bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Nerve, Ketika Remaja Ingin Viral

Ditulis oleh Aditya Putra
Nerve
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Internet semakin hari semakin sulit dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Salah satu dampak kehadiran internet yang sulit dihindari adalah menghabiskan waktu untuk berselancar di media sosial.

Kita bisa melihat berbagai macam hal dari mulai berita, opini orang lain, karya seni sampai orang-orang yang berjoget mengikuti musik.

Sekilas media sosial seperti menjadi taman bermain dan banyak orang yang berhasil memanfaatkannya dengan baik. Ada sebagian orang yang memang layak untuk viral karena keterampilannya.

Sayangnya, viral terlalu dijadikan patokan sampai membuat banyak orang terobsesi. Film thriller berjudul Nerve mengangkat cerita betapa orang-orang ingin viral. Sinopsis dan review filmnya bisa kamu simak di sini!

Sinopsis

sinopsis nerve_

Venus “Vee” Delmonico adalah seorang siswi SMA yang akan melanjutkan pendidikannya ke bangku kuliah. Dia ingin segera meninggalkan Staten Island yang menjadi tempat tinggalnya.

Sayangnya, dia belum berani memberi tahu ibunya yang masih dalam keadaan berduka setelah kakak dari Vee meninggal dunia.

Di sekolah, Vee menjadi anggota tim cheerleader. Ketua dari tim adalah teman Vee, Sydney, yang populer karena menjadi pemain dari gim bernama Nerve.

Nerve bukanlah gim biasa. Para pemainnya yang disebut players, harus melakukan tantangan yang dilemparkan oleh para penonton yang disebut sebagai watchers. Players yang berhasil menyelesaikan tantangan terbanyak selama satu hari akan mendapatkan hadiah uang.

Sydney mengejek Vee yang dianggapnya membosankan. Vee yang terpancing emosinya mendaftar di Nerve sebagai player. Dia harus menyetujui tiga persyaratan ketika menjadi player.

Pertama, pemain harus merekam ketika melakukan tantangan lewat ponsel. Kedua, uang yang didapat akan lenyap kalau pemain nggak menyelesaikan tantangan atau menyerah.

Ketiga, nggak boleh melapor pada pihak berwajib. Apabila berani melapor maka uang yang didapat akan lenyap dan akan mendapatkan hukuman.

Tantangan pertama yang harus diselesaikan Vee adalah mencium orang asing selama lima detik di kedai makan. Vee bertemu dengan Ian di kedai makan. Vee mencium Ian kemudian mereka bernyanyi dan berdansa bersama.

Ian kemudian menyatakan bahwa dirinya juga adalah player. Melihat dua player bersamaan, watchers langsung memberikan tantangan yaitu Ian harus membawa Vee ke Manhattan dengan menggunakan motor.

Ian dan Vee menyelesaikan tantangan, mereka berhasil sampai ke Manhattan dengan menggunakan motor. Tantangan lain muncul yaitu mereka harus mengenakan pakaian berharga mahal.

Ketika mencoba mengenakan pakaian mahal, pakaian mereka berdua yang sebelumnya dicuri. Mereka mendapat tantangan lagi untuk keluar dari toko hanya dengan menggunakan pakaian dalam.

Vee dan Ian berhasil keluar dari toko hanya mengenakan pakaian dalam. Ketika menghampiri motor, pakaian mahal yang mereka kenakan ternyata sudah dibayar oleh watchers.

Vee mendapatkan tantangan untuk membuat tato dengan gambar berdasarkan ide dari Ian. Sedangkan Ian ditantang untuk mengendarai motor dengan kecepatan 60 km/jam dengan mata tertutup.

Vee menyelesaikan tantangan dengan mentato dirinya. Dia juga menjadi navigator untuk Ian menyelesaikan tantangan.

Ian berhasil menyelesaikan tantangan dan dia bersama Vee menjadi dua players teratas di Nerve. Iri dengan kesuksesan Vee, Sydney mengambil tantangan untuk berjalan melewati dua gedung terpisah dengan menggunakan tangga.

Sydney yang memiliki fobia ketinggian mencoba mengerjakan tantangan. Dia memilih menyerah melakukan tantangan ketika berjalan di tangga. Dia pun dieliminasi dari Nerve.

Merasa sedih, Sydney dihibur oleh J.P., pria yang diam-diam disukai oleh Vee. Mereka berdua pun berciuman dan pemandangan itu disaksikan oleh Vee.

Sydney beradu argumen dengan Vee. Ian mendapatkan tantangan untuk membuat Vee bertengkar dengan Sydney. Sementara itu, Tommy yang diam-diam menyukai Vee membeberkan siapa Ian sebenarnya.

Vee menyelesaikan tantangan melewati dua gedung dengan tangga. Dia kemudian melapor polisi karena tantangan di Nerve berbahaya. Player lain mendapat tugas untuk memberi hukuman pada Vee. Bagaimanakah nasib Vee selanjutnya?

Kental dengan Nuansa Modern

kental nuansa modern_

Nerve hadir dengan membawa cerita yang relevan dengan jaman yaitu penggunaan media sosial. Sebagaimana di dunia nyata, film ini memperlihatkan bagaimana anak-anak muda membutuhkan pengakuan.

Akibatnya, mereka rela melakukan tindakan-tindakan berbahaya agar menjadi viral. Hadiah yang diberikan pun sama dengan dunia nyata yaitu popularitas dan uang.

Dari segi sinematografi, film arahan sutradara Henry Joost ini memberikan sajian visual bernuansa futuristik. Sudut-sudut Staten Island dan Manhattan bisa ditangkap dengan baik, terlebih sebagian besar adegan dilakukan di luar ruangan.

Dalam beberapa adegan malah banyak menggunakan warna lampu neon yang menguatkan unsur futuristic. Musik techno dijadikan pengiring untuk berbagai adegan yang membuat film ini begitu terasa modern.

Dalam layar diselipkan tangkapan layar dari ponsel yang seakan-akan menunjukan betapa kehidupan mulai bergeser ke arah digital. Editing dan penggunaan special effect di film ini pun terbilang sangat rapi. Hal itu seakan-akan menguatkan persepsi bahwa gim Nerve berada di dunia yang terpisah dari dunia nyata.

Perubahan Tone Cerita

perubahan tone cerita_

Di awal film, kita mungkin akan menyangka bahwa Nerve merupakan tipikal film drama remaja. Vee digambarkan sebagai remaja yang nggak pandai bersosialisasi dan membosankan terlecut oleh ucapan dari Sydney. Sebagaimana film-film yang menghadirkan remaja, dua orang yang kompetitif merupakan sajian utamanya.

Di second act, perubahan besar terjadi sebagaimana Vee mulai terlecut untuk menyelesaikan tantangan-tantangan di Nerve. Dia ingin membuktikan punya jiwa petualang dan bisa mendapatkan uang yang banyak.

Hal itu membuat tone film bergeser menjadi ke arah thriller dan adventure dengan Vee harus menyelesaikan tantangan-tantangan berbahaya. Pergeseran itu untungnya nggak terasa kasar karena build up-nya menggunakan tantangan dari gim Nerve.

Nerve menggunakan tempo cepat nyaris sepanjang film. Kita akan dibawa mengikuti petualangan menegangkan yang dijalani Vee dan Ian. Hal itu membuat pendalaman karakter terasa minim walau cukup untuk menggerakan plot utama.

Karakter Ian dan Sydney-lah yang terasa masih bisa dieksplor walau Ian mendapat pendalaman lebih kuat menuju akhir film.

Penampilan Emma Roberts dan Dave Franco

penampilan emma roberts_

Emma Roberts tampil meyakinkan sebagai Vee di Nerve. Berbeda dengan peran-perannya di film lain yang kebanyakan menjadi psikopat, di film ini Roberts bisa dengan lihai bermain di luar zona nyamannya. Dia bisa menjadi Vee yang cenderung pendiam.

Kegemilangan aktor kelahiran New York ini bisa dilihat dari kepiawaiannya dalam menghidupkan cerita nyaris sepanjang film.

Dave Franco nggak kalah cemerlang di film ini. Dia bisa menjadi sosok Ian yang misterius dan berkarisma. Di second act, kita bisa melihat betapa Franco bisa dengan baik memberi nyawa pada karakter Ian yang tiba-tiba berbalik harus menantang Vee.

Chemistry ketika dia dan Emma harus tampil dalam adegan-adegan menegangkan dan manis pun berhasil dilakukan dengan baik.

Nerve merupakan film yang terasa sangat kekinian baik dari segi cerita maupun visual. Mengambil tema kehidupan remaja yang berlomba-lomba mendapat pengakuan baik dari popularitas maupun materi, terasa sangat relevan dengan masa kini.

Durasi selama 96 menit terasa pas dengan tempo cepat yang membuat kita seperti nggak diberi kesempatan untuk bernafas. Ada rekomendasi film lain yang terasa kekinian seperti film ini? Tulis di bawah, yuk! 

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram