bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Drama Jepang Perfect World (2019)

Ditulis oleh Siti Hasanah
Perfect World
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Fuji TV mengumumkan bahwa perusahaannya akan memproduksi seri live action dari manga karya Rie Aruga yang bertajuk Perfect World. Serial tersebut dibintangi oleh aktor muda Tori Matsuzaka yang beradu peran dengan Mizuki Yamamoto.

Sutradara Keiichiro Shiraki dan penulis skrip Mayumi Nakatami berkolaborasi membangun kisah menyentuh yang mengangkat isu disabilitas. 

Kisah yang dibuat oleh mangaka Rie Aruga ini pernah dibuat dalam format film dengan pemeran yang berbeda. Kedua format Perfect World ini sama-sama mendulang kesuksesan.

Beberapa platform ulasan drama dan film memberikan rating yang tinggi untuk serial ini. Bagaimana kisah Itsuki Ayukawa (Tori Matsuzaka) dan Tsugumi Kawana (Mizuki Yamamoto)? Berikut ini sinopsis dan ulasannya!

Baca juga: Sinopsis dan Review Drama Jepang Kotaro Lives Alone (2021)

Sinopsis

Perfect World

Kisah dalam Perfect World mengikuti Itsuki Ayukawa dan Tsugumi Kawana. Mereka adalah teman sekelas, lebih tepatnya lelaki itu adalah cinta pertama Tsugumi yang tidak pernah diusahakannya untuk digapai.

Setelah 12 tahun lulus dari SMA mereka bertemu kembali, itupun tidak sengaja. Malam itu Tsugumi diminta untuk menyerahkan berkas perusahaan oleh manajer Cranberry, perusahaan interior tempat Tsugumi bekerja. Dengan tergesa-gesa, Tsugumi datang ke alamat yang ditunjukkan manajernya.

Rupanya Cranberry dan rekan perusahaannya sedang mengadakan makan malam bersama sambil membahas sebuah proyek. Di kelompok tersebut, Tsugumi melihat wajah yang tidak asing baginya, wajah yang sudah lama tidak ia lihat.

Rupanya itu adalah Itsuki, cinta pertamanya. Mendengar bahwa Itsuki dan Tsugumi adalah teman sekolah, atasan mereka mempersilahkannya untuk bergabung, dan terjadilah nostalgia yang membuat suasana menjadi canggung.

Tsugumi baru mengetahui bahwa Itsuki mengalami kecelakan yang menyebabkan tubuh bagian bawahnya lumpuh. Sejak saat itu ia harus menggunakan kursi roda. Fakta yang baru diketahuinya itu sontak membuat Tsugumi terkejut. Keterkejutannya bahkan sulit disembunyikan.

Merasa bersalah mengungkit masa lalu Itsuki yang berada di puncak kejayaan sebagai pemain basket terbaik se-wilayahnya, Tsugumi menghampiri Itsuki ke kantornya keesokan harinya untuk meminta maaf karena telah berlaku tidak sopan.

Namun, rupanya Tsugumi tidak mengetahui bahwa Itsuki sudah bisa menerima kondisinya yang baru.  Itsuki mungkin kehilangan cita-citanya sebagai pemain basket lantaran cedera yang dialaminya. Tapi ia mendapat ganti yang jauh lebih besar, yaitu menjadi arsitek terkenal.

Di perusahaan yang didirikan oleh Tsuyoshi Watanabe, Itsuki menjadi arsitek andalannya. Ide-idenya cemerlang dan ia sering diplot sebagai ketua tim di banyak proyek di perusahannya. Singkatnya, Itsuki telah menjadi pribadi baru dengan kekuatan mental yang jauh lebih kuat.

Sementara itu, Tsugumi merasa kecil di hadapan Itsuki. Ia memang diberkahi fisik yang sempurna, namun pengalaman hidup Tsugumi sangat cetek jika dibandingkan dengan Itsuki. Itu yang dirasakan gadis itu.

Kisah Itsuki yang menurut Tsugumi luar biasa kemudian menjadi inspirasi baginya untuk berani mengambil resiko demi cita-citanya. Itsuki dengan senang hati menjadi teman diskusi yang klop. Pekerjaan yang mereka geluti secara tidak langsung membuat mereka selalu berhubungan. 

Itsuki adalah arsitek, sementara Tsugumi desain interior. Menjadi desain interior secara tidak langsung membuat cita-cita lama Tsugumi menjadi pelukis secara tidak langsung tercapai. Ia bisa memanfaatkan bakatnya dengan menggambar desain ruang. 

Kedekatan mereka perlahan menumbuhkan perasaan istimewa.  Namun, tentu hal itu tidak mudah. Baik Itsuki dan Tsugumi sangat mafhum akan hal itu. Menyandang status sebagai difabel membuat Itsuki tidak bisa bebas berkeinginan. Maka dari itu ia berusaha mengelak dari perasaannya.

Tsugumi tidak keberatan dengan kondisi Itsuki. Namun, ayahnya sangat keras menentang hubungan tersebut sebab ia takut putri kesayangannya sengsara bersama lelaki yang mempunyai keterbatasan fisik.  

Mencintai Difabel Itu Tidak Mudah 

Mencintai Difabel Itu Tidak Mudah 

Motohisa Kawana (Yutaka Matsuhige), Ayah Tsugumi bekerja di dinas sosial yang menangani orang dengan keterbatasan fisik. Ia sangat hapal kesulitan menjadi minoritas di Jepang. Mengingat hal itu, Tsugumi yakin bahwa sang ayah akan mengerti kondisi Itsuki dan akan lebih mudah minta restu.

Namun, faktanya justru sebaliknya. Sang ayah justru tidak ingin putrinya berhubungan dengan orang seperti itu. Ia sangat paham bagaimana sulitnya hidup dengan fisik yang tidak sempurna.

Seperti kasus Itsuki. Fisiknya tidak sekuat orang lainnya dan kondisinya harus selalu dipantau. Jika lengah, Itsuki bisa terkena gangguan fisik yang membuatnya sakit. Dan tentu saja itu merepotkan. Itulah pendapat dari sang ayah yang sangat keras menentang hubungan mereka.

Ia berpendapat bahwa menikahi seorang difabel harus mempunyai kecakapan dan pengetahuan tentang kesehatan. Ia akan menjadi perawat abadi yang wajib siaga 24/7 untuk Itsuki. Itsuki bisa saja mengalami gejala yang membuatnya lemah, misalnya ulkus tekan.

Gejala yang kerap dihadapi oleh pengguna kursi roda ini adalah gejala yang membahayakan jika tidak segera ketahuan. Menjadi pasangan bagi difabel juga harus siap secara mental. Ia harus tahan dicibir atau diejek oleh orang sekitar. 

Ayah Tsugumi tidak mau itu terjadi pada putrinya. Ia berharap pendamping putrinya adalah sosok yang kuat secara fisik yang akan menjadi pelindung baginya.

Kekuatan Seorang Difabel

ekuatan Seorang Difabel

Itsuki sudah terbiasa dengan sikap orang di sekitar yang merendahkannya. Ia juga sudah menerima kenyataan bahwa menjadi difabel berarti harus mengerahkan usaha dua kali lebih besar untuk bisa setara dengan orang normal lainnya.

Ucapan Itsuki mungkin benar. Di belahan bumi mana pun, menjadi manusia yang berbeda memang perlu banyak bersabar. Stigma buruk, disepelekan atau didiskriminasi adalah makanan sehari-hari.

Ketika ia meminta restu pada ayahnya Tsugumi, sang ayah malah memohon kepadanya agar ia meninggalkan Tsugumi. Alasannya adalah karena Itsuki tidak akan mampu memberikan kehidupan yang bahagia untuk putrinya.

Akan tetapi sang ayah atau mungkin kita sendiri terlalu jumawa dengan kesempurnaan fisik yang dianugerahkan sampai lupa bahwa manusia diberkahi dengan kelebihannya sendiri.

Lewat karakter Itsuki, sutradara Shiraki Keiichiro dan Miyake Yoshihige berusaha menunjukan bahwa seorang difabel bisa melakukan banyak hal.

Perfect world menggambarkan kekuatan difabel yang tidak dimiliki oleh orang lain. Tetapi, karakter Itsuki tidak dibuat superior. Keiichiro masih memperlihatkan batasan-batasan Itsuki dan kesulitan yang dihadapinya sehari-hari.

Namun, di beberapa adegan episodenya, Itsuki melakukan hal luar biasa yang membuat orang lain salut. Hirotaka Koreeda (Koji Seto) mengakui hal itu. Lelaki yang menyukai Tsugumi sejak lama itu mengakui bahwa Itsuki adalah sosok kuat di balik tubuhnya yang lemah.

Pernah Dibuat Format Serial Majalah

Pernah Dibuat Format Serial Majalah

Sempat disinggung di atas bahwa perfect world adalah kisah yang diangkat dari sebuah manga populer karya Rie Aruga. Sebelum dibuat format live action, karya Aruga ini dirilis di majalah Kiss milik Kodansha bulan Februari 2014.

Sampai tulisan ini dibuat, sudah Perfect World versi manga sudah dibuat 6 volume yang semuanya terbit di Jepang. Volume ketujuh manga tersebut dirilis dalam bahasa Inggris.

Baru pada Oktober 2018 dibuat format filmnya. Enam bulan kemudian Fuji TV Menayangkan Perfect World dalam format drama di kanal mereka.

Film Perfect World mendulang kesuksesan yang luar biasa. Film ini berhasil meraup keuntungan sekitar $153 juta Yen lebih. Film ini berhasil nangkring di peringkat empat di akhir penayangannya.

Serupa dengan filmnya, Perfect World format drama juga mendapat kesuksesan yang gemilang. Dramanya berhasil meraih rating 8/10.

Perfect World Versi Tsugumi

Perfect World Versi Tsugumi

Kisah yang diangkat dalam Perfect World memang tergolong arus utama dan cukup klise: seorang gadis sempurna secara fisik jatuh cinta pada seorang difabel. Lalu, hubungan mereka ditentang oleh orang tua dan menemui banyak hambatan sampai akhirnya mereka bisa menikah dan bahagia.

Perfect World juga dibuat dengan visual yang sederhana dan manis khas drama Jepang modern. Kisahnya solid dan realistis. Seluruh kisah berpusat pada perjalanan hubungan Itsuki dan Tsugumi yang ditentang oleh banyak pihak.

Kisah cinta segitiga dari para karakter kedua memberikan sentuhan variasi ke dalam ceritanya. Ada dua wanita yang lebih dulu jatuh cinta pada Itsuki, yaitu Miki Yukimura dan Aoi Nagasawa (Yuri Nakamura).

Tsugumi pun sama. Ia punya Hirotaka yang sejak dulu menyukainya dan selalu ada di sampingnya. Hubungan mereka pun sangat dekat sebab orang tua keduanya adalah teman.

Namun, bukan konflik itu yang membuat drama ini menarik. Perfect World adalah sebuah contoh yang menunjukan bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Manusia menjadi sempurna karena disempurnakan manusia lain yang ada di sekitarnya. 

Cara pandang Tsugumi tentang hubungan manusia dan sempurna tidak sempurnanya adalah hal yang menarik. Ia tahu resiko yang akan dihadapinya jika bersama Itsuki dan tidak keberatan dengan hal itu.

Emosional Sejak Awal

Emosional Sejak Awal

Apakah Perfect World tipikal drama yang menguras emosi? Ya, Seperti Itulah kisahnya. Kisah Itsuki dan Tsugumi memang manis. Namun, mereka tidak menawarkan romansa utopis di mana seorang penyandang cacat ketiban rezeki nomplok dicintai oleh seorang wanita sebaik tsugumi.

Jika melihat perjuangan keduanya, kita bisa paham rasa kagum dan cinta Tsugumi pada Itsuki malah bertambah sejak lelaki itu duduk di kursi roda. Itsuki menginspirasi Tsugumi untuk menemukan jati dirinya, sedangkan Tsugumi membuat Itsuki kagum dengan kegigihannya.

Kisah dalam drama ini tidak berbelit-belit dan memuaskan. Mayumi Nakatani pintar mengembangkan cerita sehingga tidak membuat bosan penonton meskipun alurnya tidak istimewa.

Perjuangan emosional mereka didukung dengan kualitas akting para pemainnya yang brilian. Tori Matsuzaka salah satu yang terbaik. Perannya sebagai penyintas kecelakan yang kini harus menghabiskan hidupnya di kursi roda dan menghadapi emosi yang labil patut diacungi jempol.

Emosi seorang laki-laki yang gengsi untuk terlihat lemah tapi di sisi lain harus mengakui kelemahannya juga berhasil ditampilkan dengan baik dalam porsi yang pas. Jadinya ia berhasil membuat penonton terhanyut dengan kisahnya.

Perfect World adalah kisah drama dengan kemasan yang menarik. Drama ini tidak hanya menawarkan kisah romantis yang berakhir bahagia tapi juga realita dan sisipan kisah yang memperkuat fondasi cerita, misalnya tentang kehidupan seorang difabel ketika bermasyarakat dan bagaimana orang-orang di sekitarnya harus bersikap.

Jadi, tidak menyesal menyaksikan 10 episode Perfect World. Kisahnya seru dengan emosi yang pas dan alur cerita yang menarik. Tidak sayang memberikan rating tinggi untuk drama ini.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram