bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Film Oldboy, Kisah Joe yang Disekap 20 Tahun

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
Oldboy (2013)
2.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

20 tahun disekap di sebuah ruangan nyaris membuatnya gila. Setelah dilepas, Joe berusaha mencari tahu dalang dari semua ini. Investigasinya dibantu oleh seorang wanita sukarelawan yang kemudian jatuh cinta kepadanya. Ternyata dia menemukan banyak fakta misterius yang tidak pernah diduga olehnya.

Oldboy adalah film action thriller bergaya neo-noir karya Spike Lee yang dirilis oleh FilmDistrict pada 27 November 2013.

Merupakan remake dari film Korea Selatan Oldboy (2003), film ini menjadikan performa akting Josh Brolin sebagai poros utamanya. Balas dendam menjadi tema utama film ini dengan beberapa twist yang sangat mencengangkan.

Apakah film ini bisa tampil lebih baik dari film aslinya? Simak review berikut untuk mengetahui ulasan lengkap dari film yang hanya mendapatkan penghasilan sebesar $2 juta ini.

Baca Juga: 17 Film Terbaik Bertema Balas Dendam Paling Mendebarkan

Sinopsis

oldboy sinopsis_

Tahun 1993. Eksekutif periklanan Joe Doucett mabuk di jalanan setelah gagal mendapatkan tender karena menggoda pasangan sang klien. Di tengah hujan, dia bertemu dengan wanita berpayung kuning, lalu pingsan.

Ketika tersadar, dia sudah berada di sebuah ruangan seperti hotel. Dia disekap di sana, selalu diberikan makanan Cina dan minuman keras tanpa tahu alasannya sama sekali.

Joe melihat berita di TV bahwa istrinya diperkosa dan dibunuh. Dia dijadikan tersangka utama, sedangkan putrinya yang berusia tiga tahun diadopsi oleh keluarga lain.

Tahun terus berlalu. Banyak peristiwa besar dunia telah dilaluinya dengan hanya menontonnya melalui layar kaca saja. Dirinya nyaris gila karena tidak pernah bisa keluar dari ruangan itu.

20 tahun kemudian, setelah melihat tayangan TV tentang putrinya yang sudah menjadi pemain cello handal, Joe melakukan perubahan pada dirinya.

Dia tidak lagi menenggak minuman keras, rajin berolahraga dan berlatih bela diri melalui tayangan TV. Dia juga menulis banyak surat untuk putrinya dengan harapan agar putrinya mengerti tentang semua yang menimpa dirinya.

Secara bertahap, Joe membongkar tembok kamar mandi. Dia berusaha melarikan diri dari balik tembok itu. Tapi dia tidak menemukan jalan keluar.

Saat kembali ke ruangan, dia dibius dengan kepulan asap yang memenuhi ruangan. Tersadar di dalam sebuah kotak, Joe berhasil melepaskan diri dan berada di sebuah lapangan luas. Dia melihat wanita berpayung kuning dan berusaha mengejarnya.

Bertemu dengan Marie Sebastian, seorang perawat relawan, Joe tidak mau dibantu dan hanya mengambil kartu namanya saja. Joe kemudian mengetuk pintu bar milik Chucky yang awalnya tidak mengenali dirinya sama sekali.

Joe kemudian menceritakan semua yang telah dia lalui. Tiba-tiba masuk panggilan telepon dari “orang asing” yang membuatnya bingung.

Dengan bantuan Chucky, Joe berusaha mencari dalang penyekapannya melalui internet. Saat ditinggal tidur oleh Chucky, Joe pingsan.

Keesokan paginya, ketika Chucky menemukan Joe tergeletak di lantai, dia menghubungi Marie berdasarkan kartu nama yang ada di tangan Joe. Marie datang dan langsung memberikan pengobatan kepada Joe yang disinyalir mengalami dehidrasi dan kurang gizi.

Joe menerima tawaran bantuan dari Marie dan mereka mulai menelusuri satu persatu restoran Cina yang mengirimkan makanan ke tempat penyekapannya.

Marie izin untuk bekerja dan Joe melanjutkan pencarian seorang diri dengan memakan satu demi satu pangsit yang tidak disukainya. Pada akhirnya dia menemukan pangsit yang pernah dimakannya dan menunggu di restoran tersebut.

Kemudian datang seorang pria yang mengambil pesanan makanan dalam jumlah banyak. Joe mengikuti kemana perginya mobil itu dengan sepeda curian.

Berhasil menyelusup, Joe menghabisi orang yang ditemuinya satu persatu dan berhasil menemui pemilik tempat itu, Chaney. Joe menyiksa Chaney untuk mencari tahu orang yang mengirimkannya ke tempat ini.

Kembali ke bar Chucky, Joe berhadapan langsung dengan orang yang mengaku memerintahkan Chaney untuk menyekapnya. Orang itu berkata bahwa dia telah menyekap Mia, putri Joe, dan meminta Joe untuk mencari tahu identitas dia dan alasannya menyekap Joe.

Joe hanya diberi waktu 46 jam dengan imbalan akan melepaskan Mia, memberikan sejumlah berlian seharga $20 juta, bukti pemerkosaan dan pembunuhan istri Joe yang dilakukan olehnya, dan dia akan melakukan bunuh diri.

Langkah pertama yang dilakukan olehnya ialah menyelamatkan Marie dari Chaney yang menyerang rumahnya. Aksi Chaney terhenti dengan kiriman sejumlah uang dalam tas dari “orang asing” tersebut. Marie melacak ringtone di ponsel Joe yang ternyata adalah lagu tema milik Evergreen Academy.

Mereka mendatangi rumah mantan kepala sekolahnya dimana Marie melakukan pengalihan dengan berpura-pura bertamu dan menanyakan tentang Joe.

Sementara itu, Joe menyelusup ke perpustakaan demi mendapatkan buku kelulusan untuk mencari identitas “orang asing” tersebut. Joe melihat foto atas nama Adrian Doyle Price dan memberitahukannya kepada Chucky.

Chucky menyadari bahwa siswa itu adalah kakak dari siswi yang sering mereka ejek semasa di sekolah dulu. Ketika pesan yang dikirimkan untuk Joe diketahui oleh “orang asing” yang ternyata memang adalah Adrian, dia langsung dibunuh oleh Joe.

Sementara itu, Joe dan Marie menyusup ke Evergreen Academy dan melakukan napak tilas kisah Joe selama di sekolah itu.

Salah satu yang teringat di pikirannya adalah kejadian di rumah kaca yang menjadi penyebab dia memulai ejekan kepada Amanda, adik Adrian. Kembali ke mobil, mereka menemukan sebuah kotak yang berisi potongan lidah Chucky.

Joe pergi menemui Adrian sendiri dan siap menjawab semua pertanyaan yang dimintanya. Apakah Joe berhasil membebaskan Mia dari sekapan Adrian?

Atau, dia menemukan fakta lain yang membuatnya shock? Kalian harus menonton film ini sampai selesai untuk menemukan jawabannya yang pasti akan membuat kalian ikutan shock juga!

Menampilkan Nuansa Neo-Noir yang Pekat

Menampilkan Nuansa Neo-Noir yang Pekat_

Spike Lee adalah sutradara yang memiliki gaya unik dalam menampilkan karyanya. Film-filmnya seringkali memiliki isi cerita yang terasa berat diimbuhi dengan gaya penuturan yang tidak biasa.

Ciri khas ini langsung disajikan sejak menit awal film, di mana kita langsung bisa merasakan kekelaman hati tokoh utamanya dengan penggambaran latar belakang yang cepat dan padat.

Kita langsung tahu, bahwa Joe Doucett bukanlah orang yang baik. Dia adalah sosok yang licik, culas dan terlalu percaya diri dengan ucapan yang cenderung kasar.

Dengan itulah dia sukses dalam karirnya, sekaligus memiliki kemungkinan orang-orang yang benci dalam jumlah banyak karena sikapnya itu. Nuansa neo-noir ditampilkan dengan baik oleh Spike Lee dan Sean Bobbitt sebagai sinematografernya.

Peletakan dan pergerakan kamera yang tidak biasa. Kadang terlalu dekat kadang terlalu jauh. Terkadang berada di samping, bisa juga berada di atas dalam kemiringan yang tidak pasti. Hal itu membuat kita merasakan pengalaman berbeda dalam menonton film.

Di setengah jam pertama, nuansa ini terasa sangat pekat dan misteri tentang orang yang menjebloskan Joe ke situasi itu masih berkabut tebal.

Saat Joe berada di titik balik untuk menjadi orang yang lebih baik bagi putrinya, kita seolah ikut introspeksi terhadap diri sendiri bahwa menyadari semua kesalahan dan menjadi orang baik adalah sebuah keharusan.

Penuh Adegan Aksi Brutal

Penuh Adegan Aksi Brutal_

Tapi kesan introspeksi diri ini kemudian berubah ketika Joe sudah dilepas ke alam bebas. Nuansa balas dendam kesumat dengan keharusan menumpahkan darah langsung berada di lini terdepan.

Dengan bantuan teknologi internet lewat Google Search, tidak butuh waktu lama baginya untuk menemukan lokasi penyekapannya dahulu dan orang yang berada di balik ini semua.

Lewat proses mencicipi pangsit dari restoran satu ke restoran lain, Joe akhirnya menemukan rasa pangsit yang pernah menjadi menu utamanya selama 20 tahun.

Dengan intuisi yang pasti, Joe kemudian langsung menambatkan target kepada sesosok orang berjas dan bermobil mewah yang mengambil pesanan makanan dalam jumlah banyak.

Dan ketika Joe berhasil masuk ke lokasi penyekapan, dia langsung menggencarkan aksi membabi-buta. Bermodalkan palu, adegan ini sama persis dengan film aslinya.

Joe menghabisi satu demi satu para penjahat yang hadir di depannya. Khusus adegan ini, koreografi perkelahian yang ditampilkan sangat bagus, penuh darah, dan bisa memacu adrenalin.

Memang terkesan brutal, termasuk perkelahian Joe dengan para atlet football di lapangan, setiap adegan aksi yang ditampilkan tertata dengan baik.

Hanya saja, ketika film memasuki sepertiga akhir dari durasi total 1 jam 44 menit ini, tidak ada lagi adegan aksi yang dihadirkan. Kita kemudian dibawa hanyut dalam pemecahan teka-teki siapa “orang asing” yang menyekap Joe dan alasannya.

Performa Akting Penuh Emosi

Performa Akting Penuh Emosi_

Disaat misteri mulai terkuak, kisah tidak dibiarkan berjalan lurus tanpa twist. Joe, yang mengejek Amanda atas kerendahan moralnya di masa lalu, justru terjebak dalam ejekannya sendiri.

Jika kalian sudah pernah menonton film aslinya, maka ending film ini tidak akan mengejutkan. Tetapi bagi kita yang sama sekali belum pernah menontonnya, tentu akan sangat terkejut dan terkesan dengan twist ini.

Kekagetan kita dengan twist di akhir film tidak akan terasa apabila para pemerannya tampil biasa saja. Dan, Josh Brolin serta Elizabeth Olsen tampil dalam performa yang baik dan bisa membawa kita tenggelam dalam investigasi dan misteri masa lalu yang dicari oleh mereka.

Hanya saja ada sedikit kejanggalan, yaitu kurangnya pondasi dan alasan Marie jatuh cinta kepada Joe. Jika rasa kasihan dan simpati, mungkin bisa dipahami.

Tapi untuk jatuh cinta, harus ada alasan yang lebih dari itu. Meski begitu, Elizabeth Olsen berhasil menampilkan ekspresi penuh cinta tersebut dengan sangat baik.

Rasa sakit dan penasaran Joe juga berhasil dibawakan dengan apik oleh Josh Brolin. Bahkan ketika menyadari dia terjatuh ke dalam jebakan Adrian, hatinya yang sakit menjadi hancur berkeping-keping.

Lukanya yang perih dan belum sembuh seolah tercabik kembali. Dan kita ikut terbawa dalam perasaan ini setelah terkejut dengan twist tersebut.

Oldboy versi Hollywood ini memang masih berada di bawah kualitas film aslinya. Tapi dengan pengarahan unik dari Spike Lee, kita berhasil dibawa masuk jauh ke dalam perasaan Joe dan tenggelam di dalam pencarian jawaban atas kejadian yang menimpanya selama ini.

Para kritikus menilai Spike Lee tidak menambahkan hal baru di film ini yang menjadi kelemahan utamanya. Tapi sebenarnya, jika kita tidak membandingkan dengan film aslinya, kita akan terpaku dan terkejut dengan semua yang disuguhkan di film ini.

Film ini sangat cocok bagi kalian yang menyukai cerita dengan nuansa misteri yang pekat dan twist yang mengejutkan. Jika kalian ingin tahu seperti apa twist-nya, maka harus menonton film ini terlebih dahulu, ya! Selamat menyaksikan!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram