showpoiler-logo

Sinopsis & Review Public Enemies, Drama Gangster Incaran FBI

Ditulis oleh Siti Hasanah
Public Enemies
2.5
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Film yang membawa latar cerita kriminal masih menjadi suguhan favorit untuk sebagian besar orang. Bagi yang senang dengan film drama kriminal dengan bumbu kisah mafia dan gangster, Public Enemies adalah salah satu film yang pasti masuk daftar bucketlist. Namun terlepas dari hype-nya film ini apakah Public Enemies layak untuk ditonton?

Public Enemies disutradarai oleh Michael Mann, yang sebelumnya memproduksi film Manhunter (1986) dan produser dari serial televisi Miami Vice yang diproduksi pada tahun 1984 hingga 1989.

Karena reputasinya terkenal dengan film dan serial drama kriminal, proyek Public Enemies seharusnya berada di tangan yang tepat. Namun seperti apa film ini di tangan Michael Mann?

Sinopsis

public enemies-1_

Film ini terinspirasi dari buku Public Enemies: America’s Greatest Crime Wave and the Birth of the FBI, 1933-34 karya Bryan Burrough. Pada tahun 1933 Amerika sedang mengalami masa kelam akibat depresi besar-besaran serta maraknya kasus kriminal pada saat itu. 

Di tahun tersebut, kepolisian menandai tiga orang kriminal, John Dilinger (Johnny Depp), Baby Face Nelson, dan Pretty Boy Floyd (Channing Tatum). Mereka adalah perampok bank yang paling dicari di Amerika. FBI memerintahkan Melvin Purvis (Christian Bale) untuk menangani kasus ini dan mengejar ketiga pelaku kriminal tersebut.

Sebelumnya, Dilinger diringkus di Penjara Negara Bagian Indiana bersama rekannya John “Red” Hamilton (Jason Clarke). Saat di penjara, Dilinger dengan mulus kabur dari tahanan dibantu rekannya yang lain. Penyelundupan senjata yang direncanakan Dilinger sukses dijalankan, dan beberapa sipir pun disekap olehnya.

Adegan kekerasan dan baku tembak terjadi di sini, dan membuat Dilinger lolos dari tahanan. Sementara itu, Purvis yang ditugaskan untuk menahan tiga kriminal tersebut baru saja meringkus Floyd. Saat itu, Floyd berlari ke kebun Apel, dan aksi baku tembak terjadi saat pengejaran Floyd. 

Aksi baku tembak terhenti saat peluru Purvis tepat sasaran menembus tubuh Floyd. Sementara itu, geng Dilinger yang baru saja kabur mencari tempat persembunyian. Seorang polisi, Martin Zarkovich (John Michael Bolger) menyarankan Dilinger untuk bersembunyi di Chicago. 

Tempat persembunyian tersebut menjamin Dilinger mendapat perlindungan dari Mafia Amerika. Dengan jaminan tersebut apakah nyawa Dilinger benar-benar terselamatkan dari incaran FBI? Lalu bagaimana nasib Dilinger setelah keluar dari penjara?

Bertabur Bintang dengan Kualitas Akting Luar Biasa

public enemies-2_

Hal yang membuat Public Enemies menjadi film gangster yang memiliki kualitas bintang 5 adalah dari visual dan taburan bintang papan atas.

Johnny Depp mampu memerankan John Dillinger dengan sangat apik. Terlebih sebelumnya Depp sukses bermain peran dalam film gangster, Donnie Brasco. Depp mengulang kesuksesan peran gangster menakutkan di film ini.

Selain itu, lawan main Depp di film ini pun tidak main-main. Christian Bale yang berperan sebagai Melvin Purvis pun bisa menjadi lawan akting yang bisa saling menyeimbangi. Sayangnya, porsi Marion Cortillard disini entah mengapa terasa hambar walaupun kualitas aktingnya memang tidak perlu dipertanyakan.

Kualitas akting dari setiap aktornya memang tidak ada masalah. Hanya saja kualitas cerita yang terasa kurang gereget membuat para aktor ini tidak terlihat memberi kualitas akting terbaiknya. 

Visual yang Unik dan Pas Untuk Latar Film Gangster Lawas

public enemies-3_

Terlepas dari kisahnya yang kurang gereget hingga performa para aktornya kurang mentereng, tetapi ada hal lain yang patut diapresiasi yakni dari segi visual. Film ini menggunakan teknik visual yang unik dan komposisi yang pas untuk film gangster penuh aksi. 

Karena latar belakang cerita di tahun 1933 dan suguhan aksi yang cenderung dominan, film ini menayangkan visual dengan teknik handheld camera. Teknik ini membuat setiap adegan adu tembak terasa nyata. 

Selain itu, sepertinya film ini bukan salah satu film yang mempertahankan cara lama, yakni menggunakan format seluloid 35mm. Pasalnya, saat banyak sineas yang masih menggunakan format seluloid, Public Enemies memilih untuk menggunakan format digital HD. Dengan ini, visual akhir yang didapat menjadi lebih kelam dan memiliki efek fade.

Bumbu Kisah Romansa yang Hambar

public enemies-4_

Jika ditinjau lagi bagaimana plot film ini dibangun, Public Enemies memang ingin menyampaikan kisah nyata John Dillinger sebagai kriminal yang paling sulit diburu di tahun 1933. Adegan adu tembak yang dominan membuat film ini sebenarnya cenderung lebih cocok dikategorikan sebagai film aksi daripada drama kriminal. 

Hal ini jadi mepengaruhi pembangunan kisah romansa antara John Dilinger dan Billie Frechette. Hampir dipastikan jika kisah romansa mereka berdua terasa hambar, bahkan tidak perlu disematkan. Pertemuan mereka hingga menjadi sepasang kekasih terasa singkat karena kepadatan cerita dan adegan aksinya yang dominan. 

Marion Cotillard bukan aktris baru, bahkan kualitas aktingnya luar biasa. Sayangnya, peran Billie di sini tidak mampu menunjukkan kualitas yang dimiliki Marion Cotillard. Sehingga, daripada durasi film disematkan untuk romansa keduanya, akan lebih baik jika dioptimalkan untuk membangun plot dan dialog John Dilinger agar semakin menarik.

Film Gangster yang Kurang Berstrategi

public enemies-5_

Public Enemies sejak awal dikenalkan sebagai film gangster yang diangkat dari kisah nyata. Teknik visual yang diambil memang sudah cukup meyakinkan jika film ini ingin memberikan kesan nyata dari cerita kejar-kejaran kriminal dan FBI tersebut. Sayangnya, film ini tidak bisa memberi kesan dan hampir rasanya hambar dari segi plot.

Tidak ada adegan yang membuat penonton terikat dengan setiap karakter. Semua momen terasa cepat, tidak ada dialog yang kuat. Bahkan untuk menceritakan gangster kelas kakap, tidak ada adegan yang menunjukkan sosok masterplan ulung pada gangster ini.

John Dilinger di film ini diceritakan sebagai kriminal yang licin bagai belut, hingga FBI pun kewalahan menangkapnya. Namun di sini, penonton hanya bisa menikmati adegan baku tembaknya tanpa merasakan kagum dengan Dilinger itu sendiri. 

Contoh lainnya bisa dilihat dari fenomena Peaky Blinders (2013), dimana semua orang merasa kagum dan terobsesi dengan tokoh Thomas Shelby. Selain sosoknya yang pas sebagai pemimpin, ada sisi lain yang membuat orang terkagum melihatnya sebagai gangster kuat, yaitu melihat dirinya yang lihai dalam berstrategi. 

Andai beberapa tahun lalu Public Enemies menambahkan formula ini pada ceritanya, film ini akan terasa kuat dalam segala hal. Mulai dari segi cerita, performa pemeran, hingga dari segi visual yang pas akan membuat film ini menjadi lebih gereget. 

Nah itu tadi ulasan dan sinopsis lengkap dari Public Enemies. Bagi penggemar berat Johnny Depp, film ini bisa jadi suguhan menarik untuk yang rindu film aksi dengan visual adu tembak menarik.

Film ini juga cocok ditonton di akhir pekan, lho. Bagi kamu yang sudah menontonnya, bagaimana menurutmu? Apakah film ini layak untuk mendapatkan predikat film gangster terbaik dan wajib ditonton?

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram