bacaterus web banner retina

Review & Sinopsis Serial Norsemen Season 2, Tetap Jenaka!

Ditulis oleh Aditya Putra
Norsemen Season 2
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Norsemen season pertama hadir dengan segala kejenakaannya dan mendapat respons positif. Hal itu juga yang membuat lanjutannya langsung digarap dan dirilis setahun kemudian. Dari awal kemunculannya pun, serial ini sudah menunjukan niat yang besar. Adegan diambil dua kali, dengan bahasa Norwegia dan bahasa Inggris. Hasilnya, serial ini berhasil mendunia.

Season pertama diakhiri dengan twist yang ajaib. Arvid mengambil alih posisi pemimpin kelompok dan berpacaran dengan Froya. Tapi bukan itu saja, Hildur yang pernah menggodanya juga sedang mengandung anak dari Arvid. Apakah Norsemen Season 2 ini akan tetap terasa segar seperti season pertamanya? Simak dulu review dan sinopsisnya di sini!

Sinopsis

  • Tahun Rilis: 2017
  • Genre: Komedi, Drama
  • Produksi: Viafilm, Sagveien Resosrt, Norsk Rikskringkasting
  • Jumlah episode: 6
  • Sutradara: Jon Iver Helgaker, Jonas Torgensen
  • Pemain: Henrik Mestad, Marian Saastad Ottesen, Nils Jorgen Kaalstad, Kare Conradi

Arvid mengembalikan tradisi Viking Norheim dengan melakukan penjarahan. Dia mulai tinggal bersama Froya dan juga mengajak Hildur untuk tinggal bersama mereka. Varg yang kalah dalam pertarungan dengan Arvid dan kehilangan dua tangannya merasa frustasi. Dia juga gagal memiliki peta sehingga dia harus menjelajah ke timur, daerah yang nggak banyak menyimpan harta.

Orm, Rufus dan Liv yang melarikan diri dari Norheim ditangkap oleh Sturla Bonecrusher tapi Liv berhasil kabur. Varg semakin frustasi karena Arvid dan Froya nggak menganggapnya sebagai ancaman. Dia pun menyiapkan rencana untuk balas dendam. Sturla mengembalikan Orm dan Rufus ke Norheim.

Kelompok the Lawspeaker mengambil alih Orm dan Rufus. Kelompok itu menyatakan Orm dan Rufus tetap berstatus budak tapi boleh memerintah budak yang lain. Arvid melamar Liv tapi the Lawspeaker datang dan memberi peringatan. Mereka menganggap Arvid bersalah berdasarkan hukum Viking karena statusnya masih suami dari Liv, terlebih dia sudah menghamili Hildur.

Liv tinggal bersama Arvid dan mengusir Froya dan Hildur. Sementara itu, Varg yang menyewa pencuri untuk mencuri peta Inggris menemui kegagalan ketika tiba di Norheim. Varg mendesak anak buahnya untuk membuat tangan palsu. Yang berhasil akan diberi emas dan yang gagal akan dibunuh.

Berbagai kegagalan membuat Varg punya rencana lain yaitu mencari warga Norheim yang siap berkhianat. Hildur yang memalsukan kehamilannya menyatakan sudah melahirkan tapi dimakan serigala. Hal itu membuat Arvid merasa berdosa. Orm yang frustasi karena budak-budak lain nggak mau mengikuti perkataannya diculik oleh Varg. Orm pun setuju untuk mengkhianati Norheim.

Orm mengajak Rufus untuk bekerja sama dengan iming-iming kebebasan. Varg berhasil mendapatkan tangan palsu dan membunuh warga yang gagal membuatnya. Upaya Varg mengacaukan Norheim dengan mengandalkan Orm gagal. Orm kemudian menusuk the Lawspeaker di depan Arvid dan Froya dan mengatakan bahwa tindakannya adalah buah rasa frustasinya.

Posisi the Lawspeaker diberikan pada Rufus setelah diakali bahwa sengatan lebah yang dirancang Varg merupakan kesalahan the Lawspeaker sendiri. Rufus membebaskan Orm yang mulai bertindak semena-mena pada budak. Orm juga membuat Rufus menetapkan bahwa Froya masih istri dari Orm.

Arvid memperkenalkan protection money, sebuah penarikan uang agar ladang warga nggak dibakar. Upaya Arvid nggak bersambut baik, dia harus menghadapi penolakan. Warga menuntut adanya demokrasi. Arvid pun menghabisi Eigil, yang dianggap sebagai ketua dari warga yang menolak.

Varg dan Arvid menghadiri sebuah rapat parlemen para ketua bangsa Viking. Varg berhasil mengakali Arvid agar terlihat bersalah dan dinyatakan sudah melawan peraturan. Rufus menyatakan bahwa Orm adalah pemimpin Norheim yang baru. Arvid mencoba bunuh diri dengan menjatuhkan diri dari tebing. Froya mencium aroma pengkhianatan dari Rufus dan Orm.

Orm menyatakan bahwa dia dan Varg sudah berdamai setelah dulu Arvid memilih perang. Varg mendapatkan peta yang ternyata palsu. Dia marah besar dan menuntut pada Orm agar bisa menghilangkan kedua tangan Froya. Bisakah Varg membalaskan dendamnya? Bisakah dia mendapatkan peta yang menunjukkan arah ke Inggris?

Arvid yang Menjadi Fokus Utama

Di season pertama, Arvid menjadi kaki-tangan dari Orm yang masih bertindak sebagai kepala dari warga Norheim. Di season kedua, keadaan berbalik. Arvid yang menjadi pemimpin sementara Orm harus melarikan diri ke hutan sebelum mendapat pengakuan dari the Lawspeaker. Bisa dibilang season kedua Norsemen menjadi panggung Arvid dengan fokus yang diberikan padanya.

Walau dijadikan peran protagonis, bukan berarti Arvid akan terlihat sempurna. Dia masih diperlihatkan sebagai sosok yang humanis. Idenya tentang protection money merupakan bentuk kekejaman seorang pemimpin. Hal itu juga yang membuat dia punya kelompok yang bersebrangan dengannya yaitu mereka yang menolak ide Arvid.

Pengembangan Beberapa Karakter

Untuk membuat serial tetap menarik, Norsemen melakukan pengembangan beberapa karakter. Froya mendapat porsi yang jauh lebih signifikan dibanding season pertama. Dia yang biasanya terlihat tangguh dan kejam menunjukkan kerapuhan ketika Liv dinyatakan masih tetap istri dari Arvid. Selain itu, dia telibat dalam perselisihan dengan Varg bahkan terjadi perkelahian.

Varg yang di season pertama hanya muncul menuju akhir, di season kedua dijadikan antagonis sejak episode pertama. Dia nggak lelah untuk mencoba meneror dan membalaskan dendam pada Arvid dan Froya. Kedua orang itu membuat Varg kehilangan dua tangannya. Walau begitu, tujuan akhir dari Varg tetap dipertahankan yaitu mendapatkan peta ke Inggris.

Lebih Banyak Drama

Dibandingkan dengan season yang pertama, season kedua Norsemen memberi porsi lebih banyak untuk drama. Arvid harus berurusan dengan tiga wanita sekaligus, Froya, Hildur dan Liv. Froya benar-benar mencintai Arvid. Hildur memalsukan kehamilan agar bisa menjadi istri dari pemimpin Norheim. Liv diuntungkan keputusan the Lawspeaker dan boleh tinggal di tempat Arvid.

Drama lain menyajikan Eigil sebagai fokusnya. Eigil memimpin warga yang menolak protection money yang ditetapkan oleh Arvid. Bahkan dia mengerahkan warga agar membuat kelompok untuk melawan pasukan dari Arvid. Drama yang menjadi subplot lebih kaya di season kedua tapi nggak membuatnya bertabrakan dengan plot utama yaitu pertikaian Arvid dan Varg.

Mempertahankan Komedi khas Norsemen

Banyaknya drama nggak membuat Norsemen kehilangan jati dirinya. Ia tetap tampil mempertahankan komedi deadpan yang menjadi andalan sebagaimana di season pertama. Malahan dari segi kualitas dan kuantitas, terasa jelas bagaimana kecerdasan duo sutradara Jon Iver Helgaker dan Jonas Torgensen membuat serial ini berada dalam jalur komedinya.

Ada adegan ketika Varg mengutus seorang pencuri untuk mengambil peta yang disembunyikan Arvid. Baru juga dia menyentuh peta, dia sudah tertimpa bebatuan yang disiapkan sebagai jebakan. Ada juga di episode terakhir ketika Orm mengadakan pesta untuk kepergian Rufus tapi dia malah dibius oleh Hildur dan ketika bangun sudah nggak ada siapa-siapa di Norheim.

Norsemen di season kedua berhasil mempertahankan identitas dan kualitas yang dibangun dari season pertama. Sayangnya penggemar mungkin sedih kecewa karena ada karakter utama yang meninggal di akhir season. Siapa dia? Jawabannya bisa didapat kalau sudah menonton, ya. Kamu juga bisa berbagi pengalaman menonton di kolom komentar yang sudah disediakan teman-teman!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram