bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review My Liberation Notes, Drama yang Realistis

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
My Liberation Notes
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Menjalani rutinitas sehari-hari membuat hidup tiga kakak beradik, Yeom Gi Jeong, Yeom Chang Hee dan Yeom Mi Jeong sangat membosankan.

Apalagi jarak antara rumah mereka dan tempat kerja cukup jauh. Chang Hee merasa hal itu berpengaruh terhadap pergaulannya. Gi Jeong sendiri insecure karena tak ada satu pria pun yang mendekatinya.

Berbeda dengan dua kakaknya, Yeom Mi Jeong yang introvert kesulitan untuk berbaur dengan lingkungan. Beban Mi Jeong bertambah berat karena dia baru saja ditipu kenalan lelakinya.

Di sisi lain seorang pria misterius yang pendiam, bekerja untuk kedua orangtua mereka. Bagaimana orang-orang dewasa yang punya masalah ini berinteraksi? Saksikan hanya di drama My Liberation Notes (2022)!

Baca juga: Sinopsis & Review Drama Korea Our Beloved Summer

Sinopsis

Tiga kakak beradik, Yeom Gi Jeong, Yeom Chang Hee dan Yeom Mi Jeong bekerja jauh dari rumah. Setiap hari mereka melakukan perjalanan pulang-pergi sekitar satu jam.

Kepenatan harus menempuh jarak yang lumayan semakin terasa karena masing-masing punya masalah. Salah satunya Mi Jeong yang baru saja ditipu kenalannya. Sebagai introvert dia juga berjuang untuk berbaur dengan lingkungan. 

Episode 1-2

Episode 1-2

Yeom Mi Jeong tinggal di pinggiran Seoul yang cukup jauh sehingga tak bisa lama-lama berkumpul dengan teman kerjanya karena harus segera pulang. Dia janjian dengan dua kakaknya untuk pulang bersama: Yeom Gi Jeong dan Yeom Chang Hee.

Chang Hee yang baru saja diputuskan kekasihnya karena kolot berencana membeli mobil tapi tak dapat izin dari ayah mereka.

Gi Jeong sendiri gelisah karena tak kunjung mendapat kekasih di usianya yang sudah matang. Satu teman kerja yang ditaksirnya malah mengincar karyawan baru. Saking putus asanya Gi Jeong sampai ingin memacari sembarang pria.

Mi Jeong yang introvert memilih membantu kedua orangtuanya yang sedang memanen daun bawang untuk menghabiskan akhir pekan. Dia tahu esok tenaganya akan kembali terkuras karena harus menghadapi orang banyak lagi.

Dengan berbagai keputusan Mi Jeong juga harus menolak masuk klub yang ditawarkan perusahaan. Klub tersebut bertujuan untuk memperluas koneksi antara karyawan sekaligus mempererat hubungan antara mereka.

Mi Jeong dan dua pekerja lain, Jo Tae Hoon dan Park Sang Min, tidak mengikuti klub manapun. Mereka trio introvert yang merasa diasingkan karena tak pandai bersosialisasi.

Penderitaan Mi Jeong bertambah ketika lelaki yang sempat meminjam uang dari bank atas nama dirinya sulit dihubungi. Mi Jeong semakin gelisah karena bank akan mengirimkan surat peringatan resmi.

Di antara kebingungan itu dia meminta bantuan Mr. Goo agar surat peringatan dari bank tidak sampai ke kedua orangtuanya. Mr. Goo adalah seorang pria asing pendiam dan pecandu alkohol yang dipekerjakan kedua orangtuanya.

Mi Jeong benar-benar pasrah ketika mendengar kabar kalau lelaki yang berhutang itu kabur ke Thailand. Dia sudah sangat lelah, bukan hanya karena masalah itu, tetapi karena merasa kosong.

Pasalnya tidak ada satu pekerja pun yang mau berteman dengannya. Mi Jeong bahkan sempat mendengar seorang teman kerja lelakinya mengatakan kalau dia cantik tapi tidak punya daya tarik.

Begitu sampai rumah dia sengaja menghampiri Mr. Goo yang sedang duduk dan minum sendirian. Lelaki yang baru saja terluka akibat mabuk itu tak kapok minum-minum lagi.

Tanpa basa-basi Mi Jeong mengutarakan keinginannya untuk dipuja. Dia meminta Mr. Goo memujanya karena orang-orang sepertinya dan Mr. Goo akan semakin merasa kosong ketika musim dingin tiba. 

Episode 3-6

Episode 3-6

Mr. Gu menolak permintaan Mi Jeong agar memujanya karena enggan berhubungan dengan orang lain. Mr. Gu juga mengaku brengsek, sama seperti pria yang membawa kabur uang Mi Jeong.

Pria brengsek itu akhirnya membalas pesan Mi Jeong, tapi dengan nada mengancam. Mi Jeong mengumpat dan terdengar oleh atasannya hingga membuat keadaan jadi canggung.

Kecanggungan juga terjadi ketika Gi Jeong meninggalkan kesan kurang baik pada kencan butanya. Chang Hee pesimis kakak perempuannya itu akan dapat jodoh jika terus asal bicara.

Faktanya Gi Jeong bahkan bicara blak-blakan pada Park Jin-U lalu memikirkan pendapat lelaki itu mengenai dirinya dan sosok lelaki yang cocok untuknya.

Mi Jeong sendiri juga sedang berpikir untuk membuat klub baru bersama dua rekan kerja introvert lainnya, Cho Tae Hun dan Park Sang Min. Klub bernama Pembebasan pun tercetus.

Suasana hati Mi Jeong tampak berubah setelah itu. Dia berani menawarkan diri untuk memuja Mr. Gu. Dia juga ingin mereka saling sapa saat bertemu.

Untuk pertama kalinya Mr. Gu membuat Mi Jeong tersenyum karena Mr. Gu menyapa dengan caranya. Namun, Mr. Gu bingung dengan Mi Jeong dan ayahnya yang sama-sama diam saja saat hak mereka disepelekan orang lain. 

Di sisi lain Gi Jeong malah sedang menyepelekan Cho Tae Hun dan dua kakak perempuannya. Menurut dia, siapa pun tidak akan tahan menjadi istri Tae Hun karena dua kakak perempuannya itu.

Namun, Gi Jeong tampaknya termakan omongan sendiri karena dia terpesona oleh Tae Hun saat mereka bertemu lagi.

Malam itu hujan sangat deras. Petir sampai menyambar salah satu tiang listrik. Mi Jeong segera berlari ke rumah Mr. Gu karena dia khawatir hal itu membahayakannya.

Esok hari giliran Mr. Gu yang melakukan sesuatu untuk Mi Jeong. Dia melompat cukup jauh untuk mengambil topi Mi Jeong yang tertiup angin.

Setelah kejadian itu Mr. Gu kembali menjaga jarak. Mi Jeong sempat sedih, tapi dia ingat perkataan Hyeon-A agar tidak haus kasih sayang sepertinya.

Kegelisahan Mi Jeong tidak berlangsung lama karena Mr. Gu menyatakan secara tersirat kalau dia sudah mulai memujanya sejak peristiwa topi tadi siang.

Kegembiraan tampaknya juga menghampiri Chang Hee karena salah satu rekan kerjanya, Da Yeon, menunjukkan ketertarikan padanya.

Sayang, Chang Hee memutuskan tidak mengencaninya karena dia merasa belum mapan. Dia bimbang, takut kegagalannya dengan Ye Rim terulang.

Gi Jeong sama-sama merasa bimbang karena tidak punya alasan untuk ngobrol dengan Tae Hun. Gi Jeong gelisah dan kesal sebab bicara dengan Tae Hun beberapa waktu lalu membuatnya bahagia dan sekarang dia belum punya kesempatan itu lagi.

Hal berbeda terjadi pada Mi Jeong karena Mr. Gu berani menghubungi lebih dulu setelah mendapat nomor handphone-nya dari ayahnya. Lelaki itu mentraktir Mi Jeong makan.

Sebelumnya Mi Jeong mengaku merasa hampa karena selalu tidak puas dengan seseorang. Oleh karena itu dia akan mulai mengubah caranya; dia akan tetap menyukai seseorang sekalipun orang itu selalu berubah pikiran.

Mi Jeong akan mulai merasa cukup hanya dengan menyukai seseorang, seperti memuja Mr. Gu. Dia tidak peduli pada balasan yang diterima. Malam itu mereka bicara tentang kehampaan masing-masing.

Pagi harinya Mr. Gu membuang semua botol soju yang dia kumpulkan. Dia tidak ingin Chang Hee ikut campur membersihkannya tanpa izin.

Chang Hee sendiri tampaknya tak ingin lagi mengurusi botol-botol itu karena dia sedang merasa lega dan bangga. Niatnya untuk membalas A-reum, rekan kerja yang culas, batal.

Perasannya yang semula dikuasai emosi buruk berubah membaik. Dia lega bisa menjadi gerimis bagi orang lain. Mi Jeong dan Mr. Gu di sisi lain bertambah dekat dan lebih sering bertukar pesan.

Hal itu memengaruhi suasana hati Mi Jeong jadi lebih baik di tempat kerja. Mereka juga mulai sering bicara berdua dan semakin nyaman satu sama lain.

Saat itulah sebuah pesan masuk ke ponsel milik Mr. Gu. Pesan tersebut berisi peringatan agar Mr. Gu berhenti bersembunyi dan mulai bergerak.

Episode 7-8

Episode 7-8

Kedekatan Mi Jeong dan Mr. Gu mulai tercium oleh Gi Jeong. Sikapnya pun jadi aneh dan membuat Mi Jeong kurang nyaman. Mi Jeong juga mulai menghadapi masalah lebih serius ketika sang ayah mengetahui dia berganti alamat.

Namun, masalah itu rupanya tidak mengurangi antusias Mi Jeong berinteraksi dengan dua temannya di Klub Pembebasan.

Malam itu dia dan anggota lain termasuk Tae Hun saling mengungkapkan isi hati dan kegelisahan. Kebetulan Gi Jeong yang sedang menunggu Mi Jeong, mendengar curhatan Tae Hun.

Esoknya dia berinisiatif mengirim pesan berisi kalimat-kalimat yang menyemangati. Sayang, tanggapan Tae Hun cenderung datar.

Gi Jeong bertambah overthinking setelah mendengar Chang Hee membicarakannya. Menurut Chang Hee, tidak akan ada pria yang mendekati Gi Jeong karena hidupnya biasa-biasa saja.

Selain itu Gi Jeong juga tak akan mendapat kekasih karena di masa lalu kerap memperlakukan pria-pria yang menyukainya dengan buruk.

Gi Jeong merenungi perkataan adiknya itu dan membuat dia kehilangan keberanian untuk menyatakan cinta lebih dulu.

Saat Gi Jeong kehilangan keberanian, Mi Jeong justru berani menghubungi pria yang membawa kabur uangnya. Mi Jeong kalut karena jika utangnya tidak segera dibayar namanya akan masuk daftar hitam di bank.

Mi Jeong akhirnya memutuskan membayar utang itu dengan deposit rumah yang selama ini sudah dia kumpulkan. Mr. Gu sedikit geram mengetahuinya dan hal itu membuat Mi Jeong tersinggung.

Mi Jeong tidak ingin terus disudutkan atas keputusan bodohnya. Mi Jeong hanya ingin Mr. Gu terus memujanya agar dia mendapat keberanian dan rasa percaya diri menghadapi orang-orang semacam itu.

Tanpa diduga Mr. Gu mengatakan hal yang membuatnya tertegun. Lelaki itu mengaku takut sekaligus kesal dengan Mi Jeong.

Mr. Gu kesal karena seperti orang bodoh yang terus menunggu Mi Jeong. Malam sebelumnya, tanpa sepengetahuan Mi Jeong, Mr. Gu mendapat telepon dari koleganya.

Dari pembicaraan itu terdengar dia bukan orang biasa. Mr. Gu tampak tidak ambil pusing karena malam harinya dia menemani Mi Jeong lembur di cafe dengan ekspresi bahagia.

Hal berbeda dirasakan Gi Jeong karena kakak Mi Jeong itu terus gelisah sebab memendam perasaan pada Tae Hun. Setelah dipikirkan berkali-kali Jeong memutuskan menyatakan perasaannya.

Kali ini dia meminta bantuan Chang Hee dan temannya untuk membuat dia pingsan kalau-kalau mendapat penolakan. Firasat Gi Jeong benar karena Tae Hun tidak menunjukkan perasaan yang sama.

Luka hati yang dirasakan Gi Jeong bertambah sakit karena tangan kirinya retak sebab didorong oleh Chang Hee sesuai skenario yang mereka buat. Rencana Chang Hee dan Gi Jeong yang gagal, sebentar lagi bisa jadi turut dirasakan Mr. Gu.

Penyebabnya, orang-orang lama di kehidupan Mr. Gu mulai mengetahui keberadaannya. Dari telepon yang dia terima, Mr. Gu tampak dalam bahaya.

Namun, lelaki itu lagi-lagi terlihat tidak peduli. Mr. Gu asyik menghabiskan waktu berdua bersama Mi Jeong di kuil sekalipun rencananya untuk terus bersembunyi terancam gagal.

Episode 9-10

Episode 9-10

Pasca kejadian yang membuat Gi Jeong malu, Tae Hun mengirim pesan yang menyebabkan hati Gi Jeong masih berharap. Harapannya melambung ketika dia diundang makan gurita oleh kakak Tae Hun yang sekaligus temannya, Cho Gyeong Seon.

Namun, sikap Gyeong Seon berubah ketus setelah mendengar alasan Yu Rim tidak menyukai Gi Jeong. Gi Jeong tidak bisa berkata-kata dan sangat malu karena kesalahannya beberapa waktu lalu kembali diungkit di depan Tae Hun.

Walau Tae Hun terlihat membelanya, Gi Jeong terlanjur tidak enak hati. Suasana hatinya bertambah kacau ketika kekasih Park Jin-u mulai keberatan dengan kedekatan mereka berdua.

Emosi Gi Jeong terlihat berantakan. Dia menangis tapi tidak bisa menyembunyikan rasa malu. Sejurus kemudian dia tertawa karena mendapat pesan dari Tae Hun.

Lelaki itu merasa bersalah atas sikap kakaknya dan berencana mentraktir Gi Jeong di lain waktu. Suasana hati Gi Jeong yang berantakan sedang dialami Mr. Gu sebab orang-orang dari masa lalunya mulai menemukan keberadaannya.

Mr. Baek sebagai saingan Mr. Gu sekaligus kakak dari mantan kekasihnya yang bunuh diri, mulai mengganggu lagi. Keinginannya untuk membunuh Mr. Gu karena kematian adiknya tidak hilang walau sudah berlalu lama.

Keadaan itu membuat sikap Mr. Gu berubah dingin terhadap Mi Jeong, terlebih Mi Jeong mengaku pada ibunya kalau mereka berpacaran.

Beberapa tahun lalu Mi Jeong tanpa sadar sudah menyelamatkan Mr. Gu dari ancaman Mr. Baek dan anak buahnya. Hal tersebut membuat Mr. Gu takut karena Mi Jeong seperti terus menghalau kesialan untuknya.

Mr. Gu mengisyaratkan mengakhiri hubungan, tapi Mi Jeong ingin mereka tetap melanjutkannya dan terkesan tidak peduli pada cerita kematian wanita di masa lalu Mr. Gu.

Setelah mendengar keyakinan Mi Jeong, Mr. Gu mendatangi Mr. Baek untuk mempertegas sikapnya. Dia akan kembali jika ingin kembali.

Masa lalu dan identitas asli Mr. Gu sebagai pria kaya diketahui oleh Chang Hee secara tidak sengaja. Kakak Mi Jeong itu menemukan kunci mobil mewah di toilet Mr. Gu.

Suasana hatinya pun berubah membaik. Chang Hee tidak terganggu lagi dengan sikap A-reum yang menyebalkan. 

Malam itu dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya pada Mr. Gu perihal kunci mobil yang ditemukannya.

Tanpa banyak bicara Mr. Gu membawa Chang Hee ke Seoul untuk melihat dan menjajal mobil mewah miliknya. Chang Hee mencoba mobil tersebut dengan perasaan sangat puas dan bahagia.

Episode 11-12

Review my liberation notes_Episode 11-12_

Mr. Gu membiarkan Chang Hee membawa mobilnya ke Sanpo. Chang Hee tampak begitu senang meski sang ayah melarang. Mi Jeong sendiri terlihat biasa saja, tidak terlalu antusias dengan kenyataan kalau Mr. Gu orang kaya.

Perhatiannya lebih teralihkan pada tingkah menyebalkan bosnya di kantor. Namun, rasa kesal itu seperti hilang setelah bicara dan berciuman dengan Mr. Gu.

Kebahagiaan Mi Jeong turut dirasakan Gi Jeong karena akhirnya Tae Hun memberi sinyal baik. Dia bersedia jadi orang sembarangan yang dicintai Gi Jeong. Yu Rim pun tampak tidak terlalu memasalahkan keputusan ayahnya.

Sayang, untuk Mr. Gu kebahagiaan tak bisa lama-lama singgah karena orang suruhan Pemimpin Shin sudah berhasil melacak keberadaannya. Pemimpin Shin meminta Mr. Gu kembali ke Seoul.

Lelaki itu belum memutuskan apa pun sampai kemudian salah satu anak buahnya turut menemuinya ke Sanpo. Dia dan beberapa anak buah yang lain bergantung pada Mr. Gu dan berharap agar lelaki itu kembali.

Belum selesai dengan urusan Pemimpin Shin, Mr. Gu dipusingkan oleh ulah Chang Hee yang membuat mobilnya rusak. Body mobil mahal miliknya tanpa diketahui penyebabnya tergores dan penyok.

Chang Hee harus melarikan diri dari Mr. Gu yang terus mengejarnya. Mr. Gu tampaknya sudah membuat keputusan. Dia berpamitan pada Mi Jeong untuk kembali ke Seoul. Lelaki itu ingin mengakhiri hubungan mereka. 

Pendapat Mi Jeong yang tidak memedulikan dunia gelap Mr. Gu, gagal menahannya pergi. Gadis itu hanya bisa menangis pasca kepergian sang kekasih. Sebelum berpamitan, Mr. Gu sudah lebih dulu memutuskan kembali ke dunianya. 

Dia membocorkan bisnis narkoba Mr. Baek pada salah satu anak buahnya. Polisi pun melakukan pengejaran yang mengakibatkan Mr. Baek tewas.

Pada acara pemakaman Mr. Baek, Mr. Gu sudah kembali berkumpul dengan anak buahnya. Dia tertawa, seolah mensyukuri kematian Mr. Baek, padahal hati dan pikirannya tampak kalut.

Episode 13-14

Review my liberation notes_Episode 13-14_

Mr. Gu sudah memulai kembali aktivitasnya. Dia terlihat sangat suntuk dan tidak bergairah menjalani kehidupan.

Mr. Gu merindukan Mi Jeong sampai-sampai memanggil tangan kanannya menggunakan nama itu. Pembicaraan dengan tangan kanannya seperti memberi Mr. Gu dorongan untuk datang ke Sanpo.

Mi Jeong menjalani hari-hari tanpa Mr. Gu dengan tak kalah hampa. Dia mendapati namanya dipakai sang atasan untuk menyimpan nama selingkuhannya di kantor. Akibat hal itu, Mi Jeong tak bisa lagi menahan rasa muaknya. Dia terlibat perkelahian dan harus ganti rugi dengan uang pinjaman. 

Chang Hee sendiri kini sudah berhenti kerja. Dia tidak berani mengatakan apa pun pada kedua orangtuanya. Ayah dan ibu mereka tahu setelah mendengar Gi Jeong berteriak mengadukan hal itu. Chang Hee banyak berdiam di rumah dan membantu pekerjaan kedua orangtuanya. 

Hari itu Chang Hee, ibu serta ayahnya mengalami kecelakaan. Sang ibu, Nyonya Kwak Hye Suk tak berhenti mengomel sepanjang waktu.

Dia tampak kelelahan karena sehabis kecelakaan masih harus masak nasi dan mengurusi rumah. Kwak Hye Suk merasa tidak sanggup lagi mengurusi ladang dan pekerjaan rumah sekaligus. 

Di saat bersamaan dia mengingatkan Gi Jeong yang memiliki pacar duda beranak satu tentang sulitnya merawat anak, apalagi anak orang lain. Nyonya Kwak tiba-tiba ingin melihat Tae Hun. Meski keberatan, Gi Jeong mengizinkannya dengan syarat tak boleh menyapa. 

Nyonya Kwak akhirnya melihat Tae Hun dari jauh. Dia tidak bisa menahan rasa bahagianya sehingga menyapa mereka yang sedang makan siang bersama.

Gi Jeong terlihat kesal, tapi Nyonya Kwak tampak bahagia. Sayang, kebahagiaannya berganti kesedihan setelah mendengar cerita dari penjual di pasar kalau beberapa waktu lalu Mi Jeong menangis karena kehilangan anjingnya. 

Nyonya Kwak pulang dalam keadaan menangis karena setelah sekian lama mengurus rumah tangga dan anak-anak sampai lelah, dia belum betul-betul memahami putri bungsunya. Sampai di rumah, Nyonya Kwak beristirahat. Sayang, beliau tidak bangun lagi untuk selamanya. 

Chang Hee yang pertama kali mendapati ibunya tiada berteriak memanggil sang ayah. Mi Jeong yang baru pulang kerja hanya bisa bengong melihat ambulans menuju rumah mereka. Kematian Nyonya Kwak mengubah hidup keluarga Yeom. 

Gi Jeong tak henti menangis sedangkan Mi Jeong terlihat lebih tabah. Chang Hee kini menjadi penunggu rumah, menemani sang ayah.

Dia mengajak Hyeon-a menikah di hari pengkremasian ibunya. Gi Jeong juga mengajak Tae Hun menikah setelah merasakan berada di posisi Yu Rim yang sedih pasca ditinggal ibunya.

Berita kematian Nyonya Kwak terlambat diketahui Mr. Gu. Dia baru tahu setelah mendatangi Sanpo lagi sejak bertahun-tahun lalu. Tuan Yeom bercerita banyak hal, termasuk kepindahan anak-anak ke Seoul. Mr. Gu menatap nanar kamar-kamar kosong yang dulu ramai oleh tiga bersaudara.

Tuan Yeom lalu menuliskan nomor handphone Mi Jeong di secarik kertas. Mr. Gu tidak buang waktu untuk menghubungi Mi Jeong keesokan harinya.

Setelah sekian lama, dua orang itu akhirnya bertemu. Dengan perubahan pada diri masing-masing, Mr. Gu tidak bisa menyembunyikan kerinduannya.

Episode 15-16

Review my liberation notes_Episode 15-16_

Setelah sekian tahun mengenal Mr. Gu, Mi Jeong akhirnya tahu nama lengkap lelaki itu: Gu Ja Gyeong. Keduanya menikmati pertemuan mereka sebelum Mr. Gu mendapat panggilan tugas. Dia harus berurusan dengan hal-hal yang membuat kepalanya meledak dan mood-nya berantakan.

Mr. Gu menyelesaikan semuanya dengan cepat sebab ingin kembali bertemu Mi Jeong. Datang dengan suasana hati buruk, Mr. Gu mendapat masukan dari Mi Jeong untuk setidaknya berbahagia selama lima menit dalam sehari.

Sebaliknya, hidup Gi Jeong tampak tidak memiliki kejutan baik karena hubungannya dengan kakak Tae Hun dan Yu Rim belum kunjung membaik. Gi Jeong malah harus meluruskan soal kehamilannya.

Tae Hun bersyukur karena kekasihnya itu tidak hamil. Perasaan senang Tae Hun diam-diam justru membuat Gi Jeong terluka.

Namun, alih-alih menunjukkan emosinya, Gi Jeong berlagak baik-baik saja. Dia memperlihatkan emosinya dengan memangkas pendek rambut tanpa bicara lebih dulu pada Tae Hun. 

Mr. Gu menawari Mi Jeong pekerjaan sebagai terapisnya dan bekerja dengan mendengar ceritanya. Dia sangat menyukai Mi Jeong sampai meminta gadis itu percaya bahwa sekalipun dirinya berubah jadi bajingan, dia tetap menyukai Mi Jeong. Di sela-sela pembicaraan, Mr. Gu bertanya soal Chang Hee.

Chang Hee berhasil melunasi utangnya akibat bisnis mesin alat bakar ubi yang gagal. Namun, Chang Hee gagal mempertahankan hubungannya dengan Hyeon-a.

Dia melepas Hyeon-a yang tak lagi sejalan dengannya tanpa dendam atau beban, tapi di sisi lain hatinya hancur. Chang Hee kelelahan dan menangis sendirian jauh di atas bukit sambil merindukan Mr. Gu.

Chang Hee tak tahu Mr. Gu tengah sibuk mengurus satu rekannya yang menggelapkan uang kelab karena terlilit utang. Selesai dengan urusannya, dia kembali menemui Mi Jeong.

Mr. Gu tertegun mendengar pengakuan Mi Jeong bahwa dia akan berhenti menciptakan orang-orang brengsek di kepalanya karena melelahkan. Oleh karena itu sekalipun Mr. Gu pergi, Mi Jeong akan melepasnya.

Kelelahan Mi Jeong sejalan dengan kelelahan Chang Hee. Setelah melalui banyak hal, Chang Hee hanya ingin hidup biasa-biasa saja.

Yeom bersaudara terlihat mengunjungi Sanpo di hari ulang tahun ayah mereka. Saat makan bersama, Tuan Yeom mengatakan bahwa anak-anaknya boleh memilih hidup sendirian. Dia mengatakannya setelah melihat Gi Jeong memotong rambut. 

Sepulang dari Sanpo, Chang Hee harus merelakan uji kelayakan mesin ubi bakarnya karena mendampingi Hyeok-su, kekasih Hyeon-a, di saat-saat terakhir hidupnya. Sementara itu, Gi Jeong akhirnya mendapat kesempatan mengutarakan kegelisahannya pada Tae Hun. 

Dia bingung kenapa jatuh cinta pada Tae Hun justru membuatnya merasa kalah dan tidak percaya diri, tapi di saat bersamaan membayangkan putus darinya juga menyakitkan.

Tae Hun lalu menjelaskan bahwa rasa senangnya ketika mendengar Gi Jeong tidak hamil tempo hari karena dia memikirkan beban yang akan ditanggung anak tersebut. Salah paham antara keduanya terselesaikan.

Begitu pun beban Mi Jeong terhadap pria yang membawa kabur uangnya. Mi Jeong yang kebetulan bertemu pria itu, bisa menahan diri dari marah atau benci.

Perasaan lega juga dialami Gi Jeong setelah Tae Hun mengirimkan roti telur dan bunga mawar yang terlepas dari tangkainya sebagai bentuk perasaannya. 

Chang Hee sendiri salah memasuki ruangan kelas yang akan dia ikuti. Chang Hee secara tidak sengaja terjebak di kelas khusus bagi calon pengurus pemakaman. Namun, dia terlihat menikmatinya.

Sementara itu Mr. Gu harus bergelut dengan penagih utang yang membawa uang milik kelabnya. Keadaan yang memuakkan itu dia tinggalkan keesokan harinya, termasuk kebiasaannya minum alkohol.

Dramanya Para Introvert

Dramanya Para Introvert

Yeom Mi Jeong menjalani hari-hari dengan ekspresi tanpa gairah. Sejak berangkat kerja tenaganya seperti habis tercecer di perjalanan yang cukup jauh.

Begitu sampai di tempat kerja, dia harus sandiwara baik-baik saja; tersenyum dan bicara dengan orang lain saat tak ingin. Sudah seperti itu pun, Mi Jeong tetap kesulitan berbaur dengan teman-teman kerja lainnya.

Mi Jeong bukan tak ingin berbaur, dia hanya belum menemukan orang yang tepat; seseorang yang bisa menjadi teman untuk menikmati saat-saat diam tanpa canggung. Kesulitan Mi Jeong yang ditampilkan di dua episode perdana My Liberation Notes (2022) akan dapat dirasakan oleh para introvert.

Drama dengan pace lambat ini sepertinya memang menyasar orang-orang dengan kegelisahan seperti Mi Jeong, yaitu orang-orang berkepribadian introvert.

Jangan terkejut dengan pengemasannya yang pelan dan hening. Beberapa adegan kadang tidak memiliki dialog, melainkan hanya ASMR dari aktivitas-aktivitas yang dilakukan, sinematografi dan ekspresi yang detail.

Akting Powerful Kim Ji Won dan Son Seok Koo

Akting Powerful Kim Ji Won dan Son Seok Koo_

Pada dua episode pertama drama My Liberation Notes (2022), fokus cerita ada pada Yeom Mi Jeong yang diperankan oleh Kim Ji Won. Dalam menghidupkan karakter Yeom Mi yang introvert, Kim Ji Won tunjukkan kualitas akting yang powerful.

Pemeran Choi Ae Ra di drama Fight For My Way (2017) ini mampu menunjukkan ekspresi-ekspresi yang detail, bahkan ketika adegan berlangsung tanpa dialog.

Kim Ji Won mencitrakan kepenatan dan kekosongan yang dirasakan Yeom Mi Jeong dengan sangat pas. Sekalipun tidak sedang bicara, melalui matanya kita bisa merasakan bagaimana beratnya menjadi introvert di lingkungan umum.

Selain akting Kim Ji Won, penampilan Son Seok Koo pada dua episode perdana My Liberation Notes (2022) juga mengagumkan. Son Seok Koo sebagai Mr. Goo tidak banyak bicara dan berinteraksi dengan lawan main, tetapi mampu mempertontonkan emosi yang solid.

Hanya dengan sedikit line dialog, aktor ini mampu membawakan karakternya yang misterius dan punya beban rahasia.

Jika kamu tidak masalah dengan drama-drama bertempo lambat dan hening, drama My Liberation Notes (2022) akan terasa menghibur karena ceritanya solid dan relatable.

Detail-detail yang disuguhkan, termasuk ekspresi dan suara juga memuaskan. Tunggu apa lagi, wahai kaum introvert? Kamu bisa nonton drama ini di Netflix sekarang juga!

Perkembangan Hubungan Mi Jeong dan Mr. Gu

Perkembangan Hubungan Mi Jeong dan Mr. Gu

Selama empat episode My Liberation Notes (2022) perubahan yang cukup pesat terjadi antara Mi Jeong dan Mr. Gu. Di awal episode tiga, Mr. Gu masih bersikap dingin dan menolak berurusan dengan Mi Jeong, tetapi di akhir episode enam, suasana hatinya berubah.

Dari wajahnya yang selalu datar mulai terlihat senyum tipis mengembang karena Mi Jeong. Dua orang yang dikenal banyak diam ini memperlihatkan kalau mereka nyaman satu sama lain.

Mr. Gu yang pendiam saat dengan orang lain, bisa leluasa bicara dan tersenyum ketika bersama Mi Jeong. Begitu pun sebaliknya; sikap Mr. Gu yang mau mulai berinteraksi membuat Mi Jeong bersemangat.

Suasana hatinya di tempat kerja bahkan terasa berubah sampai-sampai membuat rekan kerjanya heran. Hubungan platonik yang baru dimulai antara Mi Jeong dan Mr. Gu ini ampuh bikin senyum-senyum sendiri; tipis tapi manis.

Lantas, akankah hubungan ‘santai’ mereka akan mengarah ke sesuatu yang romantis dan serius? Apakah Mi Jeong tidak akan penasaran dengan identitas Mr. Gu sebenarnya?

Chang Hee Menemukan Sedikit Ketenangannya

Chang Hee Menemukan Sedikit Ketenangannya

Nonton empat episode My Liberation Notes (2022) sekaligus, khususnya pada bagian yang menceritakan kehidupan Chang Hee, kamu bisa pusing sendiri.

Kakak Mi Jeong ini tidak henti bicara, terus mengoceh, baik di tempat kerja atau di rumah. Sebagai anak lelaki satu-satunya di rumah, Chang Hee lebih cerewet dibanding dua saudari perempuannya. Namun, khusus di episode enam, Chang Hee terlihat mulai menemukan sedikit ketenangannya.

Chang Hee yang tampak masih trauma karena disepelekan mantan kekasihnya, mulai menemukan nilai diri setelah berhasil menahan emosinya dan membantu orang lain. Dia bangga menjadi gerimis bagi orang lain; sesuatu yang kecil tetapi memberi dampak.

Gi Jeong Termakan Ucapan Sendiri

Gi Jeong Termakan Ucapan Sendiri

Berbeda dengan Mi Jeong dan Chang Hee yang berdamai dan bahagia dengan perubahan di diri masing-masing, Gi Jeong justru tengah gelisah karena perubahan di hatinya. Bagaimana tidak gelisah karena dia jatuh cinta pada Cho Tae Hun yang sebelumnya dia sepelekan dan hindari.

Dalam empat episode My Liberation Notes (2022) kamu akan melihat Gi Jeong termakan ucapannya sendiri. Mulut Gi Jeong yang terkenal asal bicara benar-benar melumatnya sampai tidak berdaya.

Kakak tertua Mi Jeong ini merasakan dua hal sekaligus; jatuh cinta dan gelisah. Lalu, akankah Tae Hun bisa membuat Gi Jeong tenang dengan membalas perasaannya?

Patah Hati Gi Jeong

Patah Hati Gi Jeong

Keresahan Gi Jeong perihal jodoh sudah disajikan sejak episode-episode awal My Liberation Notes (2022). Dengan latar belakangnya sebagai anak pertama dan sebentar lagi menginjak usia 40 tahun, Gi Jeong sangat was-was mengenai masalah yang satu itu.

Episode minggu lalu Gi Jeong termakan ucapannya sendiri karena jatuh cinta dengan Tae Hun. Sayang, belum ada progress menyenangkan dari kisah cintanya karena di episode tujuh dan delapan kegelisahan Gi Jeong malah berganti dengan patah hati.

Meski tidak ditolak secara terang-terangan, Tae Hun tidak memperlihatkan sinyal yang baik. Benarkah Tae Hun tidak punya perasaan sama sekali padanya?

Identitas Mr. Gu Mulai Terungkap?

Identitas Mr. Gu Mulai Terungkap?

Selain melihat Gi Jeong patah hati, hal menonjol pada dua episode My Liberation Notes (2022) ini adalah keberadaan Mr. Gu yang mulai diketahui kolega-kolega lamanya.

Walau belum jelas, identitas Mr. Gu sedikit banyak mulai diungkapkan. Lelaki pencandu alkohol ini tampaknya merupakan orang penting yang sedang terlibat masalah sehingga memutuskan untuk sembunyi.

Menariknya, Mr. Gu tidak terlihat gelisah atau takut saat persembunyiannya mulai diketahui. Dia malah lebih fokus memuja Mi Jeong yang patah hati di episode ini karena merelakan deposit rumahnya untuk membayar hutang.

Mr. Gu tidak menunjukkan bahwa dirinya sedang dalam masalah besar. Lalu siapa sebenarnya Mr. Gu? Mengapa bisa cukup santai padahal sudah menerima ancaman melalui telepon?

Gangguan untuk Mr. Gu

Gangguan untuk Mr. Gu

Kehidupan tenang Mr. Gu di Sanpo mulai terganggu pada episode sembilan dan sepuluh My Liberation Notes (2022). Orang-orang dari masa lalunya sudah mengetahui keberadaannya.

Kegelisahan Mr. Gu berdampak pada suasana hatinya terhadap Mi Jeong. Dia sempat mengisyaratkan untuk tidak ingin melanjutkan hubungan mereka.

Mr. Gu gelisah karena sepertinya tak mau menyeret Mi Jeong dan keluarga ke dalam kehidupan dan urusannya yang berisiko.

Pada dua episode ini secara sekilas diperlihatkan bahwa pekerjaan Mr. Gu memang tampak cukup berbahaya karena berhubungan dengan persaingan antar geng.

Tersirat bahwa pelarian Mr. Gu ke Sanpo bermula dari pengejaran yang dilakukan Mr. Baek pasca kematian adiknya. Dia menjadi target pembunuhan Mr. Baek yang menaruh dendam sekaligus iri karena keduanya bersaing dalam bisnis.

Menariknya, ketika Mr. Gu mendorong Mi Jeong menjauh akibat kejadian ini, dia justru tidak berusaha menutupi identitas aslinya dari Chang Hee. Chang Hee menjadi orang pertama dari keluarga Yeom yang tahu soal kekayaannya.

Mr. Gu Meninggalkan Sanpo

Review my liberation notes_Mr. Gu Meninggalkan Sanpo_

Desakan dan gangguan yang diterima Mr. Gu dari Seoul semakin kencang di episode 11 dan 12 ini. Pimpinan Shin; seseorang yang dia hormati di pekerjaan, sampai memintanya langsung untuk kembali.

Mr. Gu terlihat enggan tapi khawatir dengan keselamatan dan kenyamanan keluarga Yeom.  Pasalnya untuk melacak keberadaan Mr. Gu saja, Pimpinan Shim sampai menyuruh anak buahnya menyimpan pelacak di mobil bak Tuan Yeom.

Puncak kekhawatiran Mr. Gu terjadi ketika salah satu anak buahnya sampai numpang makan di rumah keluarga Yeom. Pria itu terlihat tak ingin melibatkan keluarga Yeom dalam masalah pribadinya.

Bagian ketika Mr. Gu memutuskan meninggalkan Sanpo dan Mi Jeong terasa emosional. Script dialog pada part ketika Mi Jeong meyakinkan Mr. Gu untuk tetap tinggal, terdengar pilu dan putus asa.

Perasaan Mi Jeong yang dalam tetapi tidak terlalu kuat menahan kekasihnya pergi, seperti sebuah pengkhianatan yang menyedihkan. Kamu akan merasa hampa saat melihat Mr. Gu akhirnya pergi dari Sanpo mengendarai mobil mahal miliknya.

Perasaan gak menyenangkan di dua episode ini berlanjut ketika scene memperlihatkan Mi Jeong menangis sendirian di rumah sewaan Mr. Gu yang sudah kosong. Pada akhirnya, hari yang biasa untuk Mi Jeong dan Mr. Gu kembali tiba.

Kematian Ibu Yeom Bersaudara

Review my liberation notes_Kematian Ibu Yeom Bersaudara_

Tidak bisa dikatakan plot twist, tapi cerita yang disajikan di episode 13 dari My Liberation Notes (2022) di luar perkiraan. Sebuah kejutan besar diberikan dan sukses membuat penonton drama ini semakin nelangsa. 

Setelah episode lalu kita dibuat patah hati karena hubungan Mi Jeong dan Mr. Gu harus berakhir, di episode ini patah hati terbuat dari duka kehilangan atas kematian ibu Yeom bersaudara.

Siapkan tissue untuk nonton episode tiga belas dan empat belas My Liberation Notes (2022) karena kesedihan dan kehilangan yang dirasakan Mi Jeong, Gi Jeong, Chang Hee sampai Tuan Yeom, terasa sekali nyata. 

Banyak adegan yang memilukan di episode 13 dan 14 ini. Scene-scene yang menggambarkan hancurnya perasaan Yeom bersaudara serta Tuan Yeom pasca kehilangan orang tersayang, seperti rentetan tamparan keras.

Dengan kematian ibu Yeom bersaudara yang tiba-tiba, drama ini semakin terasa realistis; bahwa kematian bisa datang kapan saja dan tak ada waktu yang tepat untuk siap kehilangan.

Pertemuan Kembali Mr. Gu dan Mi Jeong

Review my liberation notes_Pertemuan Kembali Mr. Gu dan Mi Jeong_

Setelah dibuat banyak menangis dengan part kematian ibu Yeom bersaudara, episode 13 dan 14 My Liberation Notes (2022) juga memuat cerita penting lainnya, yaitu sebuah cerita yang hangat dan mengharukan.

Semenjak kepergiannya dari Sanpo beberapa tahun lalu, Mr. Gu dan Mi Jeong akhirnya kembali bertemu. Pertemuan dua orang ini terasa mengharukan.

Melihat Mi Jeong dengan potongan rambut baru dan Mr. Gu yang semringah, rasanya indah dan haru. Mereka sudah melalui banyak hal sejak berpisah dan akhirnya bertemu lagi dengan kondisi yang masih sama; sama-sama memuja. 

Kebebasan dalam Banyak Versi

Review my liberation notes_Kebebasan dalam Banyak Versi_

Setelah menghadapi berbagai masalah kehidupan yang memuakkan, Yeom Bersaudara dan Mr. Gu akhirnya menemukan makna kebebasan di episode terakhir drama My Liberation Notes (2022). Kebebasan mereka tentu saja tidak sama; hal-hal yang membuat mereka bahagia dan lega juga tidak sama.

Dua episode terakhir My Liberation Notes (2022) mengandung banyak moral value tentang cara-cara bertahan hidup dari hal-hal yang melelahkan, terutama dari sudut pandang Mi Jeong dan Chang Hee.

Karakter Mi Jeong lebih banyak tersenyum di episode ini daripada episode-episode sebelumnya. Bukan karena Mr. Gu, melainkan karena dia sudah bebas dari bebannya sendiri.

Mi Jeong berhasil menjalankan rencananya untuk tidak lagi merasa tersakiti oleh tingkah buruk orang lain. Dia membebaskan dirinya dari perasaan disakiti dan perasaan tidak berharga yang melelahkan.

Dia memilih menjalani hidup dengan rasa cukup. Kesederhanaanya membantu Mr. Gu menemukan kebebasan versi dirinya.

Bagian ketika Mr. Gu akhirnya merasa bebas memang multitafsir, tapi maknanya cukup bisa dipahami. Kamu akan melihat Mr. Gu terbebas dari belenggu pekerjaan yang memuakkan dan dari pengaruh alkohol yang mengikat.

Kebebasan versi Chang Hee tak beda jauh dengan kebebasan versi Mi Jeong. Anak lelaki satu-satunya keluarga Yeom itu bebas dari ambisi terhadap sesuatu karena Chang Hee memilih menjalani hidup yang biasa-biasa saja.

Karakternya mengalami perubahan yang mengharukan karena kamu gak akan lihat Chang Hee yang cerewet dan menggebu-gebu lagi di dua episode terakhir drama ini. Kamu akan menemukan Chang Hee yang tetap cerewet tetapi lebih menerima keadaan.

Kebebasan Gi Jeong yang Berbeda

Review my liberation notes_Kebebasan Gi Jeong yang Berbeda_

Kebebasan agak berbeda diperlihatkan karakter Gi Jeong karena sampai episode akhir, dia terlihat belum bebas. Gi Jeong masih mengemis cinta dari Tae Hun lalu mendapat balasan karena hal itu. Dia tetap insecure dan berbohong untuk menyenangkan orang lain. 

Pada akhirnya kebebasan versi Gi Jeong mungkin menerima walau hubungannya tak akan seindah yang lain. Dia membebaskan dirinya tapi kemudian tanpa sadar sudah terpenjara oleh napsu dan egonya sendiri, yaitu ego untuk tetap berada di samping Tae Hun apa pun yang terjadi.

My Liberation Notes (2022) memberi banyak pesan yang menyentuh sisi paling pribadi setiap penonton. Drama ini meninggalkan bekas mendalam karena terlalu personal, tapi di sisi lain bisa sangat membosankan. Apakah kamu merasa tertampar atau justru bosan dengan dramanya? 

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram