showpoiler-logo

Sinopsis & Review Film No One Gets Out Alive (2021)

Ditulis oleh Gerryaldo
No One Gets Out Alive
2
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Tahun 2021 kemarin, pasar film kedatangan lagi satu film horor yang diangkat dari sebuah novel berjudul sama yakni No One Gets Out Alive yang ditulis oleh Adam Nevill di tahun 2014. Menceritakan tentang sebuah rumah misterius yang menyimpan misteri turun temurun sampai akhirnya terkuak oleh tokoh yang diperankan oleh Cristina Rodlo.

Film yang berdurasi 82 menit ini sudah bisa kalian di layanan film berbayar, Netflix. Santiago Menghini sendiri menyuguhkan lumayan banyak tayangan ngeri dalam film ini; namun dengan jumlah jumpscare yang tidak seberapa dibanding film horor lainnya. Penasaran dengan jalan ceritanya? Simak sinopsis dan ulasannya di bawah ini ya!

Sinopsis

No One Gets Out Alive_Poster (Copy)
  • Tahun Rilis: 2021
  • Genre: Suspense, Horror
  • Produksi: The Imaginarium
  • Sutradara: Santiago Menghini
  • Pemain: Cristina Rodlo, Marc Menchaca

Cerita dibuka dengan seorang wanita yang berada di sebuah ruangan gelap gulita sedang menerima panggilan telepon dari seluler nya. Namun tiba-tiba, suara mendecit terdengar lumayan keras dari luar ruangan. Begitu wanita ini menghampiri sumber suara, ia ditarik oleh makhluk mengerikan yang membinasakannya.

Setelah berapa waktu, datanglah seorang imigran wanita Meksiko yang tak berdokumen bernama Ambar (Cristian Rodlo) ke kota Cleveland. Dia pergi dari kota Nahuati tersebut setelah kepergian Ibunya yang meninggal akibat sakit keras. Di Cleveland, ia tidak memiliki siapapun. Ia hanya ingin memulai hidup baru disana.

Ambar bekerja sebagai tukang jahit pabrik dengan gaji yang pas-pasan dan tinggal di sebuah rumah bobrok yang disewakan oleh pria paruh baya bernama Red (Marc Menchaca). Akibat keterbatasan uang yang Ambar miliki, ia sengaja memilih tempat tersebut sebagai rumahnya di Cleveland.

Red menuntut uang sewa bulan pertama di muka; yang diberikan Ambar kepadanya dari uang tunai simpanannya yang tampaknya telah dia tabung untuk kepindahannya. 

Selama tinggal di kota tersebut, Ambar yang memiliki sepupu jauh bernama Beto (David Barrera) memohon padanya untuk memberikan informasi mengenai pekerjaan. Ia berbohong pada Beto kalau ia adalah warga Amerika Serikat mengingat perusahaan Beto hanya menerima orang lokal.

Putar otak, Ambar pun ingin segera membuat ID palsu dengan identitas penduduk kota Texas, Amerika. Ia menggunakan uang tabungannya untuk membuat ID tersebut.

Namun naas, Ambar yang termakan iming-iming dari rekan kerjanya sendiri yang mengatakan bisa membantunya malah harus kehilangan uang tabungannya karena uang itu malah dibawa kabur. Tak berhenti sampai disitu, masalah juga mulai muncul ketika Ambar juga dipecat dari pekerjaannya membuat dirinya bankrut sehabis-habisnya.

Bak jatuh tertimpa tangga, ia juga kini mengalami hal-hal aneh di rumah yang ia tempati saat ini. Mulai dari menemukan seorang pria yang membenturkan kepalanya ke pintu rubanah; yang kemudian Ambar ketahui bahwa pria itu adalah saudara laki-laki Red yang sakit, Becker (David Figlioli) hingga mimpi-mimpi aneh berhubungan dengan kotak batu misterius.

Ambar segera pergi dari rumah aneh itu karena ketakutan. Namun ia tidak punya arah tujuan, Beto sedang keluar kota untuk mengurus kuliah anaknya dan Ambar tidak punya kenalan siapapun di Cleveland. Ia akhirnya meminta tolong Red dengan terpaksa mengingat Red akan memberikan deposit yang Ambar berikan sebelumnya. 

Mereka bertemu di kafe terdekat dan Red berjanji untuk mengembalikan depositnya, tetapi hanya jika dia kembali ke rumah karena dia mengaku tidak memiliki cukup uang untuk diberikan pada Ambar saat itu, sedangkan uang Ambar sudah ditaruh di kamar menurut pengakuan. Begitu sampai di rumah, Ambar langsung berlari ke kamarnya untuk mengambil uang yang Red katakan. 

Alih-alih mendapatkan uangnya, Ambar malah dikurung di kamar oleh Red dan Becker. Ambar ketakutan bukan main, ia berjaga sepanjang malam sampai akhirnya pintu kamarnya diketuk oleh dua orang wanita yang sebelumnya bertemu di dapur rumah.

Mereka bertiga bersembunyi dan diam di kamar Ambar. Mereka kelelahan karena ketakutan, belum lama tertidur Ambar dikejutkan dengan kedatangan Red juga Becker.

Mereka memgangkut dua wanita Romania yang bersama dengan Ambar di kamar. Ambar berusaha untuk melawan namun sia-sia. Di saat yang sama, Beto datang ke rumah tersebut karena ingin melihat keadaan Ambar yang pernah menelepon dirinya saat ia tidak ada di kota.

Sial, Beto malah diserang begitu Ambar berteriak minta tolong, Beto tewas di tempat sedangkan Ambar kini makin terancam karena tidak ada lagi yang menolongnya.

Saat Ambar dibawa ke ruang bawah tanah, Red baru bercerita bahwa Ayahnya adalah seorang arkeolog yang membawa kembali sebuah kotak batu kuno dari perjalanannya ke Meksiko pada tahun 1963.

Sesuatu yang berasal dari kotak itu menuntun ayah Red, bersama ibunya, Mary, untuk menculik dan membunuh para wanita untuk persembahan. Sebagai imbalan nya, Becker yang sakit-sakitan akan sembuh dan itu terbukti.

Ambar yang tahu akan hal itu semakin histeris begitu Becker membawanya ke ruang bawah tanah untuk dijadikan korban serahan pada makhluk mistis yang tinggal di dalam kotak batu itu. Ambar berteriak minta tolong sekuat mungkin begitu melihat teman wanita yang sebelumnya berada bersamanya sudah terpenggal. Setelah mengikat Ambar di meja persembahan, Becker membuka kotak batu itu dan pergi.

Amber masih mencoba memberontak sebelum akhirnya Beto datang untuk membantunya, mereka akhirnya masuk ke sebuah ruangan gelap dan bertemu ibunya di ranjang rumah sakit.

Di saat yang bersamaan makhluk mistis mulai keluar dari kotak untuk memakan Ambar. Namun ternyata Ambar tahu akan sesuatu, Ibu yang ia lihat itu adalah mahluk mistis sehingga ia melawan. Apa yang terjadi itu ternyata hanyalah mimpi.

Namun mimpi itu berhasil melepaskan Ambar, ia lantas melawan balik Red dan Becker; menyerangnya. Red terluka dan Becker tewas setelah Ambar berhasil mengiris arteri karotisnya. Hasil perlawanan itu kaki Ambar patah.

Saat melihat Red masih hidup, ia membuat Red menjadi korban persembahan untuk makhluk mistis itu. Saat Red tewas di tangan dewi Aztec tzpāpālōtl pergelangan kaki Ambar yang patah tiba-tiba sembuh.

Horor Hambar

No One Gets Out Alive_Horror (Copy)

BIsa dibilang, plot film No One Gets Out Alive ini menjadi salah satu plot dalam film horor yang hambar. Ceritanya yang mengalir tanpa penjelasan detail mengapa dan apa maksud kotak kuno itu diambil, membuat banyak adegan yang mentrigger para penonton mengkerungkan kening dan bertanya-tanya apa sebenarnya isi kotak tersebut.

Penjelasan baru ditayangkan di 10 menit akhir; padahal Santiago Menghini bisa menjelaskan kepada para penonton di tengah film, sehingga ceritanya akan jadi make sense; mengapa banyak hantu di rumah, banyak ngengat dan hal-hal buruk lainnya yang terjadi di dalam rumah tua terkutuk milik keluarga Red dan Becker.

Klasik

No One Gets Out Alive_Klasik (Copy)

Mungkin hal seperti ini menjadi tren di banyak film horor besutan Amerika. Dimana sang tokoh yang sudah tahu kalau rumah itu tidak beres dengan tuan tanah yang freak dan jelas-jelas menakutkan, tetap bersikeras untuk tinggal disana. Bahkan meski sudah ada gerak gerik mencurigakan di tiap sudut rumah, sang tokoh utama tetap santai.

Bahkan di salah satu adegan, Ambar yang mendengar suara gaduh seperti suara rantukan keras malah bangun dari tidurnya. Mengendap-endap dari lantai 4 kamarnya untuk turun ke bawah dan mencari sumber suara di tengah malam yang gelap gulita.

Padahal real-nya, orang akan tetap diam di tempat, mengunci pintu dan berusaha untuk tidak mencari penyakit seperti yang apa Ambar lakukan di sepanjang film. Klasik bukan?

Begitu Saja?

No One Gets Out Alive_Boring (Copy)

Film berakhir dengan keadaan Ambar tiba-tiba sembuh dari luka-luka juga patah tulang pergelangan kaki yang diakibatkan oleh Becker. Setelahnya ia bisa melihat hantu Red menatapnya di tangga rumah. Setelah itu, film selesai. Ini menjadi pertanyaan besar, mengapa bisa Red dikorbankan pada makhluk mistis itu, padahal sedari dulu yang jadi korban persembahan adalah wanita. Hmmmm… 

Akhirnya ending ini jadi seperti menggantung dan yakin sekali akan banyak penonton yang nantinya mengatakan ‘eh, ini gini aja endingnya?’ ketimbang memuji bagian akhir film ini yang seharusnya menutup rasa penasaran para penonton juga. Overall, Showpoiler memberi skor 2/3 untuk film besutan Santiago Menghini ini.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram