bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Paddington 2, Petualangan Mencari Kado

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
Paddington 2
4.2
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Paddington, sekarang bahagia menetap dengan keluarga Brown dan merupakan anggota populer di lingkungan sekitarnya, mengambil serangkaian pekerjaan serabutan untuk membeli hadiah yang sempurna untuk ulang tahun ke-100 Bibi Lucy, hanya sayangnya hadiah itu dicuri. Paddington 2 merupakan film sequel yang melanjutkan petualangan Paddington di kota London.

Masih disutradarai oleh Paul King, film ini dirilis pada 10 November 2017 di Inggris dan 12 Januari 2018 di Amerika Serikat dengan mendapat respon yang lebih positif dari film pertamanya. Apa saja hal menarik yang membuat film ini sangat layak untuk ditonton oleh seluruh keluarga? Simak review kami berikut ini.

Sinopsis

  • Tahun: 2017
  • Genre: Adventure, Animation, Comedy, Family, Fantasy
  • Produksi: StudioCanal, Warner Bros. Pictures, Heyday Films
  • Sutradara: Paul King
  • Pemeran: Ben Wishaw (voice), Sally Hawkins, Hugh Grant, Brendan Gleeson

Paddington yang kini sudah menetap di rumah keluarga Brown menjadi anggota masyarakat yang disukai oleh para tetangganya. Dia ingin membeli sebuah buku pop-up tentang London untuk menjadi hadiah ulang tahun ke-100 Bibi Lucy, oleh karena itu dia mengambil banyak pekerjaan sekaligus agar bisa menabung dan membelinya. Tapi sayangnya, buku itu dicuri.

Pada saat kejadian pencurian, Paddington berusaha mengejarnya tapi gagal, justru dia yang menjadi tertuduh. Sang pencuri ternyata Phoenix Buchanan, seorang aktor yang egois yang tinggal di dekat rumah keluarga Brown. Paddington diadili, meskipun Samuel Gruber, sang pemilik toko, meragukan tuduhan itu, tanpa adanya bukti-bukti yang meringankan, Paddington dijebloskan ke penjara.

Di dalam penjara, Paddington berteman dengan beberapa tahanan lain termasuk chef Knuckles yang terkesan dengan resep selai jeruknya. Dengan adanya Paddington, kehidupan penjara terlihat sangat meriah, meski begitu Paddington tetap ingin membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah. Knuckles dan teman-temannya berujar bahwa keluarganya akan melupakannya meski mereka orang baik.

Ujaran teman-temannya itu terasa nyata ketika keluarganya melewatkan jadwal kunjungan minggu ini. Padahal sejatinya mereka sedang berusaha mencari pelaku pencurian yang mengarah kepada Phoenix Buchanan, bahkan mereka sampai berani menyusup ke dalam rumah Phoenix dan menemukan banyak kostum panggung, salah satunya adalah kostum pencuri.

Paddington mengira keluarganya sudah melupakannya dan merencanakan pelarian bersama Knuckles dan teman-temannya. Mereka berjanji akan membantu mencari pelaku pencurian, tetapi nyatanya setelah berhasil keluar dari penjara mereka memilih untuk pergi ke luar negeri, tapi Paddington tidak mau ikut. Paddington menghubungi keluarganya yang sudah yakin bahwa Phoenix adalah pencurinya.

Untuk menangkapnya, mereka merencanakan pertemuan di stasiun dimana diperkirakan harta karun yang dicari akan dibawa oleh kereta karnaval. Paddington berhasil menyusup ke dalam kereta, begitupun keluarga Brown. Phoenix berhasil menemukan harta karunnya tetapi digagalkan oleh Paddington yang merebut buku pop-up tersebut.

Keluarga Brown mencoba menghadang Phoenix tetapi gagal juga. Phoenix kemudian memutuskan sambungan kereta dimana Paddington terkunci di salah satu gerbong yang terlepas. Gerbong yang ditumpangi Paddington terdampar di tepian sungai dan Mary kesulitan membuka pintu gerbong yang terkunci. Untung saja Knuckles dan teman-temannya yang berubah pikiran datang membantunya.

Paddington sakit kemudian koma tapi tersadar di hari ulang tahun Bibi Lucy. Dia mengetahui bahwa dirinya sudah dibebaskan dan Phoenix yang saat ini dipenjara. Paddington kecewa tidak bisa memberikan buku pop-up itu kepada Bibi Lucy, tapi keluarga Brown dengan bantuan para tetangganya mendatangkan Bibi Lucy ke London untuk melihat ibukota Inggris itu secara langsung.

Paddington memeluk erat Bibi Lucy saat mereka bertemu di rumah. Knuckles dan teman-temannya diampuni. Knuckles kemudian memulai bisnis sandwich. Phoenix divonis 10 tahun penjara dan menjadikan penjara sebagai panggung baginya dengan membuat beberapa penampilan bersama para tahanan lainnya.

Kehidupan Paddington di London

Kita sudah tahu karakter Paddington dari film pertamanya, dan dia tidak berubah sama sekali di film sequel dengan durasi 1 jam 43 menit ini. Dia tetap baik hati, jujur, rajin, dan berhasil membuat senang nyaris semua orang. Dan sifat rajinnya kali ini ditampilkan lebih kuat karena dia sedang berusaha menabung untuk membeli buku pop-up dengan kerja serabutan, yang di antaranya cukup berbahaya.

Adegan Paddington yang bekerja ditampilkan dengan sangat lucu dan menghibur dengan banyak adegan slapstick klasik yang ternyata masih bisa membuat kita tertawa. Karena hatinya yang baik, bahkan saat di dalam penjara pun, Paddington tetap bisa mendapat teman dan berhasil menaklukkan hati tahanan yang paling keras.

Lihat bagaimana dia membuat penjara lebih ceria dengan kostum loreng merah jambu-nya. Naskah yang ditulis oleh Paul King dan Simon Farnaby ini mampu mengaduk perasaan kita lebih baik dibandingkan film pertamanya.

Kali ini, kerja sama dari semua pihak berhasil menyelamatkan Paddington dari masalahnya, terutama usaha seluruh anggota keluarga Brown. Bohong rasanya kalau kita tidak terharu dengan adegan pertemuan Paddington dan Bibi Lucy.

Bertabur Bintang Ternama inggris

Kesuksesan film pertamanya tentu saja menjadi magnet bagi para bintang untuk mau hadir di film ini jika mereka diundang. Seluruh pemeran di film pertama hadir kembali, kecuali Nicole Kidman tentu saja, yang kali ini digantikan Hugh Grant sebagai tokoh antagonisnya. Uniknya, Hugh Grant tampil sangat baik dalam membawakan perannya, menawan di luar tapi licik di dalam.

Hugh Grant seolah memaksimalkan pengalaman aktingnya, mulai dari senyum menawan, profil yang kharismatik dan untaian kalimat yang membuai hati, tapi siapa sangka jika dia bisa menjadi terlihat sangat licik dan jahat ketika kedoknya sebagai pencuri terbuka. Benar-benar titik kulminasi performa akting yang menyenangkan untuk dilihat.

Sally Hawkins dan Hugh Bonneville yang di film pertama tidak begitu banyak berkutik, kali ini mendapat lebih banyak menit adegan dan lebih dalam terlibat dalam petualangan menegangkan. Dan tentu saja, kehadiran Imelda Staunton, meski hanya suaranya saja, adalah hal yang paling kita tunggu dan adegan paling indah di dalam film ini.

Pencapaian Fantastis Sebuah Sequel

Apa yang diharapkan dalam sebuah film sequel sepertinya terwujud di dalam film Paddington 2 ini. Cerita yang lebih mengikat, petualangan yang lebih seru, seting lokasi yang lebih luas, dan tentu saja penggunaan kemajuan teknologi yang proporsional. Wajar jika film ini berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar $227 juta dari peredarannya di bioskop seluruh dunia.

Tidak hanya sukses secara komersil saja, tapi film yang sinematografinya kembali berhasil membuat kita ingin datang ke London ini juga masuk sebagai nominator di ajang BAFTA di tiga kategori, yaitu Outstanding British Film, Best Adapted Screenplay, dan Best Supporting Actor untuk Hugh Grant. Dan yang paling fenomenal, film ini pernah mendapat rating 100% di Rotten Tomatoes!

Paddington 2 berhasil menjaga warisan Michael Bond, sang mendiang penulis, dengan film yang visualnya sangat menggemaskan dengan jalinan cerita yang seimbang antara kisah keluarga yang menyentuh dan petualangan yang menyenangkan bagi seluruh anggota keluarga. Jadi, film ini sangat kami rekomendasikan untuk ditonton, kalau bisa berkali-kali, bersama keluarga, ya!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram