showpoiler-logo

Sinopsis & Review Prime Time (2021), Penyanderaan Seru!

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
Prime Time
3.3
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Seorang pemuda tampak gelisah duduk di lobby sebuah gedung. Rupanya dia memang merencanakan penyanderaan agar dapat berbicara di depan kamera dan disiarkan langsung oleh salah satu stasiun televisi. Pemuda itu belakangan diketahui bernama Sebastian; putra tunggal dari sebuah keluarga yang punya masalah keterlambatan bicara saat kecil.

Berbekal senjata dia menyandera seorang pembawa acara televisi, Mira, dan seorang petugas keamanan gedung tersebut. Namun, keinginannya untuk bicara di depan public tidak semudah yang dipikirkannya.

Sebastian justru harus berurusan dengan negosiasi panjang yang berakhir penyergapan. Sekilas cerita ini bisa disaksikan sepenuhnya dalam film Polandia berjudul Prime Time (2021). Namun, sebelum itu kita simak sinopsis dan ulasannya lebih dulu berikut ini!

Sinopsis

  • Tahun Rilis: Januari 2021
  • Genre: Drama, Thriller
  • Produksi: Watchout Studio, tvn Film, Malopolska, Krakow
  • Sutradara: Jakub Piatek
  • Pemeran: Bartosz Belenia, Magdalena Poplawska, Andrzej Klak, Malgorzata Hajweska-Keztsztofik

Film dibuka dengan memperlihatkan kesibukan di salah satu stasiun televisi yang hendak mengudara menayangkan acara pengundian terakhir sebuah kuis interaktif. Saluran lain terlihat menayangkan acara penyambutan tahun baru, tahun 2000 dengan meriah.

Sementara itu di sebuah lobby, seorang pria bertopi duduk sambil memerhatikan keramaian orang lalu-lalang di sekitarnya. Tak berapa lama pria itu pergi sambil menggendong sebuah tas.

Di sisi lain, Mira Kryle (Magdalena Poplawska) tampak buru-buru karena acaranya akan tayang sebentar lagi. Dia bahkan hanya sempat berganti pakaian on the spot. Mira rupanya telat datang karena terjebak keramaian di alun-alun.

Seorang pembawa acara yang semula didapuk jadi penggantinya terpaksa harus melepas pakaian yang dia pakai saat itu juga karena Mira akan mengenakannya. Mira seorang pembawa acara terkenal tapi arogan.

Dia bahkan menganggap sepele pekerjaan seorang pembawa acara kuis. Saat Mira sedang menelepon kandidat pemenang kuis, pria bertopi tadi tampak sudah ada di dalam ruangan siar. Dia bersama salah satu petugas keamanan bernama Grzegorz (Andrzej Klak) yang terlihat berada di bawah ancamannya.

Seorang cameraman yang menyadari kehadiran dan keributan yang dibuat pria bertopi tadi coba menegurnya tapi dia justru ditodong senjata. Orang-orang yang ada di studio tersebut mulai panik tapi Mira coba profesional dengan bersikap tenang. Acara yang sedang berlangsung secara live pun dihentikan saat pria bertopi mulai bicara di depan kamera.

Mira yang mengira ini lelucon hanya kesal tapi sejurus kemudian ketika dia diancam pistol oleh pria asing itu, Mira mulai panik. Pria tersebut minta agar kamera dinyalakan, Orang-orang yang berada di ruang kendali hanya bisa panik menyaksikan Mira dan Grzegorz diborgol bersama di bawah ancaman pistol yang siap ditembakkan kapan saja.

Pria yang diketahui bernama Sebastian (Bartosz Belenia) tersebut kemudian melepas borgol di tangan Mira lalu beralih dengan menggerendel pintu agar tak ada yang masuk.

Di ruang kendali, Laura (Malgorzata Hajweska-Keztsztofik), sang produser acara menyadari bahwa Sebastian tak butuh uang melainkan hanya perlu bicara. Dia lantas mulai berdialog dengan Sebastian dan mengarahkannya.

Ketika Bastian sedang bicara dengan Laura di ruang kendali, Mira coba melarikan diri tapi tak berhasil. Pria itu semakin keukeuh meminta agar televisi segera menyiarkan dirinya secara langsung.

Untuk memulai siaran langsung, Laura berdalih perlu mengumpulkan dan briefing para kru yang sudah kabur dari ruangan tersebut di awal kemunculan Bastian. Bastian bersedia menunggu sambil meminta Mira dan Grzegorz masuk ke dalam mobil yang akan dijadikan hadiah.

Sebastian juga terlihat menelepon seseorang menggunakan telepon yang ada di studio tersebut. Dia terdengar berpamitan dan ingin memberi salam perpisahan pada pria bernama Dawid (Julian Swiezewski). Sebelum menutup telepon Sebastian meminta Dawid menyalakan televisi dan menonton acara malam ini.

Cerita berlanjut ketika Bastian meminta Mira dan Grzegorz keluar dari mobil. Mira kemudian memohon pada Bastian agar diizinkan menelepon ke rumah karena dia punya bayi dan merupakan orangtua tunggal, tapi Bastian tak mengizinkannya.

Mira yang kesal lantas bertanya siapa Bastian sebenarnya. Pria itu menjawab bahwa dirinya adalah seseorang yang tak peduli pada perasaan-perasaan emosional.

Tanpa disadari Bastian, sekelompok anggota polisi dikerahkan ke studio tersebut. Mereka mulai masuk dan mengawasi dari ruang kendali menggunakan peralatan lengkap termasuk senjata. Sejurus kemudian telepon di dalam studio berdering lalu Bastian mengangkatnya. Seorang pria di seberang sana meminta untuk bicara pada Mira.

Mira kemudian diperintahkan untuk mengangkat tangan jika dia mendengar suara pria tersebut. Saat Mira mengangkat tangan, pria di seberang telepon justru memperoloknya. Petugas polisi bertanya pada Laura apakah dia mengenali suara tersebut? Laura menjawab tidak tapi mengira si penelepon pastilah berada di area TV karena bisa melihat Mira.

Petugas polisi mulai merencanakan penyergapan pada Bastian ketika si penelepon bicara tak karuan. Mendengar ocehan tak jelas, Bastian menutup telepon tersebut. Tak lama ia kembali berdering. Mira sendiri mulai merasa diabaikan oleh teman-temannya karena tak kunjung ada pertolongan yang datang.

Seorang negosiator dari kepolisian, Piotr (Cezary Kosinski) mulai membuka pembicaraan dengan Bastian melalui mic yang ada di ruang kendali. Dia menawarkan bantuan dengan segera mencarikan operator kamera untuknya. Sejurus kemudian terjadi ketegangan karena Bastian ingin ruang kendali dalam keadaan menyala agar dia bisa melihat siapa saja yang ada di sana

Permintaannya tak segera dikabulkan hingga Bastian merasa terancam dan menyandera Mira. Piotr sendiri terus membujuknya untuk menurunkan senjata dan melepaskan orang yang tak bersalah.

Piotr akhirnya mengalah dan mau menyalakan lampu di ruang kendali. Bastian bersembunyi sambil terus menyandera Mira. Apa yang sebenarnya diinginkan Bastian? Akankah Mira dibebaskan dan dapat selamat?

Penyanderaan Penyiar Berita oleh Seorang Pemuda

Prime Time (2021) merupakan film Polandia yang premisnya sederhana: seorang pemuda menyandera pembawa acara berita dan satu petugas keamanan setempat. Tujuannya, dia hanya ingin bicara di depan kamera dan disiarkan secara langsung. Berbekal sebuah senjata api, pemuda bernama Sebastian mengancam orang-orang televisi untuk menyiarkan dirinya.

Selama penyanderaan, Sebastian lebih terlihat sebagai pemuda putus asa yang sama sekali tidak berbahaya. Dari segi postur tubuh, dia cenderung terlihat ringkih. Sorot matanya justru menunjukkan ketakutan dan ketidakyakinan.

Pemilihan Bartosz Belenia sebagai Sebastian pada awalnya akan membuatmu bertanya-tanya, tapi di akhir film kamu akan tahu kalau dia sosok yang tepat untuk memerankannya.

Baca juga: Sinopsis dan Review Film Thriller Asal Polandia, The Hater

Eksekusi dan Penyelesaian Super Tanggung

Jakub Piatek entah punya pengharapan seperti apa untuk filmnya ini karena eksekusi dan penyelesaiannya dibuat super tanggung, alurnya menggantung. Untuk ukuran film thriller, Prime Time (2021) sama sekali tidak menegangkan. Film ini membuat para penonton yang berharap ketegangan dari ceritanya kecewa.

Elemen-elemen yang harusnya bisa membawa ketegangan atau ketakutan seperti senjata api, tangisan sandera, ekspresi ketakutan dari mereka, ancaman bom yang dibawa dalam tas, serta negosiasi alot antara pihak polisi dan Sebastian tidak mampu membuat film ini tampak serius. Kamu akan cenderung bosan dan kesal karena terlalu banyak plot yang terlalu diulur-ulur.

Sedikit Banyak Singgung Arogansi

Sepanjang kira-kira 1 jam 30 menit, Prime Time (2021) hanya akan membuatmu kesal karena seperti dipermainkan oleh alur ceritanya. Sampai akhir jangan harap ada kejelasan motif mengapa Sebastian melakukan penyanderaan. Pasalnya yang akan kamu saksikan hanya negosiasi tak kunjung selesai antara pihak kepolisian, pihak televisi dan Sebastian itu sendiri.

Scene ketika Sebastian menelepon seseorang di awal film lalu berpamitan, seolah itu adalah malam terakhirnya, juga hanya gimmick, pun dengan beberapa scene yang lain. Tidak ada yang benar-benar dihadirkan untuk memperjelas konflik utama ceritanya. Hanya, Prime Time (2021) seperti ingin menunjukkan sesuatu tentang arogansi melalui beberapa dialog dan scene-nya.

Terutama ketika ayah Sebastian datang ke studio untuk bicara pada putranya. Kamu hanya akan mendengar kalimat-kalimat bernada arogan dari seorang ayah yang memperolok putra tunggalnya karena tak lancar berbicara. Scene lain yang memperlihatkan kesombongan dan kesewang-wenangan adalah ketika pihak polisi melakukan penyergapan.

Untuk menghadapi seorang pemuda dengan senjata api yang kosong, mereka menurunkan pasukan dalam jumlah banyak dan senjata lengkap. Sebastian yang sudah mengikuti arahan pihak polisi pun harus diam saja ketika diperiksa sampai berdarah-darah.

Dari segi sinematografi pun rasanya tak ada yang terlalu istimewa. Untuk memperkuat latar tahun 2000-an, Prime Time (2021) hanya dilengkapi dengan beberapa scene yang memperlihatkan cuplikan-cuplikan acara televisi lama. Tidak banyak yang ditampilkan dan ditangkap oleh kamera kecuali ekspresi ketakutan, sedih, putus asa dan lemah dari seorang Sebastian.

Secara keseluruhan jika kamu butuh film thriller menegangkan yang menampilkan penyanderaan dan  ancaman, sebaiknya pilih film lain. Prime Time (2021) akan membuatmu kecewa. Namun, setelah itu semua tak ada salahnya untuk memberi apresiasi pada akting Tuan Bielenia sebagai Sebastian. Bagaimana? Apakah penasaran dengan jalan ceritanya?  

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram