mengambil gambar menggunakan drone.

Sayangnya, adegan itu nggak diimbangi dengan baik sepanjang film. Adegan action dalam film ini menunjukan hit and miss.

Adegan bom meledak ketika diambil lewat drone, penggunaan efeknya terlalu payah. Begitu juga dengan adegan pertempuran yang direkam dari atas, karakter yang terkena tembakan seperti jatuh karena terpeleset.

Adegan-adegan action lain berhasil dibuat meyakinkan. Kekurangannya ada pada pencahayaan terlalu gelap sehingga menyulitkan kita melihat dengan jelas siapa karakter yang tengah beraksi.

Redemption Day berpeluang menjadi film yang seru dengan tema penyelamatan sandera di luar negeri. Durasi selama 99 menit rasanya cukup padat untuk membangun cerita dan memperkenalkan karakter.

Sayangnya hal itu nggak terwujud karena pengemasan cerita seadanya yang membuat film terasa terlalu datar. Film penyelamatan sandera yang kamu suka apa guys? Tulis judulnya di bawah yuk!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram