bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Film Indonesia Ngeri-Ngeri Sedap (2022)

Ditulis oleh Gerryaldo
Ngeri Ngeri Sedap
4.4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Sepertinya film-film Indonesia kali ini banyak sekali ya yang rilis dengan kualitas super bagus; mulai dari pemilihan aktor, cerita hingga sejarahnya. Setelah kemarin kita dihibur oleh film KKN di Desa Penari, Gara-Gara Warisan dan Srimulat, kini bioskop Indonesia kedatangan film baru lagi yang berjudul Ngeri-Ngeri Sedap.

Baca Juga: Sinopsis & Review KKN di Desa Penari, Keserakahan Membawa Petaka

Melihat judulnya sekilas, rasanya sudah pasti ini merupakan film dengan genre komedi ya? Apalagi setelah melihat para pemainnya yang super kocak dari Tika Panggabean, Lolok, Boris dan yang lainnya.

Namun apa benar sekomedi yang dipikirkan? Garis besar dari cerita ini adalah tentang keluarga dari suku Batak yang punya sekelumit masalah yang bikin satu keluarga itu jadi amburadul.

Sinopsis

Ngeri Ngeri Sedap_Poster (Copy)

Film dimulai dengan keluh kesah Marlina atau Mamak Domu (Tika Panggabean) yang sedih sekali. Pasalnya, ia rindu pada ketiga anaknya yang merantau.

Ketiga anak itu adalah Domu (Boris Bokir Manullang), Gabe (Lolox) dan Sahat (Indra Jegel) di kota Bandung, Jakarta dan Yogyakarta. Mereka bertiga enggan untuk pulang karena Pak Domu (Arswendy Beningswara Nasution) kelewat rewel.

Pak Domu selalu menentang apa yang jadi pilihan mereka sekarang, Domu yang ingin menikah dengan gadis Sunda, Gabe yang lulus dari Sarjana Hukum tapi malah bekerja jadi pelawak di TV dan Sahat yang memilih bekerja sebagai wirausaha dan berbakti untuk desa di Yogyakarta.

Ini yang mereka tidak suka, sehingga meskipun rindu kampung halaman mereka di Balige.

Satu kali kesabaran Pak Domu dan Mak Domu habis, mereka benar-benar harus pulang mengingat ada pesta sulang-sulang pahompu (sebuah adat batak untuk upacara pengukuhan pernikahan) yang akan diadakan bersama dengan Ompung Domu.

Meski sudah berusaha menelepon ketiga anaknya, Pak Domu dan Mak Domu tetap tidak bisa mendapatkan jawaban.

Akhirnya tercetuslah ide dari Pak Domu supaya dia dan Mak Domu pura-pura bertengkar dan ingin bercerai.

Hal tersebut pasti membuat anak-anak mereka pulang mengingat mereka tidak mau kalau orangtua mereka pisah. Belum lagi di adat Batak dan Kristen tidak ada yang namanya perceraian. Mak Domu setuju dan akhirnya akting pun dimulai.

Pak Domu dan Mak Domu mulai bertengkar hebat di depan anak mereka yang kedua, Sarma (Gita Bhebita Butar-Butar) hingga terucap kata-kata cerai.

Sarma yang melihat Bapak dan Ibunya bertengkar ketakutan dan menghubungi kakak dan adik-adiknya supaya mereka bisa pulang untuk membantu melerai Pak Domu dan Mak Domu.

Akhirnya Domu, Gabe dan Sahat pulang ke Medan dan langsung dijemput oleh Sarma di Bandara. Mereka berpelukan, Sarma sudah kangen sekali karena sudah lama tidak bertemu dengan kakak dan adik-adiknya itu. Selama perjalanan, Sarma mengatakan untuk tidak membahas hal lain kecuali masalah orangtuanya. 

Pak dan Mak Domu yang mengetahui rencananya berhasil senang bukan main, namun mereka harus tetap pada rencana yakni pasang muka kesal karena masih dalam suasana bertengkar.

Begitu anak-anaknya datang, Mak Domu langsung memeluk dan menangis. Mak Domu senang sekali karena akhirnya bisa bertemu dengan semua anaknya yang kini sudah berkumpul.

Saat menemui Pak Domu, raut muka nya masam dan tidak welcome; Pak Domu terlihat biasa saja. Domu, Gabe dan Sahat akhirnya menyerah.

Mereka memang benar-benar tidak bisa mendekati Ayahnya sendiri bagaimanapun caranya. Akhirnya mereka mulai meminta kedua orangtua mereka bertemu untuk mendiskusikan masalahnya.

Baik Pak dan Mak Domu sama-sama tidak ada yang mau berbicara. Pak Domu sengaja memberi kode supaya Mak Domu menangis sehingga mereka tidak bisa memaksa keduanya angkat suara.

Akhirnya, mereka sepakat untuk tidak membahas masalah kedua orangtua mereka dan akan mengajak mereka berdua jalan bersama supaya bisa mencairkan suasana.

Keesokan paginya, semua keluarga Domu jalan-jalan ke bukit Holbung. Mak Domu senang sekali namun ia tetap berusaha stay cool dan malah mengajak Pak Domu berantem sepanjang perjalanan.

Di bukit Holbung, Pak dan Mak Domu ditanya mengenai masalah masing-masing oleh Domu, Gabe dan Sahat. Sementara Sarma duduk agak berjauhan.

Semua usaha mereka gagal total, Pak dan Mak Domu benar-benar tidak bisa kooperatif. Masalah makin njlimet ketika anak-anak mereka bercerita soal perceraian kepada Bapak Pendeta setempat.

Pak dan Mak Domu kaget bukan main karena itu di luar rencana mereka. Kepalang tanggung, akhirnya Pak dan Mak Domu sepakat akan membicarakan masalah mereka setelah acara Sulang-Sulang Pahompu. 

Setelah acara tersebut selesai, mereka kembali ke rumah untuk beristirahat. Ketika semua terlelap, Mak Domu mengajak Pak Domu untuk berdiskusi apa rencana mereka karena besok mereka akan pulang mengingat acara sudah selesai.

Sampai keesokan paginya rencana pun belum dibuat. Akhirnya Pak Domu dan Mak Domu mengucapkan sama-sama akan bercerai.

Berpikir bahwa anak-anaknya tidak akan pergi setelah mereka memutuskan akan bercerai, mereka salah besar. Anak-anaknya menyerah dan akan mengikuti kemauan Pak dan Mak Domu.

Mengetahui keputusannya sudah bukan jadi masalah lagi untuk anak-anak mereka, kini Pak Domu malah membahas masalah anak-anaknya, tentang pernikahan, pekerjaan dan keputusan meninggalkan kampung halaman.

Anak-anak mulai meradang dan ini membuat Mak Domu jadi benar-benar marah, sehingga ia membongkar semua. Hal tersebut membuat Domu, Gabe dan Sahat sakit hati.

Mereka akhirnya bertanya pada Sarma apakah ia mengetahui hal itu? Namun, Sarma hanya diam dan mulai menangis. Ternyata Sarma mengetahui hal tentang skenario Pak Domu. 

Pak Domu yang meminta dia untuk membantunya tanpa sepengetahuan Mak Domu. Itu ia lakukan karena dia tidak bisa membantah Ayahnya tersebut.

Memiliki efek domino, skenario perceraian akhirnya menjadi benar terjadi. Mak Domu pulang ke rumah Ibunya bersama Sarma, Domu, Gabe dan Sahat kembali ke kotanya masing-masing. Pak Domu ditinggal seorang diri.

Ditinggal sendiri, Pak Domu akhirnya punya kesempatan untuk berpikir. Ia akhirnya menjemput anak-anaknya dan meminta mereka semua membantunya untuk menjemput Mak Domu pulang kembali ke rumah.

Pak Domu sadar kalau ia terlalu egois dan keras sehingga tidak memikirkan perasaan anak-anak dan istrinya hanya untuk ego dia saja. Akhirnya semuanya berkumpul kembali dan akur.

Semua Kena

Ngeri Ngeri Sedap_Family (Copy)

Film yang diadaptasi oleh novel berjudul sama ini benar-benar memberikan kita banyak pembelajaran. Saat menonton, kita awalnya akan berpikir bahwa ini ya hanya tentang orang tua dan anak mengenai masalah prinsip masing-masing.

Namun semakin lama, kita akan dibawa ke dalam kenyataan kalau film ini menampar semua orang. Semua orang di sini maksudnya, orang tua terhadap anak, cucu terhadap nenek, adik terhadap kakak, keluarga besar terhadap keluarga besar yang lain, begitu juga hubungan antara suami dan istri.

Semua kena. Semua punya masalah yang harus segera diselesaikan sebelum benangnya semakin kusut. Film ini benar-benar berhasil membuat kita sadar akan pentingnya sebuah keluarga.

Si Paling Berbakat Gita Bhebita

Ngeri Ngeri Sedap_Gita Bhebita (Copy)

Di awal karirnya, Gita Bhebita terkenal karena mengikuti salah satu program komedi di Indonesia yakni Stand Up Comedy. Setelah close mic dari Stand Up Comedy, Gita mulai aktif untuk tampil di acara TV berbasis komedi dan akhirnya terkenal sebagai penyiar radio di Trax FM.

Gita yang memang super kocak ini semakin terkenal lewat video-video pendeknya di Youtube dan Instagram.

Saat terjun ke dunia akting, dalam film ini, kita akan dibuat berpikir kalau Gita akan melawak habis-habisan. Salah besar! Gita malah tidak menampilkan kejenakaannya, ia tidak banyak omong. Ia digambarkan sebagai Sarma, si anak yang berbakti.

Namun, begitu Sarma mengungkapkan kebenaran atas apa yang terjadi pada dirinya, satu bioskop berhasil dibuat nangis olehnya! Gita benar-benar bisa berakting dengan sangat baik untuk memerankan tokoh Sarma.

Pembelajaran Tentang Adat Batak

Ngeri Ngeri Sedap_Batak (Copy)

Film berdurasi 114 menit ini selain sarat pesan, mengajarkan para penontonnya juga adat batak yang kental.

Meski demikian, sang sutradara, Bene Dion, berhasil membuat penjelasan mengenai adat batak tersebut menjadi lebih mudah dipahami; sehingga para penonton yang bukan berasal dari suku batak bisa mengerti dengan gampang. 

Mulai dari cara menyapa kerabat dan keluarga dalam suku batak, melihat proses dari upacara adat sulang-sulang pahompu sampai hal terkecil sekalipun; yakni makan bersama dengan menu mie gomak yang terkenal di Sumatera. Semua dirangkum jadi satu cerita seru yang benar-benar menghibur para penontonnya. 

Film Ngeri-Ngeri Sedap ini rekomendasi sekali untuk ditonton bersama dengan keluarga. Kalian akan tersentuh dengan ceritanya dan kalian akan merasakan adanya kesamaan dengan apa yang terjadi di dalam kehidupan kalian sendiri. Dijamin tidak akan menyesal deh! Bacaterus saja berani untuk memberi skor 4.4/5 atas film ini. 

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram