Sinopsis & Review Predator 2, Makhluk Misterius Menyerang Kota

Ada banyak film yang mengangkat makhluk ekstraterestrial ke dalam cerita. Makhluk yang paling sering ditampilkan adalah alien.

Selain alien, ada sosok makhluk ekstraterestrial lain yang menggunakan teknologi lebih canggih. Makhluk itu disebut dengan Predator. Penampilannya pun berbeda jauh dengan alien-alien lain yang sering digambarkan dalam film.

Film Predator yang pertama meraih kesuksesan secara komersil dengan keuntungan enam kali lipat dibanding biaya produksi. Tiga tahun setelah film itu, sekuelnya dirilis dengan judul Predator 2.

Film sekuelnya kembali mengangkat sosok makhluk ekstraterestrial. Kali ini bukan hutan yang dijadikan tempatnya berburu, Predator mulai beraksi menyerang kota. Seperti apa ceritanya? Simak selengkapnya disini.

Sinopsis

• Tahun Rilis: 1990
• Genre: Science Fiction, Action, Horror
• Produksi: 20^th Century Fox, Silver Pictures, Gordon Company, Davis Entertainment
• Sutradara: Stephen Hopkins
• Pemain: Danny Glover, Gary Busey, Ruben Blades, Maria Conchita Alonso, Bill Paxton

Pada tahun 1997, Los Angeles menjadi tempat persaingan antara dua kelompok pengedar narkoba dari dua negara berbeda, yaitu Kolumbia dan Jamaika. Ketika kedua kelompok itu sedang berperang, polisi datang untuk mengamankan keadaan.

Predator menyaksikan pemandangan itu. Letnan Michael Harrigan kemudian menyelamatkan dua rekannya yang tertembak dan memukul mundur geng Kolumbia.

Geng Kolumbia berniat untuk bersembunyi ke wilayah kekuasaan mereka. Predator datang dan menyerang geng Kolumbia. Michael bersama dua detektif, Leona Cantrell dan Danny Archuleta, terpaksa melanggar perintah kembali ke markas.

Mereka mendatangi lokasi geng Kolumbia. Michael dan dua rekannya melihat semua geng Kolumbia yang terlibat baku tembak dengan geng Jamaika semuanya tewas terbunuh.

Michael yang berada di atap gedung melihat seorang anggota geng yang bertingkah aneh. Dia menembak orang itu dan menyaksikan bayangan Predator.

Michael menyangkal apa yang dilihatnya dengan menganggap dia kelelahan karena menangani tensi panas geng Kolumbia dan Jamaika. Selain itu, dia juga menderita akrofobia.

Di markas kepolisian, Michael dipanggil oleh atasannya karena melanggar perintah. Ia kemudian dikenalkan dengan Peter Keyes dan Jeery Lambert.

Keyes adalah seorang agen khusus yang menginvestigasi geng Jamaika dan Kolumbia, sementara Lambert adalah anggota kepolisian yang dimasukkan menjadi anggota tim yang dipimpin oleh Michael. 

Geng Jamaika menghabisi ketua geng Kolumbia, tapi mereka dibunuh oleh Predator. Michael mendatangi tempat kejadian perkara. Ia melihat mayat-mayat dikuliti persis seperti geng Kolumbia yang ia lihat pada malam sebelumnya.

Keyes datang ke tempat kejadian perkara dan mengusir tim Michael. Setelah kondisi aman, Danny mendatangi tempat yang sama untuk melakukan investigasi. Ia melihat senjata Predator di saluran udara. Predator muncul dan membunuh Danny.

Michael marah besar dan berjanji akan mengadili pelaku pembunuhan Danny. Anggota forensik mengeluarkan pernyataan bahwa senjata yang dipakai untuk membunuh Danny mengandung zat yang belum didefinisikan dalam tabel periodik kimia.

Michael mencari jawaban dengan menemui King Willie, ketua geng Jamaika yang melakukan praktik voodoo. Willie memberi tahu bahwa pelaku pembunuhan Danny adalah sosok supranatural. Willie mengingatkan Michael agar bersiap melawannya.

Nggak lama setelah bertemu dengan Michael, Willie dihabisi oleh Predator. Michael mengajak timnya untuk bertemu di sebuah gudang.

Cantrell dan Lambert menaiki kereta untuk menemui Michael. Kereta itu diserang oleh Predator dan mengakibatkan banyak penumpang tewas terbunuh. Cantrell selamat setelah Predator melepasnya. Ternyata saat itu, Cantrell sedang mengandung.

Michael sampai di tempat kejadian perkara. Sebelum bisa menginvestigasi, Keyes datang dan memberitahu bahwa pelaku pembantaian adalah makhluk ekstraterestrial. Makhluk itu punya alat yang bisa mendeteksi korban lewat suhu, bahkan bisa berkamuflase.

Makhluk itu akan menyerang orang yang membawa senjata dan pernah melakukan hal yang sama di wilayah hutan Amerika 10 tahun yang lalu. Bagaimana cara Michael menghadapi Predator?

Cerita Lebih Kompleks

Predator 2 tampil dengan eksperimen yang cukup berani. Eksperimen pertamanya adalah menggunakan latar waktu tahun 1997. Mengingat film ini rilis di tahun 1990, artinya latar waktu yang digunakan adalah masa depan.

Bisa dibayangkan kesulitannya dalam merancang lokasi, gaya berpakaian, sampai properti lainnya yang tentu saja harus direkayasa dengan masuk akal. 

Secara sinematografi, beberapa adegan diambil dengan long shot untuk menangkap visualisasi buatan Los Angeles yang semi-distopia. Eksperimen kedua adalah penyertaan unsur misteri. Eksperimen ini dilengkapi dengan pertentangan otoritas yang diberi kewenangan menyelesaikan kasus pertikaian antara geng Kolumbia dan Jamaika.

Di film kedua, cerita terasa lebih kompleks karena turut menampilkan rumitnya birokrasi dalam penyelesaian kasus. Walau begitu, kita akan tetap disuguhi bagaimana sadisnya sosok Predator. Dia bisa bersembunyi di tempat yang nggak kita kira, mengintai mangsanya, sampai melakukan eksekusi kemudian mengulitinya.

Pengulangan Dari Film Pertama

Di luar eksperimennya yang berani, film sekuel ini mengulang kekurangan film pendahulunya soal pendalaman karakter. Sosok yang diberi pendalaman hanya Michael, itu pun masih terasa kurang solid. Pendalaman karakter yang terlalu fokus pada Michael membuat penonton nggak peduli pada karakter lainnya. 

Di awal film, kita akan menyaksikan bagaimana Michael hanya seorang diri menyelesaikan peperangan antar dua geng yang sudah terjadi selama beberapa jam.

Cara membangun karakter protagonis seperti ini dilakukan juga di film pertama. Protagonis digambarkan sebagai orang biasa dengan kemampuan luar biasa, tapi nggak ada penjelasan kenapa dia bisa punya kemampuan luar biasa.

Sebagaimana film pertama, plot di film garapan sutradara Stephen Hopkins ini seringkali nggak masuk akal. Ada adegan yang menjelaskan bahwa para Predator sudah berada di bumi beribu tahun lamanya.

Di adegan lain diceritakan kalau baru ada satu kejadian yang melibatkan Predator. Nggak ada penjelasan lebih mengapa mereka yang sudah ada di bumi beribu tahun baru beraksi 10 tahun terakhir.

Pengulangan lain dari film pertama adalah karakter Predator yang tetap sama. Kemampuannya dalam mengendus mangsanya sama dengan film pertama.

Begitu juga dengan kemampuannya bersembunyi sebelum mengeksekusi mangsanya. Keterkaitan dengan film pertama itu merupakan nilai plus sebagaimana film ini adalah sekuel.

Penampilan Danny Glover

Predator yang pertama begitu ikonik karena menjadi representasi film-film Arnold Schwarzenegger yang meledak-ledak dalam adegan action. Predator 2 memilih Danny Glover untuk memerankan Michael Harrigan. Jelas bukan tugas mudah mengganti karakter yang ikonik dan dengan pembaruan dari segi cerita. 

Nggak ada yang salah dengan penampilan Danny. Dia berhasil membuat kita mendukung karakter yang diperankannya. Masalahnya adalah cerita yang terlalu mengandalkan dia sebagai sosok yang melawan Predator. Mungkin ingin menciptakan semangat David versus Goliath, tapi gagal karena nggak dilengkapi dengan build up yang masuk akal.

Predator 2 nggak tampil dengan mengulang beberapa kekurangan yang ada di film pertamanya. Kalau belum nonton film pendahulunya, langsung nonton Predator 2 nggak akan jadi masalah.

Meski berkaitan, kedua film ini punya cerita yang berdiri sendiri. Kalau kamu merasa terhibur dengan film pertamanya, kamu nggak akan keberatan menghabiskan 108 menit untuk sekuelnya. Lebih suka yang mana nih? Film pertama atau sekuelnya? Bagikan pendapatmu di kolom komentar, yuk!