bacaterus web banner retina

Sinopsis dan Review Film Ocean’s Eleven (2001)

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
Ocean’s Eleven
3.7
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Danny Ocean dan rekan-rekannya berencana untuk mencuri tiga casino di Las Vegas secara serentak. Ocean’s Eleven adalah film tentang pencurian yang merupakan remake dari film Ocean’s 11 (1960) yang versi aslinya dibintangi oleh kelompok artis populer di masanya, salah satunya adalah Frank Sinatra. Begitupun untuk film versi barunya ini yang tidak kalah mentereng dengan taburan bintang terkenal.

Dinyatakan sebagai salah satu film bertema pencurian terbaik, film ini memang terbukti memiliki kualitas yang bagus dari berbagai segi. Simak review kami tentang film yang memiliki bujet produksi setengah dari total uang yang berhasil dicuri oleh kelompok pimpinan Ocean di dalam film ini.

Sinopsis

Sinopsis

Danny Ocean baru saja dibebaskan dari penjara dan langsung menuju California untuk menemui temannya, Rusty Ryan untuk merencanakan sebuah pencurian besar di Las Vegas. Mereka membujuk mantan pemilik casino, Reuben Tishkoff, untuk mendanai rencana mereka ini. Setelah itu mereka mulai merekrut orang-orang terbaik untuk dimasukkan ke dalam kelompok dan dijadikan tim.

Mereka berhasil merekrut 8 orang, yaitu Linus si pencopet, Frank si penipu, Virgil dan Turk sang mekanik, Livingston si hacker, Basher sang ahli peledak, Saul sang penipu veteran dan Yen sang akrobatik. Mereka memulai riset dengan mengintai dan menyelidiki rutinitas yang terjadi di ketiga kasino tersebut. Mereka juga membuat replika brankas sebagai latihan dan persiapan menghadapi hari H nanti.

Tidak disangka, ternyata kekasih pemilik casino Terry Benedict adalah Tess, mantan istri Danny. Rusty melihat adanya gelagat dendam pribadi atas aksi mereka ini, tapi Danny memastikan ini tidak ada hubungannya. Meski begitu Rusty tetap tidak percaya dan memindahkan tugas Danny kepada Linus.

Hari H telah tiba yang bertepatan dengan pertandingan tinju kelas dunia. Sesuai prediksi, pergerakan Danny sudah diantisipasi Terry dan dia disekap di ruangan oleh seorang tukang pukul yang ternyata sudah dibayar oleh Danny sehingga membantunya untuk bisa keluar lewat ventilasi udara dan bisa beraksi dengan rekan-rekannya. Satu-persatu tahap yang sudah direncanakan sebelumnya mulai dijalankan.

Mereka mengirim Yen yang berada di dalam kotak ke brankas dan membuka pintu dengan memasang peledak, Danny dan Linus masuk ke brankas setelah melalui jalur lift yang penuh sinar laser, kemudian mereka mulai mengepak semua uang di dalam brankas. Rusty menelepon Terry dan mulai menebar ancaman dimana Terry langsung meminta tim S.W.A.T. untuk datang.

Tidak butuh waktu lama bagi tim S.W.A.T. untuk menerobos masuk, tetapi terjadi ledakan dan baku tembak dimana ketiga pelaku yang tertangkap kamera CCTV hilang dalam kepulan asap. Beberapa mobil polisi mengikuti van yang berisi uang dari brankas ke bandara dimana mobil yang dikendarai melalui remote control itu pun meledak. Dalam kedua ledakan itu tidak ada uang yang berhamburan.

Ternyata semua berjalan sesuai rencana, dimana tim S.W.A.T. itu adalah Rusty dan rekan-rekannya yang berhasil membawa seluruh uang di dalam brankas sejumlah $160 juta, sementara Danny ditemukan Terry sedang dipukuli di dalam ruangan yang kemudian dilaporkan ke polisi dan ditahan beberapa bulan. Di hari kebebasan, Danny dijemput oleh Rusty dan Tess yang diikuti oleh anak buah Terry di belakangnya.

Mode Santai Sutradara Steven Soderbergh

Mode Santai Sutradara Steven Soderbergh

Steven Soderbergh sudah diakui sebagai salah satu sutradara handal papan atas di Hollywood. Sebelum membesut Ocean’s Eleven, dia sukses secara beruntun dalam mengolah film drama kelas Oscar Erin Brockovich (2000) dan Traffic (2000) sebuah film kriminal dengan cerita yang rumit. Jika dibandingkan dua film tadi, Ocean’s Eleven tampil lebih ringan yang seolah-olah Soderbergh berada dalam mode santai.

Kekuatan utama film ini terletak pada dialog yang ditulis oleh Ted Griffin yang menyuguhkan dialog seperti dalam film noir era 1940an. Bisa jadi, jika tanpa dialog yang lincah dan berisi seperti ini, film yang jalan ceritanya terkesan standar ini akan tampil biasa-biasa saja. Film bertema pencurian biasanya memiliki pola cerita yang sama, mulai dari rekrutmen, riset, latihan dan eksekusi. Semua ada di film ini.

Dengan pola seperti ini, yang kita harapkan adalah adanya twist dari taktik yang dilakukan oleh kelompok pencuri yang belum ditampilkan dalam cerita. Dan twist ini hadir di saat yang tepat dan cukup menghibur, sehingga membuat kelompok pencuri menang besar dan sebaliknya pihak yang dicuri kalah besar serta marah besar karena sistem keamanan ketat mutakhir yang digunakannya berhasil dibobol.

Semua ini ditampilkan dalam mood yang ringan tanpa menuntut kita untuk berpikir berat. Cukup kita menontonnya sambal minum soda dan popcorn saat menikmati aksi kelompok pencuri ini yang, sejujurnya, minim ketegangan. Karena kita yakin sekali, jika aksi ini akan berhasil. Bahkan semua tujuan Danny terwujud dengan kembalinya Tess dalam pelukannya.

Performa Penuh Pesona dari Para Bintang

Performa Penuh Pesona dari Para Bintang

Jika film aslinya dibintangi oleh kelompok artis yang dinamakan Rat Pack dengan superstar Frank Sinatra sebagai pemimpinnya, maka untuk versi barunya ini juga dibutuhkan para aktor kelas atas untuk menyainginya. George Clooney, Brad Pitt, Matt Damon, Andy Garcia dan Julia Roberts adalah komoditi panas di awal 2000an dimana mereka adalah para aktor-aktris papan atas Hollywood.

George Clooney yang flamboyan tampil tenang dan penuh kharisma, sangat pantas memerankan sosok Danny Ocean. Sinerginya bersama Brad Pitt dan Matt Damon sangat padu dan saling mengisi. Sementara Andy Garcia adalah aktor yang pantas untuk memerankan sosok pimpinan casino karena penampilannya yang memang mirip mafia Italia, dan tentunya pesona Julia Roberts yang menjadi bunga dalam film ini.

Ditambah lagi dengan beberapa calon bintang yang juga turut meramaikan, yaitu Don Cheadle, komedian Bernie Mac dan Casey Affleck yang baru memulai karir filmnya. Tidak ketinggalan juga beberapa cameo ikut tampil, antara lain petinju Lennox Lewis dan Vladimir Klitschko, serta beberapa bintang televisi seperti Topher Grace, Joshua Jackson dan Barry Watson.

Menjelma Menjadi Sebuah Franchise Menguntungkan

Menjelma Menjadi Sebuah Franchise Menguntungkan

Warner Bros. Pictures sepertinya sudah menduga jika Ocean’s Eleven akan mendatangkan keuntungan besar bagi mereka. Dengan gelontoran budget produksi sebesar $85 juta, tentu mereka sangat berharap hasil yang mereka dapatkan bisa berlipat ganda. Dan benar saja, film ini berjaya di tangga box-office dengan raihan pendapatan lebih dari $180 juta untuk peredaran di Amerika saja.

Dengan kesuksesan seperti ini, tentu saja para produser film ini tidak ingin kehilangan momentum dengan segera menggarap sequel-nya, Ocean’s Twelve (2004), yang kemudian berlanjut menjadi trilogi lewat Ocean’s Thirteen (2007). Tentu ketiga film ini memiliki nilai komersil yang tinggi dengan status box-office yang mereka sandang. Terdapat spin-off juga yang dibintangi oleh para aktris dalam Ocean’s 8 (2018).

Ocean’s Eleven memiliki tempo yang cepat dengan bumbu humor yang cukup dan gaya penceritaan yang keren, sehingga menjadikan film ini memiliki nilai hiburan yang tinggi. Wajar jika Rotten Tomatoes memberikan cap certified fresh untuk film yang diberi rating 7,7 oleh IMDb dengan Metascore sebesar 74 yang menjadikan film ini sangat kami rekomendasikan untuk ditonton lagi dan lagi. Are you in, or out?

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram