bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Parasite in Love (2021), Cinta dan Phobia

Ditulis oleh Mutiara Dwi C.K.
Parasite in Love
2
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Kengo Kosaka (Hayashi Kento) menderita penyakit sangat ekstrem yang dikenal dengan germaphobia. Ini adalah penyakit gangguan yang membuat dirinya sangat ketakutan dengan ‘kotor’. Oleh karena gangguan yang ia derita, ia tidak bisa berkomunikasi dengan siapa pun dan selalu menyendiri.

Sementara, Sanagi Hijiri (Komatsu Nana), seorang gadis SMA yang memiliki penyakit yang dikenal dengan scopophobia atau suatu penyakit yang membuat dirinya takut ketika dilihat atau ditatap oleh orang lain. Lalu, bagaimana jadinya jika Hijiri dan Kosaka bertemu?

Film ini diadaptasi dari sebuah novel dengan judul Koi Suru Kiseichuu yang ditulis oleh Sugaru Miaki dan dipublikasikan oleh Kadokawa pada tahun 2016.

Dua tokoh yang terlibat kisah cinta yang tidak biasa ini diperankan oleh Komatsu Nana dan Hayashi Kento. Penasaran dengan ceritanya? Berikut ini Bacaterus telah membuat rangkuman sinopsis dan review film Parasite in Love (2021).

Sinopsis

sinopsis_

Kengo Kosaka melihat kedua orang tuanya bunuh diri saat ia masih berumur 8 tahun. Mulai saat itu, ia hidup seorang diri dan mulai merasakan sebuah gejala ekstrem.

Kosaka mulai merasakan kalau ia ketakutan dengan kuman, bakteri dan sejenisnya, yang membuatnya mudah merasa jijik terhadap hal-hal yang bersifat kotor. Penyakitnya dikenal dengan istilah germaphobia.

Fobia yang dialami oleh Kosaka ini membuat dirinya merasa terisolasi dari lingkungannya, sehingga ia kesulitan untuk bersosialisasi dengan orang lain dan membuatnya selalu sendirian.

Saat ia harus keluar dari rumahnya, Kosaka selalu menggunakan masker, topi, sarung tangan dan pakaian tertutup untuk menghindari dirinya dari kotoran yang ia takuti.

Suatu ketika, saat ia pergi ke suatu tempat dengan menaiki bus, melihat penumpang lainnya yang sedang makan membuatnya merasa jijik. Tak tahan dengan pemandangan tersebut, Kosaka buru-buru keluar dari bus dan seketia muntah lalu pingsan di trotoar.

Sementara saat itu, Hijiri tidak sengaja lewat tepat saat Kosaka turun dari bus. Hijiri mendengar sesuatu jatuh dan melihat kalau Kosaka pingsan.

Hijiri menghampiri Kosaka yang pingsan. Saat Kosaka tersadar, ia berada di suatu tempat yang kemungkinan adalah sebuah klinik. Dokter yang berada di sana mengatakan kalau Kosaka beruntung dibawa secepatnya ke klinik tersebut, karena kalau telat sedikit saja Kosaka bisa meninggal.

Setibanya Kosaka di rumah, ia terkejut melihat ada seorang laki-laki asing di tempat tinggalnya dan langsung ketakutan.

Kosaka berusaha mengusir pria misterius tersebut, namun laki-laki bernama Izumi itu memberikan Kosaka sebuah pekerjaan, di mana Kosaka harus menemui seorang gadis SMA di sebuah taman esok harinya. Kosaka akan mendapatkan sebuah bayaran, tapi ia harus mengikuti perintah dari Izumi.

Kosaka kemudian datang ke taman yang diberitahu oleh Izumi. Di sana ia bertemu dengan Hijiri. Tapi, Hijiri tampak tak mudah didekati karena seperti menutup diri, bahkan malah meminta setengah uang dari bayaran yang Kosaka dapatkan dari Izumi.

Hari pertama bertemu dengan Hijiri tidaklah mudah bagi Kosaka, tapi Kosaka terus mendapatkan tekanan dari Izumi untuk mencari tahu kenapa Hijiri bolos dari sekolah.

Keesokan harinya, Hijiri kembali mendatangi tempat tinggal Kosaka. Namun, perilaku Hijiri membuat fobia yang dialami oleh Kosaka kambuh hingga akhirnya ia pingsan. Setelah sadar, Kosaka menceritakan pada Hijiri tentang fobia yang ia alami, tapi ternyata Hijiri telah mengetahuinya.

Keesokan harinya, saat Hijiri sedang berjalan sendirian, tas dan headphone yang biasa ia gunakan dirampas oleh orang lain dan membuatnya sangat ketakutan.

Dalam ketakutan tersebut, Hijiri menghubungi Kosaka dan meminta bantuannya agar ia datang. Meskipun awalnya ragu, Kosaka akhirnya pergi keluar dan mencari Hijiri. Saat bertemu, Hijiri kemudian menceritakan tentang fobia dan penyakit yang ia alami juga masa lalu tentang ibunya yang bunuh diri.

Perlahan, hubungan Hijiri dan Kosaka semakin dekat dan mereka memanfaatkan hal tersebut untuk saling merehabilitasi fobia masing-masing. Mulai dari makan di luar, bermain ke taman hiburan dan berusaha bersikap normal layaknya orang pada umumnya. Hingga akhirnya, mereka sama-sama mulai saling menyukai satu sama lain.

Namun, saat Kosaka dan Hijiri mengakui perasaan mereka masing-masing, Hijiri diperintahkan oleh kakeknya untuk melakukan pengobatan penyakitnya, meskipun sebenarnya Hijiri tidak ingin mengikuti prosedur tersebut.

Ia pergi ke tempat tinggal Kosaka, sedih dan frustrasi, ia kemudian menceritakan tentang parasit yang ada di dalam otak Hijiri.

Keesokan harinya, Kosaka mendapatkan kabar dari Izumi kalau Hijiri melarikan diri dan menceritakan tentang parasit yang sempat dibicarakan oleh Hijiri kepada Kosaka. Ternyata parasit tersebut juga ada di dalam otak Kosaka. Namun karena khawatir kepada Hijiri, Kosaka pun pergi mencarinya.

Kosaka menemani Hijiri yang tidak tahu akan pergi ke mana. Setibanya di suatu danau, Hijiri mengatakan, kalau di tempat tersebut ibunya meninggal. Hijiri meluapkan semua kekesalan dan perasaan yang selama ini ia pendam. Hijiri tak mau melakukan operasi karena efek sampingnya menyebabkan ia bisa melupakan Kosaka.

Di hari yang berbeda, Kosaka terbangun di klinik milik kakek Hijiri dan menyadari kalau telah dilakukan operasi pada dirinya.

Hal tersebut membuat dirinya marah, terlebih lagi saat ia melihat kalau Hijiri pun mendapatkan tindakan yang sama, padahal ia tahu betul kalau Hijiri tidak menginginkan operasi tersebut. 

Meskipun fobia yang selama ini Kosaka alami sudah sembuh, ia sudah bisa bersosialisasi dengan orang-orang, bahkan mendapatkan pekerjaan di suatu perusahaan.

Tapi Kosaka merasakan ada kekosongan di dalam hatinya. Kosaka pun tidak pernah bertemu dan tidak pernah tahu kabar Hijiri setelah melakukan operasi pengangkatan parasit di otaknya.

Pasangan yang Mengidap Fobia Berbeda

pasangan pengidap phobia_

Film ini menceritakan kisah cinta dari pasangan Kosaka yang mengidap fobia germaphobia, dan Hijiri yang mengidap scopophobia.

Kosaka mengalami fobia tersebut ketika ia masih kecil dan membuat dirinya selalu membersihkan tangannya, bahkan langsung mandi atau menyemprotkan disinfektan ketika ia merasa ketakutan.

Sementara Hijiri, mengalami fobia ditatap atau diperhatikan oleh orang lain. Dan untuk mengatasi fobia tersebut, Hijiri biasanya selalu menggunakan headphone dan menghindari tatapan lawan bicaranya. Hijiri juga lebih memilih menyendiri untuk menghindari fobianya kambuh.

Tapi yang lebih mengejutkan lagi adalah, baik Kosaka maupun Hijiri memiliki sebuah parasit di dalam otak mereka. Parasit tersebut tumbuh dan perlahan bisa mengontrol pikiran mereka. Bahkan parasit itu menarik parasit dari inang lainnya dengan pertanda ketika inang yang ditinggalinya tersebut jatuh cinta.

Ketika inang yang ditinggali oleh parasit tersebut jatuh cinta dan melakukan kontak fisik seperti berciuman dan kontak fisik lainnya, maka parasit tersebut berkembang biak. Untuk menghentikan penularan dari parasit tersebut dibutuhkan operasi yang memiliki efek samping akan lupa dengan orang-orang yang pernah dijumpai sebelumnya.

Komposisi Visualisasi yang Sesuai dengan Tone Warna Sendu

komposisi visualisasi_

Selama durasi 100 menit, kamu akan disuguhi dengan sinematografi dan visualisasi yang terlihat ‘gelap’ dan sendu. Dengan warna yang dipilih cenderung ke tone gelap juga dan jarang sekali ditemukan warna tone cerah, meskipun film ini mengandung unsur romansa.

Namun, komposisi dari visual, pemilihan tone warnanya sangat mewakili emosi dari alur ceritanya. Penggambaran dari fobia yang dialami oleh dua pemeran utama ini pun cukup digambarkan dengan baik.

Selain itu, iringan musik dan akting dari para pemeran utamanya pun cukup menampilkan komposisi yang baik dan pas, sehingga yang menonton pun bisa mengerti ketakutan yang dialami oleh Kosaka dan Hijiri.

Kisah Cinta yang Tidak Biasa dan Akhir yang Bahagia

kisah cinta tak biasa_

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, kalau film ini menceritakan kisah cinta dari pasangan Kosaka dan Hijiri yang mengidap suatu fobia dan parasit yang ada di kepala mereka, sehingga kisah cinta di film ini menjadi tidak biasa. 

Bahkan, perjuangan kisah cinta antara Kosaka dan Hijiri merupakan perjuangan kisah cinta yang cukup menyentuh dan mengharukan.

Selain itu, film ini juga mengeksplorasi tentang logika dan cara bagaimana untuk menghadapi fobia tersebut, karena yang pasti fobia yang dialami pun merupakan salah satu gangguan mental yang harus dihadapi. 

Terlebih lagi baik Kosaka maupun Hijiri sama-sama menderita ketika orang tua mereka meninggal dunia. Dan tentu saja hal tersebut pun mempengaruhi mental mereka, apalagi orang tua mereka meninggal saat Kosaka dan Hijiri masih kecil.

Saya kira awalnya film ini akan berakhir dengan sad ending karena di akhir Kosaka tidak pernah mengetahui kabar dari Hijiri setelah dilakukan operasi.

Tapi sebuah plot twist yang cukup membuat kaget. Di akhir diceritakan Kosaka dan Hijiri bisa tertawa bahagia bersama-sama, saat sesuatu yang diprogram oleh Kosaka berjalan sesuai dengan rencana meskipun agak terlambat.

Nah, itulah rangkuman dari sinopsis dan review film Parasite in Love (2021), sebuah kisah cinta yang tidak biasa.

Secara keseluruhan, film ini cukup seru untuk ditonton dan bisa kamu tonton bagi yang sedang mencari suguhan kisah cinta unik dan berbeda dari yang lainnya. Jika penasaran dengan filmnya, sekarang kamu bisa menyaksikan film ini di Netflix!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram