Sinopsis & Review Queen Seon Deok, Ratu Pertama Korea Selatan

Ditulis oleh Syuri
Queen Seon Deok
4.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Queen Seondeok (2009) diangkat dari sejarah Korea Selatan. Dia adalah wanita pertama yang menjabat sebagai Queen of Silla pada tahun 632-647, di mana pada masa itu hanya pria saja yang boleh menjabat dalam pemerintahan.

Dia menjadi ratu karena raja sebelumnya, King Jinpyeong, ayah dari Queen Seondeok, hanya memiliki keturunan perempuan kembar. Pada masa tayangnya, serial drama ini mendapatkan rating 43,6%, angka yang sangat fantastis, bukan?

Maka, tak salah bila Queen Seondeok mendapatkan 2 penghargaan di Grimae Awards 2009, 12 penghargaan di MBC Drama Awards 2009, 1 penghargaan di Korea Producers & Director’s (PD) Awards 2010, 2 penghargaan di Baeksang Arts Awards 2010, 1 penghargaan di 37th Korea Broadcasting Awards 2010, dan 3 penghargaan di 5th Seoul International Awards 2010.

Sayangnya, naskah serial drama ini mendapat gugatan plagiarisme. Pengadilan Tinggi pun membuat MBC membayar denda sebesar US$186,000. Mereka pun melarang penayangan ulang serial ini pada channel televisi berbayar, jaringan komputer, DVD, dan buku. Buat yang belum nonton atau ingin tahu sinopsis dan ulasan drakor Queen Seondeok, yuk, Bacaterus!

Sinopsis

Queen Seondeok
  • Tahun rilis: 2009
  • Genre: Historical, Romance, Action
  • Produksi: Time Box Production
  • Sutradara: Kim Geun Hong, Park Hong Kyun
  • Pemeran: Lee Yo Won, Go Hyun Jung, Park Ye Jin, Uhm Tae Woong, Kim Nam Gil, Yoo Seung Ho, Lee Seung Hyo, Jung Ho Bin, Jo Min Ki, Yoon Yoo Sun, Seo Young Hee
  • Jumlah episode: 62

Pada masa raja ke-24 tahun 540-576, King Jinheung menjadi penguasa Silla dan wilayah kerajaan Baekje setelah memboyong kemenangan dalam perang. Dia memiliki seorang selir, Mi Shil, yang diketahui berambisi untuk menjadi penguasa Silla.

Kondisi kesehatan King Jinheung menurun, sehingga dia memerintahkan Mi Shil untuk menuliskan surat wasiat yang berisi perintahnya yang menunjuk Baek Jeong, cucunya, sebagai raja selanjutnya setelah dia wafat nanti. Serta, melarang Prince Geum Ryun serta Sae Ju Mi Shil untuk ikut andil dalam pemerintahan. Yang, tentunya, hal tersebut tidak diinginkan oleh Mi Shil.

Setelah itu, King Jinheung diam-diam memerintahkan Seol Won Rang untuk membunuh Mi Shil. Namun sayangnya, King Jinheung tidak tahu kalau Won Rang adalah kekasih gelap Mi Shil yang tentunya dia tidak akan melakukan titah King Jinheung tersebut.

Setelah King Jinheung wafat, Won Rang melakukan aksi penggulingan terhadap Baek Jeong. Sedangkan Mi Shil memikat Prince Geum Ryun untuk menjadikannya Queen dan mengambil alih posisi Baek Jeong sebagai King Jinji. Waktu berlalu, Mi Shil melakukan aksi penggulingan kekuasan King Jinji karena dia tidak juga dijadikan Queen.

King Jinji terus beralasan, salah satunya karena Mi Shil hanya melahirkan anak perempuan. Dan, mengungkapkan titah mendiang King Jinheung, bahwa Baek Jeong lah pewaris tahta yang sebenarnya. Lalu, Baek Jeong pun mendapatkan posisinya sebagai raja, King Jinpyeong.

Tak gentar, Mi Shil lagi-lagi menawarkan diri menjadi permaisuri. Namun, niat jahatnya itu gagal karena aksi penculikannya terhadap Queen Maya, istri King Jinpyeong, tidak berhasil. Lama waktu berselang, Queen Maya melahirkan sepasang anak perempuan. King Jinpyeong menyerahkan satu bayi kepada dayangnya, So Hwa.

Sang raja ingin salah satu anaknya dibawa pergi keluar dari istana dan dilindungi oleh Gukseon Munno, guru para hwarang dan juga seorang prajurit kepercayaan King Jinpyeong. Sedangkan bayinya yang satu lagi diumumkan kepada masyarakat. Pada masa itu, memiliki satu anak perempuan saja merupakan hal yang akan menjatuhkan kekuasaan raja.

Sehingga, King Jinpyeong segera menyelamatkan salah satu bayinya dari politik pemerintahan yang jahat. Karena, mereka percaya jika ratu melahirkan bayi perempuan, maka mereka tidak akan pernah bisa memiliki keturunan laki-laki di kemudian hari. Dengan berat hati, King Jinpyeong dan Queen Maya merelakan kepergian salah satu bayinya demi masa depan dan keselamatan sang anak.

Dan, mereka juga melakukan hal itu demi tugas yang diberikan mendiang kakeknya, yakni untuk menyatukan tiga kerajaan di bawah Silla. 15 tahun berlalu, bayi King Jinpyeong telah tumbuh menjadi Deok Man, seseorang yang cerdas, pemberani, dan menguasai banyak bahasa karena tinggal di daerah perdagangan internasional.

Dia juga menguasai perbintangan yang membuatnya bisa meramalkan kematiannya sendiri. Yang dia ketahui, So Hwa adalah ibunya. Sedangkan ayahnya berasal dari Silla, namun identitasnya dirahasiakan oleh So Hwa. Singkat cerita, Deok Man kembali ke Silla. So Hwa pun mengungkapkan jati diri Deok Man yang sesungguhnya.

Dia bersama saudari kembarnya, Princess Cheonmyeong, berjuang melawan Mi Shil. Sayangnya, Princess Cheonmyeong tewas demi menyelamatkan Princess Deok Man. Dan, dengan pertolongan dari Jenderal Kim Yushin, mereka akhirnya bisa mengakhiri kekuasaan Mi Shil. Princess Deokman pun diangkat menjadi Queen of Silla.

Dramatisasi Sejarah Kaisar Wanita Pertama di Korea

Queen Seon Deok 2

Serial drama Queen Seondeok betul diangkat dari sejarah asli Korea Selatan. Menurut Samguk Sagi (Sejarah Tiga Kerajaan), Queen Seondeok adalah anak dari King Jinpyeong dan Queen Maya. Dia punya dua saudari, Princess Cheonmyeong dan Princess Seonhwa. Meski, ternyata, keberadaan Princess Seonhwa masih menjadi kontroversi sampai sekarang.

Queen Seondeok berhasil menyatukan tiga kerajaan di bawah kekuasaan Silla. Namun, dia menghadapi banyak tantangan karena pada saat itu. Masih banyak yang meremehkannya karena pandangan seksis bahwa wanita tidak pantas menjadi Kaisar.

Dia juga dikhianati oleh Sangdaedeung (Pejabat Tertinggi di bawah Ratu) Bidam, yang telah dihasut oleh mereka yang tidak menyukai kaisar wanita. 

Meski demikian, dalam masa pemerintahannya, Queen Seondeok memiliki legenda Peony Flowers and Painting. Lalu, The Legends of Jigwi, pria dari kalangan rakyat biasa yang sangat mencintai Queen Seoondeok dan diceritakan dalam berbagai cerita rakyat.

Seperti dia yang membakar dirinya sendiri demi cintanya kepada Queen Seondeok. Ada pula yang menceritakan rohnya berubah menjadi api yang membumbung tinggi sampai langit sehingga memunculkan hujan yang menghentikan krisis air di Silla.

Kemudian, legenda Croaking Frogs and Jade Gate tentang ramalan penyerbuan Baekje terhadap Sila. Serta Burial near the Doricheon tentang titahnya saat dia meninggal nanti untuk dikuburkan di Doricheon sebelah selatan Gunung Namsan yang diartikan sebagai harapan untuk bisa bereinkarnasi sebagai pria di kehidupan yang akan datang.

Tokoh Antagonis Pemenang Daesang & Song Theme Sepanjang Masa

1 2»
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram