bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review The Chronicles of Narnia 3 (2010)

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
The Chronicles of Narnia 3
3.3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Edmund dan Lucy tinggal bersama sepupunya, Eustace yang cerewet dan suka sekali membuat masalah. Eustace juga tidak percaya terhadap Narnia dan mengolok-olok Edmund serta Lucy yang begitu memercayainya. Hingga sebuah banjir besar mengantarkan mereka bertiga ke dunia Narnia, ke hadapan Caspian.

Petualangan mereka kali ini tidak berhubungan langsung dengan Narnia karena negeri itu sudah damai. Mereka menjalankan misi lain, yaitu mengumpulkan tujuh pedang dari leluhur Caspian untuk mengembalikan orang-orang yang hilang akibat serangan asap hijau misterius. Mampukah mereka melakukannya? Mari baca sinopsis dan ulasan Narnia 3 pada artikel berikut ini sebelum menontonnya secara langsung. 

Sinopsis

Film dimulai ketika Edmund Pevensie (Skandar Keynes) mendaftarkan diri masuk ke angkatan nasional. Dia memalsukan data diri agar dapat lolos pendaftara tapi tak lama Lucy Pevensie (Georgie Henley) memanggilnya dari belakang karena membutuhkan bantuan. Diceritakan bahwa Edmund dan Lucy sudah tinggal selama 253 hari tinggal di rumah sepupunya, Eustace Scrubb (Will Poulter), sementara Susan Pevensie (Anna Popplewell) sudah dewasa dan tinggal terpisah di Amerika.

Meski tinggal serumah dan terikat darah, hubungan antara Edmund, Lucy dan Eustace tidak pernah akur. Ketika Edmund dan Lucy melihat sebuah lukisan di dalam kamar yang dirasa mirip dengan pemandangan di Narnia, Eustace datang mengolok-oloknya karena masih percaya dengan terhadap cerita semacam Narnia.

Secara tiba-tiba, Lucy melihat lukisan tersebut bergerak. Sejurus kemudian dari sana keluar air dalam jumlah besar dan banyak hingga membuat kamar dipenuhi air. Ketiganya lalu tenggelam. Begitu berhasil sampai ke permukaan air, mereka kaget karena ternyata sudah berada di Narnia.

Edmund, Lucy dan Eustace berada di tengah laut di dekat sebuah kapal besar. Lucy kemudian diselamatkan oleh seorang pemuda yang ternyata adalah King Caspian (Ben Barner). Kini mereka sudah ada di atas kapal. Panik dan masih tidak percaya dengan pengalamannya, Eustace membuat kegaduhan dan meminta untuk dipulangkan ke Inggris.

Setelah disambut oleh seluruh awak kapal, Caspian memberi pisau serta obat milik Lucy. Caspian juga terlihat menyerahkan senter pada Edmund. Caspian lanjut bercerita mengenai keadaan Narnia yang sekarang sudah damai tanpa perang dan masalah. Mendengarnya Edmund malah bingung karena tidak tahu maksud kedatangannya ke Narnia. Begitu pun dengan Caspian.

Caspian lalu memutar kembali ingatan dan bercerita mengenai kejadian di masa lalu saat Miraz berusaha merebut tahta kerajaan ayahnya, dia juga berusaha menghabisi tujuh bangsawan Telmarine. Mendengar kabar tersebut, para bangsawan menyelamatkan diri ke Lone Island dan tidak pernah terdengar lagi kabarnya.

Lone Island merupakan sebuah pulau rahasia. Di sana terdapat mitos mengenai keberadaan ular laut. Lucy juga mencoba mencari tahu mengenai Lone Island dengan bertanya pada Reepicheep, seekor tikus pemberani yang membantu Caspian dan Pevensie bersaudara saat perang beberapa waktu lalu. Tikus tersebut menjelaskan bahwa Lone Island adalah bagian paling jauh dari Timur, negeri Aslan.

Cerita berlanjut saat awak kapal melihat daratan dari kejauhan. Caspian dan yang lain mengira daratan tersebut adalah Lone Island. Guna memastikan, Caspian dan beberapa awak kapal memeriksanya menggunakan sekoci. Caspian kemudian memerintahkan Reepicheep dan awak kapal yang lain menunggu di sekoci. Jika sampai fajar mereka tidak kembali, segera kirimkan bantuan.

Caspian, Edmund dan Lucy kini sudah berada di dalam bangunan di daratan tersebut. Sementara Eustace menunggu di luar bersama yang lain. Di dalam bangunan mereka menemukan banyak sekali lonceng. Saat sedang memeriksa sebuah buku, Caspian, Edmund dan Lucy diserang. Mereka hampir menang tapi salah satu penyerang berhasil menyandera Eustace. Akibatnya mereka berhasil ditangkap dan dimasukkan dalam penjara.

Tanpa diduga, Caspian bertemu salah satu bangsawan Telmarine di dalam penjara. Sementara itu Edmund mengintip ke arah luar dan melihat ada beberapa orang yang dibawa menggunakan sekoci. Lucy dan Eustace sendiri diikat dengan rantai bersama awak kapal yang lain. Saat sekoci sampai di tengah-tengah laut, mereka melihat asap berwarna hijau dan seketika sekoci beserta orang-orang di atasnya hilang.

Sang bangsawan menjelaskan bahwa itu adalah pengorbanan. Asap hijau tersebut muncul pertama kali dari Laut Timur. Setelahnya, banyak nelayan yang hilang. Penasaran dengan hal tersebut, para bangsawan bergantian mencari sumber asap hijau itu untuk menghancurkannya, tapi tak ada satu pun bangsawan yang kembali.

Para awak kapal yang tersisa, akhirnya turun tangan dan membebaskan Caspian, Edmund, Lucy serta rekan mereka yang lain. Ketika Caspian dan yang lain hendak kembali ke kapal, seorang lelaki memaksa ikut karena sang istri jadi salah satu orang yang ada di atas sekoci tadi.

Sampai di dermaga, bangsawan yang tadi dipenjara bersama Caspian terlihat menyerahkan sebuah pedang. Pedang tersebut rupanya satu di antara tujuh pedang pemberian Aslan kepada para bangsawan Telmarine. Caspian lalu memberikan pedang tersebut kepada Edmund.

Kapal pun kembali berlayar dan Caspian kembali menemukan daratan. Malam itu, mereka memutuskan bermalam di daratan tersebut. Saat mereka tengah tertidur, sebuah telapak kaki raksasa tak berwujud membawa Lucy pergi. Mereka kemudian memerintah Lucy masuk ke sebuah rumah yang juga transparan untuk membacakan mantra di sebuah buku. Mantra tersebut bisa membuat yang tidak terlihat menjadi terlihat.

Jika Lucy menolak, para kaki raksasa yang tak terlihat tersebut mengancam akan membunuh yang lain. Bagaimana kelanjutan petualangan Edmund dan Lucy kali ini? Apa rahasia di balik asap hijau yang mampu menghilangkan banyak orang?

Karakter Eustace, Jagoan Baru di Dunia Narnia

Kita mungkin pernah mengenal seseorang yang rasanya selalu membuat masalah dan merepotkan. Karakternya bukan tipikal yang diperhitungkan karena cerewet, konyol dan gemar buat masalah. Namun, pada satu kesempatan, entah bagaimana dia justru berperan besar serta menjadi kunci terselesaikannya sebuah masalah. Seperti itulah kurang lebih penggambaran karakter Eustace yang dimunculkan  dalam Narnia 3 ini.  

Dibawakan oleh Will Poutler, karakter Eustace merupakan sepupu Edmund yang tak percaya dengan keberadaan Narnia. Namun, sebuah peristiwa ajaib, mengubah pandangannya. Tetap ceroboh, Eustace di dunia nyata dan Narnia tidak ada bedanya. Namun, siapa sangka sosoknya yang konyol bisa sangat berguna.

Menggunakan kekuatannya, Eustace dalam bentuk naga membantu menarik kapal agar tidak kehilangan jejak dari bintang biru. Dia juga yang melawan ular laut walau akhirnya harus terluka. Terakhir, dia adalah orang yang berhasil menyimpan pedang ke tujuh, berhasil memusnahkan asap hijau dan membuat orang-orang yang hilang itu kembali. Karakter Eustace menjadi sesuatu yang baru dalam Narnia 3. Dia jagoan lain selain Edmund, Lucy dan Caspian.

Adegan Banjir di Kamar yang Memorable

Selain peran karakter Eustace yang menarik di Narnia 3, scene ketika air keluar dengan deras dari dalam lukisan hingga membuat kamar banjir, adalah bagian yang sulit dilupakan dalam film ini. Selebihnya, Narnia 3 seperti kehilangan daya magis. Kecantikan visual yang memukau, seperti pada Narnia pertama, tidak terlihat. Alur lebih banyak berisi adegan adu pedang, tak ubahnya film-film peperangan zaman dulu.

Cerita mengenai keberadaan tujuh bangsawan yang merupakan leluhur Caspian pun terasa keluar dari pola Narnia selama ini. Edmund dan Lucy yang dikirim ke dunia Caspian juga seolah tidak punya peran terlalu penting, seperti dua seri sebelumnya. Mereka lebih terlihat sebagai ‘pengantar’ Eustace.

Punya Banyak Moral Value

Hal berkesan yang ditinggalkan sebuah film pada para penonton salah satunya adalah pesan moral. Visual yang sempurna memang sangat memanjakan mata, scoring dan naskah membawa pengaruh untuk mengaduk-aduk emosi pada sebuah cerita, sementara moral value akan teringat sekalipun filmnya sudah selesai.

Pada Narnia 3, ada banyak pesan moral yang bisa dijadikan pengingat. Melalui karakter Eustace, kita semua diingatkan untuk jangan menyepelkan segala sesuatu karena hal yang dianggap remeh, bisa jadi dapat membawa pengaruh besar dalam hidup. Melalui perjalanan Edmund, Lucy dan Caspian melawan ilusi dari asap hijau, Anda juga diingatkan untuk mengendalikan hawa napsu, terutama terkait harta dan kecantikan.

Asap hijau yang ada di film Narnia 3 lebih terasa sebagai simbol dari berbagai macam godaan yang selalu mengincar serta membinasakan manusia. Sementara Narnia sendiri adalah tempat berpulang manusia dalam keabadian. Anda bisa menyimpulkan hal ini pada scene terakhir ketika Aslan menjelaskan bahwa siapa pun yang sudah masuk ke dunia Narnia tidak bisa kembali lagi.

Pada akhirnya Narnia 3 dan segala kurang lebihnya masih jadi tontonan yang cukup asyik. Walau dinilai tidak semegah seri pertama, film ini juga tidak terlalu buruk. Anda bisa menontonnya jika merasa penasaran. Sudah siap bertualang bersama Edmund, Lucy, Caspian dan Eustace?

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram