bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Prey (2022), Kisah Predator Melawan Indian

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
Prey
3.9
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Naru, seorang pemburu suku Comanche, mencium keberadaan makhluk asing yang belum pernah ditemuinya. Ketika aksi makhluk tak kasat mata itu melukai salah satu warga mereka, dia dan Taabe melakukan perburuan.

Ternyata mereka berhadapan dengan alien bersenjata lengkap yang memburu pemuncak rantai makanan di bumi. Prey adalah film action horror dengan nuansa sci-fi karya Dan Trachtenberg yang dirilis sebagai original film Hulu pada 5 Agustus 2022.

Merupakan prekuel dari empat film dalam franchise Predator, film ini menyajikan premis yang sangat menjanjikan, yaitu pertarungan antara Predator dengan persenjataan canggih melawan suku Indian dengan persenjataannya yang primitif.

Sempat diragukan karena tiga film Predator terakhir tidak pernah ada yang bisa menyamai kualitas film pertamanya, nyatanya Prey mampu membuktikan diri sebagai film terbaik di dalam franchise sci-fi ini.

Berikut sinopsis dan review dari film yang juga dirilis di Disney+ Hotstar ini. Baca terlebih dahulu sebelum menontonnya, ya!

Baca juga: 20 Film Zombie Terseram yang Bakal Membuat Kamu Ngeri

Sinopsis

Sinopsis

Great Plains Utara, tahun 1719. Naru, seorang wanita dari suku Comanche, memburu seekor rusa bersama anjing setianya. Dalam perburuan yang berakhir dengan kegagalan itu, sekilas dia melihat api merah di langit yang dianggapnya sebagai Thunderbird, pertanda bahwa dia sudah siap diuji sebagai pemburu.

Dia mengajukan ujian ini kepada kakaknya, Taabe. Tiba-tiba terdengar kabar di desa bahwa salah satu warga mereka diserang oleh singa gunung. Taabe dan pasukannya siap berangkat. Naru mengajukan diri hendak ikut.

Meski diremehkan oleh kaum pria dalam pasukan Taabe, Naru diizinkan ikut karena kemampuannya melacak jejak dan melakukan pengobatan. Mereka menemukan jejak berukuran besar yang dianggap sebagai jejak beruang.

Setelah malam tiba, mereka berhasil menemukan warga tersebut dalam keadaan terluka berat. Naru langsung memberikan pengobatan dengan daun-daun herbal dan kaum pria membuat tandu untuk membawa orang itu pulang.

Taabe memilih untuk terus memburu singa gunung itu dan Naru diminta untuk pulang ke desa. Tapi setelah melihat ular mati yang dikuliti, Naru dan Paake bergabung dengan Taabe. Mereka kemudian membuat jebakan agar singa gunung itu datang kepada mereka.

Sementara Taabe memasang jebakan, Paake diserang singa gunung dan membuat Naru terdesak di ujung pohon. Sekilas dia melihat kilatan api dari kejauhan yang membuatnya lengah dan terjatuh.

Tersadar sudah berada di desa, Naru hendak segera kembali menuntaskan tugasnya, namun dihalangi oleh ibunya yang sedang merawat luka-lukanya. Taabe pulang dengan membawa kepala singa gunung dan dinobatkan sebagai War Chief.

Menyadari ancaman besar yang akan datang kepada sukunya, Naru memutuskan untuk melakukan perburuan dan berangkat bersama anjing peliharaannya, Sarii.

Dia menyaksikan puluhan bangkai bison yang dikuliti. Setelah mendoakan arwah para bison, Naru melanjutkan perjalanan dan nyaris tersedot oleh lumpur hidup.

Naru dan Sarii juga bertemu dengan beruang yang sedang memakan mangsanya. Saat mereka berusaha untuk menghindari serangan beruang, Naru menyaksikan makhluk tak kasat mata bertarung dengan beruang itu. Wujud makhluk itu terlihat nyata ketika dia basah oleh darah beruang.

Naru kemudian bertemu dengan sekelompok kaum pria sukunya yang diutus untuk mencarinya. Setelah kalah bertarung, Naru diikat dan dibawa pulang.

Dalam perjalanan, mereka diserang oleh makhluk tak kasat mata yang berjuluk Predator. Semua dibantai dan hanya menyisakan Naru yang kakinya terkena perangkap. Predator menganggap Naru bukanlah makhluk pemangsa.

Naru ditangkap oleh sekelompok perompak dari Prancis yang bertanggung jawab menguliti bison di padang rumput. Naru melihat Taabe juga ditangkap dan disiksa.

Mereka berdua dijadikan umpan untuk menghadirkan Predator. Tapi justru para perompak Prancis ini menjadi korban keganasan Predator. Naru dan Taabe berhasil melarikan diri.

Naru menjemput Sarii di perkemahan dan mengobati salah satu perompak dengan imbalan diajari cara menggunakan pistol. Predator datang dan perompak yang terluka itu pura-pura mati, membuat Predator tidak membunuhnya.

Namun ketika dia bergerak, Predator langsung menyerangnya. Dari sini Naru paham bahwa sang Predator hanya menyerang makhluk yang dianggapnya ancaman. Taabe datang menjemput dengan kuda. Berdua mereka berusaha melawan Predator, tapi justru Taabe menjadi korban.

Kini hanya sendiri, bagaimana cara Naru menuntaskan misinya untuk menghentikan aksi sadis Predator? Saksikan terus keseruan ini hingga akhir film, ya!

Penuh Adegan Aksi Pemacu Adrenalin

Penuh Adegan Aksi Pemacu Adrenalin

Franchise Predator dikenal berkat sosok alien pemburu yang memiliki perlengkapan senjata super canggih dan membunuh lawan di hadapannya dengan sadis.

Jika sebelumnya manusia yang diburunya berasal dari kalangan militer, kepolisian, dan tentara bayaran, maka baru kali ini kita melihat Predator melawan suku Indian dengan persenjataan primitif.

Premis ini sangat menjanjikan akan keseruan pertarungan final salah satu ksatria Indian yang akan melawan Predator. Ide ini lebih menantang daripada yang ditampilkan di film Cowboys & Aliens (2011).

Selain itu, kisah dalam film Prey ini semakin menguatkan mitologi Predator dalam sejarah umat manusia, bahwa mereka memang sudah berburu di bumi sejak zaman dahulu kala.

Film ini menceritakan kali pertama Predator melakukan perburuan di bumi. Mungkin kita tidak akan penasaran dengan tampilan fisik sang Predator, karena sudah 6 film kita lalui.

Tapi sutradara Dan Trachtenberg mampu membuat kita penasaran lagi lewat lapisan presentasinya akan sosok Predator ini. Kita dibuat menunggu cukup lama hingga sosok Predator terlihat jelas di layar.

Lewat beberapa kali aksi perburuannya, membunuh ular dan serigala, tapi baru ketika bertarung dengan beruang kita bisa menyaksikan penampilannya secara utuh dalam siraman darah beruang ke tubuhnya.

Dan adegan ini terasa spektakuler karena kita berada di posisi Naru yang terkesima sekaligus ketakutan melihat sosok Predator secara nyata.

Dengan persenjataannya yang lengkap dan canggih, Predator dengan mudah menaklukkan setiap buruannya yang dianggap puncak rantai makanan.

Setelah beberapa hewan dia taklukkan, Predator mulai menyerang manusia dari sekelompok perompak Prancis yang menyiksa Naru dan Taabe juga beberapa kaum pria Indian Comanche yang bertugas menjemput Naru.

Dengan apik, Dan Trachtenberg menampilkan variasi kesadisan Predator, ada yang ditampakkan dengan jelas, ada juga yang tidak. Sebenarnya bagi kita yang mengharapkan totalitas film dengan rating R, sang sutradara harusnya tidak perlu ragu untuk menampilkan seluruh aksi sadis Predator secara gamblang.

Tapi mungkin, Dan Trachtenberg tidak mau film ini terjatuh ke genre slasher yang terlalu berdarah-darah. Tingkat kesadisan yang dibikin proporsional nyatanya tidak mengurangi tensi adegan aksi secara keseluruhan.

Kita masih bisa melihat kelincahan Naru dalam berkelahi dengan kelompok perompak Prancis di perkemahannya. Koreografi yang ditampilkan sangat tertata rapi, seru dan cukup sadis, meski tidak inovatif. Namun semua adegan aksi di film ini suah pasti mampu memacu adrenalin kita.

Tidak Mengabaikan Pendalaman Karakter

Tidak Mengabaikan Pendalaman Karakter

Naru menjadi pahlawan penakluk Predator pertama dari kalangan kaum hawa. Hal ini sudah langsung memberikan warna baru ke dalam napas franchise ini.

Meski sama dengan film-film Predator lainnya, yaitu mengedepankan unsur action, namun bukan berarti pendalaman dan pengembangan karakter menjadi diabaikan.

Dengan cermat, penulis naskah Patrick Aison memberikan gambaran karakter Naru secara lengkap tapi dengan cara dibuka sedikit demi sedikit.

Di awal film, kita tahu Naru ingin menjadi seorang pemburu seperti mendiang ayah dan kakaknya. Tapi dia selalu mendapat cibiran dari kaum pria di sukunya sendiri yang meragukan kemampuannya.

Diskriminasi dan pelecehan terhadap kaum wanita ditampilkan serba cukup. Kita dibuat mengerti perasaan Naru dan alasannya memilih ingin menjadi pemburu, padahal dia juga memiliki kemampuan di bidang pengobatan. Ramuannya terbukti ampuh untuk menyelamatkan warganya yang terluka parah.

Semakin dalam kita masuk ke dalam cerita film berdurasi 1 jam 39 menit ini, kita akan semakin paham kecerdasan yang dimiliki oleh Naru.

Dia bisa menciptakan senjata baru dari kesulitannya menangkap buruan, nyaris terjerembab di lumpur hisap dan strateginya untuk menghadapi Predator. Semua pengetahuan yang didapatnya dari pengalaman, dikerahkan semua untuk pertarungan final.

Meneguhkan Kembali Franchise yang Nyaris Hancur

Meneguhkan Kembali Franchise yang Nyaris Hancur

Sejak kehadiran film pertamanya, Predator (1987) yang dibintangi oleh Arnold Schwarzenegger, belum ada film sekuelnya yang bisa mencapai kualitas film action garapan John McTiernan tersebut.

Malahan, tiga film setelahnya, yaitu Predator 2 (1990), Predators (2010), dan The Predator (2018), nyaris meruntuhkan franchise sci-fi action ini dengan kualitasnya yang kurang baik.

Namun tanpa gembar-gembor, Prey muncul dengan kualitas di luar ekspektasi. Masih berkaca pada kegagalan film terakhirnya, The Predator (2018), kesan merendahkan langsung melekat saat film ini dirilis.

Apalagi hanya hadir di platform streaming, tidak ditayangkan di bioskop, semakin mengecilkan asa kita terhadap film ini. Ditambah lagi tidak ada nama pemerannya yang kita kenal.

Namun ketika film dibuka dengan gambar-gambar pemandangan alam yang indah dan ditampilkan dengan sinematografi yang detail, langsung membuat kita berdecak kagum.

Apalagi kemudian permainan fokus kamera yang apik semakin membangun kualitas visual dan tensi cerita. Semua ini sudah cukup membuat Prey sebagai film terbaik dalam franchise Predator.

Keautentikan juga menjadi poin positif film ini. Meski dialog antar warga suku Indian Comanche ditampilkan dalam bahasa Inggris, namun ada istilah-istilah singkat dalam bahasa Indian yang tetap digunakan.

Begitu pula dengan gerombolan perompak Prancis yang selalu menggunakan bahasa negaranya tanpa satupun yang menggunakan bahasa Inggris.

Prey memiliki semua kualitas sebagai film action sci-fi terbaik, dan sudah pasti film ini menjadi salah satu yang terbaik di tahun 2022.

Jangan dipikirkan alasan 20th Century Studios tidak merilisnya di bioskop, karena film ini akan membuat kita tidak berhenti untuk terus menahan napas, mengatur degup jantung, dan menunggu aksi final Naru melawan Predator.

Dan dijamin, setelah menonton film Prey, kita ingin sekali lagi menyaksikan semua film dalam franchise Predator, berikut crossover-nya dengan Alien. Sudah tersedia di Disney+ Hotstar, film ini wajib ditonton, ya!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram