bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Natural Born Killers, Cerita Pembunuh Berantai

Ditulis oleh Aditya Putra
Natural Born Killers
3.3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Beberapa orang memiliki keinginan untuk terkenal. Terkadang keinginan itu mendorong mereka untuk mencari jalan pintas. Akhirnya, mereka berani melakukan hal-hal kontroversial agar dibicarakan orang-orang.

Ketika orang-orang membicarakan mereka, media pun akan memberi sorotan. Secara spontan, mereka mendapatkan popularitas.

Saat ini, kita sering melihat orang-orang yang berlomba mencari popularitas. Mereka mencoba berbagai cara supaya dikenal orang.

Di film Natural Born Killers, ada dua orang yang mencoba mencari popularitas. Mereka ingin nama mereka dikenal sebagai pembunuh berantai. Unik bukan? Yuk, simak lebih lengkapnya dalam sinopsis dan review film berikut ini.

Baca juga: Sinopsis dan Review A Superior Day, Memburu Pembunuh Berantai

Sinopsis

Sinopsis

Mickey dan Mallory Knox adalah sepasang suami istri. Mereka berhenti di sebuah kedai di wilayah New Meksiko. Dua orang pengunjung lain mendatangi kedai yang sama.

Mallory memutar musik melalui jukebox. Dua orang pengunjung itu melecehkan Mallory. Mallory merayu mereka supaya mendekat. Dia kemudian menghajar mereka. Mickey pun melakukan hal serupa.

Hampir semua pengunjung kedai tewas. Hanya satu orang yang tersisa. Sebelum pergi, mereka memperkenalkan diri pada orang itu.

Mickey dan Mallory beristirahat dengan membuat kamp di wilayah gurun pasir. Mallory mengingat pertama kalinya bertemu Mickey. Mickey dulu adalah pengantar daging untuk keluarga Mallory.

Dari pertemuan itu, Mallory merasa kalau Mickey adalah orang yang cocok untuknya. Akhirnya, mereka berpacaran. Orang pertama yang mereka bunuh adalah ayah Mallory.

Ayah Mallory kerap berperilaku abusif pada Mallory. Setelah itu, mereka membunuh ibu Mallory. Sang ibu dianggap bersalah karena membiarkan suaminya menganiaya Mallory.

Mickey dan Mallory menyandera seorang wanita di kamar hotel. Mickey ingin mereka berhubungan threesome. Mallory memilih pergi. Mickey memperkosa wanita di hotel. Mallory pergi ke pom bensin.

Di sana dia menggoda seorang mekanik lalu berhubungan seks. Mallory teringat kalau dia pernah diperkosa. Mallory merasa mekanik itu pelakunya, lalu akhirnya Mallory menghabisi orang itu.

Mickey dan Mallory sudah membunuh 52 orang di New Mexico, Arizona dan Nevada. Detektif Jack Scagnetti tertarik mengungkap tindakan Mickey dan Mallory.

Dia terobsesi pada sosok pembunuh berantai sejak berusia delapan tahun. Ketika itu, dia menyaksikan sang ibu tewas dibunuh oleh Charlie Whitman. Whitman juga merupakan seorang pembunuh berantai.

 Di balik tindakan heroic, Scagnetti menyimpan rahasia kelam. Dia juga pernah melakukan kekerasan dan membunuh beberapa orang PSK. Selain Scagnetti, ada juga Wayne Gale yang tertarik pada sosok Mickey dan Mallory.

Gale adalah seorang jurnalis. Dia juga memiliki sebuah acara bernama American Maniacs. Dia mengekspos sosok Mickey dan Mallory di acara tersebut.

Mickey dan Mallory mengonsumsi mushroom. Mereka tersesat di gurun. Warren, seorang warga native Amerika memberi tempat tinggal serta makanan untuk Mickey dan Mallory.

Warren merasa kedua orang itu punya aura jahat. Dia mencoba memanggil roh jahat di tubuh Mickey. Mickey bermimpi tentang orang tuanya yang abusif. Dia terbangun dalam kondisi marah lalu menghabisi Warren.

Mickey dan Mallory mencoba melarikan diri. Mereka terjebak di sebuah wilayah yang dipenuhi oleh ular berbisa. Mereka berdua pun terkena gigitan. Mereka berdua memaksakan pergi untuk mencari apotek.

Sesampainya di apotek, mereka nggak mendapatkan penawar racun ular yang telah habis. Seorang apoteker mengenali mereka lalu membunyikan alarm. Mickey membunuh apoteker itu.

Polisi datang ke apotek. Mereka melihat Mickey dan Mallory masih berada di lokasi kejadian. Mickey dan Mallory mencoba melarikan diri. Tembak-tembakan antara mereka berdua dan Polisi pun terjadi.

Sementara itu, seorang kru berita televisi sudah sampai di lokasi. Dia meliput peperangan antara Mickey dan Mallory melawan Polisi. Akankah itu menjadi akhir petualangan Mickey dan Mallory?

Penggunaan Tempo Cepat

Penggunaan Tempo Cepat

Natural Born Killers disutradarai oleh Oliver Stone. Melihat jejak Stone, film ini mungkin menjadi yang paling bold. Bold di sini dalam artian nggak banyak basa-basi.

Stone sebelumnya dikenal sebagai penulis dan sutradara yang menangani film “serius”. Di film ini, kita seperti nggak diberi waktu untuk bernapas lama-lama. Cerita berjalan sedikit, langsung ada kekerasan.

Sedikit saja nggak fokus, sudah ada karakter yang tewas. Tempo cepat di film nggak serta-merta menghilangkan pendalaman karakter. Mickey dan Mallory diperkenalkan dengan baik.

Keduanya digambarkan memiliki latar belakang yang kelam. Keduanya sama-sama berasal dari keluarga abusif. Mereka mendatangi keluarga mereka untuk membalas dendam.

Mickey dan Mallory mendapat kesenangan ketika membunuh. Kegilaan Mickey dan Mallory ditampilkan secara gamblang. Kamera mengambil sebuah adegan dari berbagai sudut.

Kita pun harus mengikuti perpindahan posisi karakter. Untungnya, hal itu dikemas dengan baik. Adegan kekejian Mickey dan Mallory cukup untuk mendukung narasi bahwa mereka adalah pembunuh berantai.

Stone cukup berani mengubah tone warna. Dalam sebuah adegan, warna bisa berubah menjadi hitam dan putih. Ada juga cuplikan film serta animasi yang dimasukkan ke dalam adegan.

Hal itu ditujukan agar kita bisa memahami pikiran Mickey dan Mallorie. Di dalam pikiran mereka, hidup seperti film dan animasi.

Penampilan Apik Tiga Karakter Utama

Penampilan Apik Tiga Karakter Utama

Woody Harrelson di Natural Born Killers berperan sebagai Mickey. Sang aktor berhasil memperlihatkan kemampuannya memerankan ke sosok yang keji. Hal serupa ditunjukkan Juliette Lewis sebagai Mallory.

Sang aktor bisa menampilkan sisi seduktif. Di balik itu semua, dia menyimpan kegilaan. Dalam sebuah adegan di penjara, dia dilempar sebatang rokok lalu menginjak rokok itu tanpa alas kaki.

Selain Harrelson dan Lewis, ada juga Robert Downey Jr. di film ini. Aktor yang dikenal lewat film Iron Man itu berperan sebagai Wayne Gale.

Gale merupakan orang yang terobsesi dengan kisah Mickey dan Mallory. Adegan paling ikoniknya adalah ketika dia mengundang Mickey ke dalam acaranya. Perdebatan keduanya menunjukkan bahwa keduanya mencoba saling memanfaatkan satu sama lain.

Satir tentang Media

Satir tentang Media

Kita nggak cuma menyaksikan Mickey dan Mallory membunuh satu per satu korbannya di film ini. Ada juga satir tentang media.

Tindakan Mickey dan Mallory menyisakan korban merupakan cara mereka agar dikenal orang-orang. Media kemudian menyoroti tindakan-tindakan mereka. Mereka berdua pun menjadi incaran untuk diulik lebih dalam.

Bagi Mickey dan Mallory, media merupakan sarana untuk menyampaikan pesan bahwa orang-orang seperti mereka berdua itu ada.

Bagi media, kehadiran mereka berdua merupakan magnet untuk mendapatkan pemirsa dalam jumlah yang banyak. Alih-alih mengutuk mereka, media malah menjadi panggung untuk Mickey dan Mallory dalam menceritakan kekejian mereka.

Natural Born Killers sarat akan kekerasan. Di balik itu semua, kita bisa melihat relevansinya dengan realita sosial saat ini. Media kadang nggak berfungsi sebagaimana mestinya.

Durasi selama 119 menit, bukan waktu yang lama untuk menyaksikan segala kegilaan dua pembunuh berantai. Berani nonton? Kalau sudah nonton tulis pendapatmu di kolom komentar, yuk!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram