bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Pitch Perfect 2, Next Level of The Bellas

Ditulis oleh Gerryaldo
Pitch Perfect 2
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Setelah berhasil memenangkan penghargaan pertama di ajang ICCA kini Barden Bellas harus melanjutkan misinya untuk bisa terus mempertahankan posisi mereka, namun ternyata misi yang mereka emban tidak mudah. Kini Barden Bellas dipimpin oleh si Beca (Anna Kendrick) dan Chloe (Brittany Snow) yang sudah menjadi senior selama 3 periode menggantikan Aubrey.

Pitch Perfect yang kedua kali ini disutradarai langsung oleh Elizabeth Bank; yang juga merupakan salah satu pemain dalam film Pitch Perfect. Dalam film, ia selalu menjadi komentator untuk setiap pertunjukan acapella. Sepandai membawakan peran, ELizabeth juga sukses mendirect langsung film ini. Seberapa seru sih? Simak sinopsis dan ulasannya berikut!

Sinopsis

Pitch Perfect 2_Poster (Copy)

Film dibuka dengan pertunjukan dari kelompok paduan suara acapella Barden Bellas di Kennedy Center dalam merayakan hari ulang tahun Presiden Amerika Serikat yang waktu itu masih dipegang jabatannya oleh Barack Obama. Obama dan Michelle, istrinya menjadi tamu penting beserta ratusan undangan lain yang memenuhi Kennedy Center untuk menikmati pertunjukan Bellas.

The Bellas menampilkan pertunjukan hebat sampai dimana Fat Amy (Rebel Wilson) mengalami wardrobe malfunction; saat dirinya melakukan aerial. Kostum ketat yang ia pakai robek di bagian genital dari depan hingga ke belakang; dan kejadian itu dilihat banyak orang hingga masuk ke berita utama banyak media dan acara televisi nasional.

Hal ini membuat Barden Bellas mendapat penangguhan dari ICCA untuk tampil dimanapun. Seluruh member Barden Bellas harus menghadapi kenyataan tersebut, namun ada satu pertandingan yang masih mereka bisa tembus meskipun itu sangatlah sulit. Meski demikian mereka akan terus mencoba, diluar fokus Beca yang kini ingin memulai karirnya sendiri.

Beca mendapatkan kesempatan untuk magang di salah satu perusahaan studio record bernama Residual Heat yang selama ini diimpikan Beca. Hal ini membuat Beca agak sedikit mengasingkan diri dari member lainnya yang semangat untuk mengikuti Acapella World Championship yang akan diselenggarakan di Copenhagen. 

Selain semangat untuk mengikuti ajang tersebut, mereka juga ingin sekali mengalahkan klub acapella lainnya yang berasal dari Jerman; mereka selalu jadi pemenang di setiap kontes acapella dunia. Klub acapella itu bernama Das Sound Machine atau yang dikenal dengan DSM, dibantu dengan member baru Bellas, Emily (Hailee Steinfeld) yang merupakan ‘warisan’ Bellas, mengingat ibunya adalah seorang top Bellas di tahun 1981.

Beca yang mulai bekerja di studio rekaman merasa sedikit bersalah karena ditching Bellas, namun berkat keyakinan diri sendiri dan support dari kekasihnya Jess (Skylar Astin); Beca pun mulai bekerja sangat giat disana tanpa diketahui para anggota Bellas tentunya. Di perusahaan tersebut, Beca memang bekerja untuk hal-hal simple seperti mengantarkan minuman dan sebagainya, namun Beca tetap senang.

Suatu kali, CEO dari perusahaan tersebut, Sammy (Keegan-Michael Key) mengatakan bahwa Snoop-Dogg akan membuat album natal dan memintanya untuk menjadi produser, pekerjaan ini jelas begitu hebat namun Sammy kebingungan karena seluruh lagu natal sudah banyak dipopulerkan oleh penyanyi terkenal lainnya sehingga dirinya meminta seluruh tim untuk memberikan ide baru yang bisa dipakai untuk pembuatan album natal Snoop Dogg.

Akhirnya Beca memberanikan diri untuk memberikan sebuah ide mashed-up untuk lagu natal Snoop Dogg dan langsung menarik perhatian Sammy, ia pun bahkan diminta untuk memberikan demo miliknya yang Beca buat sebagai imbalan telah memberikan ide cemerlang untuk projek bersama Snoop Dogg. Namun hal baik tersebut masih saja Beca sembunyikan dari para Bellas.

Suatu kali, The Bellas mendapat undangan untuk bertanding di liga National A Capella Laser Ninja Dragon yang diadakan oleh tuan rumah nyentrik bernama Sir Willups Brightslymoore (David Cross) bersama dengan banyak tim acapella lainnya yang tak lain dan tak bukan adalah rival The Bellas, DMS. Pertandingan tersebut hampir saja dimenangkan oleh The Bellas kalau saja Emily tidak ngide menyanyikan lagu original miliknya, hingga DMS lah yang menang.

Lepas dari hal tersebut, mereka ingin meraih kembali kesempatan untuk tampil di publik dengan mengisi acara yang diadakan oleh ICCA. Namun kejadian konyol lainnya kembali terjadi. Akibat kurangnya koordinasi, gerakan yang dibuat Bellas membuat para member saling bertabrakan dan membuat Cynthia (Ester Dean) terdorong ke arah kembang api hingga membuat rambutnya terbakar. Pertunjukan The Bellas pun berantakan membuat Chloe semakin stress.

Akhirnya Chloe mendatangi Aubrey yang menjadi salah satu panitia team building di Fallen Leaves. Chloe berharap, Aubrey bisa merestart para Bellas untuk menjadi tim yang kembali solid. Selama 2 hari, The Bellas di’hajar’ habis-habisan oleh Aubrey. Awalnya semua ngamuk karena harus berhadapan dengan acara team building dadakan seperti itu, namun semua berakhir baik. Semua member bisa mengungkapkan apa yang mereka selama ini.

Tak hanya itu saja, hal baik lainnya pun muncul. Akhirnya Fat Amy bisa menerima Bumper (Adam DeVine) yang sebelumnya sempat melamarnya untuk menjadi tunangan namun ditolak karena Fat Amy merasa Bumper hanya main-main; dan hal tersebut dapat dukungan penuh oleh para Bellas.

Bellas yang kini tahu mengenai Beca yang sedang intern pun kini mendukungnya. Bahkan projek yang Sammy minta pun dikerjakan bersama dengan Emily; sebab Sammy meminta lagu original untuk demo Beca. Emily yang punya lagu original dan Beca yang bisa mengkomposisi musik bersatu membuat sebuah karya yang dipuji oleh Sammy.

Hari H pun tiba, The Acapella World Championship ada di depan mata. The Bellas memberikan performance terbaik mereka didukung oleh dukungan Jesse dan Benji yang datan ke Copenhagen untuk kekasih mereka, Beca dan Emily. Pertunjukan pun berakhir dengan lagu original Emily yang menghantarkan mereka ke kemenangan mengalahkan DMS.

Penuh Romansa

Pitch Perfect 2_Romance (Copy)

Film Pitch Perfect 2 ini banyak sekali menampilkan cerita romansa bagi para tokohnya. Setelah si Beca dengan Jesse yang memang dari awal film Pitch Perfect pertama ada hubungan, kini cinta-cintaan Fat Amy bersama Bumper yang awalnya hanya friends with benefit (FWB) menjadi lebih serius. Bumper akhirnya melamar Fat Amy.

Seperti tak cukup sampai disitu saja, kini si legacy Bellas, Emily juga kepincut sama anggota Treblemaker yang tingkahnya cukup aneh bernama Benji. Emily tidak keberatan seaneh apapun Benji, ia tetap suka padanya. Benji pun berusaha semaksimal mungkin untuk Emily saat tampil di Copenhagen, berkat Benji, seluruh penonton menyalakan lampu senter kecil ketika Emily bernyanyi lagu original yang jadi soundtrack film ini berjudul Flashlight.

Cerita yang Tidak Terlalu Nendang

Pitch Perfect 2_Plot (Copy)

Mungkin karena ceritanya tidak fokus terhadap kegiatan bernyanyi mereka seperti pada film pertama, film Pitch Perfect yang kedua ini memiliki cerita yang jadi kurang nampol. Ceritanya berubah dari menyanyi a cappella menjadi cerita bagaimana The Bellas bisa masuk kembali ke jalur utama menuju pertandingan Acapella Internasional di Copenhagen.

Bahkan cerita lainnya pun jadi muncul seperti Beca yang jadi intern, cerita mereka melakukan team building dan ya seperti biasa, selalu ada tingkah konyol yang membuat performance mereka jadi berantakan. Hal ini menjadi seperti diulang-ulang dan berujung tidak fresh. Meski demikian hal-hal kocak selama film dimulai sukses membuat film ini jadi tetap layak ditonton.

Arahan Elizabeth Banks

Pitch Perfect 2_Elizabeth Banks (Copy)

Film ini menjadi debut pertama Elizabeth Banks dalam menggarap sebuah film, apabila dalam film sebelumnya, Banks berperan sebagai salah satu komentator ICCA yang sepertinya punya love-hate relationship terhadap Barden Bellas karena sebentar memuji Bellas di lain waktu juga memaki Bellas akibat tindakan grup a capella wanita itu kadang bikin dirinya hipertensi.

Kini Banks tak hanya memerankan tokoh Gail Abernathy-McKadden-Feinberger, si komentator pedas, ia juga mengarahkan seluruh isi cerita film supaya baik adanya, namun perpindahan kursi sutradara pada dirinya tidak membuat film ini juga jadi semakin oke, Banks terlihat seperti mengikuti alur cerita dari film pertama dan menambahkan beberapa drama dan bumbu-bumbu lainnya supaya terasa ‘enak’ di sekuelnya.

Setelah menonton film ini, pasti kalian akan stuck dengan lagu lama mereka yang berjudul When I’m Gone yang sempat Beca nyanyikan untuk audisinya di film pertama dan kini lagu Flashlight juga akan terngiang untuk beberapa lama. Kedua lagu ini menjadi soundtrack utama kedua film tersebut. Lepas dari lagunya yang eargasm, seluruh cerita dalam film ini juga layak diberi nilai 3.5/5.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram