bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Point Blank, Membongkar Para Polisi Korup

Ditulis oleh Yanyan Andryan
Point Blank
2.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Point Blank adalah film bergaya action thriller yang digarap oleh sutradara Joe Lynch bersama dengan Adam G. Simon sebagai penulis skenarionya.

Film ini juga sebenarnya merupakan sebuah remake dari film asal Perancis tahun 2010 yang berjudul À Bout Portant. Point Blank sendiri telah rilis pada tahun 2019 lalu, dan saat ini bisa disaksikan lewat layanan streaming Netflix.

Aktor pemeran karakter Sam Wilson di serial The Falcon and the Winter Soldier, Anthony Mackie, bermain dalam film ini sebagai seorang perawat bernama Paul Booker.

Lalu, ada juga Frank Grillo, pemeran Brock Rumlow/Crossbones di dua film Captain America, The Winter Soldier (2014), dan Civil War (2016). Ia tampil sebagai Abe Guevara, seorang penjahat yang harus berhadapan dengan polisi korup, dan gangster.

Sinopsis

point-blank-1_

Abe Guevara adalah seorang kriminal yang berusaha bertemu dengan seorang jaksa bernama Joshua Gregory di kediamannya. Sesampainya di sana, ia melihat Gregory sudah tewas tertembak, dan tiba-tiba saja sekelompok orang berada dilokasi menembaki Abe hingga berhasil mengenai tubuhnya.

Dengan luka tembak di badannya, Abe mencoba melarikan diri dengan berjalan kaki. Ia kemudian menghubungi adiknya, Mateo, untuk segera menjemputnya menggunakan mobil. Saat hendak menuju Mateo, sebuah mobil tidak sengaja menabrak Abe hingga terjatuh di jalanan.

Mateo tidak jadi menolong kakaknya itu karena ada polisi yang berada di sana. Abe selanjutnya dilarikan ke rumah sakit untuk diselamatkan. Sementara itu, dua orang detektif, Regina Lewis, dan Eric Masterson, ditugaskan untuk mengungkap kasus pembunuhan Joshua Gregory.

Di sisi lain, Paul Booker adalah seorang perawat yang bertugas untuk mengawasi perawatan Abe di rumah sakit tempatnya bekerja. Selepas mengetahui kakaknya di rawat di sana, Mateo bertekad membawanya pulang, dan berusaha melunasi seluruh hutangnya dengan seorang gangster yang dikenal dengan nama Big D.

Mateo kemudian menculik Taryn, istri Paul yang sedang hamil, di rumahnya saat ia seorang diri. Mateo lalu menghubungi Paul dan memaksanya untuk membawa Abe keluar dari rumah sakit, dan mengancam akan melakukan hal yang buruk kepada istrinya.

Karena khawatir akan istrinya, Paul terpaksa menuruti keinginan Mateo, dan ia pun membawa kabur Abe dengan tandunya. Keduanya pun berhasil lolos dari pengawasan Lewis, dan Materson yang berusaha untuk menginterogasi Abe.

Saat melarikan diri menggunakan mobil milik Paul, Abe mengatakan kepadanya bahwa ia menyimpan sebuah flash drive yang berisikan data-data sejumlah polisi yang korup. Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya akan menyerahkan bukti itu kepada Gregory, namun jaksa tersebut telah tewas, dan ia pun dijebak hingga menjadi tersangka atas kematiannya.

Keduanya lalu mencoba bertemu Mateo, dan Taryn di sebuah stasiun bus. Akan tetapi, sekelompok polisi yang menyamar mencoba untuk menyergap mereka semua. Abe, dan Paul berhasil melarikan diri dengan berjalan kaki begitu juga dengan Mateo dan Taryn yang langsung kabur menggunakan mobil.

Abe kemudian membawa Paul untuk bertemu dengan seorang gangster yang bekerja untuk Big D bernama Cheetah. Saat Abe terlibat cekcok dengan Cheetah, Paul memberi pesan secara sembunyi-sembunyi kepada Lewis tentang keberadaan lokasinya.

Saat situasi menegang, Lewis dan Masterson tiba di tempat tersebut dan mereka pun menyergap Abe, dan juga berusaha menyelamatkan Paul. Akan tetapi, Materson akhirnya menyadari jika Lewis adalah salah satu polisi korup yang ada di dalam flash drive milik Abe.

Karena kedoknya telah terbongkar, Lewis pun membunuh Materson, dan meminta anak buahnya, Jones, untuk segera menghabisi Abe, dan Paul. Lewis pun kemudian keluar dari tempat itu untuk menunda kedatangan bantuan dari pasukan kepolisian.

Jones tidak mampu membunuh Abe, dan saat itu juga Paul dengan cepat menembak kepala polisi itu hingga tewas. Mereka kemudian melarikan diri lagi, dan akhirnya menemui Mateo, yang sekarang terluka parah diserang oleh salah satu anak buahnya Lewis. Paul pun kini menjadi panik karena sang istri, Taryn, sekarang telah disandera oleh Lewis.

Duet Karakter Utama yang Apa Adanya

point-blank-2_

Point Blank kembali menyatukan Anthony Mackie dan Frank Grillo, dua aktor yang terlibat dalam waralaba Marvel Cinematic Universe (MCU), untuk berduet dalam film ini sebagai Paul dan Abe. Kedua karakter tersebut awalnya terlihat saling bermusuhan, dan lambat laun mereka harus saling bekerjasama untuk membongkar para polisi korup serta menyelamatkan orang-orang tersayang

Dengan durasi yang kurang dari 90 menit, chemistry antara Mackie dan Grillo sebenarnya mampu dimanfaatkan cukup baik dalam waktu singkat tersebut. Namun, karena alur cerita film ini sangat berliku, dan cepat, duet keduanya masih terasa hambar serta kurang mendalam.

Point Blank seperti terlalu berambisi untuk menceritakan kisah mereka, namun karakter mereka kurang dieksplorasi secara apik. Kita hanya melihat karakter Grillo yang terus menerus bertarung menggunakan tangannya, maupun pistolnya.

Sesekali terjadi drama ketika adiknya Mateo harus tewas karena tidak bisa menahan luka akibat diserang oleh anak buahnya Detektif Lewis.

Sementara itu, Paul menjadi seorang perawat yang tidak pernah berurusan dengan kekerasan sama sekali. Karakter ini terpaksa harus bersama Abe, dan terlihat seperti “anjing penjaga” baginya karena di beberapa momen ia mampu menyelamatkan sang kriminal tersebut.

Selain itu juga, sepanjang film ini, khususnya pada adegan tembak-menembak, dan kejar-kejaran mobil, kita akan sering mendengar kata-kata kasar dari setiap karakter. Umpatan lebih banyak terdengar dibandingkan dengan sajian aksinya yang masih terlihat minim dan kurang liar.

Terlalu Sederhana Untuk Film Action

point-blank-3_

Pada menit-menit awal, Point Blank terasa seperti film action sederhana yang menampilkan adegan cukup kejam yang lumayan menjanjikan. Memasuki fase selanjutnya, film ini berubah menjadi film action jalanan yang berjalan dengan cepat, tanpa basa-basi sama sekali.

Serangkaian adegan disajikan cukup dinamis dengan berbagai macam momen-momen aksi yang masih menantang untuk dilihat. Semuanya diperlihatkan cukup solid mulai dari rencana Paul membawa Abe keluar dari rumah sakit, aksi kejar-kejaran mobil di jalanan, hingga adu jotos di tempat cuci mobil.

Bukan hanya itu saja, film ini pun masih tetap memperlihatkan adegan tembak-menembak supaya elemen action masih tetap terjaga. Meski momen adu tembak terlihat sedikit, tapi kesadisan yang diberikan oleh Detektif Lewis saat membunuh rekannya, Detektif Masterson, menjadi nilai menarik untuk keseluruhan film ini.

Sajian action pada Point Blank memang masih bisa diterima dengan baik meskipun tidak terlalu istimewa. Akan tetapi, film ini lagi-lagi masih terasa kesulitan untuk mengembangkan karakter Paul dan Abe. Sisi maskulinitas yang dimiliki oleh Paul masih kurang solid dan kontras dengan sikap Abe yang kasar tanpa ampun.  

Hal yang sama pun menimpa Detektif Regina Lewis (Marcia Gay Harden) yang menjadi salah satu bagian dari polisi korup yang licik. Motifnya sebagai polisi jahat masih kurang terasa mendalam, dan karakternya ini hanya dibiarkan menjadi sosok penjahat yang biasa saja, tidak ada ancaman yang terlalu berarti.

Salah satu bagian menyenangkan dalam film ini adalah Point Blank membawa unsur komedi yang cukup menarik untuk ditonton. Unsur komedi itu terjadi ketika Paul dan Abe bertemu dengan Big D (Markice Moore) di rumahnya.

Sosok pemimpin gangster tersebut ternyata tidak menakutkan yang dibayangkan, dan ia mempunyai gimik-gimik yang unik sebagai seorang gangster berkulit hitam.

Memiliki Sedikit Daya Tarik

point-blank-4_

Walaupun visual sinematografinya terlihat sederhana dan biasa saja, film ini harus diakui juga masih cukup menarik dalam sajian aksinya. Meskipun bukan yang terbaik, tetapi tidaklah terlalu buruk untuk dinikmati.

Di sisi lain juga, Point Blank malah kehabisan energi menuju menit-menit akhir. Film ini sepertinya ingin mengakhiri jalan ceritanya begitu cepat dengan aksi-aksi mulai menurun intensitasnya.

Mackie dan Grillo sebenarnya masih bisa digali lagi menjadi duet yang benar-benar solid dalam film ini. Dengan potensi keduanya yang sangat menjanjikan, bisa saja Mackie dan Grillo kembali lagi lewat film terbarunya, dimana mereka dipasangkan lagi menjadi duet karakter layar lebar yang jauh lebih berkesan.

Secara keseluruhan, Point Blank mungkin menjadi film dari Netflix yang terlupakan karena kurangnya daya tarik terhadap film ini. Namun, bagi kalian yang membutuhkan tontonan action yang menghibur dengan durasi yang tidak melelahkan, film ini setidaknya bisa menjadi pilihan yang bisa dicoba untuk dipilih.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram