showpoiler-logo

Sinopsis & Review Puss in Boots: The Last Wish (2022)

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
Puss in Boots: The Last Wish
4.1
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Puss in Boots berada di kehidupan dengan nyawa terakhirnya. Dia merasa ketakutan dan memilih menjadi kucing peliharaan. Tapi saat ada yang menyerang rumahnya karena ingin mencari lokasi Wishing Star, Puss in Boots siap beraksi lagi.

Bersama Kitty Softpaws dan Perrito, mereka menempuh petualangan baru. Tapi mampukah Puss in Boots mengatasi ketakutannya akan kematian?

Puss in Boots: The Last Wish adalah film animasi petualangan yang merupakan sekuel dari Puss in Boots (2011). Dirilis lebih dari satu dekade oleh Universal Pictures pada 21 Desember 2022, film ini kembali menghadirkan Antonio Banderas dan Salma Hayek untuk mengisi suara dua tokoh utamanya.

Termasuk salah satu film animasi terbaik di tahun 2022, apakah sudah pasti kualitas film ini lebih dari film pertamanya? Simak review berikut untuk mengetahui ulasannya secara lengkap, ya!

Sinopsis

Puss in Boots The Last Wish_sinopsis_

Puss in Boots menggelar pesta meriah di sebuah mansion di puncak gunung. Ternyata sang pemilik rumah, seorang gubernur, pulang dan menitahkan penangkapan Puss in Boots. Tapi dengan keahlian berkelahinya, Puss in Boots dengan mudah berkelit dan melawan semua tentara dengan penuh gaya yang menghibur warga.

Namun, hal yang tidak terduga terjadi. Raksasa batu bangkit dan marah. Puss in Boots yang tidak mengenal rasa takut menyerang raksasa itu dan menyelamatkan warga dari amarahnya. Setelah bersorak-sorai bergembira, Puss in Boots hancur tertimpa lonceng besar.

Terbangun di rumah sakit, Puss diberi peringatan oleh dokter bahwa kini dia hanya memiliki satu nyawa lagi, setelah 8 nyawa sebelumnya habis terpakai.

Puss hanya tertawa dan menganggap ringan perkara ini. Tapi dia mulai merasa gentar dan ketakutan setelah berhadapan dengan Death yang hadir dalam rupa sesosok serigala Grim Reaper bersenjata tajam.

Kehilangan pedang, Puss in Boots memilih untuk meninggalkan karier kriminalnya dengan mengubur kostumnya dan tinggal di rumah penampungan kucing milik Mama Luna. Dia menjatuhkan harga dirinya dengan menjadi kucing biasa dan berbaur dengan kucing lainnya, bahkan kini dia merasa pesimis dengan masa depannya.

Puss lalu berbincang dengan Perrito, anjing optimis yang menyamar menjadi kucing agar bisa mendapat makan. Namun di saat bersamaan, Goldilocks dan Tiga Beruang merusak rumah penampungan serta mengancam Mama Luna untuk menemukan Puss.

Mereka menyadari bahwa Puss sudah meninggal dunia ketika melihat kuburan di depan rumah Mama Luna. Mereka kemudian mengubah rencana untuk mencuri peta lokasi Wishing Star di rumah Big Jack Horner.

Puss menemukan ide untuk kembali berpetualang ke Wishing Star demi mengajukan satu permintaan yang ingin dikabulkan. Puss berangkat ditemani oleh Perrito yang memaksa untuk ikut.

Di rumah Big Jack, Puss dengan mudah mencuri peta Wishing Star. Tapi aksinya kepergok Kitty Softpaws, mantan kekasih yang masih dendam padanya. Big Jack melihat mereka dan Goldilocks sekeluarga pun telah tiba.

Puss, Kitty dan Perrito berhasil melarikan diri menuju Dark Forest, sesuai petunjuk dari peta. Peta tersebut memiliki keunikan, yaitu selalu berubah sesuai dengan hati pemegangnya.

Saat mengarungi sungai, Big Jack dan pasukannya menyerang mereka serta berhasil menyandera Perrito. Saat menyelamatkan Perrito, Puss dan Kitty menghadapi serangan Goldilocks sekeluarga. Namun, Puss melarikan diri saat melihat Death dan meninggalkan Kitty. Peta pun jatuh ke tangan Goldilocks.

Goldilocks dan Tiga Beruang secara aneh menemukan rumah mereka di tengah hutan. Ketika beristirahat, Puss dan Kitty berhasil merebut peta Wishing Star. Aksi mereka mengubah kondisi tanah yang kemudian memisahkan mereka berdua dengan Goldilocks sekeluarga. Tapi sayang, Perrito disandera Goldilocks.

Mencoba mencari jalan untuk menyelamatkan Perrito, Puss justru terperangkap di Cave of Lost Souls dan bertemu 8 penggambaran dirinya dari kehidupan sebelumnya. Puss keluar dari gua itu karena dikejar oleh Death dan dia sampai di Wishing Star.

Saat hendak mengucapkan permintaan, dia dihentikan oleh Kitty yang menganggap dia adalah sosok egois. Goldilocks sekeluarga dan Big Jack pun datang menjadikan Wishing Star sebagai medan pertempuran. Death muncul memburu Puss.

Berhasilkah Puss menghadapi ketakutannya kepada Death? Permintaan siapa yang akan dikabulkan oleh Wishing Star? Temukan jawabannya dengan menyelesaikan keseruan petualangan Puss in Boots kali ini hingga usai.

Penantian Berharga yang Tak Mengecewakan

Penantian Berharga yang Tak Mengecewakan_

Sudah menjadi hal yang lumrah apabila kesuksesan sebuah film kemudian diikuti oleh sekuelnya dalam waktu yang dekat. Namun, perjalanan Puss in Boots di dunia film mengalami cukup banyak rintangan.

Pertama kali hadir di film Shrek 2 (2004), dia langsung mencuri perhatian dengan segala tingkah lucunya. Melihat popularitasnya meninggi, proyek spin-off tentang kisahnya segera dirancang. Namun, memang tidak mudah mewujudkannya.

Perjalanan panjang dengan berkali-kali perubahan konsep dan pergantian naskah serta penggarapnya, membuat film solo Puss in Boots baru bisa dirilis di tahun 2011. Dengan kematangan di segala sisi, film ini sukses besar, bahkan masuk nominasi Oscar.

Meski begitu, sekali lagi proyek film sekuelnya menghadapi banyak kendala dan terpaksa terpinggirkan, hingga akhirnya mulai benar-benar digarap pada bulan Maret 2022.

Dahaga penantian para penggemarnya dibasuh dengan kesegaran baru oleh film yang menjadi jembatan menuju kisah petualangannya di film Shrek 2 ini.

Banyak sekali perbedaan mendasar yang membuat film ini tampil lebih matang dan dewasa dari film sebelumnya. Dari sisi cerita, banyak pesan moral dan nasihat yang disampaikan di dalamnya.

Semuanya mengalir dengan lancar dan membuat para orang tua tidak terlalu repot untuk menjelaskan kembali pesan tentang kerja sama dan arti keluarga yang disampaikan.

Ceritanya mudah dicerna dan jelas dalam penggambarannya. Contoh yang paling mengena sebenarnya bukan dari sosok Puss, namun dari karakter Goldilocks dan Tiga Beruang yang sangat mengena dalam menyampaikan arti keluarga seutuhnya.

Goldilocks yang sejak kecil diasuh oleh pasangan beruang bermaksud ingin mencari orang tua aslinya. Sempat nyaris pecah karena emosi yang meninggi, tapi ternyata kebahagiaan Goldilocks ada pada keluarga beruang ini.

Kembalinya Pendekar Kucing Flamboyan

Kembalinya Pendekar Kucing Flamboyan__

Sementara dari sosok karakter utamanya, kita diberikan nasihat seputar buruknya sifat egois dan bagaimana memaknai hidup dengan cara yang benar.

Mitos kucing memiliki 9 nyawa, hal ini telah dibuktikan kebenarannya oleh Puss in Boots, membuat Puss kurang memaknai hidupnya dan mengisinya dengan banyak hal yang hanya mengenyangkan keegoisannya saja.

Puss memang adalah sosok yang menyenangkan. Sifatnya yang flamboyan, gaya bicara yang manis dan keberanian serta ketangkasannya dalam berkelahi, membuat semua orang senang dibuatnya. Namun dalam hati terdalam, dia selalu merasa kesepian karena tidak ada satupun yang bisa mengisi hatinya.

Kitty bahkan dia tinggalkan demi kecintaan pada dirinya sendiri yang haus akan petualangan penuh keseruan. Namun, baru kali ini dia merasa sangat ketakutan dengan kedatangan Death dalam bentuk serigala berjubah Grim Reaper.

Karena hanya memiliki satu nyawa yang sedang dijalaninya, rasa takut itu semakin besar dan membuatnya kebingungan. Sifat egoisnya sempat muncul, namun semua bisa diredam dengan lembut oleh Kitty yang sangat memahaminya.

Ketakutannya juga sempat membuatnya berada cukup lama di rumah penampungan, di mana dia menanggalkan harga dirinya untuk hidup aman dalam kebosanan rutinitas sebagai kucing peliharaan.

Pendewasaan sikap yang dialami Puss ditampilkan cukup rapi. Di awal film yang dibuka dengan pesta pora yang membuat sebuah kota porak-poranda menggambarkan sifat kekanak-kanakannya yang tidak peduli dengan apapun.

Lalu, masuk fase berikutnya di mana dia hidup dalam kebosanan yang mengembangkan sikap pesimis dan skeptis pada dirinya. Kemudian muncul harapan baru yang berasal dari keegoisannya. Namun, dalam perjalanan ini dia menemukan arti cinta, kerja sama dan keluarga. Semua ini membuatnya menjadi seorang ksatria yang bijaksana.

Deretan Bintang sebagai Pengisi Suara

Deretan Bintang sebagai Pengisi Suara__

Duet apik Antonio Banderas dan Salma Hayek di film pertamanya membuat mereka menjadi satu keharusan yang wajib ada di film ini. Dan kombinasi mereka berdua tidak perlu diragukan lagi.

Namun, ada dua karakter yang mencuri perhatian dan sangat berkesan di film ini selain dua pemeran utamanya. Mereka adalah Perrito dan Goldilocks. Perrito menggambarkan sosok yang tulus dan optimis. Dia setia mendampingi Puss dan Kitty dalam perjalanan serta belajar banyak dari kedua ksatria kucing ini.

Karena pemikirannya yang selalu positif dalam memandang segala hal, Perrito menyampaikan banyak nasihat dari ucapannya secara ringan namun mengena. Salah satunya ucapannya telah membuat hati Goldilocks luluh.

Sementara Goldilocks yang merupakan karakter dongeng Inggris dari abad ke-19, tampil dalam versi yang keras layaknya karakter dalam film-film karya Guy Ritchie. Dan Florence Pugh berhasil membawakannya dengan baik lewat suara khas British-nya yang kental.

Akhir dari kisah Goldilocks dan Tiga Beruang ini terasa hangat, sehangat bubur yang sering dimakan oleh Goldilocks dalam ceritanya.

Seperti film lainnya dalam franchise Shrek, Puss in Boots: The Last Wish ini juga menampilkan beberapa dongeng yang diubah sedikit jauh dari kisah aslinya.

Selain Goldilocks and the Three Bear, ada juga dongeng Little Jack Horner dari abad ke-18 yang di film ini badannya berubah menjadi besar. Oleh karena itulah dia menamakan dirinya Big Jack Horner.

Secara cerdas pula, Paul Fisher dan Tommy Swerdlow menyandingkannya dengan kisah Pinocchio, di mana penampilannya di panggung dikalahkan oleh karakter dongeng yang hidungnya bisa panjang apabila berbohong tersebut.

Dan rekan Pinocchio, yaitu jangkrik yang bisa bicara, muncul di sisi Big Jack yang selalu khawatir dengan sikap kasar tuannya tersebut.

Secara keseluruhan, Puss in Boots: The Last Wish tampil dalam performa yang sangat bagus. Dengan jalan cerita dan karakterisasi yang matang serta pesan moral dan nasihat yang mudah dicerna adalah keunggulan film yang masuk nominasi Best Animated Feature Film di Golden Globe Awards ini.

Durasi 1 jam 40 menit terasa cukup dan padat dengan animasi tradisional yang indah. Dan khusus untuk adegan aksinya, animasi yang ditampilkan tampak terinspirasi dari anime yang membuatnya terlihat semakin seru.

Tapi, dengan tema kematian dan beberapa adegan aksi yang menjurus sadis akan membuat tugas orang tua sedikit lebih berat untuk menjelaskannya kepada anak-anak mereka. Meskipun begitu, film ini bisa menjamin waktu bersama keluarga terasa sangat berharga dengan menontonnya.

Banyak nasihat yang bisa disampaikan ulang oleh ayah dan bunda kepada anak-anaknya dalam perjalanan pulang. Anak-anak pun pastinya akan senang setelah menontonnya. Pencinta kucing atau bukan, kalian wajib menonton film ini. Jangan sampai dilewatkan, ya!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram