bacaterus web banner retina

Sinopsis dan Review Film Promising Young Woman (2020)

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
Promising Young Woman
3.9
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Seorang wanita muda yang seperti tidak memikirkan masa depannya menyimpan dendam kepada orang-orang yang dianggapnya bertanggung jawab atas kematian sahabat dekatnya.

Sempat jatuh cinta dan hendak move on dari masa lalunya, nyatanya bara dendam itu tersulut kembali akibat sebuah video yang membuat jiwanya tersentak.

Promising Young Woman adalah film drama thriller dengan bumbu black comedy kental yang dirilis pada 25 Desember 2020 oleh Focus Features. Merupakan karya debut sutradara Wanita, Emerald Fennell, film ini menampilkan performa akting terbaik dari Carey Mulligan dan juga beberapa aktor-aktris ternama sebagai pemeran pendukungnya.

Langsung masuk radar Oscar sejak tayang perdana di Sundance Film Festival pada 25 Januari 2020, film ini berhasil membawa pulang Oscar sebagai Best Original Screenplay yang mengindikasikan bahwa jalan cerita film penuh misteri ini sangat bagus.

Sudah siap menyaksikan cerita psikologis yang out-of-the-box? Simak dulu review film yang berhasil meraup penghasilan sejumlah $6 juta ini.

Sinopsis

promising-young-woman-1_
  • Tahun: 2020
  • Genre: Drama, Thriller, Crime, Mystery
  • Produksi: LuckyChap Entertainment
  • Sutradara: Emerald Fennell
  • Pemeran: Carey Mulligan, Bo Burnham, Alison Brie

Cassie Thomas, wanita usia 30-an yang masih tinggal bersama kedua orang tuanya dan bekerja di kedai kopi, sepertinya tidak pernah memikirkan masa depannya.

Di akhir pekan, dia mengunjungi klub malam dan menjebak pria asing dengan berakting seolah-olah sedang mabuk berat. Setelah melakukan aksinya ini, Cassie membuka buku diari-nya dan memberikan tanda serta warna padanya.

Cassie terlibat hubungan asmara dengan rekan sekampusnya dulu, Ryan, yang kini sudah menjadi dokter. Ryan memberitahu Cassie jika rekan mereka, Al Monroe, akan menikah.

Kemudian, Cassie teringat kembali dengan peristiwa yang menimpa sahabatnya, Nina, akibat perlakuan Al. Dengan dendam yang membara, Cassie menyusun sebuah rencana balas dendam.

Tahap pertama, Cassie mengundang Madison untuk bertemu dengannya di sebuah restoran mewah. Cassie membuatnya mabuk dengan meminum sampanye terlalu banyak dan meninggalkannya kepada pria asing. Setelahnya selama beberapa hari Madison menghubungi Cassie, tapi tidak direspon.

Berlanjut ke rencana kedua, target berikutnya: dekan kampus, Elizabeth Walker. Cassie mengelabui seorang siswi, yang ternyata adalah putri sang dekan, untuk mengikutinya. Kemudian Cassie menghadap dekan Walker di kampus dan mendebatnya tentang kasus Nina secara halus dengan menjadikan putri dekan sebagai umpan.

Cassie lupa dengan janji kencan bersama Ryan dengan alasan dia sudah lelah. Tetapi saat hendak menjebak seorang pria di klab malam, Cassie justru bertemu dengan Ryan di jalan yang membuat Ryan marah dan sakit hati.

Keesokan harinya, Cassie mengunjungi rumah Jordan Green, pengacara Al dulu. Hendak berkonfrontasi dengannya, hingga menyewa pria sebagai tukang pukul yang menunggu di luar, ternyata Jordan merasa bersalah dengan apa yang pernah dia lakukan dalam kasus Nina dan meminta maaf kepada Cassie.

Keluar dari rumah Jordan, Cassie membatalkan jasa tukang pukul. Cassie kemudian mengunjungi ibu Nina dan bernostalgia dengan cerita lama seputar Nina.

Tapi di akhir pembicaraan, ibu Nina menyarankan Cassie untuk move on dan melupakan kejadian itu agar jiwa Nina dan ibunya tenang. Nasihat ibu Nina membuat Cassie membatalkan seluruh rencana balas dendamnya dan ingin melanjutkan hidup yang dimulai dengan meminta maaf kepada Ryan.

Ryan memaafkan Cassie dan mereka melanjutkan kisah cinta yang sempat tertunda. Cassie bahkan memperkenalkan Ryan kepada orang tuanya dengan mengajaknya makan malam di rumah. Ryan berhasil membuat orang tua Cassie terkesan dan terharu dengan kemajuan hidup putrinya.

Suatu hari, Cassie bertemu Madison yang menunggunya di teras rumah. Setelah memastikan bahwa Madison tidak dinodai oleh pria asing waktu itu, dia memberikan rekaman video saat kejadian pemerkosaan Nina. Sempat ragu, Cassie menonton video itu dan terkejut ketika ada Ryan di dalamnya.

Cassie mendatangi klinik dan memaksa Ryan memberitahu lokasi pesta lajang yang akan diadakan oleh Al dengan ancaman akan menyebarkan video itu jika tidak mengabulkannya.

Cassie kemudian hadir di pesta lajang Al dengan menyamar sebagai seorang penari striptis. Setelah mencekoki teman-teman Al dengan minuman, Cassie membawa Al ke kamar.

Berhasilkah Cassie menuntaskan balas dendamnya kepada Al? Akankah setelahnya jiwa Cassie akan sembuh? Mungkinkah aksinya ini akan membuatnya berurusan dengan pihak penegak hukum?

Temukan semua jawaban tadi dengan menontonnya hingga selesai. Persiapkan diri dengan twist yang akan mengejutkan, ya!

Mengupas Misteri dengan Cara yang Nikmat

promising-young-woman-2_

Sejak adegan pembukanya, Promising Young Woman menebar banyak misteri yang membuat kita gatal untuk minimal menebak-nebak apa yang terjadi.

Uniknya, sutradara Emerald Fennell mengupas satu-persatu kulit misteri itu dengan apik dan membuat kita merasa nikmat untuk terus mengikutinya. Apalagi semua dihadirkan dengan ringan di atas permukaan.

Tapi tidak seringan itu ketika kita melihat ke dalam kekelaman jiwa Cassie yang sebenarnya. Dia berpura-pura mabuk untuk menjebak seorang pria yang terlihat baik-baik untuk menjadi korbannya.

She’s not drunk at all and he’s not a nice guy too. Tapi di adegan pembuka ini kita masih belum paham motif yang dijalankan oleh Cassie, asumsi awal karena ingin menguras uang si pria.

Tapi ketika Cassie membuka buku diari yang penuh tanda-tanda, kita lalu dibuat bingung dan menetapkan dugaan bahwa dia melakukannya demi kesenangan. Apalagi kemudian dia bilang tidak memikirkan masa depan dan merasa nyaman dengan cara hidupnya sekarang.

Semakin kita ikuti adegan demi adegan, kita kemudian semakin paham bahwa Cassie mengalami trauma akibat kematian sahabat dekatnya.

Mencari Keadilan atas Kebobrokan Sistem

promising-young-woman-3_

Trauma ini kemudian membuatnya membenci kaum pria dan berusaha terus-menerus menjebak pria “baik-baik” untuk mengeluarkan sisi liarnya lalu mematahkannya begitu saja.

Mungkin inilah cara Cassie mengatasi trauma yang dideritanya. Tidak ada fisik yang terluka, tapi jiwa pria bisa saja rusak karenanya. Permainan psikologis inilah yang menjadi kunci apiknya cerita dalam film berdurasi 1 jam 53 menit ini.

Perlahan kita dibawa kepada peristiwa yang membuatnya trauma, yaitu pemerkosaan yang dilakukan oleh Al dan teman-temannya terhadap Nina, sahabat Cassie.

Saat kasus ini diajukan, justru pihak kampus membela Al yang membuat Nina depresi dan mengundurkan dari kampus yang kemudian diikuti oleh Cassie, padahal mereka berdua adalah mahasiswi yang cemerlang. Pada akhirnya Nina mati bunuh diri.

Inilah yang membuat Cassie merasa harus menuntaskan dendam kepada semua orang yang dianggapnya bertanggung jawab atas penderitaan dan kematian Nina, mulai dari Madison, dekan Walker, pengacara Jordan, dan puncaknya adalah Al Monroe.

Jalan Cerita yang Out-of-the-Box

promising-young-woman-4_

Promising Young Woman merupakan proyek ambisius Emerald Fennell dimana dia berperan sebagai penulis naskah, sutradara dan salah satu produser di film dengan sinematografi yang biasa namun terasa kelam dan intim, serta memiliki editing yang sangat apik ini.

Selain terus menebak hingga kita dibawa menguak kasus lama, Fennell sukses membuat kita duduk terpaku menyaksikan cerita yang tak biasa ini.

Dahsyatnya lagi, film ini sangat bagus di sisi akting para pemerannya. Carey Mulligan sudah pasti adalah bintang di film ini yang kembali menampilkan kualitas terbaik sepanjang karirnya.

Bahkan melebihi performa apiknya di film yang melambungkan karirnya, An Education (2009). Di sinilah pembuktian dirinya bahwa dia adalah salah satu aktris watak yang patut diperhitungkan di industri perfilman.

Selain itu, chemistry-nya dengan Bo Burnham sangat padu dan bisa dibilang mereka seolah tampil natural dengan dialog ringan yang sangat mengesankan. Satu adegan dimana mereka melakukan lipsync lagu “Stars Are Blind” milik Paris Hilton adalah adegan terbaik yang memperlihatkan sinergi mereka berdua.

Selain itu, deretan aktor-aktris ternama yang menjadi pemeran pendukung tampil sangat efektif meski mereka hanya hadir di satu atau dua adegan saja, antara lain Alison Brie, Molly Shannon, Adam Brody, Christopher Mintz-Plasse, dan Alfred Molina yang tampil uncredited.

Pada akhirnya, dengan raihan satu Oscar dan empat nominasi di ajang Academy Awards, salah satunya adalah di kategori Best Picture, menandakan bahwa film ini memiliki kualitas di atas rata-rata.

Tentu saja Emerald Fennell kemudian diramalkan akan menjadi salah satu sutradara yang memiliki masa depan cemerlang kelak karena film debutnya yang mengulik kisah trauma pada wanita ini.

Uniknya, trauma yang diderita Cassie tidak dipaparkan secara ilmiah seperti yang biasa ditampilkan dalam film-film dengan karakter utama yang berurusan dengan trauma.

Kita hanya mendengarnya sekilas dari pengakuan sang ayah saat ditanya oleh seorang detektif. Tapi kita sudah paham terlebih dahulu lewat penceritaan dengan ritme yang layaknya mengendarai roller coaster ini.

Film ini sangat direkomendasikan untuk ditonton, dan rasanya kita bersedia untuk menunggu film berikutnya dari tangan sutradara Emerald Fennell yang brilian ini.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram