bacaterus web banner retina

Sinopsis dan Review My Hero Academia: Heroes Rising (2019)

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
My Hero Academia: Heroes Rising
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Deku dan teman-teman sekelasnya dikirim ke Pulau Nabu sebagai bagian dari program sosial kemasyarakatan dari sekolahnya. Mengira tidak akan ada kejahatan berarti di pulau itu, ternyata mereka harus berhadapan dengan musuh besar bernama Nine yang merupakan pimpinan kelompok The League of Villains. Dapatkah mereka mengalahkannya?

My Hero Academia: Heroes Rising adalah film kedua yang merupakan bagian dari franchise My Hero Academia setelah sebelumnya merilis My Hero Academia: Two Heroes setahun sebelumnya. Tidak seperti film pertamanya yang dirilis secara terbatas, film ini dirilis di Amerika secara luas di 1.196 bioskop dan berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar $13 juta.

Tentu saja dengan respon positif seperti ini membuat franchise My Hero Academia semakin dikenal luas secara internasional, termasuk manga dan serial anime yang hingga tahun 2021 sudah mencapai 5 season. Sudah siap menyimak Deku bertarung? Simak review kami sebelum menontonnya.

Baca juga: Sinopsis & Review My Hero Academia: Two Heroes (2018)

Sinopsis

Sinopsis

Dua superhero, Endeavor dan Hawks, mengejar kelompok The League of Villains yang melarikan sebuah truk kargo di jalan raya. Kedua superhero itu berhasil menghancurkan truk tapi gagal membekuk para penjahat tersebut dan menemukan sebuah kotak kapsul kosong yang seharusnya berisi tokoh kejahatan bernama Nine yang berhasil lolos dan bergabung dengan kelompoknya.

Murid-murid kelas 1-A, salah satunya adalah Deku, ditugaskan dari sekolah dalam program pengamanan masyarakat ke Pulau Nabu yang terpencil. Tidak ada kejahatan yang terjadi di pulau yang banyak dihuni oleh lansia dan anak kecil ini. Kebanyakan mereka melakukan aktivitas membantu masyarakat setempat dalam kesehariannya sekaligus berlibur di pulau yang indah itu.

Deku bertemu dengan dua anak-anak yang menjadi warga pulau, Mahoro yang selalu jutek dan adiknya Katsuma. Setelah beberapa hari bertemu dengan Katsuma, Deku tahu jika Katsuma bercita-cita ingin menjadi superhero tapi Mahoro selalu menghalangi niatnya itu. Sementara itu, ayah Mahoro diserang oleh Nine dan kelompoknya yang kemudian mengambil Quirk-nya.

Menyadari jika Quirk ayah Mahoro tidak sesuai dengan golongan darahnya, Nine dan kelompoknya mendatangi Pulau Nabu untuk mengejar Mahoro dan Katsuma. Sesampainya mereka di pulau itu, Nine dan kelompoknya memutuskan jalur komunikasi dan menghancurkan seluruh akses keluar dari pulau.

Murid-murid kelas 1-A menyadari invasi ini dan membagi mereka dalam beberapa kelompok untuk menghadapi para penjahat dari kelompok yang dipimpin oleh Nine tersebut demi melindungi warga pulau. Nine berhasil menemukan kedua anak itu dan memastikan jika Katsuma memiliki Quirk yang dia cari, tapi Deku datang tepat waktu untuk menghalanginya.

Deku dan Bakugo bukanlah lawan sepadan bagi Nine yang memiliki kekuatan luar biasa, tapi meski begitu mereka berdua bisa memaksa Nine untuk mundur dari medan pertarungan dan pergi menggunakan Quirk-nya.

Murid-murid kelas 1-A berkumpul dan memutuskan untuk menyerang secara total para penjahat itu sambal menunggu bantuan datang. Saat melakukan evakuasi warga, para calon superhero ini berhasil mengalahkan para penjahat tapi dilumpuhkan oleh Nine, kecuali Deku dan Bakugo.

Merasa tidak ada cara lain untuk mengalahkan Nine, Deku memindahkan One For All ke Bakugo, sementara dirinya hanya menggunakan tenaga yang tersisa. Berdua mereka akhirnya bisa mengalahkan Nine, tapi setelahnya One For All milik Deku tampaknya memudar.

Ketika para superhero sampai di pulau, All Might menemukan Deku dan Bakugo yang pingsan. All Might menyadari jika One For All tetap ada pada diri Deku karena ternyata terjadi gangguan pada saat melakukan pemindahannya ke Bakugo. Di tempat lain, Tomura menemukan dan membunuh Nine yang sudah lemah karena dendam.

Dengan ditangkapnya seluruh anak buah Nine, murid-murid kelas 1-A memperbaiki kerusakan yang ada di pulau sebelum mereka meninggalkannya. Deku dan Bakugo mengucapkan salam perpisahan kepada Katsuma dan Mahoro. Deku menyakinkan Katsuma jika dia bisa menjadi superhero, sama seperti yang pernah dikatakan All Might kepadanya dahulu.

Cerita Antara Jeda Serialnya

Cerita Antara Jeda Serialnya

Saat ini, My Hero Academia sudah menjelma menjadi salah satu franchise anime tersukses di Jepang dan mulai merambah ke kancah internasional. Dengan suksesnya tiga season serial anime ditambah satu film layar lebar di tahun 2018 silam, maka film lanjutan sudah pasti harus diproduksi.

My Hero Academia: Heroes Rising tidak hanya menjadi film bertema liburan sebagai jeda antar season serialnya, tetapi menjadi jembatan cerita antara season 3 ke season 4. Tidak seperti film bertema liburan lainnya, film dengan durasi 1 jam 44 menit ini memiliki cerita yang berbobot dan terkait dengan cerita dalam serialnya.

Di beberapa episode menjelang akhir season 3, diceritakan All Might memburu The League of Villains, dan di film ini para anggota kelompok itu membebaskan pimpinan mereka, yaitu Nine.

Tokoh jahat yang memakan kekuatan super (Quirk) ini datang ke pulau terpencil karena memburu Quirk dari dua anak kecil yang disinyalir memiliki Quirk yang sesuai dengan golongan darahnya.

Sosok Nine ini tidak hadir dalam serialnya, tetapi latar belakang hidupnya tersirat cukup jelas dalam film ini yang menceritakan jika dia pernah terkena All For One yang membuatnya bisa menampung sembilan Quirk dalam tubuhnya.

Tetapi tubuhnya rentan, dan satu-satunya jalan untuk menyembuhkannya ialah dengan mengambil Quirk yang sesuai dengan golongan darahnya, yang ada di tubuh Katsuma.

Penuh Animasi yang Menakjubkan

Penuh Animasi yang Menakjubkan

Sementara itu, murid-murid kelas 1-A yang bertugas sekaligus berlibur di pulau sebenarnya bukanlah lawan sepadan bagi Nine, hanya Deku dan Bakugo saja yang hampir setara kekuatannya. Dan mereka berdua harus menyatukan kekuatan agar bisa mengalahkan Nine, itu pun masih tidak bisa membunuhnya.

Final battle antara Nine berhadapan dengan Deku dan Bakugo berlangsung nyaris setengah jam, tetapi berkat animasi yang menakjubkan, mata kita tidak lelah melihatnya dan justru semakin seru saat mereka bertiga mengerahkan seluruh kekuatan yang dimiliki.

Tidak hanya adegan pertarungannya saja yang memiliki animasi terbaik, tapi secara keseluruhan, animasi film ini berada di atas standar. Bisa dilihat dari penggambaran keindahan pulau, para karakternya dan seluruh seting lokasi dalam setiap adegannya. Semuanya tertata rapi.

Pembagian Porsi yang Adil

Pembagian Porsi yang Adil

Mengingat banyaknya karakter murid-murid kelas 1-A, totalnya berjumlah 20 orang, agak sulit untuk membagi durasi yang adil bagi semuanya. Tetapi Yosuke Kuroda sebagai penulis naskah bisa membaginya secara adil dimana mereka semua memberikan kontribusi yang berarti dalam usaha melumpuhkan aksi The League of Villains di pulau yang indah itu.

Meski begitu, tetap saja tokoh utama berada di pundak Deku dan Bakugo yang merupakan teman sekaligus rival di kelasnya. Pendalaman karakter Nine juga cukup baik dan efektif yang membuat motif kejahatannya cukup jelas dan bisa dipahami oleh kita.

My Hero Academia: Heroes Rising awalnya akan dijadikan film terakhir di luar serialnya, tetapi nyatanya hadir film ketiganya di tahun 2021 dengan judul My Hero Academia: World Heroes’ Mission yang semakin memperpanjang kesuksesan franchise-nya.

Pesan moral yang disuguhkan pun bisa tersampaikan dengan baik, yaitu mereka bisa mengalahkan musuh jika bersatu, bahkan Deku dan Bakugo yang selalu berseteru bisa bersinergi dengan baik dalam menaklukkan Nine.

Dengan cap certified fresh dari Rotten Tomatoes, My Hero Academia: Heroes Rising wajib untuk ditonton, baik oleh fans setia serialnya ataupun bukan. Sudah available di Netflix juga!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram