bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review My Brother, My Sister (2021), Penuh Drama

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
My Brother, My Sister
2.8
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Nik dan Tesla, dua kakak-beradik yang sudah lama tidak bertemu kembali bersatu di atas segala perbedaan dan masalah pribadi masing-masing karena wasiat dari mendiang ayah mereka. Tidak hanya mereka berdua, tetapi wasiat ini pula menyentuh kehidupan kedua anak Tesla yang salah satunya mengidap schizophrenia.

My Brother, My Sister adalah film drama produksi Italia yang menjadi original film Netflix dan dirilis pada 8 Oktober 2021. Film dengan judul asli Mio Fratello Mia Sorella ini mengangkat tema keluarga yang tidak harmonis karena masing-masing anggotanya memiliki masalah pribadi yang pelik. Film yang mengambil lokasi syuting di kota Roma ini disutradarai oleh Roberto Capucci.

Lalu bagaimana cara Nik dan Tesla menanggulangi permasalahan di keluarga ini? Dan bagaimana efeknya terhadap Carolina dan Sebastiano, kedua anak Tesla? Simak review kami sebelum menontonnya.

Sinopsis

my-brother-my sister-1_

Di pemakaman ayahnya yang seorang profesor, Nik datang mengejutkan adiknya beserta anggota keluarga lainnya dan berpidato di mimbar gereja dalam pakaian yang tidak resmi.

Setelahnya, Nik dan Tesla, dua kakak-beradik yang sudah lama tidak bertemu, hadir di ruangan pengacara ayahnya yang akan membacakan wasiat dan membagikan harta warisannya.

Ternyata ayah mereka mewariskan rumah yang ditempati Tesla saat ini kepada Nik juga dan mewariskan pula sebuah mobil karavan kepada Carolina, cucu perempuannya.

Wasiat ini tentu saja membuat Tesla tidak nyaman, apalagi penampilan Nik terlihat urakan dengan sikap yang cuek meski sudah di usia dewasa. Carolina memilih keluar dari rumah dan mengambil mobil yang diwariskan kepadanya.

my-brother-my-sister-5_

Hari pertama di rumah, adu argumen antara Nik dan Tesla tidak bisa dihindari. Tesla melarang Nik mendekati Sebastiano yang mengidap schizophrenia. Begitu Nik mengetahui keadaan Sebastiano, dia mempelajari semua hal tentang penyakit itu dari internet.

Tidak berusaha mendekati, tapi justru Sebastiano sering menghampiri Nik yang membuat hubungan diantara keduanya tampak erat. Sebastiano keluar dari kebiasaan-kebiasaannya, seperti membuka jendela, makan bersama, dan main di pantai.

Semua ini berkat Nik yang dengan santai berusaha memahami keanehan pemikiran Sebastiano yang menganggap dirinya harus ke planet Mars untuk membawa musik kesana dan juga sering berbicara sendiri. Suatu malam, Nik bermain piano yang kemudian diikuti oleh Sebastiano yang bermain cello.

my-brother-my-sister-6_

Sementara itu, Carolina yang dibantu oleh sahabat keluarga mereka sekaligus guru musik Sebastiano, Emma, menyulap mobil karavannya menjadi toko pakaian berjalan.

Tesla yang selalu merasa khawatir apabila Sebastiano berada dekat dengan orang asing, mulai menyadari kedekatan putranya dengan pamannya yang sekaligus juga membawa banyak perubahan.

Tapi masalah pribadi antara Nik dan Tesla masih belum berakhir. Tesla masih mengungkit kepergian mendadak Nik dan meninggalkan mereka semua tanpa ada kabar.

Nik menjelaskan jika dia sakit hati atas perselingkuhan Giada, tunangannya saat itu. Tesla sebagai teman dekat Giada tidak percaya dan menganggap Nik hanya membual saja karena dia takut untuk menghadapi kehidupan rumah tangga.

my-brother-my-sister-7_

Tesla menghampiri Carolina untuk berbicara empat mata dari hati ke hati dengannya. Carolina awalnya terkesan malas-malasan, tapi karena melihat ibunya tampak antusias dengan toko pakaiannya, Carolina pun luluh dan mendekatkan hatinya kepada ibunya.

Dia bahkan membantu membuat janji kencan untuk ibunya sekaligus mendandaninya agar tampil cantik. Nik dan Sebastiano bermain di pantai. Malamnya, Sebastiano panik dan mengamuk ketika Emma datang menemui Nik.

Carolina datang menenangkan adiknya di rumah, sedangkan Tesla yang baru pulang dari kencan marah kepada Nik yang mengajak Sebastiano keluar dari rutinitasnya. Carolina menganggap ibunya terlalu berlebihan karena tidak ada permasalahan yang pelik terjadi pada Sebastiano.

my-brother-my-sister-8_

Nik mendatangi Giada yang sejak kedatangannya ke Roma selalu mendekatinya dan memintanya untuk kembali. Padahal saat itu, Giada sudah memiliki suami.

Tapi malam itu, mereka melepas kerinduan dan berakhir dengan perpisahan kembali, karena Giada tidak mau memulai kehidupan baru bersama Nik saat Nik mengajak Giada kabur bersamanya.

Sebastiano yang malam itu menggelar konser bersama Emma, panik dan berlari ke luar gedung dan tertabrak mobil yang lewat. Dilarikan ke rumah sakit, Sebastiano berada pada kondisi koma.

Tesla, Carolina, Emma, dan Nik menunggu di rumah sakit. Akankah Sebastiano terbangun dari komanya? Atau malah sebaliknya? Tonton filmnya sampai habis untuk mengetahui jawabannya!

Menyempurnakan Keluarga yang Tak Sempurna

my-brother-my sister-2_

Cerita yang dipaparkan di dalam film My Brother, My Sister ini memang klise dan mungkin pernah diungkit juga dalam film-film tentang keluarga sebelumnya. Lalu, apa yang membuat film ini berbeda? Sebenarnya nyaris tidak ada, semua berjalan semestinya dengan alur cerita yang mudah ditebak.

Sutradara Roberto Capucci yang juga bertindak selaku penulis naskah sudah berusaha maksimal untuk membagi kisah untuk empat karakter utamanya. Tapi ternyata, masih banyak plot hole di sana-sini.

Sebenarnya kita sudah bisa menduga bahwa empat karakter ini akan mengalami banyak perubahan dalam kehidupan mereka, terutama sisi psikologis, dengan menjalani wasiat dari mendiang ayah mereka.

Nik yang di awal film tampil urakan, sudah pasti akan mengalami pendewasaan diri, terutama dengan memaafkan kepahitan masa lalu yang selama ini membayanginya, yaitu perselingkuhan Giada.

Dengan siapa sebenarnya Giada berselingkuh sehingga membuat Nik menghilang tanpa kabar? Simak dialog antara Nik dan Tesla di sepertiga akhir film untuk menemukan jawabannya.

Sementara itu, Tesla yang selalu berada dalam kecemasan dan terlihat tegang juga emosionil, akan berubah menjadi lebih tenang dengan mulai membuka hatinya bagi Nik dan Carolina.

Begitu pun dengan Carolina yang akhirnya mau memanggil Tesla dengan panggilan “mama.” Sama halnya dengan Sebastiano yang selalu panik akibat dari penyakit schizophrenia yang dideritanya.

Ritme Film yang Tidak Stabil

my-brother-my sister-3_

Film produksi Italia memang biasanya memiliki tone yang melankolis dengan ritme yang lambat. Ciri khas ini terasa di setengah awal film, dimana kita diperkenalkan dengan masalah psikologis yang ada pada keempat karakter utamanya.

Selama menonton fase ini, kita diminta untuk bersabar dan mencoba memahami sambil menanti konflik seperti apa yang akan terjadi nanti. Kemudian secara tiba-tiba, ritme film berubah menjadi cepat dan terkesan terburu-buru, sehingga kontinuitas cerita sepertinya diabaikan.

Jadinya, terasa ada yang terloncat. Carolina yang di adegan sebelumnya berbicara dari hati ke hati dengan Nik jadi merasa dekat dengan pamannya itu, tapi di adegan setelahnya tiba-tiba dia marah kepada Emma karena terlambat dan menyinggung rasa tidak sukanya kepada Nik.

Begitu pun pada Nik dan Tesla. Di adegan sebelumnya mereka tampak harmonis dengan makan dan main basket bersama. Bahkan, Tesla terharu ketika melihat Nik dan Sebastiano melakukan duet saat bermain music.

Tapi kemudian di adegan setelahnya, tiba-tiba mereka bertengkar lagi dimana Nik membentak Tesla hingga membuat Tesla menangis histeris. Nik kemudian berusaha menenangkannya.

Dua adegan itu terasa janggal karena tidak terasa ada korelasi pada cerita. Setelahnya, film menjadi cepat dan mencapai klimaks saat Sebastiano ditabrak mobil karena panik keluar dari gedung konser.

Adegan dimana Sebastiano terbangun dan berbicara dengan lancar menimbulkan kebingungan. Apalagi saat itu, kita melihat Sebastiano sebenarnya masih terbaring di ranjang.

Adegan akhir dari film berdurasi 1 jam 50 menit ini terasa ambigu. Kita dibuat menduga bahwa mereka menaburkan abu kremasi Sebastiano di pantai. Tapi ternyata, Sebastiano hadir dan ikut menaburkan abu.

Kesimpulannya, abu yang ditaburkan adalah dari jasad mendiang ayah Nik dan Tesla. Tapi di adegan itu, Sebastiano terlihat normal, tidak seperti sebelumnya. Apakah dia telah sembuh dari penyakitnya?

Wasiat yang Merekatkan

my-brother-my sister-4_

Siapa sangka jika wasiat ayah mereka yang aneh dan seolah memicu persengketaan, ternyata malah merekatkan mereka. My Brother, My Sister sebenarnya tidak diperuntukkan bagi hubungan Nik dan Tesla saja, tapi juga hubungan Carolina dan Sebastiano. Sayangnya, cerita hubungan antara kedua anak Tesla ini tidak digali lebih dalam sehingga terasa datar.

Bahkan cerita hubungan emosional antara Nik dan Tesla nyaris direbut oleh Sebastiano karena fokus film kemudian beralih padanya. Hal ini terlihat dari bagaimana perubahannya ke arah positif kemudian titik kulminasi film juga berada pada apa yang menderanya.

Francesco Cavallo yang memerankan Sebastiano sepertinya kurang menyadari jika dirinyalah yang menjadi sentral cerita, sehingga aktingnya hanya terkesan biasa.

Sementara karakter Carolina yang paling minim pendalaman, justru dibawakan dengan natural dan menarik oleh Ludovica Martino.

Bahkan aktris sekelas Caterina Murino yang pernah berakting di film Casino Royale (2006) hanya seperti karakter tempelan saja sebagai penghangat cerita. Sepertinya, Roberto Capucci harus lebih cermat lagi dalam membagi cerita kepada para karakternya.

My Brother, My Sister bisa menjadi film keluarga yang cocok untuk ditonton di akhir pekan yang santai. Meski mengusung premis yang terlihat berat, nyatanya film dengan sinematografi yang kelam ini tampil dalam skala yang santai.

Jangan harapkan keindahan kota Roma terekspos disini, karena sepertinya hal ini terlupakan oleh sang sutradara. Jika minat, tinggal klik play saja di Netflix, ya!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram