bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review One and Only (2021), Kasih Tak Sampai

Ditulis oleh Suci Maharani R
One and Only
4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Kisah cinta tak sampai satu ini, sepertinya akan membuat penonton merasakan kesedihan yang berlarut-larut. Pasalnya One and Only (2021) membawa kita pada kisah cinta Bai Lu dan Ren Jia Lun, yang terlihat manis namun berakhir sangat tragis.

Mereka harus terpisah karena Ren Jia Lun berjanji tidak akan menikah dan memiliki keturunan demi menjaga kestabilan kerajaan.

One and Only (2021) diadaptasi dari novel karya Mo Bao Fei Bao, yang berjudul "One Life, One Incarnation – Beautiful Bones". Drama yang terdiri dari 24 episode ini mendapatkan rating cukup tinggi, yaitu 8.7 di Mydramalist. Bahkan fans sangat menantikan sekuel kedua dari drama ini, untuk melihat kisah kelanjutan antara Bai Lu dan Ren Jia Lun.

Lalu, bagaimana kelanjutan kisah cinta antara Bai Lu dan Ren Jia Lun dalam drama ini? Temukan jawaban lebih lengkapnya di bawah ini.

Sinopsis

sinopsis_
Tahun Rilis 2021
Genre , ,
Sutradara
Pemeran Ren Jia Lun Bai Lu
Review Baca di sini

Berlatar dinasti Wei Utara, Pangeran Nanchen Zhou adalah anggota keluarga kerajaan yang memimpin daerah lain. Sementara Kerajaan Zhongzhou dipimpin oleh Raja Liu Hui (Jeremy Luo), yang kala itu naik tahta di usinya yang baru menginjak usia enam tahun. Terdapat desas-desus yang buruk antara Kerajaan Zhongzhou dengan kerajaan milik Pangeran Nanchen Zhou.

Zhou Sheng Chen (Ren Jia Lun) berjanji di hadapan Raja Liu Hui dan ibu Ratu Qi Zhen Zhen (Liang Ai Qi), bahwa ia tidak akan menikah dan memiliki keturunan.

Agar tidak terjadi pertumpahan darah, memperebutkan kekuasaan di istana yang membuat sengsara rakyat. Di saat itu juga, pimpinan dari keluarga Cui memohon agar Zhou Sheng Chen bisa menerima putrinya sebagai murid.

Cui Shi Yi (Bai Lu) adalah satu-satunya anak perempuan di keluarga Cui, gadis ini terlahir dari keluarga Mingmen Tong dengan kecantikan sejak lahir.

Cui Shi Yi gadis yang sangat baik hati, lincah, cerdas dan tidak pernah takut untuk menolong siapa pun. Sayangnya Cui Shi Yi mengalami gangguan saat berbicara, sehingga gadis ini berkomunikasi dengan bahasa isyarat.

Kala itu Shi Yi diantar oleh kakaknya ke istana Pangeran Nanchen Zhou. Siapa sangka, gadis ini langsung jatuh hati pada sosok Zhou Sheng Chen. Memang ada banyak perbedaan cara hidup saat Shi Yi berada di kediaman keluarga Cui dengan kediaman Zhou Sheng Chen. Tapi, lambat laun keduanya bisa saling mengerti dan memahami satu sama lain.

Zhou Sheng Chen yang dikenal sebagai pemimpin perang terhebat ini ternyata menyukai sastra dan memiliki budi pekerti yang tinggi.

Meski melarang Shi Yi pergi ke barak militer, Zhou Sheng Chen berjanji akan membawakan gulungan yang menjadi tanda kemenangannya sebagai souvenir bagi Shi Yi. Lambat laun Shi Yi semakin dewasa, ia tumbuh menjadi wanita yang sangat cantik dan kini sudah bisa berbicara.

Kekaguman Shi Yi pada Zhou Sheng Chen juga kian lama makin berubah. Kini, ia mulai mencintai gurunya itu. Sayangnya, Shi Yi dihadapkan dengan perjanjian pernikahan antara dirinya dengan Pangeran Mahkota yang sudah disetujui sejak lama.

Shi Yi tidak bisa menolak hal ini, pasalnya titah ini datang langsung dari Kerajaan yang membuatnya harus meninggalkan kediaman Nancheng Zhou.

Zhou Sheng Chen juga tidak bisa melakukan apa-apa, karena keadaan kerajaan sedang tidak baik-baik saja. Perang dingin antara Raja yang mengunci ibunya sendiri membuat sang Pangeran Mahkota diam-diam membelot. Tujuannya hanya satu, Liu Zi Xing (Wang Xing Yue) hanya menginginkan Cui Shi Yi menjadi istrinya dalam waktu dekat.

Bahkan Pangeran Liu Zi Xing sampai membuat pergerakan yang tidak terduga saat kerjaan tidak memiliki seorang Raja. Ia menjebak Zhou Sheng Chen sebagai pembelot dan menjadikan Raja selanjutnya sebagai sandera. Apakah Zhou Sheng Chen akan bertekuk lutut di hadapan para pengkhianat ini? Lalu, bagaimana dengan Shi Yi?

Intrik Kotor Pangeran Liu Zi Xing, Mengorbankan Pasangan Sejati

intrik kotor_

Tidak bisa dipungkiri lagi, One and Only (2021) menjadi salah satu drama romantis yang sangat saya rekomendasikan. Alasannya karena dibanding memberikan banyak adegan skinship vulgar, drama ini berhasil menunjukkan cinta hanya lewat mata pemeran utamanya. Contohnya saat Bai Lu yang memerankan Cui Shi Yi mengutarakan rasa cintanya lewat sorot matanya saja.

Hal serupa juga ditunjukkan oleh Ren Jia Lun yang memerankan Zhou Sheng Chen. Pria ini tidak banyak berbicara dan hanya memperhatikan Shi Yi dari jauh.

Bagi saya, pasangan ini memang sangat tepat untuk menggambarkan kata “Beautiful Bones”, judul novel yang diadaptasi. Namun tidak semua kisah cinta bisa berakhir dengan kata bahagia. Inilah yang terjadi pada Shi Yi dan Zhou Sheng Chen.

Seperti pesan terakhir Zhou Sheng Chen yang ditulis dengan darahnya sendiri, “Di kehidupan ini hidup dalam aturan dunia, tapi kehilangan Shi Yi”.

Adegan ini menjadi salah satu adegan paling hebat dan sangat membekas di pikiran saya. Cinta mereka harus berakhir karena intrik perebutan kekuasaan yang terjadi di istana. Nafsu dan obsesi pangeran Liu Zi Xing yang diperankan oleh Wang Xing Yue pada Shi Yi, merusak segalanya.

Sebenarnya Pangeran Liu Zi Xing adalah salah satu karakter yang hidupnya paling menyedihkan di drama ini. Meski memiliki posisi sebagai pendamping Raja, nyatanya Pangeran Liu Zhi Xing tidak pernah dinobatkan sebagai Pangeran Mahkota. Ia selalu menjadi orang yang menggantikan posisi Raja saat mendapatkan hukuman dari Ibu Ratu.

Cintanya pada Shi Yi juga tidak terbalaskan, alhasil ia berusaha menyingkirkan semua orang yang bisa menghalanginya dengan gadis pujaannya.

Ia bersekongkol dengan Ibu Ratu Qi Zhen Zhen, padahal dulu ia sering sekali disiksa dan didiskriminasi olehnya. Sampai puncaknya ia bekerjasama dengan Jin Rong, sehingga ia bisa menyingkirkan Zhou Sheng Chen.

Pasangan Bai Lu dan Ren Jia Lun Tampil Luar Biasa

tampil luar biasa_

Tampil sangat sederhana, ternyata baik Bai Lu maupun Ren Jia Lun berhasil memberikan chemistry yang luar biasa klop. Pasalnya, keduanya bisa menggambarkan karakter masing-masing dengan sangat baik, apalagi karakter Shi Yi di awal adalah gadis bisu. Tidak bisa berkomunikasi secara langsung, ternyata kemampuan bahasa isyarat Bai Lu cukup mumpuni.

Terlihat sekali Bai Lu benar-benar mempelajari bahasa isyarat dengan baik untuk drama ini. Namun ada fakta yang tidak bisa ditolak siapa pun, bahwa Bai Lu tampil dengan sangat cantik sebagai Cui Shi Yi.

Perubahannya dari gadis berumur belasan tahun hingga dewasa, semuanya tersaji dengan kecantikan, belum lagi sisi anggunnya yang luar biasa. 

Hal ini diimbangi dengan Ren Jia Lun sebagai Zhuo Sheng Chen, si pemimpin perang paling ditakuti di seluruh negeri. Meski terlihat sangat kejam saat berperang, ternyata pria ini memiliki hati yang lembut dan memiliki ketertarikan pada sastra.

Dua sisi yang sangat berbeda, bahkan sorot matanya bisa berubah-ubah. Di hadapan para prajurit ia terlihat sangat tegas dan berapi-api.

Sementara di hadapan Shi Yi, ada perasaan cinta dan kasih yang tidak akan pernah bisa ia sampaikan pada gadis itu. Waktu-waktu kebersamaan mereka benar-benar sangat berharga, terasa begitu lugu, layaknya dua orang yang saling mencintai dari lubuk hati. Meski tak pernah tersirat kata cinta dari mulut keduanya, namun mata mereka memancarkan cinta yang sangat besar.

Selain chemistry Bai Lu dan Ren Jia Lun, saya juga sangat mengapresiasi pemilihan make up, tata busana hingga sinematografinya. Semuanya benar-benar dipersiapkan dengan sangat baik. Shi Yi yang identik dengan warna biru muda, semakin dewasa ia diberikan warna yang lebih elegan seperti baby pink hingga gold.

Tapi scene terakhirnya memakai pakaian berwarna merah, benar-benar menjadi pilihan terbaik dari semuanya. Bahkan 24 episodenya benar-benar sangat efektif.

Saya merasa drama ini disampaikan dengan sangat baik. Mulai dari pemilihan cerita hingga para pemerannya, sehingga semuanya bisa saling bersinergi menghasilkan drama yang indah dan emosional.

Sekuel Keduanya Sangat Dinantikan oleh Fans

sekuel kedua_

Kesuksesan One and Only (2021) membuat fans menginginkan sekuel untuk drama ini. Tak heran jika sekuel keduanya berhasil bertengger di top 10 rekomendasi Drama populer 2021 di iQIYI.

Sekuel ini diberi judul Forever and Ever (2021), yang menempati posisi pertama di list iQIYI. Kabarnya, drama ini masih diadaptasi dari novel karya Mo Bao Fei Bao yang sama dengan drama pertamanya.

Bedanya, jika One and Only (2021) mengisahkan cinta yang tragis antara Shi Yi dan Zhou Sheng Chen di dinasti Wei, maka Forever and Ever (2021) mengisahkan reinkarnasi dari keduanya di masa modern, dengan nama yang sama Shi Yi dan Zhou Sheng Chen. Jadi sudah pasti, cerita yang diangkat untuk sekuelnya sangat berbeda dengan drama pertamanya.

Namun ada sebuah fakta menarik dari Ren Jia Lun. Ternyata ia pernah ditolak oleh sutradara dan direktur drama Forever and Ever (2021). Saat itu ia bertanya mengenai sekuel “One Life”, sambil ia merekomendasikan dirinya sendiri untuk menjadi pemerannya.

Sayangnya, sang sutradara menolak hal ini bahkan dengan alasan yang cukup membingungkan baginya. Pasalnya sang sutradara dan direktur mengatakan, bahwa Ren Jia Lun kini sudah banyak berubah.

Dulu mereka bertemu dengannya hanya untuk membicarakan soal pekerjaan dan peran saja. Tapi sekarang ia datang sambil membawa beberapa kue bulan selama Festival Pertengahan Musim Gugur. Untungnya Ren Jia Lun masih diberi kepercayaan untuk membintangi sekuel Forever and Ever (2021).

Inilah review saya setelah menonton drama One and Only (2021), kisah cinta Shi Yi dan Zhou Sheng Chen yang polos tapi berakhir tragis.

Bagi saya drama ini memang wajib banget masuk dalam list drama Cina yang harus ditonton. Jangan lupa juga untuk mengunjungi Bacaterus, supaya kamu tidak ketinggalan mengenai review film dan info-info drama Cina terbaru.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram